Eps 4

Selamat membaca 🙏😍

Pemuda itu kelihatan sudah tampil rapi dengan padanan baju kaos hitam bermotif putih,dengan celana jeans warna senada menambah kesan maskulin,ditambah kacamata hitam sebagai aksesoris semakin keren.

Kakak Tama memang tampan,sama seperti papa Haikal sewaktu masih muda.Itu kata sebagian orang.Usianya terpaut tiga tahun lebih tua daripada adiknya.Dan ia sangat menyayangi adik semata wayangnya itu.

"Kau mengintip kakakmu lagi anak manis!"seru Tama melotot tajam.

Tama tersenyum usil dan bibirnya berdecit ria penuh kemenangan.Sembari memandang wajah adiknya yang merah padam akibat menahan dongkol.

"Hhhh.."Karin mendengus kecil,"Kakak jelek,aku bisa mati gara-gara jebakanmu itu!"protes Karin.

"Apa kau pikir kakak tidak tahu dengan sifat jailmu itu,"balas Tama menyabotase sambil mengacak gemas rambut sang adik yang lucu.

Karin manyun.Wajahnya ditekuk mengerucut.Gemas!Sejenak ia melupakan niatnya yang sedang terburu-buru.

"Ah,ya.Kak Farah kapan kemari,selamat bertemu kembali,"sapanya riang seraya memandang wanita yang baru saja ia sebut dengan nama Farah.

"Sekitar setengah jam yang lalu.Kakak sudah pernah kemari tapi kau saja yang tidak ada di rumah Rin,"jawab Farah yang tidal lain adalah kekasih sang kakak.

"Aku kira tadi kakak bersama Aurel,itu sebabnya aku menguping,"tambah Karin tersipu malu.

"Tidak sayang, mana mungkin,"ucap Tama tertawa ringan.

"Jadi Aurel benar sudah tidak mengganggu kakak lagi kan,"Karin masih penasaran.

Tama mengangguk,"Ya."

"Kak Farah!" Seru Karin tersenyum lebar.

Berhambur ke dalam pelukan wanita yang bersedia ikut bergabung di lantai bersama dirinya dan sang kakak.Karin merangkulnya erat.Diikuti oleh Tama dengan gerakan serupa merangkuk kedua orang yang sangat ia sayang.

"Kak Farah,aku rindu."Mengeratkan rangkulannya,"Kak Farah jangan pergi lagi." Lanjutnya lirih.

Farah mengangguk pelan,melepaskan pelukan Karin setelah Tama lebih dahulu melepasnya,menangkup bahu Karin,"Ya sayang,"ucapnya meyakinkan.

"Aku pikir kakakku masih jalan dengan perempuan perusak hubungan orang itu." Suara Karin melemah.

"Yang kau maksudkan itu Aurel?" Tanya Farah memastikan.

Karin mengangguk setuju.

"Tidak Karin,kakakmu sudah berjanji kepadaku untuk tidak menerima wanita itu lagi di dalam hidupnya."Jelas Farah datar, mengalihkan pandangannya kepada Tama yang berdiri di samping.

Karin mengikuti gerakan mata Farah.Mata sendu itu beradu dengan mata elang nan dingin milik sang kakak.Beku sejenak.Lalu saling beradu pandang.

Karin yang paham betul akan situasi demikian mencoba untuk mencairkan suasana.

"Aku ingin sekali punya kakak perempuan," sambil memegang kedua bahu Farah, "seperti kak Farah."lanjutnya sambil mengerling tajam ke arah Tama yang dari tadi mengawasi pembicaraan mereka.

Tama yang menyadarinya segera mengalihkan pandangannya ke sisi yang lain,menghindari serangan pedas adik cerewetnya.Ada perasaan kalut yang sempat terbaca oleh Karin di mata kakaknya.

Entahlah ada masalah apa di antara kakak dengan calon istrinya itu,ataukah sesuatu telah terjadi di dalam hubungan mereka berdua,yang jelas menurut sepengetahuan Karin, kakak Tama sempat menunda pernikahannya dengan Farah satu tahun yang lalu lantaran ada sedikit masalah pribadi yang tidak bisa dihindari.

