Suasana mendung di pagi hari masih tertutup rapi oleh kabut hitam di sekitar gedung sekolah. Keributan bersemayam seakan siap menyemburkan larva panas mengenai perbukitan dan tanah yang subur tersusun tumbuhan hijau tanpa rasa belas kasih. Perjuangan menutup ledakan gunung dengan siraman gerimis di malam hari hanya akan menjadi candu yang berkepanjangan.
"Apakah sudah aman?" tanya Bu dea dari balik pintu besi gerbang sekolah.
Pak Rudi mengangguk dan masuk ke dalam gerbang di susul pak boy dan seorang lelaki tua berbaju hitam.
Krekek. (Suara pintu gerbang tertutup).
"Bagaimana dengan Yunan? jam berapa dia mulai menjaga sekolah?", ucap pak boy.
"Tepat pada angka jarum jam pukul enam, kira-kira Waktu kita hanya dua jam lagi begitu arlojiku berbunyi maka kita harus segera pergi."
Pak Rudi menyetel arloji di tangannya dengan hitungan start awal.
Tanpa pikir panjang lagi lelaki tua yang memakai pakaian serba hitam bergegas menyalakan dupa di wadah tampan yang terbuat dari bambu.
...----------------...
"Tunggu! kau juga salah satu makhluk yang suka mengganggu teman-temanku kan? Hei tunggu, kembalikan sepatuku!"
Dengan nafas yang memburu Bulan mengejar sesosok hantu sampai menuju pohon beringin tepat lelaki tua menyalakan dupa.
Kretek, Krekek. (Suara patah-patahan Ranting kayu yang berasal dari pijakan kaki-kaki Bulan). Bulan segera bersembunyi dan menutup mulut dengan kedua tangan.
"Siapa disana?" kata lelaki tua.
Perlahan dia mencari sumber suara dengan membawa obor di tangan.
"Ada apa pak? Siapapun yang mengetahui rencana kita, akan menjadi bumerang, siapapun dia harus kita bungkam!" kata pak Rudi.
"Oh jadi kau Yolan! mengapa kau belum pulang sekolah?"
Bu Dea menatap Dea tajam dan mencari-cari sesuatu yang mencurigakan di dalam tas Yolan.
"Apa ini? mengapa kamu membawa banyak garam?"
Yolan hanya menunduk diam dan ketakutan, dia merasa nyawanya sedang terancam di hari itu.
"Jujur saja, kau melihat apa yang terjadi disini?" bisik bu Dea ke sebelah telinga kanannya.
Yolan hanya menggelengkan kepala dan berlutut di depan Bu Dea.
"Tolong jangan hukum Yolan bu, yolan janji akan secepatnya pulang saat bel Waktu pelajaran selesai."
"Apakah dia salah satu anak didik di kelas engkau bu?" tanya pak boy dengan melipat tangan di depan dada.
Guru yang sangar lagi kejam jika sudah memberikan hukuman membuat tanpa ampun segala Sanksi yang dia kehendaki.
"Lepaskan saja anak ini pak, dia murid baru yang tersesat!"
"Bagaimana kalau dia melaporkan kejadian ini dan memberitahu kepada semua teman-temannya?"
Pak boy menarik Yolan dengan sekuatnya.
"Sudahlah pak, kau seperti sudah memasukkan setan saja! aku akan mengantarkan dia ke luar gerbang gedung."
Gawat! Yolan sudah ketangkap basah, semua ini ulah para makhluk gentayangan usil itu, batin Bulan.
Perlahan Bulan mengendap-endap dan memasuki area balik ruang laboratorium.
Dari arah belakang tiba-tiba tubuhnya tertarik keluar dari ruangan tersebut.
Bulan melotot, jantungnya berdetak kencang melihat siapa yang menarik, dalam benak dan pikirannya yang sudah berpikir bahwa salah satu dari mereka akan menghabisi Bulan jika mengetahui bahwa Bulan lah yang mengetahui ritual aneh tersebut.
