Eps 2

Selamat membaca 🙏😍

Persahabatan Karin dan Diego berjalan sangat mulus.Hubungan kedua bocah ini semakin erat hingga beranjak remaja.Ibarat jarum dengan benang yang tidak terpisahkan.Bahkan ikatan emosi di antara keduanya juga semakin terpampang nyata.

Karin tumbuh menjadi remaja yang periang,ramah dan selalu tampil ringkas bersahaja.

Diego yang dahulu pernah disebut oleh Karin sebagai penakut kini tersulap menjadi batang muda yang nyaris sempurna.Ia tumbuh menjadi sosok baik dan juga penyayang.Hampir setengah dari kharisma kepemimpinan seorang Diego mulai mencuat pada dirinya.Ya Diego adalah sosok pengayom.

"Kaaarinn!Siap atau tidak aku datang menjemputmu."Diego meneriaki yel dari luar pintu rumah dengan dua tulunjuk dan ibu jari yang menempel di mulutnya membentuk toa.

"Aku akan selalu siap tepat waktu tuan Diego!"balas Karin tidak mau kalah seraya berlari keluar ke pekarangan rumah.

"Ayo kita berangkat,"ajak Diego seraya mengangkat kelingking dan membiarkan Karin menggandeng kelingkingnya.Berjalan beriringan sembari tertawa riang penub cerita remaja yang menyenangkan.

Dua remaja tanggung itu hidup dalam ikatan persahabatan yang luar biasa di negeri yang luar biasa dengan penataan kota yang rapi bergaya modern dihiasi hutan-hutan alami yang sengaja dirawat menambah permai wilayah Pantai Barat negeri ini membuatnya dijuluki sebagai 'Negeri di Bawah Bayu'.

"Apa kau pernah bermimpi akan bersahabat denganku hingga ke ujung waktu Dy?" tanya Karin suatu ketika.

"Aku bahkan bermimpi lebih dari itu tuan puteri.Apa kau tahu jika persahabatan yang indah itu ketika kita akan terus bersahabat hingga di kehidupan berikutnya,"terang Diego penuh semangat.

Di sini Karin dan Diego tumbuh menjadi remaja yang sehat.Di tingkat Sekolah Menengah Pertama ini mereka masih tetap di satu sekolah.Bahkan juga satu kelas.

Mereka juga bersama-sama dengan Danish yang dahulunya si bocah nakal.Akan tetapi sekarang tidak lagi.Dia malah menjadi sahabat baik Diego.

Berhubung jarak rumah Danish dengan Diego lebih dekat daripada jarak rumahnya dengan Karin.Danish lebih sering bermain ke rumah Diego daripada bermain di rumah Karin.

Dari sanalah akhirnya Danish berubah menjadi orang baik. Kenakalannya waktu itu hanya merupakan bentuk protesnya kepada orangtuanya yang selalu saja sibuk dan tidak pernah menghiraukan dirinya yang menjadi satu-satunya pewaris tunggal keluarganya.

Namun semuanya berubah setelah mamanya memilih untuk meninggalkan pekerjaannya demi anak semata wayangnya..

Diego dan Karin selalu menghabiskan waktu mereka bersama-sama.Sehari tidak bertemu rasanya setahun tidak bersua.Kedua remaja itu terlihat sedang mengisi waktu dengan bermain sport bike di taman Kompleks Kapayan Rice.

"Karin,ayo kejar aku sekali lagi! Kurasa kau tidak akan bisa melakukannya." Seru Diego menantang Karin sambil melajukan sport bike menelusuri tanah lapang.

Entah sudah berapa kali putaran mereka saling berlomba namun Karin tidak bisa menuntaskan tantangan dengan baik.

"Jangan menantangku sobat!" Balas Karin bernada ketus.

Lantas beranjak meninggalkan sepedanya begitu saja.Ia memilih berjalan kaki dan duduk di sekitar taman.Kali ini ia menolak menerima tantangan Diego.Padahal biasanya Karinlah yang paling cerewet menantang sahabatnya itu.

Dalam setiap jenis permainan yang mereka mainkan,Karin selalu saja mengajukan tantangan dengan persyaratan yang jelas menyudutkan Diego.

