Selamat membaca
Di tengah asyiknya minum kopi bersama tiba-tiba mereka didatangi oleh seorang gadis cantik bertubuh tinggi dan langsing ala model terkenal.Kulit putihnya menyerlah seakan ada sinar yang memancar bening di tubuhnya yang terlihat indah.
'Cantik!'Puji Danang.
"Diego" Ucap suara berat gadis itu seakan tengah menahan kegelisahan yang mendalam.
Diego menoleh santai memperhatikan sosok wanita yang menyapa sambil memegang bahunya.
"Elyca!Kau di sini?"sela Diego sedikit kaget.
"Ya aku ke rumahmu tapi kau tidak ada.Kebetulan kita bertemu disini.Kenapa kau menghindariku Diego?"Ucap gadis itu masih bernada berat.
Tatapan sendunya menyapu sekeliling mendapati Danang yang duduk disamping Diego.
"Aku benar-benar sibuk Elyca!"sanggahnya sembari membuang pandangan ke sembarang arah.
"Jangan bohong Diego!Cepat katakan,wanita mana yang telah membuatmu sesibuk ini.Aku akan membuat perhitungan dengannya,"bentak gadis itu tiba-tiba membuat Diego menjadi geram.
"Jangan pernah menyinggung seseorang jika kau tidak pernah melihatnya!Jadi pergilah dari sini!,"serunya berang.
"Aku tidak akan pergi sebelum kau menjawab pertanyaanku!"sergah Elyca tidak mau kalah.
"Lihat temanku ini!"Diego menatap tajam ke arah gadis itu sembari mengarahkan tulunjuknya ke arah Danang.
"Apa dia terlihat seperti seorang wanita?" tanyanya mencekam.
Gadis itu memberengut kesal.Menatap tajam ke arah Diego dan Danang secara bergantian.
Danang yang tiba-tiba menaik turunkan alis gombalnya khas ala pria flamboyan lalu kemudian mengedipkan sebelah mata kepadanya.
Gadis itu benar-benar tersulut dan merasa sangat geram sembari menggenggam kepalan tinjunya lalu mengerucutkan bibir tipisnya sesaat sebelum ia memilih untuk berlalu dari sana.
Diego menarik napas dalam dan membuangnya kasar.
"Menyebalkan!"umpatnya kesal sembari menghantam kasar pahanya dengan kepalan tinju.
Danang tersenyum geli,"Apa dia seorang penggemar?"ucapnya seraya mengangkat salah satu alisnya,"ataukah seorang kekasih?"lanjutnya menyelidik.
"Entahlah!Yang jelas dia teman semesterku di London?"ungkap Diego seraya menyapu kasar wajahnya,"Tingkahnya memang kekanak-kanakan dan selalu menyebalkan!"jawabnya malas.
"Ya aku mengerti.Karena aku juga sering mengalaminya dengan beberapa cewe sekaligus,"ucapnya serius.
Diego tertawa renyah,"Rupanya kau juga digilai wanita sama sepertiku.Lalu siapa yang kau pilih diantara mereka?celetuknya tiba-tiba ingin tahu.
"Yang jelas aku tolak semuanya.Aku juga pecinta wanita tapi cukup satu.Aku lebih menyukai wanita yang keberadaannya dicari bukan mencari,"jelas Danang pelan diikuti seirama oleh Diego di kalimat terakhirnya menandakan kekompakan hati dan selera yang sama.
"Seperti Karin?"tanya Diego tersenyum miring memicingkan mata.
"Ya,seperti Karin,"kawabnya mengangguk tanda setuju.
"Sialan kau bro! Hehe,"serang Diego.
"Dan kaupun begitu juga bro!"lanjut Danang terkekeh.
Diego ikut tertawa berat,"Siapa yang tidak menyukai gadis seperti dia,"ucapnya menerawang.
Keduanya larut dalam cerita dan tawa yang berpanjangan.
•••
Sepulang dari cafe Diego mengajak Danang untuk mampir sejenak ke salon kecantikan milik sang kakak Gracia Heny.
Kedua pemuda itu terlihat memasuki ruangan salon melalui pintu samping gedung tersebut.Kakak Heny yang sedang menyuapkan nasi kepada anak perempuannya kecilnya yang duduk di atas sofa ikut senang melihat kedatangan mereka.
"Hallo keponakan paman yang cantik imut,"sapa Diego kepada seorang bocah berusia dini sembari menangkap tubuh mungil itu ke dalam gendongannya.
"Yeay!Mama,paman datang,"serunya gemas dan lucu.
Gadis kecil itu berlari ke dalam pelukan dada bidang sang paman.
Sejenak ia mendongakkan wajahnya lalu menatap ke arah Danang yang sebelumnya telah dipersilahkan duduk di sofa oleh kakak Heny.
"Siapa paman ini?"tanyanya polos.
