Selamat membaca 🙏😍
Pemuda itu kelihatan sudah tampil rapi dengan padanan baju kaos hitam bermotif putih,dengan celana jeans warna senada menambah kesan maskulin,ditambah kacamata hitam sebagai aksesoris semakin keren.
Kakak Tama memang tampan,sama seperti papa Haikal sewaktu masih muda.Itu kata sebagian orang.Usianya terpaut tiga tahun lebih tua daripada adiknya.Dan ia sangat menyayangi adik semata wayangnya itu.
"Kau mengintip kakakmu lagi anak manis!"seru Tama melotot tajam.
Tama tersenyum usil dan bibirnya berdecit ria penuh kemenangan.Sembari memandang wajah adiknya yang merah padam akibat menahan dongkol.
"Hhhh.."Karin mendengus kecil,"Kakak jelek,aku bisa mati gara-gara jebakanmu itu!"protes Karin.
"Apa kau pikir kakak tidak tahu dengan sifat jailmu itu,"balas Tama menyabotase sambil mengacak gemas rambut sang adik yang lucu.
Karin manyun.Wajahnya ditekuk mengerucut.Gemas!Sejenak ia melupakan niatnya yang sedang terburu-buru.
"Ah,ya.Kak Farah kapan kemari,selamat bertemu kembali,"sapanya riang seraya memandang wanita yang baru saja ia sebut dengan nama Farah.
"Sekitar setengah jam yang lalu.Kakak sudah pernah kemari tapi kau saja yang tidak ada di rumah Rin,"jawab Farah yang tidal lain adalah kekasih sang kakak.
"Aku kira tadi kakak bersama Aurel,itu sebabnya aku menguping,"tambah Karin tersipu malu.
"Tidak sayang, mana mungkin,"ucap Tama tertawa ringan.
"Jadi Aurel benar sudah tidak mengganggu kakak lagi kan,"Karin masih penasaran.
Tama mengangguk,"Ya."
"Kak Farah!" Seru Karin tersenyum lebar.
Berhambur ke dalam pelukan wanita yang bersedia ikut bergabung di lantai bersama dirinya dan sang kakak.Karin merangkulnya erat.Diikuti oleh Tama dengan gerakan serupa merangkuk kedua orang yang sangat ia sayang.
"Kak Farah,aku rindu."Mengeratkan rangkulannya,"Kak Farah jangan pergi lagi." Lanjutnya lirih.
Farah mengangguk pelan,melepaskan pelukan Karin setelah Tama lebih dahulu melepasnya,menangkup bahu Karin,"Ya sayang,"ucapnya meyakinkan.
"Aku pikir kakakku masih jalan dengan perempuan perusak hubungan orang itu." Suara Karin melemah.
"Yang kau maksudkan itu Aurel?" Tanya Farah memastikan.
Karin mengangguk setuju.
"Tidak Karin,kakakmu sudah berjanji kepadaku untuk tidak menerima wanita itu lagi di dalam hidupnya."Jelas Farah datar, mengalihkan pandangannya kepada Tama yang berdiri di samping.
Karin mengikuti gerakan mata Farah.Mata sendu itu beradu dengan mata elang nan dingin milik sang kakak.Beku sejenak.Lalu saling beradu pandang.
Karin yang paham betul akan situasi demikian mencoba untuk mencairkan suasana.
"Aku ingin sekali punya kakak perempuan," sambil memegang kedua bahu Farah, "seperti kak Farah."lanjutnya sambil mengerling tajam ke arah Tama yang dari tadi mengawasi pembicaraan mereka.
Tama yang menyadarinya segera mengalihkan pandangannya ke sisi yang lain,menghindari serangan pedas adik cerewetnya.Ada perasaan kalut yang sempat terbaca oleh Karin di mata kakaknya.
Entahlah ada masalah apa di antara kakak dengan calon istrinya itu,ataukah sesuatu telah terjadi di dalam hubungan mereka berdua,yang jelas menurut sepengetahuan Karin, kakak Tama sempat menunda pernikahannya dengan Farah satu tahun yang lalu lantaran ada sedikit masalah pribadi yang tidak bisa dihindari.
Padahal sebagian besar persiapan pernikahannya itu sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.Hanya karena kakak Tama salah paham pada sepupunya Farah lalu kemudian masuklah Aurel ke dalam hubungan mereka membuat Farah pergi begitu saja dan Tama terpaksa menunda pernikahannya itu.