Mulai dari acara berenang bersama, bermain dadu ular tangga, bermain catur,memberi makan ikan gurami di kolam atau bahkan lomba menangkap sibur-sibur dan mengumpulkan dalam botol kaca.Dan Karin tidak kalah tangguhnya dengan Diego.Ia sering memenangkan tantangan tersebut meskipun lebih banyak kalahnya.

Biasanya Karin tidak perduli jika memang ia yang akan kalah dalam permainan.Apalagi itu hanya permainan biasa antara sahabat.Tapi tidak untuk kali ini.Dua kali putaran Diego lalu menghentikan sport bike miliknya tepat di hadapan Karin yang wajahnya ditekuk mengerucut bagaikan jeruk purut muda yang tidak berair jika diperas.

"Tapi benarkan kau tidak bisa mendahuluiku.Itu artinya permainan sepedamu cukup buruk.Kau bahkan tidak tahu teknik bermainnya kawan."Ejek Diego penuh kemenangan.

Membuat suasana hati kian memanas.Karin mencebik kesal.

Diego mengambil posisi duduk di sebelahnya,"Aku hanya bercanda tuan puteri.Sepertinya mood kamu kurang bagus.Apa kau ada masalah.Bicaralah! Aku akan mendengarkanmu." Bujuk Diego.

Karin terdiam.Menarik nafas sesaat lalu menghembusnya pelan.

"Apa kau tahu Dy,kakakku Tama selalu bilang bahwa jika seseorang kerap disakiti maka pada saat yang tepat dia akan pergi meninggalkanmu begitu saja." Pandangan Karin beralih mengikuti gerak langkah Diego yang mengubah posisi duduknya.Kini mereka berdua saling berhadap-hadapan.

"Lalu apa hubungannya dengan sekarang?" Diego balas menatap Karin.

Seketika mereka saling beradu pandang. Diego melihat ada rona sedih di wajah sahabat cerewetnya itu.Tanda tanya besar menyeruak di bola matanya.

Tidak biasanya dia seperti itu.Kira-kira apa penyebabnya?Lalu mengapa dia harus memikirkan ucapan kakak Tama jika itu hanya mengganggu keseruan mereka?

Pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak Diego tanpa bisa ia jawab satupun.Remaja itu hanya pasrah melihat perubahan mood sahabatnya itu.

"Jika kau kerap kusakiti,Apa kau juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dikatakan kakak Tama itu?"Karin mengerjap beberapa kali.

Diego masih bungkam menatap dalam mata Karin.Sejenak ia terlihat sedang mencernakan maksud pertanyaan sahabat kecilnya itu.

"Hmm..Tergantung.. Jika kau benar-benar menyakitiku lalu tidak ada satupun obat di dunia ini yang bisa menyembuhkan lukaku maka aku pasti akan pergi begitu saja meninggalkanmu, selamanya."Ujar Diego sekenanya.

Karin tertunduk lesu.Menenggelamkan wajahnya ke dasar bumi.

"Hey! Aku hanya bercanda tuan putri yang cantik.Kau seperti baru habis menikmati satu kilo cabai pedas saja."Ujar Diego ketawa sarkas menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau menyebalkan! Sama seperti kakak Tama." Karin memberengut kasar.

Bangkit mencari sepeda yang entah di mana ia tinggalkan.Diego ikut bangkit berjalan mensejajarkan langkah Karin yang sengaja dipercepat agar Diego tidak dapat mencapainya.

"Hey! Kenapa kau marah,hmm kawan?Jika kau menginginkannya maka kita akan tetap seperti ini.Atau aku akan membawamu kemana saja kau mau.Aku tidak akan pernah meninggalkanmu bahkan sampai kita tua sekalipun.Lalu...Lalu kau terlihat keriput dan jelek!" Diego menuntaskan kata-katanya dengan gaya sarkastik.Sukses menambah dongkol di hati Karin.

"Maka kau akan terlihat lebih jelek daripadaku akibat keriputmu itu.Karena aku tidak akan memaafkanmu dan aku akan memutuskan tali persahabatan kita jika kau benar-benar meninggalkanku!" Seru Karin kesal.Meraih sepedanya dan berlalu begitu saja tanpa pamit.

