Hari ini sepulang kerja Shay berencana mampir ke toko buku yang ada di mall yang dekat dari rumah, setelah di pikir2 lebih baik dia pergi ke toko Gran*** yang deket dari rumahnya yang hanya sekali naik angkotnya. jadi lebih santai kalau pulang kemaleman.
Shay paling suka berkeliling untuk melihat buku2 yang ada di pajangan rak buku, jika ada yang menarik terkadang di baca sampai habis baru pulang, jika terlalu tebal buku itu akan di tandai dan dia akan datang lagi dua atau tiga kali sampai selesai membacanya.
hal itu di lakukan untuk mengurangi buget beli buku.
Shay memang termasuk sangat pemilih untuk membeli buku, menginggat anggaran untuk beli buku sangat sedikit. bukan pelit sih hanya dia masih banyak keperluan lain yang lebih penting terutama untuk biaya kuliahnya.
Sementara di toko hp rakes sedang suntuk di toko karena ada aji dan istrinya yang dari kampung untuk sementara tinggal di toko jadi dia terpaksa mengungsi ke tempat temenya yang fokonys berjaral 2 blok dari toko hp, sambil menunggu toko temenya tutup rakes pergi ke mall untuk melihat2 setelah selesai keliling ke toko pakaian dia teringat kakak yang memintanya untuk mencari buku tentang cara memperbaiki hp berbagai merk kemudian dia masuk ke toko buku yang ada di Mall itu.
Dia menarik satu buku yang letaknya agak tinggi, yang di tarik satu buku akan tetapi Rakes menjatuhkan buku yang lain sehingga menimpa orang yang lagi asik membaca di bawah yang kurang di perhatiin oleh Rakes.
"Aduuuuh!!" sepontan orang yang kejatuhan buku itu langsung melihat ke atas.
"Yaah shay maaf, nggak sengaja" kata rakes
"Nggak apa2."
"Sama siapa? qo duduk di lantai ? "Rakes penasaran sambil matanya menyapu pandangan ke segala arah tapi dadanya berdebar tak menentu gugup semenjak pertemuan di taman hiburan itu baru kali ini rakes dan shay bertemu kembali.
"Kenapa setiap di ajak ketemu selalu nolak dan alasan pulang malam ,ini malah ke toko buku sendirian kaya bocah ilang sepertinya sengaja menghindar dari gw ini , "
"Sendiri" jawab Shay singkat langsung berdiri dan mengembalikan buku ke dalam rak kemufian berjalan berpindah dari tempatnya
"Shay kamu kenapa? masih mau lihat2?"
"Nggak kenapa2, udah dari tadi tokonya sebentar lagi juga tutup dari pada keluarnya antri, mendingan pulang duluan."
Rakes melihat jam tangan memang sudah jam 10 malam, dia berjalan di samping Shay yang berjalan cepat berusaha mengimbangi dengan irama jantung ikut berpacu.
"Saya....aku ...eh gw belum makan, mau nemenin makan nggak?" Rakes berusaha menetralkan suasana hati.
"Boleh gw juga belum makan,"
"mau makan apa?"
"Pengen makan somay aja, adanya biasanya di taman depan."
"Ayok saya juga suka somay, kok bisa samaan ya kita jangan2 kita memang jodoh."
Shay hanya membalas dengan senyuman mereka keluar dari mall dan menuju taman yang ada di depan mall kemudian duduk di bangku taman. mata shay berselancar berusaha mencari tukang somay yang biasa di beli setiap mampir ke taman depan mall.
"Nah itu somaynya sudah datang, Rakes mau apa saja" tanya Dhay
"Samain saja, saya cari minum dulu ya, Shay mau minum apa?"
"A***a aja yg botol kecil" shay duduk di bangku taman sambil menunggu somay di racik
Rakes datang membwa 2 botol minuman di tangan "belum jadi somaynya?"
"Belum tadi masih anter pesanan orang dulu"
Tidak lama kemudian tulang somay mengantarkan 2 porsi somay, Shay langsung membayarnya.
"Tadi kan aku yang ngajak makan kok kamu yang bayarin?"protes Rakes.
"Tenang uang halal kok nggak usah takut"
"jadinya aku punya utang dong."
"Utang apa?."
"Ngajak makan malam kamu" sambil memakan somay yang ada di piring sampai habis.
"Mau nambah ? bayar sendiri hehehe...."
