Pindah ke Apartemen

Tadi malam Davina tidur di atas sofa, karena ia tidak mau tidur satu ranjang dengan Harris. Namun saat terbangun ia heran jika ia sudah berada di atas ranjang. Dia berfikir pasti Harris yang memindahkannya. Siapa lagi kalau bukan dia? Papahnya? pasti tidak mungkin.

Davina lalu bangun dan tidak melihat keberadaan Harris di kamarnya. Ia langsung teringat dengan kejadian tadi malam, yang membuatnya merasa canggung jika harus bertemu dengan Harris. Davina memutuskan untuk mandi, setelah selesai ia membuka lemarinya hendak mengambil baju.

Ia merasa heran, dimana baju-bajunya? Kenapa tinggal beberapa potong saja? Apakah Mamahnya membuangnya, tapi kenapa? Pikirnya.

Davina langsung mengambil baju dan segera memakainya. Ia hendak bertanya kepada Mamah atau siapapun yang tau mengenai hal ini.

"Mah," teriak Davina.

"Ada apa? Jangan teriak-teriak dong Dav, berisik." ucapnya sambil menutup telinga.

"Dimana baju-bajuku, kok nggak ada di lemari cuma ada beberapa." balas Davina.

"Kamu lupa ya, semalem kan udah dibicarakan. Kalo sekarang kamu pindah ke apartemennya Harris." ucapnya sambil menyiapkan sarapan.

"Owh, iya lupa." balas Davina lalu duduk di meja makan.

"Sarapan sudah siap, panggil semua suruh kumpul dong." suruh Yuli kepada anaknya.

Davina lalu memanggil Papah, Diandra dan juga Harris untuk sarapan. Setelah mereka berkumpul, lalu mereka fokus dengan sarapannya masing-masing. Setelah selesai, Harris pamit ke orang tua Davina untuk pindah ke apartemennya.

"Pah, Mah. Harris sama Davina mau pamit pindah ke apartemen Harris." ucapnya.

"Apa tidak sekalian siang saja pindahnya?" tanya Yuli.

"Pagi saja, supaya kita bisa beres-beres. Iya kan Dav?" ucapnya melirik Davina, tapi ia hanya bersikap acuh.

"Ya sudah, hati-hati. Jangan lupa sering-seringlah mampir kesini." ucap Papah.

"Iya, Pah. Harris sama Davina bakal sering kesini kok." ucapnya lalu menyalami tangan keduanya.

"Mah, Pah. Davina nggak mau ikut Harris." ucapnya meneteskan air matanya, jarang-jarang Davina menangis. Pemandangan langka menurut Agung.

"Sudah sana ikut suamimu." ucap Yuli.

"Mamah ngusir aku?"

"Bukan ngusir Dav, memang seperti itu kan?"jawabnya, Davina menghembuskan nafas kasar.

"Yaudah Davina pamit, sehat-sehat ya Mah, Pah di sini." Davina memandang Harris, Harris yang paham lalu menganggukkan kepalanya.

"Kami pamit dulu. Assalamualaikum." ucapnya meninggalkan mereka.

"Puas kamu pisahin gue sama mereka?" ucapnya lalu masuk kedalam mobil.

Harris hanya diam tidak menjawabnya. Karena saat ini ia sedang fokus menyetir dan ia juga paham bagaimana perasaan Davina yang jauh dari keluarganya.

Selama di perjalanan, mereka hanya saling diam. Harris fokus dengan jalanan sedangkan Davina? Ia hanya fokus dengan pikiran-pikiran yang bergelayut di otaknya.

Setelah sampai di apartemen milik Harris. Harris membawakan koper Davina.

"Password-nya tanggal pernikahan kita." ucapnya tanpa diminta.

Davina hanya mengangguk, lalu memasukan password-nya hingga pintunya terbuka.

Ia melihat seisi ruangan yang terlihat lebih kecil dari rumahnya, namun terlihat sangat rapi menurutnya.

Davina berkeliling mencari ruangan yang ada di sana, sedangkan Harris menyimpan koper milik Davina.

"Kamar gue di mana?" ucapnya.

