Eps 7

Selamat membaca.Semoga Like and vote 🙏😍

Karin melangkah tenang memasuki ruang tamu rumah Hany.Ruangan dengan aksen modern klasik yang kian menambah kesan mewah.Dilengkapi aksesoris dinding berdimensi dan dilengkapi dengan pantulan koleksi lampu pijar yang semakin menyejukkan mata memandang.

Karin bergegas mengikuti Hany yang sudah selangkah di depan memasuki ruang keluarga yang terdapat beberapa dinding kaca sebagai sekat penghubung ruang dapur dan ruang multimedia menambah kesan transparan.

Ruangan keluarga yang pernah menjadi saksi persahabatan antara Karin dan Diego. Tidak banyak yang berubah di dalam ruangan itu.

Hanya beberapa aksesoris dinding yang diganti atau ditambah,dan salah satunya yang membuat Karin mendadak merinding meraba tengkuknya adalah di hadapannya terpajang sebuah foto seukuran papan reklame yang menghiasi ruang keluarga itu.

Ada foto seseorang yang ia kenal jelas di sana.Ya benar sekali foto Diego Hedy Dzul Fahmi pemilik nama lengkap yang ia kenal di zaman bocah sebagai sahabat kecilnya.

Namun di foto itu bukan sebagai bocah ataupun remaja yang ia kenal dahulu melainkan sosok pria dewasa yang penuh kharismatik,

'Wah!' batin Karin menjerit seakan meminta untuk segera berlari ke dalam dekapan pria yang ada di foto itu sepertimana yang sering mereka lakukan di zaman bocah dan awal menjelang remaja.

Ingin rasanya ia berteriak histeris dan mengatakan bahwa ia kagum dan rindu padanya.Namun Karin segera tersadar bahwa itu tidak mungkin.Siapalah dirinya di mata seorang Diego.Lagi-lagi ia mencuri waktu untuk sekedar menatap foto pemuda itu dan lagi-lagi foto itu berhasil membuat hatinya seolah-olah membeku.

Karin berusaha keras untuk membujuk hatinya sendiri.Ia melirik ke arah Hany yang masih berjalan di hadapannya,kemudian menoleh memandang sekeliling.Didapatinya di ujung sofa ada sosok Pak Fahmi dan juga mama Cyntia yang belum menyadari akan kehadiran mereka berdua.

Tidak hanya mereka berdua saja melainkan ada seorang pria lagi yang sedang duduk membelakangi mereka.

"Mamaaa....,"suara manja Hany melenting menyapa sang mama membuat semua mata menoleh ke arah mereka berdua.

Hany si gadis bertubuh tinggi langsing, bermata cokelat,berambut pirang tergerai indah,dan berkulit putih menggebu itu terlihat sedang memeluk dan mencium mama Cyntia,dilanjutkan dengan gerakan yang sama ke papa Fahmi kemudian terakhir memeluk manja pria yang sedang berdiri membelakangi Karin.

"Eh sayang,kau sudah pulang nak,"jawaban lembut keluar dari pita suara mama Cyntia,"Eh! aduh! anak bibi kemarilah!" lanjutnya yang tiba-tiba tersadar akan kehadiran Karin di belakang puterinya sambil berdiri merentangkan tangan.

Wanita paruh baya itu siap memeluk Karin.Binar mata mama Cyntia masih sama dan hangat seperti dulu.Tidak ada yang berubah dari wanita tua itu.

"Nak Karin,paman baru melihatmu pertama kali ke sini,"ucap Tuan Fahmi sambil tersenyum penuh arti melihat Karin yang agak kikuk,"jangan sungkan nak!"lanjutnya.

Karin mengangguk sambil berjabatan tangan dengan pemilik perusahaan raksasa di negera ini.

"Ya,papa benar.Puteri cantik ini terakhir kali datang untuk mengantar Diego pergi ke London.Tapi sayangnya ia tidak sempat melihat putera kita karena sudah terburu pergi,"timpal mama Cyntia mengingat dengan jelas.Membuat Karin tersipu malu.

"Karin..,"suara orang yang membelakangi tadi tidak asing dan mengejutkan Karin.

Ternyata lelaki itu adalah pak Fahri atasan Karin di perusahaan TF.Eectro Group.Karin menyambut uluran jabat tangan atasannya itu dengan senyum ramah dan santun.

Ia semakin sungkan ketika mendengar cerita Hany saat mereka mandi bersama di kolam renang bahwa Hany sengaja datang dan menjemputnya di rumah ketika papa dan mamanya sedang asyik membahas rencana pernikahannya dengan pak Fahri. Ternyata pak Fahrilah yang menjadi calon suami Hany.Dan mereka akan melangsungkan pernikahan mereka di awal tahun mendatang.