"Bulan, ini aku ikhsan! kenapa kau tidak pulang!", bisik ikhsan.
Ikhsan menarik tangan Bulan menuju ruang UKS.
"Darah di kakimu membuat tanda mereka, kenapa kamu ceroboh sekali!"
Ikhsan mencari P3K lalu secepatnya mengobati luka Bulan. Sentuhan tangan Ikhsan yang sangat dingin seperti es kutub membuat Bulan berpikir angan-angan jika Ikhsan adalah penunggu gedung sekolah.
Ah, pikiran yang tidak masuk di akal! tidak mungkin dia seperti aku pikirkan dan dia tidak mungkin hantu, gumamnya.
"Cepat sekarang Pakai sepatu mu sebelum dukun aneh itu mengetahui keberadaan kita!"
Bulan hanya mengangguk mendengarkan saran dari ikhsan. Mereka bersembunyi di balik peralatan praktek sekolah antara alat peraga sekolah.
"Sepatu ku di ambil tuyul, lalu aku tadi bercengkrama dengan hantu penunggu sekolah ini !" bisik Bulan.
"Jangan ribut tenanglah.."
Ikhsan menutup mulut Bulan ,mereka mendengar suara langkah sepatu yang menuju ke ruangan mereka. Ikhsan berpindah posisi naik ke atas lemari sementara Bulan masih terdiam di tempat semula. Ikhsan memberi kode pada Bulan.
Bulan hanya mengangguk dan terdiam membisu.
"Sepertinya tadi hanya patahan Ranting pohon saja pak", kata lelaki tua.
Bau kemenyan bercampur dupa menyebar di sekeliling wilayah sekolah. Ritual yang aneh menurut sudut pandang Bulan, karena aroma tersebut seolah memancing para Makhluk menjadi keluar dari sarang.
"Cepat Bulan mereka sudah pergi, naik ke atas punggung ku!"
Ikhsan dan Bulan memanjat dinding sekolah, setelah Bulan terjun bebas dari balik tembok disusul dengan lompatan ikhsan. Kaki ikhsan sobek terbentur batu Padas yang tertumpuk di dekat pembatasan gedung. Sempat terlihat kejanggalan luka pada kaki Ikhsan yang sedikit pun tidak mengeluarkan darah.
"Awas, ada kuntilanak di belakang mu!"
"Ahih, ihihihh"
Suara tawa Kuntilanak bergema di tengah kesunyian waktu senja.
Berselang beberapa menit Kumandang suara adzan Magrib menghentikan tawa makhluk itu dan perlahan menghilang. Bulan menelepon tante Fera menceritakan kejadian yang di alaminya dan meminta Tante Fera untuk menjemput pulang.
"Baiklah Tante, ini Ikhsan mau bicara."
"Halo buk guru, saya minta maaf karena baru menemukan Bulan."
"Saya justru berterima kasih kepada kamu Ikhsan, sebentar lagi supir akan menjemput kalian berdua."
"Terimakasih bu.
...----------------...
Bunyi klakson mobil menuju gerbang sekolah, Bulan dan Ikhsan masuk ke dalam di susul kuntilanak yang menggangu mereka.
"Apakah kau mencium aroma aneh?"
Ikhsan melirik Bulan melihat arah pandangan lurus ke depan dengan jari telunjuk mengarah ke bangku kosong samping supir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
V3
spt nya Pak Boy , Pak Rudy dan Bu Dea itu psti orang jahat. dan kemungkinan stp kejadian di sekolah yg terjadi itu psti krn mereka.
mereka kn di bantu sama Dukun.
Ikhsan benar² misterius bgt sih , masa kaki nya sobek tp tdk berdarah sih ❓🤔
itu si Kunti ngapaah ikutan pulang sama Bulan dan Ikhsan sih 🤣🤣
2022-08-12
0
masih bingung sama jalan ceritanya.. seperti loncat2. 🙏🙏
2022-07-30
0
Lucyna
bapak itu ritual mengusir setan atau memangil setan 🙄
2022-06-13
0