Harris menunjuk kearah pintu yang agak besar, Davina yang mengerti pun lalu berjalan kearahnya dan membuka pintu tersebut.

Terlihat banyak barang-barang milik Harris yang tertata dengan rapi.

"Ini maksudnya apa hah?" bentak Davina menghampiri Harris.

Harris mengernyit bingung, kenapa tiba-tiba Davina marah-marah kepadanya. Ia merasa tidak punya kesalahan terhadap Davina.

"Kenapa?" tanya Harris.

"Kita tidur satu kamar gitu? Gue nggak mau mending cari kamar yang lain." ucap Davina.

Harris paham sekarang, ternyata Davina marah karena kamar.

"Di sini tidak ada kamar selain itu, jadi kita tidur satu kamar. Kamu tenang saja aku tidak akan macam-macam tanpa seijin mu." ucap Harris.

"Dan gue nggak mau satu ranjang sama lo." ucapnya.

Harris nampak berfikir sejenak. Bukannya suami istri harus tidur satu ranjang? Jika tidak maka dia dosa. Jangankan tidak tidur seranjang, tidur saling membelakangi pun dosa.

"Aku akan menuruti permintaanmu, tapi ada syaratnya." ucapnya.

Davina kesal dengannya, setiap ia meminta sesuatu pasti Harris akan memberikan syarat.

"Apa mau lo?" tanya Davina sambil melipat tangan di depan dada.

"Kamu harus bersikap sopan kepadaku, dan jangan pake kata 'lo' 'gue' lagi, tapi 'aku' 'kamu'." ucap Harris.

"Kalo gue nggak mau gimana?" Davina menantang.

"Terserah kamu." ucap Harris lalu merebahkan dirinya di atas ranjang.

Davina paham apa maksudnya, ia harus tidur satu ranjang dengan Harris.

"Oke gue turutin apa mau lo, sekarang minggir." usir Davina.

"Ganti dulu pake 'aku' 'kamu', baru aku bangun." kata Harris.

Davina yang sudah kesal berusaha menarik tangan Harris. Tapi tenaganya tak sekuat dirinya.

"Harris bangun gak." ucap Davina.

Harris yang mendengar tersebut lalu menyunggingkan senyumnya dengan kelakuan Davina yang berusaha menariknya bangun.

"Ngomong dulu pake aku-kamu." ucapnya.

"Harris ayo sekarang kamu bangun." ucap Davina sambil menarik tangan Harris supaya ia bangkit dari ranjang.

Harris senang karena Davina sudah menggunakan 'aku' ' kamu'. Tapi ia akan mengerjainya dengan tidak bangun dari ranjangnya.

"Aku udah bilang apa yang kamu mau, sekarang bangun." ucapnya menarik tangan Harris.

Sebenarnya Harris sudah akan bangkit, namun Davina yang kehilangan keseimbangannya jatuh keatas ranjangnya dan sekarang posisi Davina menindih tubuh Harris.

deg..

Mereka saling tatap, dengan posisi Davina yang masih menindih tubuh Harris.

Tak lama kemudian...

"Eh maaf ganggu."

Davina melihat kearah pintu, dan ternyata ibunya Harris yang ada di sana.

Davina lalu mencoba bangkit dari posisinya setelah ia sadar jika menindih tubuh Harris begitupun Harris.

"Maaf," ucap Davina.

Harris yang mengerti pun lalu mengangguk karena merasa canggung sekarang.

"Ayo kita menemui Umi." ajaknya.

Davina mengangguk, jujur saja ia juga canggung sekarang atas apa yang barusan terjadi.

"Ayo," Harris menggandeng tangan Davina, herannya Davina langsung menurut dan bergandengan tangan menemui Umi Harris.

"Umi sudah lama disini?" ucap Harris sambil menyalami Uminya diikuti oleh Davina.

"Maaf, sepertinya Umi mengganggu kegiatan kalian." Davina yang tau maksudnya lalu menjawab.

"Nggak kok umi."

"Umi bawa apa?" tanya Harris.

"Ini ada rendang buat makan siang nanti. Umi tau pasti Davina tidak sempat memasak, jadi Umi bawakan." ucapnya.