"Maaf merepotkanmu Han."Ujar Karin merasa bersalah," Seharusnya aku tidak membuatmu menunggu terlalu lama." Lanjutnya menundukkan wajahnya yang basah oleh cipratan air kolam yang dimainkan oleh tangan Hany.

"Santai saja kawan."Hany melanjutkan acara berenang bebasnya,"Bukan aku yang membahas persiapan pernikahanku bersama Fahri."Ungkapnya meyakinkan,

"Papa dan mama yang membahasnya"Lanjutnya santai.Karin manggut-manggut mengerti.

"Karin ayo kejar aku."Hany berteriak sambil berenang mendahului.

"Hey! Tunggu aku Hany! Kau curang." Balas Karin lantas ikut merentangkan lengannya.Mereka sama-sama berenang dengan asyik dan seru.Sejenak mereka larut dalam keseruan yang menyenangkan.

•••

Waktu menunjukkan pukul 16.35 waktu setempat.Kedua gadis cantik itu sama-sama terlelap di kamar Hany setelah usai melakukan aktivitas berenang di halaman belakang rumah Tuan Fahmi.

Karin masih terlelap bebas di atas ranjang.Sedang Hany yang sudah terjaga dari tadi,terlihat menyambungkan panggilan video dengan seseorang dari ponselnya.

Hallo Kak

^^^Hallo Dy^^^

^^^Apa kabar ?^^^

Baik kak,sedang apa kau kak?

^^^Habis berenang bersama Karin.^^^

Karin?? Di mana dia kak?

Lekas berikan ponselmu,Aku ingin bicara dengannya.

^^^Dia tertidur.Jangan ganggu dia.^^^

Kenapa begitu kak?Dia kan sahabatku.

^^^Tidak sekarang Dy, Dia sahabatku.^^^

^^^Jadi kau jangan macam-macam.^^^

^^^Awas saja jika kau menyakitinya.^^^

^^^Kau akan berhadapan denganku.^^^

Tut Tut Tut Tut

Hany memutuskan sambungan.

Hany menghela napas panjang.Kemudian perlahan dikeluarkan kembali dengan tatapan menerawang.Perlahan ia menoleh sambil memandang wajah Karin yang tertidur pulas di atas ranjang miliknya.Ada perasaan iba dan sayang yang muncul di dalam hatinya.

'Kalau saja Diego terang-terangan menghubungi Karin,pasti hubungan mereka akan lebih istimewa dari sekedar teman masa kecil.Aku juga wanita,dan aku tahu betul apa yang dirasakan oleh Karin.' batin Hany.

Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menyatukan kembali dua sahabat kecil yang telah lama terpisah hanya karena kesalahpahaman kecil sebelum mereka berpisah.

Tiba-tiba ucapan Karin tentang perjodohan dirinya dengan pemuda yang bernama Danang muncul dalam pikirannya.Sejenak ia menggeleng kepala dan menghela napas dalam.

'Diego_Karin_Danang' Ini tidak semulus yang kukira.' batinnya lirih.

Flashback On Persahabatan Hany dan Karin Bermula Tahun Lalu

Tuttuttuttuttut

Video panggilan Diego masuk ke ponsel dan Hany menyambungkan.

Hai Dy

^^^Hai Kak apa kabar semuanya?^^^

Baik Dy, Papa,mama,Kak David,

Kak Heny semuanya baik-baik saja

^^^Syukurlah kak^^^

Apa Kau sering melihat Karin kak?

^^^Karin anak tetangga?^^^

^^^Sering berpapasan,cukup senyum saja^^^

^^^tapi tidak akrab Dy.Dia kan sahabatmu,bukan aku.^^^

Apa kabar dia sekarang,

apa dia telah melupakanku kak?

^^^Mana Kakak tahu dek.^^^

^^^Kau tanyakan saja ke orangnya.^^^

^^^Toh nomer ponselnya juga sudah^^^

^^^kau ambil dari Danish bulan lalu kan.^^^

Aku malu kak,_

^^^Itu kesalahanmu sendiri.^^^

^^^Kau sudah tidak pamit waktu pergi.^^^

^^^Kau juga sengaja menghilang selama sembilan tahun ini.^^^

Tapi waktu itu karena dia sedang sakit kak,

mana tega aku biarkan dia menangis dalam keadaan sakit.Ya soal menghilang,itu memang kesalahan fatalku.

^^^Ya sudah,^^^

^^^besok utusan kampus mereka^^^

^^^akan melakukan kegiatan amal di^^^

^^^yayasan kita.Danish ikut di acaranya.^^^

^^^Nanti kakak coba cari tahu tentang dia lewat Danish.^^^

Memutuskan sambungan.