"Kalian mau pergi ke mana?"tanya Karin ingin tahu.
"Ranau!"jawab Tama singkat.
"Apa boleh aku ikut?" Tanya Karin kegirangan,"Sudah lama aku tidak ke rumah kak Farah."ucapnya memelas.
Hening...
"Aku ingin main ke pemandian air panas di Poring dan bermain ke kebun strawberry milik om Farhan di bandar Kundasang,serta berkunjubg ke ladang sapi perahnya yang sejuk itu,"lanjutnya serius memohon.
"Nggak boleh!"serang Tama dingin.
Sang kakak menyungging miring bibirnya pertanda tidak setuju.
Farah tersenyum merapikan kunciran rambut Karin yang rapi,"Kau boleh ikut di lain waktu sayang,"mengelus lembut bahu Karin,"Ada hal penting yang ingin kami bicarakan dengan papa dan mama kak Farah di sana,"jelasnya meyakinkan.
Karin manggut-manggut mengerti.Om Farhan yang Karin maksudkan adalah papanya Farah.
"Ehm..Kalau sudah selesai,cepatlah pergi," seru Tama mengusir adiknya.
Karin cemberut,"Kakak mengusirku!" serang Karin mengerucut.
"Kakak tidak mengusirmu,"bantah Tama bersedekap,"Kau telah banyak menyita waktu kakak,"lanjutnya sambil mengacak gemas rambut adiknya,"jadi pergilah! Nanti kakak kemalaman sampai di sana." celetuknya.
Karin pasrah menerima penolakan.
"Ck!"
Ia beranjak sambil berdecak kesal.Farah tertawa ringan melihat tingkah kedua kakak beradik itu.
••
Di ruang keluarga kediaman Mr.Jeremy Jolly, terlihat lelaki tua itu sedang sibuk mengutak-atik ponselnya,mengamati lunjakkan harga saham yang begitu signifikan di pasar dunia.Rupanya beliau tidak ingin ketinggalan memantau perkembangan investasi saham milik perusahaannya.
Senyum sumringah masih belum berhenti menghiasi bibir lelaki itu sambil menikmati secangkir kopi yang baru saja disodorkan oleh sang isteri nyonya Hasnah Setiawan yang kemudian mengambil posisi duduk disebelah suaminya.
Opa Jery dan oma Hasnah adalah dua orang yang telah melahirkan mama Nadine.Opa Jery pengusaha dari Inggris menetap di kota ini sebelum ia menikah dengan oma Hasnah dari Indonesia.
Oma Hasnah memutuskan untuk meninggalkan negara asalnya demi mengikuti suami tercinta melanglang buana.Namun kecintaannya akan Indonesia membuat beliau tidak pernah lupa untuk melestarikan budaya Indonesia.
Beliau membuka restoran khas dengan citarasa khusus kuliner Indonesia yang berkembang pesat di kota ini lalu kemudian dikelola oleh papa Haikal dan mama Nadine di hotel bintang lima miliknya.
Opa Jery terlihat sesekali meneguk kopi miliknya,sedangkan oma Hasnah masih sibuk dengan tatanan pot bunga hias disamping duduknya.Keduanya larut dalam aktivitas masing-masing.
Ting tong
Bell rumah berbunyi
Terlihat seorang pembantu yang muncul dari arah dapur bergegas ke ruang depan untuk membukakan pintu.
Mempersilahkan tamu itu masuk,lalu kembali ke dalam rumah diikuti seseorang dari belakang.Menyapa begitu ramah dan sopan.Lalu kemudian disambut hangat oleh opa Jery dan oma Hasnah.Kemudian bercengkrama ria bersama keduanya.
"Opaa..Omaa.."suara manja Karin membelah ruang keluarga
Berhambur mencium pipi kedua makhluk renta kesayangannya itu.Disambut hangat oleh keduanya.
Matanya tertuju kepada sosok tamu yang belum lama sampai.
'Kenapa dia ada di sini ?' batinnya bingung.
"Danang?!"seru Karin setengah terkejut. Melangkah mendekati Danang.
"Iya aku,kenapa kau seperti melihat setan saja."ujar pemuda itu menyerang.
"Bukan,aku kira hari ini kau lembur kerja." ucap Karin tertawa kecil.