Padahal sebagian besar persiapan pernikahannya itu sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.Hanya karena kakak Tama salah paham pada sepupunya Farah lalu kemudian masuklah Aurel ke dalam hubungan mereka membuat Farah pergi begitu saja dan Tama terpaksa menunda pernikahannya itu.

"Kalian mau pergi ke mana?"tanya Karin ingin tahu.

"Ranau!"jawab Tama singkat.

"Apa boleh aku ikut?" Tanya Karin kegirangan,"Sudah lama aku tidak ke rumah kak Farah."ucapnya memelas.

Hening...

"Aku ingin main ke pemandian air panas di Poring dan bermain ke kebun strawberry milik om Farhan di bandar Kundasang,serta berkunjubg ke ladang sapi perahnya yang sejuk itu,"lanjutnya serius memohon.

"Nggak boleh!"serang Tama dingin.

Sang kakak menyungging miring bibirnya pertanda tidak setuju.

Farah tersenyum merapikan kunciran rambut Karin yang rapi,"Kau boleh ikut di lain waktu sayang,"mengelus lembut bahu Karin,"Ada hal penting yang ingin kami bicarakan dengan papa dan mama kak Farah di sana,"jelasnya meyakinkan.

Karin manggut-manggut mengerti.Om Farhan yang Karin maksudkan adalah papanya Farah.

"Ehm..Kalau sudah selesai,cepatlah pergi," seru Tama mengusir adiknya.

Karin cemberut,"Kakak mengusirku!" serang Karin mengerucut.

"Kakak tidak mengusirmu,"bantah Tama bersedekap,"Kau telah banyak menyita waktu kakak,"lanjutnya sambil mengacak gemas rambut adiknya,"jadi pergilah! Nanti kakak kemalaman sampai di sana." celetuknya.

Karin pasrah menerima penolakan.

"Ck!"

Ia beranjak sambil berdecak kesal.Farah tertawa ringan melihat tingkah kedua kakak beradik itu.

••

Di ruang keluarga kediaman Mr.Jeremy Jolly, terlihat lelaki tua itu sedang sibuk mengutak-atik ponselnya,mengamati lunjakkan harga saham yang begitu signifikan di pasar dunia.Rupanya beliau tidak ingin ketinggalan memantau perkembangan investasi saham milik perusahaannya.

Senyum sumringah masih belum berhenti menghiasi bibir lelaki itu sambil menikmati secangkir kopi yang baru saja disodorkan oleh sang isteri nyonya Hasnah Setiawan yang kemudian mengambil posisi duduk disebelah suaminya.

Opa Jery dan oma Hasnah adalah dua orang yang telah melahirkan mama Nadine.Opa Jery pengusaha dari Inggris menetap di kota ini sebelum ia menikah dengan oma Hasnah dari Indonesia.

Oma Hasnah memutuskan untuk meninggalkan negara asalnya demi mengikuti suami tercinta melanglang buana.Namun kecintaannya akan Indonesia membuat beliau tidak pernah lupa untuk melestarikan budaya Indonesia.

Beliau membuka restoran khas dengan citarasa khusus kuliner Indonesia yang berkembang pesat di kota ini lalu kemudian dikelola oleh papa Haikal dan mama Nadine di hotel bintang lima miliknya.

Opa Jery terlihat sesekali meneguk kopi miliknya,sedangkan oma Hasnah masih sibuk dengan tatanan pot bunga hias disamping duduknya.Keduanya larut dalam aktivitas masing-masing.

Ting tong

Bell rumah berbunyi

Terlihat seorang pembantu yang muncul dari arah dapur bergegas ke ruang depan untuk membukakan pintu.

Mempersilahkan tamu itu masuk,lalu kembali ke dalam rumah diikuti seseorang dari belakang.Menyapa begitu ramah dan sopan.Lalu kemudian disambut hangat oleh opa Jery dan oma Hasnah.Kemudian bercengkrama ria bersama keduanya.

