Terjerat Cinta Brondong
Novel ini yang pertama saya buat, jujur saya mengangkat kisah cinta kalangan bawah saja karena tidak semua orang beruntung dan mudah menjadi seorang CEO sebuah perusahaan besar, tapi menurut pendapat saya ini cukup menarik karena sebuah perjalanan cinta dan pengalaman pribadi menjadi gambaran dari cerita tersebut dan ini bisa di jadikan sebagai motivasi hidup bagi kalian yang mungkin mengalami kisah hidup dan percintaan yang mirip dengan cerita ini mohon maaf jika mungkin ada nama dan kejadian mirip dengan kisah yang ada dalam cerita ini karena kisah ini terinspirasi dari kisah nyata. Karena kebanyakan kisah cinta novel yang saya baca selalu menceritakan tentang cowok kaya tampan yang berpasangan dengan wanita cantik, padahal ada juga kisah cinta perempuan tidak cantik yang berjodoh dengan cowok tampan tapi tidak tajir melintir seperti yang ada dalam hayalan, ini tentang dunia nyata dan kisah cintanya, walaupun berakhir tidak sesuai dengan harapan pembaca, tapi saya akan coba membawa pembaca ke dunia yang berbeda, ada romantis, lucu, airmata dan bahagia walau tidak bersama selamanya tapi mereka bisa bahagia dengan keputusan yang di ambil bersama.
Kisah ini berawal dari sebuah konter Hp yang terletak pinggiran kota Jakarta. Datang seorang wanita dengan penampilan sederhana, Sepertinya baru pulang dari tempat kerja. Hal itu bisa di tebak karena penampilannya yang terlihat lusuh dan capek. "Mas bisa minta tolong di lihat Hp saya masih bisa di perbaiki atau tidak ya?" Shay yang baru sampai di toko Hp dan masih berdiri di depan etalase, tidak terlalu besar tapi lengkap di lihatnya toko tersebut menjual accesories, Hp baru dan scen, pelindung Hp dan melayani service segala macam merk Hp, jadi lumayan ramai tokonya, apalagi penempatan toko itu yang menuju akses pasar yang sering di lalui oleh para pengunjung pasar tradisional yang lumayan ramai, jadi sangat menguntungkan dari segi tempatan di tambah dengan tampilan toko yang di beri sentuhan cat tembok warna warni. Karyawan tokonya tergolong ramah dan cekatan dalam melayani customer fasilitas free wifi dan tersedia minuman bagi pelanggan yang sedang menunggu Hp yang sedang di service sehingga menjadikan tempat itu lebih nyaman bila di bandingkan toko di tempat lain. Hal itu bisa di lihat semenjak shay datang sudah berganti2 customer datang dan pergi dari toko tersebut.
"Wah ini sih udah parah mba, tapi saya coba lihat dulu ya, Silahkan duduk dulu." seru Aji sambil menyodorkan bangku plastik dari dalam toko sambil duduk shay melihat - lihat aksesories Hp yang terpajang di etalase toko dan tiba2 mata Shay tertuju pada sosok yang sedang menbaca koran yang duduk tidak jauh dari tempat shay. Terlihat cool, berwibawa yang Shay perkiraan usianya 5-7 tahun di atas shay.
Ini cowok ganteng banget yah, kulit sawo matang, hidung mancung rambut ikal tipis, bekas jambang yang di bentuk sedemikian rupa sehingga terlihat elegan dan sombong kalau di lihat dari cara duduknya mungkin dia pemilik toko. Coba kalau dia nengok kesini saya kasih senyum gratis mas hehehe..apa dia pemilik konter Hp ini ya . Shay sampai tidak menyadari kalau sudah ada Aji yang dari tadi memperhatikan Shay. Aji menyadari sorot mata Shay yang sedang mengarah kepada bosnys Aji dateng dan menghampiri shay yang sedang duduk sambil memperhatikan laki2 yang sedang duduk membaca koran di sudut toko Hp itu .