"Terimakasih Umi, maaf merepotkan." ucap Harris menerima rantang tersebut.

"Makasih Umi." ucap Davina.

"Owh, ya. Umi langsung pulang, masih ada urusan." ucapnya lalu meninggalkan apartemen.

Setelah kepergian Khumaira, Davina menatap Kearah Harris.

"Aku nggak mau ada yang tau kalo kita sudah menikah." ucap Davina.

Harris awalnya terkejut dengan apa yang dikatakan Davina.

"Baikhlah, aku tidak akan mengatakannya kecuali kamu sendiri yang mengakui ku sebagai suamimu." balas Harris.

Sebenarnya Harris merasa sakit dengan ucapan Davina. Tapi ia akan bertekad membuat Davina mencintainya.

Dukung novel ini dengan cara: vote, like, komen,⭐5.

Terimakasih🙏

Terpopuler

Comments

Umi Yan

Umi Yan

semangat thor..., ditunggu lagi up terbarunya😊

Ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih 🙏

2020-10-19

3

Jenna

Jenna

hallo kak aku mampir lagi. lanjut untuk ceritanya Semangat 💚💚

2020-10-19

3

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Setuju
3 Dia lagi!
4 Fitting Baju
5 Sakit
6 Sepupu Davina
7 Dia siapa?
8 Kesenangan Rani
9 Saingan Baru
10 Sah
11 Pindah ke Apartemen
12 Harris Bersama Wanita
13 Pelukan Harris
14 Mengobati
15 Tawaran
16 Pergi Ke Pengajian
17 Seperti Teguran
18 Berkunjung
19 Khawatir
20 Perempuan itu?
21 Masakan Davina
22 Pertemuan
23 Cemburu?
24 Berjalan berdampingan
25 Ketua Para Preman?
26 Makan Malam di Rumah Mertua
27 Kamar Harris
28 Kesialan Davina
29 Laki-laki Misterius
30 Pinggir Jalan
31 Rencana Kejahatan
32 Ulah Davina
33 Penjelasan
34 Laki-laki Beristri?
35 Musuh Jadi Saudara
36 Cerita Pagi Ini
37 Harus Pake Kode
38 Wanita Ular
39 Melukainya
40 Kecurigaan Farhan
41 POV DAVINA
42 Mantu Idaman
43 Bertemu Ricko
44 Davina diculik Ricko
45 Merindukannya
46 Petaka Tak Terduga
47 Wanita Licik
48 Ingat Pesan Abi
49 Bahagia itu Sederhana
50 Pulang dari Rumah Sakit
51 Apa Harris baik-baik saja?
52 Kehangatan
53 Ada apa dengan Bimo?
54 Harris dan Davina
55 Kecemburuan Davina pada Harris
56 Ancaman Shafira
57 Faras??
58 Keluarga Harris
59 Ustadz itu Suamimu, Davina
60 Harris Pakai Cincin?
61 Perasaan Bimo
62 Rekaman
63 Davina Kecelakaan?
64 Faras Menemui Papahnya
65 Davina Menunggu Harris
66 Ungkapan Cinta Davina
67 Masalah Telah Selesai
68 Fakta Baru
69 Harris Menunggu Davina
70 Apa yang akan terjadi?
71 Apa yang Davina lakukan?
72 Harris dan Davina Marahan?
73 Menyembunyikan kabar baik
74 Pengumuman
75 Merasa Sendiri
76 Tersadar
77 Akhirnya...
78 Hari H
79 Bertemu Kembali
80 Gosip
81 Pernyataan Mengejutkan
82 Di Taman
83 Poligami?
84 Kuliah lagi
85 Telepon
86 Rumah Mertua
87 Syukuran
88 Modus Ibu Hamil
89 Sebuah Nama
90 Lika-liku Kehidupan
91 Terasa sulit
92 Mencoba berdamai
93 Dia yang berubah
94 Meninggalkan, dia?
95 Penolakan
96 Pertemuan
97 Rumah Sakit
98 Keegoisan Agung
99 Rindu Pelukan