"Nggak ah, enak yang gratisan." jawab rakes
"Situ maunya , terimakasih ya minumannya" shay kesulitan membuka tutup botol minuman Rakes langsung mengambil botol yang di pegang Shay dan membantu untuk membukanya.sa
"Shay coba lihat ke atas, " Rakes mengulurkan tangan sejajar alis Shay berjarak setengah meter di atas kepala shay , Rakes menyatukan dua jempol dan dua telunjuk membentuk hati.
Shay mengikuti arah pandangan yang di maksud Rakes "mana....nggak ada apa2an, cuma bulan purnama kaya biasanya."
"Lihatnya dari bawah tanganku baru akan terlihat jelas yang spesial."
"Ah biasa aja pemandangannya sama" Shay melihat ke atas mengikuti kemauan Rakes
"Bagus nggak?" rakes berharap shay melihat lambang hati yang di bentuk dari kedua tangannya.
"Nggak lihat apa2" Shay pasang muka bingung
"Ini perempuan nggak peka banget ya
sudah dari tadi tangan pegel, pengen ngungkapin perasaan malah mukanya bingung gitu" batin Rakes.
"Ya udah nggak usah di lanjutin, percumah nggak peka, kurang sensitif di kasih kode."
TEMBAKAN meleset sis.....wkwkwkwk
, sang wanita terlalu polos atau lugu bodoh
bikin gemes aja!!!
"Kode apa?....suka nggak jelas gitu sih ngomongnya" Shay semakin binggung dengan sikap Rakes yang berubah.
"Lidahku ini nggak bisa ngomong, rada kaku kalau deket kamu."
"Dari tadi ngomong lancar kan udah ngobrol panjang lebar"
"Embunglah, ayo pulang sudah malam" Rakes mengajak shay pulang
Sambil menunggu angkot datang rakes berusaha mendekati dan bertanya kepada Shay.
"Shay kamu sudah punya pacar ya?"
"Eemmm.....pengen tau aja, atau pengen tau banget?"
"Pengen kamuuu banget" Rakes mengucapkan sambil tersenyum lebar dan memamerkan giginya yang rapi.
"Oh?!!"
"Kok di jawab oh saja? yang dulu kamu minta di telponin itu pacar kamu atau mantan pacar kamu Shay?"
"Boleh nggak, jangan bahas itu lagi" Shay merasa kurang nyaman degan pertanyaan Rakes.
"Iya maaf ya,saya nggak akan bahas itu lagi" walau dalam hati rakes masih penasaran dia berusaha untuk mengalihkan topik pembicraan.
"Kuliah semester berapa sekarang shay"
"Baru semester 4, kemarin baru selesai UAS"
"Kuliah sambil kerja gitu kamu nggak capek?
" Kadang sih merasa capek juga, habis mau gimana lagi buat biaya kuliah kan dari situ, tapi kalau di jalani dengan ikhlas ,InsyaAllah bisa sampai selesai"
"Setiap hari masuknya?" untuk mengakrabkan obrolan Rakes berusaha mancari onformasi calon target.
"Iyah, kan di ambil jam pendek dari jam 7 sampai jam 10 resikonya ya setiap hari harus ke kampus, atas permintaan mahasiswa."
"Kampusnya di mana?"
"Daerah centex, masih numpang sama sekolahan farmasi, kalau kampus pusatnya adanya di jakarta selatan."
"Kampus swasta?mahal dong biayanya."
"Relatif sih, tapi lebih terjangkau dari kampus2 swasta lainnya, karena ada subsidi dari yayasan kuning. "
"Kenapa pilih kampus yang kaya gitu, gimana akreditasinya."
"Sudah terdaftar kok Ban PT A"
Karena menunggu angkit ******* lama dan sudah jam 11 malam Rakes mulai cemas
"Angkot di sini sampai jam berapa ya shay"
"Semoga saja masih ada, biasanya gw pulang suka masih ada kok, kalau mau pulang duluan nggak apa2, saya sudah biasa nunggu angkot sendirian."
"Saya tunggu sampai kamu dapat angkot saja, biar lebih tenang akunya."
Akhirnya mereka berdua melanjutkan perbincangan yang sudah mulai cair sambil menunggu angkot datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Noviie Bhallwhell
n
2021-08-03
0
elisabeth sembiring
ceritanya merakyat banget, aq suka.
2021-04-11
0
Suseno
shay, jngan terlalu lama menutup hati,, ksihan sama yg nungguin.
2021-01-16
2