" Mba yang bisa melihat seberapa parah kerusakaknya sedang makan dan belum tau jam berapa kembalinya, besuk jam 3 sore bisa balik kesini lagi, atau Hp di tinggal di sini dulu jadi mba besuk bisa tanya langsung kerusakannya, tolong tinggalkan no Hpnya di sini saja biar nanti saya lebih gampang untuk memberikan kabar kalau sudah selesai di kerjakan" ucap Aji yang sedang mengambil buku dan menyodorkan buku alamat yang lumayan tebal kepada shay.
"Ya udah Mas saya tinggal dulu Hpnya biar nanti bisa di lihat langsung kerusakannya, saya kasih no tlp kantor saya saja ya, karena saya nggak ada Hp penganti, yang di service itu punya saya satu satunya." ucap Shay sambil tersenyum ke Aji. Shay menulis no Hp dan alamat di buku tamu tersebut, setelah selesai mencatat Shay mengembalikan buku tersebut ke Aji yang kemudian di letakkan ke tempat penyimpanan semula.
"Nggak apa2 mba atau mungkin mba mau pakai Hp konter takut nanti ada yang mau hubungi mba susah, tapi ini Hp jadul semua kalau mau sih" Aji menawarkan Hp yang ada konter sambil ngeluarin Hp dari dalam etalase agar Shay bisa memilih Hp pengganti sementara selama Hpnya di perbaiki di konter tersebut.
"Terimakasih Mas, nggak apa2 saya pinjam dulu? " setelah mendapat persetujuan dari pemilik konter kemudian Shay mengeluarkan sim card dari Hpnya yang sudah mati total di tangannya.
"Nggak apa2 mba di sini sudah biasa seperti itu, Karena hal ini adalah salah satu bentuk service kami kepada para pelanggan karena kami tahu para pelanggan kami sangat mengandalkan benda ini untuk komunikasi agar tetap lancar walau Hp sedang di perbaiki, selain itu kami jg sudah menjadikan ini sebagai pajangan yang sudah lama tidak ada yang mencari lagi paling hanya satu atau dua orang yang berminat itu juga karena urgent, jadi kami manfaatkan sebagai service layanan sambil ngelirik ke orang yang baca koran Aji bertanya "bos teu nanaon nyah?" Orang yang di panggil bos itu tidak nengok sedikitpun apalagi bergerak juga nggak dan dia hanya menjawab dengan satu kata "iya" tanpa merubah posisi duduknya ataupun mengeser koran yg di baca.
"Dih sombong banget sih bos satu ini amit2 deh" batin shay..."makasih ya Mas, besuk saya kesini lagi tapi agak sorean mungkin abis magrib sampai sini" kata shay "Oke mba, kami tutup jam 9.30 kok" jawab Aji dan kemudian Shay pamit pergi meninggalkan konter membawa Hp pinjaman dari konter dengan sedikit lega setidaknya ketika dia sedang tidak di kantor masih bisa di hubungi, karena di tempat Shay kerja itu harus siap di hubungi 24 jam oleh para petugas lapangan terutama para supir yang membawa muatan barang.
Mereka sering mengalami kendala di jalan misalnya untuk barang yang di turunkan di luar wilayah atas permintaan pengirim bukan di gudangnya terkadang menunggu persetujuan penerima terlebih dahulu.
Shay bekerja di sebuah perusahan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi pengiriman barang ke seluruh Indonesia. Dia bekerja di situ baru satu setengah tahun, pada awalnya Shay di tempatkan di lapangan untuk menawarkan jasa dari satu toko ke toko lain di seputaran Pasar Tanah Abang.
Karena Shay tergolong cengeng dan pemalu kemudian di tarik ke gudang untuk membantu mencatat barang yang masuk ke gudang dan memberi merk pada masing2 barang yang di antar masuk ke dalam gudang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Unyil_unyu
mampir sapa tau dpt Brondong jg d sini....xixixi
2021-12-07
0
Erista SSubekti
ngip dulu
2021-10-12
0
Kimyumi
mampir
2021-09-13
0