100 Kekecewaan Endru
101 Toko Baju
102 Ditinggal Harris
103 Telepon
104 Bimo Kecelakaan
105 Hari Terakhir
106 Retak
107 Perihal Fakta
108 Perihal Liontin
109 Trauma
110 Sudah Berakhir
111 Kilas Balik
112 Belum Move On
113 Pulang
114 Alasan
115 Belanja
116 Eps 115
117 Basecamp
118 Kembalinya Bella
119 Pesan Misterius
120 Siapa pelakunya?
121 Tentang Kakak-beradik
122 Motif Pelaku?
123 Terungkapnya Pelaku
124 Nomor Teror
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Perjodohan
2
Setuju
3
Dia lagi!
4
Fitting Baju
5
Sakit
6
Sepupu Davina
7
Dia siapa?
8
Kesenangan Rani
9
Saingan Baru
10
Sah
11
Pindah ke Apartemen
12
Harris Bersama Wanita
13
Pelukan Harris
14
Mengobati
15
Tawaran
16
Pergi Ke Pengajian
17
Seperti Teguran
18
Berkunjung
19
Khawatir
20
Perempuan itu?
21
Masakan Davina
22
Pertemuan
23
Cemburu?
24
Berjalan berdampingan
25
Ketua Para Preman?
26
Makan Malam di Rumah Mertua
27
Kamar Harris
28
Kesialan Davina
29
Laki-laki Misterius
30
Pinggir Jalan
31
Rencana Kejahatan
32
Ulah Davina
33
Penjelasan
34
Laki-laki Beristri?
35
Musuh Jadi Saudara
36
Cerita Pagi Ini
37
Harus Pake Kode
38
Wanita Ular
39
Melukainya
40
Kecurigaan Farhan
41
POV DAVINA
42
Mantu Idaman
43
Bertemu Ricko
44
Davina diculik Ricko
45
Merindukannya
46
Petaka Tak Terduga
47
Wanita Licik
48
Ingat Pesan Abi
49
Bahagia itu Sederhana
50
Pulang dari Rumah Sakit
51
Apa Harris baik-baik saja?
52
Kehangatan
53
Ada apa dengan Bimo?
54
Harris dan Davina
55
Kecemburuan Davina pada Harris
56
Ancaman Shafira
57
Faras??
58
Keluarga Harris
59
Ustadz itu Suamimu, Davina
60
Harris Pakai Cincin?
61
Perasaan Bimo
62
Rekaman
63
Davina Kecelakaan?
64
Faras Menemui Papahnya
65
Davina Menunggu Harris
66
Ungkapan Cinta Davina
67
Masalah Telah Selesai
68
Fakta Baru
69
Harris Menunggu Davina
70
Apa yang akan terjadi?
71
Apa yang Davina lakukan?
72
Harris dan Davina Marahan?
73
Menyembunyikan kabar baik
74
Pengumuman
75
Merasa Sendiri
76
Tersadar
77
Akhirnya...
78
Hari H
79
Bertemu Kembali
80
Gosip
81
Pernyataan Mengejutkan
82
Di Taman
83
Poligami?
84
Kuliah lagi
85
Telepon
86
Rumah Mertua
87
Syukuran
88
Modus Ibu Hamil
89
Sebuah Nama
90
Lika-liku Kehidupan
91
Terasa sulit
92
Mencoba berdamai
93
Dia yang berubah
94
Meninggalkan, dia?
95
Penolakan
96
Pertemuan
97
Rumah Sakit
98
Keegoisan Agung
99
Rindu Pelukan
100
Kekecewaan Endru
101
Toko Baju
102
Ditinggal Harris
103
Telepon
104
Bimo Kecelakaan
105
Hari Terakhir
106
Retak
107
Perihal Fakta
108
Perihal Liontin
109
Trauma
110
Sudah Berakhir
111
Kilas Balik
112
Belum Move On
113
Pulang
114
Alasan
115
Belanja
116
Eps 115
117
Basecamp
118
Kembalinya Bella
119
Pesan Misterius
120
Siapa pelakunya?
121
Tentang Kakak-beradik
122
Motif Pelaku?
123
Terungkapnya Pelaku
124
Nomor Teror

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!