"Opaa..Omaa.."suara manja Karin membelah ruang keluarga

Berhambur mencium pipi kedua makhluk renta kesayangannya itu.Disambut hangat oleh keduanya.

Matanya tertuju kepada sosok tamu yang belum lama sampai.

'Kenapa dia ada di sini ?' batinnya bingung.

"Danang?!"seru Karin setengah terkejut. Melangkah mendekati Danang.

"Iya aku,kenapa kau seperti melihat setan saja."ujar pemuda itu menyerang.

"Bukan,aku kira hari ini kau lembur kerja." ucap Karin tertawa kecil.

Mengambil posisi duduk di samping Danang, "Aku kira kau tidak mengenal hari minggu di kamusmu,"lanjutnya menahan tawa ledekan.

"Itu semua gara-gara bosmu Fahri yang menyebalkan itu,"bantah Danang mengutuk, "Ada saja alasannya yang membuatku lembur."tambahnya sambil merentangkan kedua tangan dengan gerakan gemulai. Penuh sarkastik.

"Itu karena pak Fahri menyukaimu,"jelas Karin penuh canda menyikut pinggang Danang.Lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Hey!Apa kau tidak tahu kalau aku pria normal!"seru Danang bergidik ngilu.

"Hahaha..Siapa bilang kau dan Pak Fahri tidak normal?"Karin tertawa,"Kau sendiri yang meniru perintah pak Fahri dengan gerakan gemulaimu tadi,"lanjutnya masih tertawa lucu.

Danang terkekeh,diikuti opa dan oma hampir bersamaan.

"Ada apa kau kemari Danang?"tanya Karin belum selesai tertawa.

"Oma menyuruhku kemari,"jawabnya santai, "Selanjutnya terserah nona Karin saja,mau kau apakan aku,"ujarnya melirik Karin dan mengedipkan mata.

Karin melotot tajam,"Aku bukan binatang buas yang akan memakanmu,"sergahnya tidak terima,"Mulutmu itu yang berbisa seperti ular tedung,"cebiknya menyerang.

Danang yang merasa disabotase belum mau diam.Tangannya mengacak gemas sulur poni Karin yang terjulur bebas namun tetap rapi,"Ehh...Bukan..."

"Sudah_sudah cukup sayang."Oma Hasnah memotong perdebatan kedua anak muda itu,"Karin,oma yang memintanya datang kemari agar bisa mengantarkanmu pulang hari ini."

Karin mendengar dengan saksama.

"Sebab oma dan opa mau menghadiri acara pernikahan anak dari mitra kerja opa dan supir Rul yang mengantar kami,"ujar oma Hasnah diperjelas.

Karin manggut-manggut mengerti.Ia menoleh ke arah Danang yang mengedikkan bahu pertanda fine-fine saja.Opa Jery dan oma Hasnah hanya tersenyum kecil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah konyol kedua cucu mereka.

Ya Danang adalah anak dari keponakan laki-laki oma Hasnah di Indonesia.Danang pindah ke kota ini sejak ia lulus SMA. Usianya terpaut satu tahun lebih tua daripada Karin.Keduanya sama-sama kuliah dan bekerja di tempat yang sama.

Hanya saja mereka beda semester,beda jurusan,dan juga beda divisi.Namun kedekatan di antara keduanya sangat tidak diragukan lagi.Semenjak kehadiran Danang, Karin menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hari-harinya.

Sepertinya Danang berhasil membuang jauh masa lalu Karin yang banyak kesedihan. Bahkan oma Hasnah berniat menjodohkan Karin dengan Danang agar hubungan Karin tidak jauh dari keluarga besar oma Hasnah.

Hanya saja keduanya masih bungkam,tidak menunjukkan respon balik.Kelihatannya mereka berdua lebih menikmati hubungan yang ada sekarang.

