Tok,tok,tok.
"Permisi Tante, bulan ijin masuk ke kamar."
Bulan menemui Tante Fera yang terlihat lemas tidak berdaya. Jarum infus masih menggantung. Tante masih belum membuka matanya. Bulan duduk di pinggir tempat tidur dan merapikan selimut tantenya.
"Tante, ini Bulan yang datang. Tante cepat sembuh ya kalau Tante sakit.. Bulan nggak punya teman curhat dan bersandar lagi. Hiks, hiks."
Air mata Bulan mengalir menjatuhi tangan tantenya. Inilah yang di sebut nasib indigo, jika tidak bisa mengendalikan hati dan pikirannya melihat makhluk halus, maka menjadi rasa sakit yang tidak berujung. Tante Fera benar-benar frustasi dengan apa yang di lihatnya. Dia sudah lelah menghadapi segala gangguan mistis. Setelah rangkaian bunga mawar merah terakhir di sore itu. Guci yang di letakkan Tante Fera pecah hampir mengenai kaki.
Makhluk itu menyerang Tante Fera, dia benar-benar kaget dan selalu menganggap semua kejadian dan penglihatan hanya halusinasi. Tanpa berpikir panjang dia menelan obat penenang yang hampir menewaskan dirinya sendiri.
"Tante, Bulan pamit pigi sekolah ya."
Bulan mencium tangan Tante beranjak perlahan menutup pintu kamar.
...----------------...
"Hei kau berhenti!" bentak pak Boy kepada segerombolan siswa yang ikut masuk ke barisan.
Pidato pagi hari tiba-tiba terputus setelah melihat gelagat anak-anak didiknya yang masuk ke dalam barisan dengan baju-baju putih yang keluar tidak beraturan. Ada tiga anak murid laki-laki yang menjadi amukan amarahnya. Tamparan mendarat di pipi ketiga siswa tersebut. Ketiga siswa itu adalah Roni, Beni dan Coki.
Guru yang paling killer tidak bisa di elak sudah terlalu banyak meletakkan rasa dendam di hati para murid dengan segala kekejamannya.
Tujuh putaran keliling lapangan, seakan lapangan sekolah telah menjadi saksi bahwa ketiga murid itu mendapat Sanksi atas keterlambatan mereka.
"Gue sekarang tiap malam berdo'a semoga kepala licinnya tidak akan pernah tumbuh rambut lagi!"
Roni menggerutu dan berhenti dari lari keliling lapangan dengan nafas terengah-engah. Dia terlalu gemuk untuk mendapatkan putaran ke lima.
"Ok bro gue duluan!" teriak Beni meninggalkan Roni.
Sementara Coki yang sudah duluan kabur, dia adalah anak donatur sekolah favorit. Pak Boy terlalu berani untuk menghukumnya. Coki bolos sekolah dan pulang kerumah untuk mengadukan ke orangtuanya atas perlakuan pak Boy.
...----------------...
Suasana sekolah pada jam pelajaran pertama begitu tenang dan tentram. Kebetulan pak Boy hari ini masuk mengajar ke kelas Bulan.
Pelajaran sejarah di mulai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Yogi. Pandangan Bulan beralih menoleh ke kaca jendela, ada wajah Yolan disana. Hampir saja Bulan kena tamparan pak Boy yang tidak menyimak temannya membaca.
"Bulan.."
Panggil ikhsan dari balik pintu kelas. Dia melambaikan tangan dan memberi kode keluar kelas kepada Bulan.
Ikhsan? ada apa? kau sangat mencurigakan, gumam Bulan.
...----------------...
Teng,teng,teng.
Jam istirahat pertama meramaikan kantin sekolah, hari ini perpustakaan sepi. Bulan duduk di belakang sekolah dan mencari keberadaan tuyul yang pernah mencuri sepatunya.
"Ahihihh, ahah Aarggh."
Suara-suara serak aneh yang muncul dari pita suara sang Makhluk.
"Akhirnya aku menemukan mu, makhluk jahil. Hei tunggu!", Bulan mengejar menuju kolam renang.
Gema suara langkah sepatu Bulan mengendap-endap mencari persembunyian tuyul tersebut. Langkah kaki Bulan terhenti dan bersembunyi di balik lemari handuk memastikan apakah tuyul tersebut masih berada disana.
"Duarr ahahah."
Kembali tuyul tersebut bersuara.
Bulan mendelik kan mata dan terseyum lebar. urat sadarnya kejang, hampir saja Bulan pingsan.
"Aku paling nggak suka di kagetin! Huhh."
"Ahahah, cari tuyul tapi masih takut" ucap Ikhsan dari balik tubuhnya
Lalu dia terjun menuju kolam air, cepat sekali cara berenangnya. Sepatunya masih terpasang di kakinya. Sudah lima belas menit, Ikhsan belum keluar juga dari dalam air. Dia mengejar tuyul yang menggangu Bulan dan keluar kepermukaan kembali tanpa berhasil menangkap.
"Ikhsan ayo cepat keringkan tubuh mu. Kau tidak dengar sudah bel masuk dan kenapa kau masih bengong disana seperti itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
V3
pak Boy itu kn suaminya Bu Dea yaaa ❓❓
guru sih jahat bgt , aduin aja tuh ke Komnasham biar di penjara 🤣🤣🤣🤣
2022-08-13
0
pgri
💙💙💙💙💙💙💙💙💙
2021-11-29
0
KIA Qirana
Happy Birth Day To @👑ɢ᪵ⷶᴀͬɢᷤᴀꙷṣQurratu'ain🌿🍙
🎂🎂🎂
Wish You All The Best
7in1
❤️❤️❤️💜💜💜💜💜🌷🌷🌷🌷💛💛💛💚💚💚🖤🖤💙💙💙🥀🥀💕💕
2021-11-03
0