Pergerakan pasukan hantu tentara Belanda begitu cepat. Moncong senapan masih terdengar berbunyi melepaskan anak peluru. Bubuk mesiu saling beradu menambah pertumpahan darah. Mereka seperti bergerak tidak terlihat, Kemudian muncul dan saling menyerang. Seperti sedang ada pertempuran yang sengit di mata zaman penjajahan Belanda dahulu. Terkadang para hantu menghilang dan muncul kembali berperang.
"Aku ingat sekali seharusnya tempat ini adalah lapangan sekolah."
Tembakan bersahut-sahutan memekik telinga. Bulan berlari mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Kini dia bersembunyi di balik tembok mencari-cari gerbang keluar dari sekolah. Keadaan sekeliling sekolah sangat berbeda, rani berjalan terhenti di salah satu ruangan yang membuat Bulan penasaran ingin masuk kedalam. Pintu- pintu sel berjeruji besi, terlihat di dalam ruangan nampak bercak-bercak darah pada ubin lantai.
"Apakah ini tempat penjara atau pembantaian?", bisik Bulan.
Ada suara air yang menetes dari atap. Bulan di serang rasa takut , jantungnya berdegup kencang tidak terkendali. Bulan menoleh ke sudut ruang dan melihat sesosok hantunya perempuan cantik, lengkap dengan pakaian khas none Belanda. Hantu itu tersenyum kepada Bulan dan melambaikan tangan. Tetap saja pemandangan tersebut membuat Bulan semakin merinding. Dia berjalan melayang mendekati Bulan dengan aroma aneh menusuk hidung Bulan.
"Siapa kau? jangan menggangguku!" bentak Bulan.
"Ahahah, ahihih, hikss, hiks."
Suara pecah tangis perempuan berambut pirang bermata coklat menggema memenuhi ruangan.
"Jangan menggangguku!"
Kembali Bulan membentak, dia berlari kencang menuju lorong panjang dan menutup pintu .
CETEK . (Suara pintu terkunci).
Sejak lima menit pertama Bulan memasuki ruangan, terasa energi panas yang menyesakkan dada Bulan. Goresan-goresan sepanjang dinding ruangan bergambar aneh mengerikan. Bulan berjalan menaiki tangga yang licin, sesekali Bulan hampir terpelanting.
Anak-anak tangga terakhir pada lantai atas, tersusun kamar-kamar dengan cahaya lampu berwarna merah.
Makhluk menyeramkan mengesot dari balik ruangan berusaha mendekati Bulan.
Apakah itu suster ngesot? gumamnya di menoleh ke sekeliling.
Bulan kaget dan berlari kencang dan bersembunyi di balik ruangan yang gelap.
"Bulan! kau dimana?"
Terdengar seperti suara ikhsan! gumam Bulan.
Bulan membuka kembali ruangan lain dan membelalak mencari-cari di mana ikhsan.
Secara tidak sengaja tangan Bulan tersentuh benda asing, cahaya remang menyulitkan pandangan. Kulit Bulan merasakan hewan-hewan kecil bergeliat di pergelangan tangan.
Bulan mengambil salah satu dari hewan tersebut. Hewan yang tidak lain adalah belatung-belatung yang keluar dari benda yang di pegang.
seketika suara benda terbanting seperti membangunkan para Arwan dan hantu gentayangan dari setiap tempat ataupun sudut-sudut ruangan.
Pasukan tentara Belanda dan para hantu yang di temui Bulan tadi mengejar Bulan dari arah pintu lorong menuju jalan keluar.
"Aargh argh, tolong", jerit Bulan.
Bulan berlari kencang, begitu kencang sampai dia hampir terjatuh. Namun penyeimbangan badan menahan dengan sikut sebelah kirinya. Sikut Bulan yang mulus menjadi tersobek oleh pecahan kaca dan serpihannya masuk ke dalam kaki kiri Bulan.
"Perih sekali!" rintih Bulan.
Seperti urutan hantu terakhir yang mengejar Bulan. Ikhsan menarik tangan kanan Bulan. menuju salah satu pintu yang bercahaya.
Kring kring (Suara telepon berdering).
"Bulan apakah kau baik-baik saja?", tanya ikhsan.
Bulan terkejut bercampur bingung tanpa menyahuti pertanyaannya. Dari atas tempat tidur, Bulan mengamati pergelangan tangan dan kaki.
Tidak ada yang luka namun terasa sakit sekali, batin Bulan.
"Haloo ikhsan"
(Panggilan telepon terputus).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
Faridhotul Aisyah
kaget bgt pas sampe pd halaman muncul suster ngesot....🤭🙈
2023-06-12
1
V3
Idiiihhh ..... knp ada gambar nya jd takut nih dan merinding disco , mna baca nya malam² 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
klu aku pikir spt nya ikhsan itu sdh mjd mahkluk deh 🤔🤔🤔
2022-08-12
0
pgri
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2021-11-29
0