Danang pemuda tampan bertampang oriental tipikal Asia itu terkenal dengan kharakternya yang asyik,supel,ramah,sopan, profesional,berwibawa dan pastinya romantis.Namun tidak ketika ia berhadapan dengan Karin,Danang bahkan lebih konyol dari yang diduga oleh kebanyakan orang.

Didukung oleh pribadi Karin yang ramah, periang,dan cepat menyesuaikan diri membuat hubungan mereka berdua sangat seru dan akrab bahkan lengket layaknya sepasang kekasih bagi penilaian sebagian orang.

Bahkan mereka berdua kerap menghabiskan waktu bersama-sama baik itu di kampus, tempat wisata maupun di perusahaan tempat mereka bekerja.

Selain itu kebaikan dan kesederhanaan Danang juga telah berhasil mendapatkan tempat khusus di hati keluarga besar papa Haikal. Papa Haikal sangat menyayanginya seperti ia menyayangi kedua anaknya.

•••

*****

Bersambung............

🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

lanjut

2021-05-29

1

Bintang mehong

Bintang mehong

bagus 👍

2021-04-08

3

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

suka bacanya

masih disini ASIYAH AKHIR ZAMAN

2021-04-08

3

lihat semua
Episodes
1 Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Rindu Keluarga dan Sahabat
33 Awal Yang Bagus
34 Berjalan Semestinya
35 Ruang Utama
36 Kebenaran
37 Kesempatan Kedua
38 Kebaikan
39 Kembali Pulang
40 Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41 Keramahan
42 Strategi
43 Keluarga Peduli
44 Rahasia Masa Lalu
45 Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46 Nazar Terlaksana
47 Melangkah Canggung
48 Kebahagiaan
49 Rasa yang Berbeda
50 Selamat Datang
51 Salah Paham
52 Puteri Carnelian Sanjaya
53 Bersahabat
54 Pertemuan
55 Mencari Solusi
56 Terjawab
57 Momen Penting
58 Hari H
59 Special Performance
60 Peka
61 Puding Enak
62 Kalah?
63 Pelindung yang Tegas
64 Kabar Duka dari Seberang
65 Sosok Tangguh
66 Selamat Jalan Oma
67 Suasana Baru
68 Kekhawatiran Terkuak
69 Faktor Bawaan
70 Terpana
71 Aku Ingin Semuanya
72 Jangan Gegabah
73 Selidik
74 Rencana di Luar Rencana
75 Tempat Asing
76 Tim Gerakan Satu Malam
77 Detik Penantian
78 Welcome Sang Penakluk
79 Adieka William Jesper
80 Cinta dan Pengorbanan
81 PENGUMUMAN
82 Pengumuman visual
83 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Rindu Keluarga dan Sahabat
33
Awal Yang Bagus
34
Berjalan Semestinya
35
Ruang Utama
36
Kebenaran
37
Kesempatan Kedua
38
Kebaikan
39
Kembali Pulang
40
Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41
Keramahan
42
Strategi
43
Keluarga Peduli
44
Rahasia Masa Lalu
45
Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46
Nazar Terlaksana
47
Melangkah Canggung
48
Kebahagiaan
49
Rasa yang Berbeda
50
Selamat Datang
51
Salah Paham
52
Puteri Carnelian Sanjaya
53
Bersahabat
54
Pertemuan
55
Mencari Solusi
56
Terjawab
57
Momen Penting
58
Hari H
59
Special Performance
60
Peka
61
Puding Enak
62
Kalah?
63
Pelindung yang Tegas
64
Kabar Duka dari Seberang
65
Sosok Tangguh
66
Selamat Jalan Oma
67
Suasana Baru
68
Kekhawatiran Terkuak
69
Faktor Bawaan
70
Terpana
71
Aku Ingin Semuanya
72
Jangan Gegabah
73
Selidik
74
Rencana di Luar Rencana
75
Tempat Asing
76
Tim Gerakan Satu Malam
77
Detik Penantian
78
Welcome Sang Penakluk
79
Adieka William Jesper
80
Cinta dan Pengorbanan
81
PENGUMUMAN
82
Pengumuman visual
83
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!