Mengambil posisi duduk di samping Danang, "Aku kira kau tidak mengenal hari minggu di kamusmu,"lanjutnya menahan tawa ledekan.
"Itu semua gara-gara bosmu Fahri yang menyebalkan itu,"bantah Danang mengutuk, "Ada saja alasannya yang membuatku lembur."tambahnya sambil merentangkan kedua tangan dengan gerakan gemulai. Penuh sarkastik.
"Itu karena pak Fahri menyukaimu,"jelas Karin penuh canda menyikut pinggang Danang.Lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Hey!Apa kau tidak tahu kalau aku pria normal!"seru Danang bergidik ngilu.
"Hahaha..Siapa bilang kau dan Pak Fahri tidak normal?"Karin tertawa,"Kau sendiri yang meniru perintah pak Fahri dengan gerakan gemulaimu tadi,"lanjutnya masih tertawa lucu.
Danang terkekeh,diikuti opa dan oma hampir bersamaan.
"Ada apa kau kemari Danang?"tanya Karin belum selesai tertawa.
"Oma menyuruhku kemari,"jawabnya santai, "Selanjutnya terserah nona Karin saja,mau kau apakan aku,"ujarnya melirik Karin dan mengedipkan mata.
Karin melotot tajam,"Aku bukan binatang buas yang akan memakanmu,"sergahnya tidak terima,"Mulutmu itu yang berbisa seperti ular tedung,"cebiknya menyerang.
Danang yang merasa disabotase belum mau diam.Tangannya mengacak gemas sulur poni Karin yang terjulur bebas namun tetap rapi,"Ehh...Bukan..."
"Sudah_sudah cukup sayang."Oma Hasnah memotong perdebatan kedua anak muda itu,"Karin,oma yang memintanya datang kemari agar bisa mengantarkanmu pulang hari ini."
Karin mendengar dengan saksama.
"Sebab oma dan opa mau menghadiri acara pernikahan anak dari mitra kerja opa dan supir Rul yang mengantar kami,"ujar oma Hasnah diperjelas.
Karin manggut-manggut mengerti.Ia menoleh ke arah Danang yang mengedikkan bahu pertanda fine-fine saja.Opa Jery dan oma Hasnah hanya tersenyum kecil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah konyol kedua cucu mereka.
Ya Danang adalah anak dari keponakan laki-laki oma Hasnah di Indonesia.Danang pindah ke kota ini sejak ia lulus SMA. Usianya terpaut satu tahun lebih tua daripada Karin.Keduanya sama-sama kuliah dan bekerja di tempat yang sama.
Hanya saja mereka beda semester,beda jurusan,dan juga beda divisi.Namun kedekatan di antara keduanya sangat tidak diragukan lagi.Semenjak kehadiran Danang, Karin menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hari-harinya.
Sepertinya Danang berhasil membuang jauh masa lalu Karin yang banyak kesedihan. Bahkan oma Hasnah berniat menjodohkan Karin dengan Danang agar hubungan Karin tidak jauh dari keluarga besar oma Hasnah.
Hanya saja keduanya masih bungkam,tidak menunjukkan respon balik.Kelihatannya mereka berdua lebih menikmati hubungan yang ada sekarang.
Danang pemuda tampan bertampang oriental tipikal Asia itu terkenal dengan kharakternya yang asyik,supel,ramah,sopan, profesional,berwibawa dan pastinya romantis.Namun tidak ketika ia berhadapan dengan Karin,Danang bahkan lebih konyol dari yang diduga oleh kebanyakan orang.
Didukung oleh pribadi Karin yang ramah, periang,dan cepat menyesuaikan diri membuat hubungan mereka berdua sangat seru dan akrab bahkan lengket layaknya sepasang kekasih bagi penilaian sebagian orang.
Bahkan mereka berdua kerap menghabiskan waktu bersama-sama baik itu di kampus, tempat wisata maupun di perusahaan tempat mereka bekerja.
Selain itu kebaikan dan kesederhanaan Danang juga telah berhasil mendapatkan tempat khusus di hati keluarga besar papa Haikal. Papa Haikal sangat menyayanginya seperti ia menyayangi kedua anaknya.
•••
*****
Bersambung............
🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut
2021-05-29
1
Bintang mehong
bagus 👍
2021-04-08
3
Fira Ummu Arfi
suka bacanya
masih disini ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-08
3