Diego menyapu kasar wajahnya.Ia semakin dibuat bingung akan sikap Karin.Ada apa dengan Karin.Mengapa dia mendadak aneh. Diego menarik nafas dalam- dalam kemudian membuangnya kasar.Bahkan dia lupa bagaimana caranya membujuk Karin seperti waktu kecil dulu.

•••

Satu minggu setelah peristiwa di taman.Karin belum sempat menemui Diego.Ya karena sehari setelahnya Karin terserang demam akibat kelelahan.Membuatnya terpaksa mendekam di kamar ditemani resep obat dari dokter spesialis keluarga mereka.

Karin merasa bersalah karena menyadari pada hari terakhir bertemu dengan Diego ia bersikap agak kasar tidak seperti biasanya.

Bahkan dia menolak kemenangan Diego karena menurutnya Diego terlalu berlebihan dengan yel kemenangannya.Padahal selama ini dirinya tidak pernah menunjukkan sikap yang demikian.

Entah karena sebelumnya ia sempat beradu pendapat dengan kakak Adhitama sehingga membuatnya salah mencerna penuturan kakak tersayangnya itu ataukah memang dirinya yang sudah dalam kondisi tidak fit tetapi memaksakan diri menerima tantangan bersepeda dari Diego.

Akan tetapi yang jelasnya adalah Karin tidak dalam kondisi baik-baik saja waktu itu.

Pagi ini ia sengaja berangkat ke sekolah lebih awal berharap bisa membuat kejutan pada Diego.Di dalam pikirannya itu dia mengira bahwa Diego masih mendiamkannya akibat kesalahpahaman waktu di taman.

Karin diantar ke sekolah oleh supir pribadi.Di perjalanan Karin hanya tersenyum kecil mengingat sahabat kecilnya.Diapun benar-benar sudah tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengannya.

Di ruangan kelas Karin tidak mendapati siapapun di sana.Karena waktu memang masih menunjukkan pukul 06.09 pagi untuk waktu setempat.

"Jadi kau belum mengetahui yang sebenarnya soal Diego Karin?" Tanya Danish memastikan sesaat setelah Karin menanyakan keberadaan Diego yang belum juga muncul hingga jam pelajaran dimulai.

Karin hanya menggeleng pelan dengan tatapan kosong ke depan. Hati-hati ia mengarahkan pandangan yang dalam ditujukan tepat di mata Danish.Berusaha mencari kepastian dari bola mata si pemilik nama Danish dihadapannya itu.

"Dia sudah berangkat ke London tepat di hari kedua setelah kau tidak masuk sekolah."Ucap Danish penuh hati-hati.Gemuruh rasa hati Karin seakan ada guncangan hebat yang terjadi di sana.Karin berupaya sebisa mungkin menahan gejolak air mata yang hampir tidak terbendungkan.

Pikiran Karin kacau memikirkan apa yang baru didengarnya.Ingin sekali rasanya ia marah akan situasi ini, tapi dengan siapa.Ingin rasanya ia menyalahkan keadaan ini,lalu pada siapa yang pantas ia salahkan.Bagaimana mungkin ia marah lalu menyalahkan Danish yang hanya membantu memberikan informasi sesuai apa yang ia ketahui.

Hari itu merupakan hari yang teramat kacau bagi seorang Karin.Ia tidak jadi segan-segan mengumpat habis di dalam hatinya.Andai saja bisa memilih ia akan memilih meniadakan hari itu.Biar rasa sakit yang ia rasakan ikut lebur saat itu juga.Danish mengamati Karin yang terlihat begitu murung dari kejauhan.Ada perasaan iba di hatinya.Namun bukan Danish si pengganggu namanya kalau tidak mengusik.

"Katanya kalian sahabat.Lalu sahabat sendiri bepergian jauh dalam jangka waktu yang lama,kau malah tidak mengetahuinya sama sekali.Ini aneh tuan putri!."Ucap Danish menggoda namun sama sekali tidak terbalaskan oleh Karin.

Danish seketika berubah sendu. Andai bisa dikasih kesempatan,ia ingin sekali menggantikan posisi Diego sebagai sahabat kecil Karin.