Belum sempat Diego menjawab,
Danang tersenyum,"Panggil saja om Danang,"jawabnya sembari tersenyum memperkenalkan diri.
"Om Danang,namaku Anabela.Pasti om dari Indonesia kan,"pernyataan bocah imut itu tiba-tiba membuat semua yang ada di ruangan itu mengerutkan kening kecuali mama Heny yang hanya tersenyum.
"Ya,benar sekali anak cantik,kau pandai menebak,"ucap Danang memuji.
" Ya,aku juga punya seorang tante,kata tanteku itu di Indonesia temannya tante adalah om,"ucapnya penuh semangat membuat semua ikut tertawa.
"Oh,Benarkah itu?Paman saja baru mengetahuinya,"timpal Diego tertawa lucu.
"Ya,paman.soalnya temanku orang-orang Indonesia tlyang baik dan santu,bukqn macam aunty London itu,"celetuknya riang seraya memicingkan mata bulatnya.
Danang ikut mencernanya.
Diego pura-pura mengerucutkan bibir,"Oh ya?"
"Paman,aunty London yang cerewet itu tidak menyukai anak kecil sepertiku.Aku tidak juga menyukai wanita dewasa seperti dia,"lanjutnya bersedekap ria.
"Emm,baiklah.Kalau begitu kenalkan tantemu itu kepada paman,"bujuk Diego pura-pura tidak mengenal orang yang dimaksud Anabela.
"Oke,nanti akan kukenalkan tanteku yang penyayang itu kepada paman,"jawabnya antusias
Diego terkekeh.
"Benarkah,apa paman boleh tahu siapa namanya,"ucap Diego sengaja memancing gadis kecil itu dan dijawab olehnya dengan sebuah anggukan cepat.
"Tante Karin,dia pandai bercerita dongeng tentang sahabat kecil yang ditinggal oleh pangeran tampan,"jelasnya panjang lebar dengan mimik yang lucu dan menggemaskan.
"Wah!Kena kau pangeran bule!"seru Danang mendadak tertawa renyah.
Diego hanya memelototi keponakannya dengan wajah masam.
"Sayang,sepertinya sudah waktunya kau harus segera minum susu nak,"ucap Diego mendesak halus.
"Dan sepertinya paman mulai menghindar dari ocehan maut keponakannya kan,"serang kakak Heny seraya mencebik.
Lagi-lagi Danang terkekeh," Desak saja dia kak.Biar dia cepat melamar gadis."Ucap Danang ikut menyerang.
"Ck!" Diego berdecak kesal.Memberengut.
"Perusahaan selevel TF.Electro Group kau porak porandakan tapi hati seorang gadis tidak bisa kau luluhkan,"ledek kakak Heny menyeringai.
"Entahlah kakak,aku hanya perlu sedikit waktu lagi,"ucap Diego memelas.
Danang cengar-cengir dengan mata memerah dan berair.
"Paman,kalah gesit,padahal tadi tanteku ada di sini dan baru saja pergi,"cerita anak lucu itu penuh semangat.
"Oh ya,untuk apa tantemu kemari?"
"Makan ice cream bersamaku,kemarilah akan kubisikkan sesuatu ke telinga paman."
"Apakah itu sayang?"
'Paman hanya butuh sedikit waktu dan mencari cara untuk bermain petak umpet bersama kami,aku yakin tanteku akan menyerah karena dia selalu kalah dariku.
Aku akan ada di pihak paman.Oke,' bisiknya pelan lalu mengedipkan mata bundarnya.
'Emm..,idemu sangat bagus sayang,baiklah paman akan menggunakan caramu itu biar tantemu cepat sayang sama paman.Oke,' membalas bisikan sang bocah.
Keduanya larut dalam derai tawa yang menggemaskan
Heny menggeleng-geleng,
"Pssstt! Anabela,stop sayang,waktunya pulang,"sembari membopong puterinya yang masih dalam gendongan sang paman kemudian menyerahkannya kepada seorang wanita pengasuh yang dari tadi sedang sibuk mengawasi dari ujung ruangan.
"Selamat jalan keponakan cerewetku,jangan lupa minum susu ya,"ucap Diego sembari menjulurkan lidah meledek keponakannya.
Dibalas dengan cebikan lucu dari sang bocah.
Danang menggeleng-geleng kepala melihat tingkah lucu paman dan keponakan itu.
•••
Bersambung......
Terimakasi atas dukungannya...Kurang dan lebih harap dimaklumi. Ini Karya pertama dan masih amburadul.. Tapi tetap bersyukur...Lanjut ni...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
zien
aku hadir disini dan memberimu like 👍😘❤️
jangan lupa mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘❤️🥰
mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️
2021-03-04
1
Anita Jenius
Hadir lagi kak.
10 like mendarat cantik di cerita kakak.
Lanjut ya.
2021-02-20
1
🌹Dina Yomaliana🌹
10 like nyicil dulu ya kak💓💓💓
2021-01-06
4