Jam istirahat kedua, seperti biasa Bulan duduk di dalam perpustakaan untuk membaca buku. Dia bersender di balik rak lemari dekat jendela kaca. Bulan jarang sekali berkumpul bersama teman-teman lain. Dia lebih suka menyendiri dan melakukan kesibukannya sendiri.
"Sudah sampai mana rasa keinginan tahuan mu tentang sekolah ini?"
Suara Ikhsan muncul diantara tumpukan rak buku di sebelah Bulan.
"Ckckck, Aneh sekali. Seseorang sekarang sedang berbicara kepada ku dari celah antara rak buku", sahutnya.
Ikhsan berjalan menghampiri Bulan dan memberikan satu kotak korek api.
"Untuk apa benda ini?", tanya Bulan.
"Bakar saja ranting-ranting pohon jika ada yang kesurupan sewaktu-waktu", kata Ikhsan.
"Ahahah, apakah kau sedang bercanda?", tawa Bulan.
Hampir saja tawanya membangkitkan amarah guru penjaga perpustakaan yang sedang duduk mengawasi setiap murid yang datang.
"Sssttssh, jangan ribut", bisik Ikhsan.
Pandangan ikhsan menuju ke arah luar jendela. Ikhsan sedang melihat pak Yunan yang sedang masuk menuju gudang sekolah.
"Jelaskan padaku apak maksud dari semua ini, kau membuat aku semakin bingung!" desak Bulan.
Dia sangat penasaran akan jawaban Ikhsan yang tidak terperinci. Hanya berjarak lima menit Bulan menoleh mencari-cari ikhsan yang seketika menghilang dari pandangannya. Masih menjadi pertanyaan yang setiap hari di perdebatkan oleh Bulan kepada Tante Fera.
Sebenarnya tante Fera sudah tau siapa sosok Ikhsan dan mengapa Ikhsan jarang muncul saat rapat upacara bendera. Akan tetapi Tante Fera tidak mau membuat Bulan menjadi salah paham dan menjauhi Ikhsan yang sudah rela berkorban menjaga Bulan di sekolah sebagai hantu penunggu abadi.
Di sore hari selesai beraktivitas, Bulan dan Tante Fera duduk di teras rumah sambil menunggu kepulangan om fras dan Rika.
Trett.. tret
Getar notif pesan dari ikhsan.
📩
📁Bulan, sebenarnya apa yang sedang kau cari di sekolah itu?
📩
📂Mencari hantu yang mengganggu seluruh orang disana termasuk hantu yang membuat sahabat ku pergi untuk selamanya.
Bulan menepis tetes air mata yang mengalir dari sudut matanya.
"Yolan, sejujurnya aku tidak ikhlas dan belum ikhlas."
Bulan memandang foto tiga serangkai yang selalu saja dia bawa di dompet.
Bulan memperhatikan kesibukan Tante Fera yang lihai merangkai bunga dengan wajah Tante yang sangat bersemangat.
"Tante.. ikhsan murid kelas berapa?", tanya Bulan sambil mencari-cari pematik dari saku celananya jeans.
Wajah Tante yang masih fokus memotong dan menyusun bunga di dalam pot-pot guci sepertinya enggan menjawab pertanyaan dari Bulan.
"Tante, cepat jawab pertanyaan yang membingungkan ini dengan segera", rengek Bulan mengguncang tubuh Tante Fera.
"Well, well sebenarnya Tante juga masih bingung, sebenarnya siapa ikhsan. Anak nakal itu bahkan tidak mau jujur dengan tante", jawab Tante Fera dengan menggerut dahi.
Tante Fera melirik pematik di yang berada di tangan Bulan. Sampul kotak berwarna hitam sedikit hangus terbakar.
"Untuk apa benda itu? Tante tidak suka kamu kerja berat di rumah", omel Tante Fera.
"Mmhh ya Tante, Bulan pamit ijin istirahat masuk ke dalam kamar."
Bulan berjalan menuju kamarnya , Tante Fera memperhatikan langkah kaki keponakan kesayangannya hingga bayangannya hilang dari pandangan.
Trett..tret.
Motif pesan dari Ikhsan hari ini terus berlanjut di handphone Bulan.
📂Aku tidak mempercayai hantu dan hantu itu hanya ilusi atau fatamorgana. Dasar wanita aneh, selalu saja kau menyusahkan aku.
Wajah Bulan memerah melihat pernyataan dari Ikhsan.
"Huffhh, kali ini aku enggan berdebat dengan mu", bisik Bulan.
Bulan menoleh ke korek api yang di letakkan di atas meja belajarnya. Saat Bulan memejamkan mata , bayangan suster ngesot kembali mengganggu. Terasa seperti ada yang menyentuh kaki Bulan, seperti sentuhan tangan yang kasar. Bulan menghentakkan tubuh lalu terduduk mencari siapa yang menyentuhnya.
"Bulan"
"Hei Bulan..", panggilan sesosok makhluk menyeramkan dari balik tempat tidur Bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 285 Episodes
Comments
V3
klu feeling ku si Ikhsan itu adalah mmg sdh jd hantu , tp hantu yg baik
2022-08-13
1
pgri
🌹🌹🌹
2021-11-29
0
pgri
💙💙
2021-11-29
0