Serasa meluap-luap emosi sang adik di pendengaran Hany.Gadis itu turut merasakan penderitaan yang dirasakan adik bungsu kesayangannya.Diam-diam ia mencari tahu tentang Karin melalui Danish sahabat adiknya.Persis seperti yang ia dengar.

Ternyata Karin menolak bertemu dengannya ketika pertama kali Danish mengajak Karin mengikuti kegiatan amal di yayasan yatim piatu milik papanya.Padahal Karin ada waktu itu.Hany masih bersabar. Beberapa kali ia mencoba mendekatinya lagi namun tetap berbuah penolakan.

Terakhir ia berpapasan dengan Karin didekat cafe samping kampus Karin.Hany mengajak Karin makan siang bersama namun Karin beralasan untuk menghindar. Hal ini yang membuat Hany makin gencar mendekati Karin.

"Kenapa kau menolakku?"ucap Hany ketus,"Bukankah kita tetangga,"lanjutnya sembari menarik lengan Karin yang sudah pasrah dengan keadaan,"Ikutlah denganku ke cafe itu,"ucap Hany sambil mengarahkan telunjuknya ke arah cafe yang berdekatan.

Karin menurut saja dari belakang.Pasrah.

Di cafe Hany memesan dua gelas yogurt buah.Salah satunya disodorkan kepada Karin.Lalu mereka sama-sama mengambil posisi duduk di salah satu meja di dalam ruangan itu.

Bersambung.....

*****

🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

sudah ku follow kak

follback yaaa 🥰🥰

2021-04-30

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat kak

2021-01-22

2

@ luisa @

@ luisa @

cerita nya bagus banget

2021-01-06

3

lihat semua
Episodes
1 Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Rindu Keluarga dan Sahabat
33 Awal Yang Bagus
34 Berjalan Semestinya
35 Ruang Utama
36 Kebenaran
37 Kesempatan Kedua
38 Kebaikan
39 Kembali Pulang
40 Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41 Keramahan
42 Strategi
43 Keluarga Peduli
44 Rahasia Masa Lalu
45 Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46 Nazar Terlaksana
47 Melangkah Canggung
48 Kebahagiaan
49 Rasa yang Berbeda
50 Selamat Datang
51 Salah Paham
52 Puteri Carnelian Sanjaya
53 Bersahabat
54 Pertemuan
55 Mencari Solusi
56 Terjawab
57 Momen Penting
58 Hari H
59 Special Performance
60 Peka
61 Puding Enak
62 Kalah?
63 Pelindung yang Tegas
64 Kabar Duka dari Seberang
65 Sosok Tangguh
66 Selamat Jalan Oma
67 Suasana Baru
68 Kekhawatiran Terkuak
69 Faktor Bawaan
70 Terpana
71 Aku Ingin Semuanya
72 Jangan Gegabah
73 Selidik
74 Rencana di Luar Rencana
75 Tempat Asing
76 Tim Gerakan Satu Malam
77 Detik Penantian
78 Welcome Sang Penakluk
79 Adieka William Jesper
80 Cinta dan Pengorbanan
81 PENGUMUMAN
82 Pengumuman visual
83 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Zaman BOCAH yang Lucu dan Menggemaskan
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Rindu Keluarga dan Sahabat
33
Awal Yang Bagus
34
Berjalan Semestinya
35
Ruang Utama
36
Kebenaran
37
Kesempatan Kedua
38
Kebaikan
39
Kembali Pulang
40
Menjadi Bagian Keluarga Tulus
41
Keramahan
42
Strategi
43
Keluarga Peduli
44
Rahasia Masa Lalu
45
Masa Lalu (Bertemu Sahabat)
46
Nazar Terlaksana
47
Melangkah Canggung
48
Kebahagiaan
49
Rasa yang Berbeda
50
Selamat Datang
51
Salah Paham
52
Puteri Carnelian Sanjaya
53
Bersahabat
54
Pertemuan
55
Mencari Solusi
56
Terjawab
57
Momen Penting
58
Hari H
59
Special Performance
60
Peka
61
Puding Enak
62
Kalah?
63
Pelindung yang Tegas
64
Kabar Duka dari Seberang
65
Sosok Tangguh
66
Selamat Jalan Oma
67
Suasana Baru
68
Kekhawatiran Terkuak
69
Faktor Bawaan
70
Terpana
71
Aku Ingin Semuanya
72
Jangan Gegabah
73
Selidik
74
Rencana di Luar Rencana
75
Tempat Asing
76
Tim Gerakan Satu Malam
77
Detik Penantian
78
Welcome Sang Penakluk
79
Adieka William Jesper
80
Cinta dan Pengorbanan
81
PENGUMUMAN
82
Pengumuman visual
83
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!