Toh ia sendiri yang telah membuat kesalahan dengan menjadi anak nakal pada waktu itu sehingga membuat Karin menjauh darinya dan lebih memilih menjalin persahabatan dengan Diego yang baru dikenalnya.

Padahal ia lebih dahulu mengenal Karin daripada Diego.Ada perasaan bersalah di wajah pemuda itu.Diam-diam dia juga mulai mengagumi gadis cantik itu.

•••

Bersambung........

*****

🤗🤗🤗

Hai pembaca yang Budiman, ini karya perdana author.😇 Masih terlalu banyak Kekurangan didalamnya. Baik ide maupun susunan bahasanya juga penulisan kata-kata yang pas.Harap dimaklumi. Terimakasih untuk like dan vote karya amatir ini.Kritik dan saran yang membangun author persilahkan buat pembaca sekalian InsyaAllah akan diterima author dengan lapang dada agar lebih semangat melanjutkan tulisan ini.🤗 Selamat membaca semoga suka.👍👍

Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Indah Nihayati

Indah Nihayati

bagus thor

2022-03-02

0

Indah Nihayati

Indah Nihayati

bintang 5 mendarat

2022-03-02

0

Sutiah

Sutiah

q mampir nih,,,,salam kenal dan semangaat , 💪😘

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Rindu Keluarga dan Sahabat
33 Awal Yang Bagus
34 Berjalan Semestinya
35 Ruang Utama
36 Kebenaran
37 Kesempatan Kedua
38 Kebaikan
39 Kembali Pulang
40 Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41 Keramahan
42 Strategi
43 Keluarga Peduli
44 Rahasia Masa Lalu
45 Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46 Nazar Terlaksana
47 Melangkah Canggung
48 Kebahagiaan
49 Rasa yang Berbeda
50 Selamat Datang
51 Salah Paham
52 Puteri Carnelian Sanjaya
53 Bersahabat
54 Pertemuan
55 Mencari Solusi
56 Terjawab
57 Momen Penting
58 Hari H
59 Special Performance
60 Peka
61 Puding Enak
62 Kalah?
63 Pelindung yang Tegas
64 Kabar Duka dari Seberang
65 Sosok Tangguh
66 Selamat Jalan Oma
67 Suasana Baru
68 Kekhawatiran Terkuak
69 Faktor Bawaan
70 Terpana
71 Aku Ingin Semuanya
72 Jangan Gegabah
73 Selidik
74 Rencana di Luar Rencana
75 Tempat Asing
76 Tim Gerakan Satu Malam
77 Detik Penantian
78 Welcome Sang Penakluk
79 Adieka William Jesper
80 Cinta dan Pengorbanan
81 PENGUMUMAN
82 Pengumuman visual
83 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Rindu Keluarga dan Sahabat
33
Awal Yang Bagus
34
Berjalan Semestinya
35
Ruang Utama
36
Kebenaran
37
Kesempatan Kedua
38
Kebaikan
39
Kembali Pulang
40
Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41
Keramahan
42
Strategi
43
Keluarga Peduli
44
Rahasia Masa Lalu
45
Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46
Nazar Terlaksana
47
Melangkah Canggung
48
Kebahagiaan
49
Rasa yang Berbeda
50
Selamat Datang
51
Salah Paham
52
Puteri Carnelian Sanjaya
53
Bersahabat
54
Pertemuan
55
Mencari Solusi
56
Terjawab
57
Momen Penting
58
Hari H
59
Special Performance
60
Peka
61
Puding Enak
62
Kalah?
63
Pelindung yang Tegas
64
Kabar Duka dari Seberang
65
Sosok Tangguh
66
Selamat Jalan Oma
67
Suasana Baru
68
Kekhawatiran Terkuak
69
Faktor Bawaan
70
Terpana
71
Aku Ingin Semuanya
72
Jangan Gegabah
73
Selidik
74
Rencana di Luar Rencana
75
Tempat Asing
76
Tim Gerakan Satu Malam
77
Detik Penantian
78
Welcome Sang Penakluk
79
Adieka William Jesper
80
Cinta dan Pengorbanan
81
PENGUMUMAN
82
Pengumuman visual
83
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!