Akward rasanya itu yang di rasakan setelah bertemu, Shay pengen melarikan diri dari taman hiburan ini tapi pakai alasan apa masa mau bilang salah orang sambil memukul2 kepalanya saat melihat yang di temui tidak sesuai dengan harapan Shay, ingin rasanya dia segera mengecilkan diri menjadi liliput yang tidak bisa di lihat dan bisa bersembunyi di cangkangnya atau jadi casper yang bisa menghilang dari hadapan brondong saat ini juga.
"Sambil jalan yuk sebelum antrian makin panjang" ucap Rakes berusaha mencairkan suasana karena semua hanya diam.
"Iya Shay kok jadi kaya orang yang baru ketemu aja sih?" sahut Aji padahal sudah beberapa kali ketemu kwtika do konter hp.
"Masih malu2 itu bang, belum ada pemanasan" Melly ikut menimpali Aji sambil menyenggol lengan Shay.
"Makanya di jemur dulu mell biar anget, cari keringat yuk mell" Aji mengajak Melly lari2 kecil di depan mereka berdua.
Shay hanya diam seribu bahasa mengikuti kemana Melly dan Aji berjalan sabil pura2 sibuk memainkan hp karena bingung mau ngomong apa saat ini karena beda dari yang di hayalkan kalau laki2 dewasa bisa sambil ngobrol tentang kerjaan atau tentang perkuliahan ini brondong paling yang di pikiran masih belum matang dan nggak jauh2 dari game atau pengen hura2 dan main2 nggak akan bisa di ajak diskusi atau ngobrol serius .
"Kamu kok diem aja Shay? lagi sakit gigi atau sariawan...." selidik Rakes karena sepanjang jalan Shay hanya diam sambil memainkan benda pipih yang ada di tangannya.
"Eem...eng nggak kok kes hanya nggak kuat panas aja" jawabnya lirih sambil menyeka keringat menggunakan lengan bajunya.
dengan sigap Rakes memberikan perlindungan menggunakan tangan yang di letakkan di atas kepala Shay kemudia dia sadar hal itu tidak memberikan efek samasekali "oh ini pakai jaketku bahannya adem kok....." sambil memakaikan jaket yang di pakai di pindahkan ke bahu Shay.
"Nggak usah,...."berusaha mengelak dari Rakes tapi kecepatan tangan Rakes jaket itu sudah terpasang di bahu Shay, Shay pasrah dan tersenyum mendapatkan perlakuan yang manis dari Rakes.
"Kamu nggak biasa di tempat seperti ini ya?" Rakes melihat Shay seperti tidak nyaman sepanjang perjalanan masuk wahana terlihat hanya menundukkan kepala setiap di ajak bicara selain itu juga Shay hanya menjawab dengan singkat "Apa Shay tidak suka dengan tempat yang kita pilih untuk ketemu."
"Eng...engak kok, terkadang saya juga suka ke tempat ramai kalau lagi bosan di rumah" ‘Shay berusaha menjawab pertanyaannya untuk menutupi kekecewaanya. Mata Shay berusaha mencari Aji dan Melly yang sudah tidak terlihat di depan "mereka kemana sih malah kita di tinggalin." Rakes menunjuk sakah satu wahana ternyata mereka sudah naik salah satu wahana permainan sabil teriak manggil nama Shay dan Rakes mereka berdua terlihat sangat menikmati hiburan yang membuat mereka basah karena percikan air dari wahana yang di naiki.
"Mau ikut naik?"Rakes menawarkan untuk mengikuti jejak Melly dan Aji yang teriak2 di atas.
"Nggak ah, lihat mereka main saja...lagi antriannya panjang banget" sambil duduk di bangku kosong sepertinya di sediakan bagi pengunjung yang hanya menunggu di bawah untuk melihat mereka dan tidak ikut naik.
Shay masih berfikir keras untuk kabur dari brondong satu ini tapi tidak punya ide yang cemerlang.ingin rasanya cepat sore dan bisa alasan pengen cepet pulang karena takut kemalaman pulangnya.
Tapi Shay melihatnya temennya yang masih menikmati permainan di taman hiburan ini, sejujurnya Shay lebih suka berada di pantai, villa atau pergi ke gunung dari pada di tempat keramaian.
Sedangkan tempat hiburan ini yang di rancang untuk para ABG dan anak2 dengan batasan umur tertentu di setiap wahana permainan sepertinya sangat membantu para keluarga yang ingin menghabiskan waktu untuk bertemu, sedangkan ide untuk bertemu di sini adalah rakes mungkin sesuai bagi seumuran dia yang baru lepas dari ABG.
"Rakes nggak pengen ikut naik?" Shay merasa tidak enak karena hanya mengikuti kemana langkah Shay pergi Rakes yang hanya bisa senyum2 melihat Aji dan Melly di putar2 seperti tornado dam sesekali melambaikan tangan ke arah meteka, seperti orang tua yang sedang menunggu anaknya bermain Shay dan Rakes hanya duduk2 saja.
"Hayuk berdua biar bisa ketawa kaya Melly dan Aji" dengan sedikit senyuman Rakes mengajak Shay untuk ikut menikmati wahana tersebut.
"Gw nggak biasa teriak2, sana masuk antrian biar tasnya tak jagain di sini saja nanti kalau sudah selesai Rakes kesini lagi saja."
"Nggak tega ninggalin kamu sendiri" Rakes tidak berminat lagi setelah mendapat jawaban dari shay yang memilih untuk tetap duduk di bangku dari pada ikut bermanin.
"Memang anak kecil yang keluar rumah harus ada yang jagain, udah sana masuk antrian saja, qu nggak akan kemana2 kok."
Tidak lama kemudian Melly dan Aji sudah menghampiri shay dan rakes yang sedang duduk di bangku yang hanya muat untuk dua orang. Dengan kondisi dua orang sahabatnya badan sedikit basah bajunya dan rambut lepek seperti habis berenang.
"Apa nggak masuk angin kalian begini?" tanya Shay yang prihatin dengan kedua temenya itu dengan kondisi baju dan rambut basah.
"Bentar lagi juga kering kena panas gini, kalian nggak pengen mencoba wahananya seru tau pas di atas dan kecepatan tinggi kita bisa tetiak2 kaya orang gila, tadi ada yang nagis dan ada yang minta di berhentiin,ada yang sholawat ada yang zikir dan.ada yang pingsan" ucap aji menceritakan keseruan ketika menaiki wahana bermain.
"Ayuk pindah ke wahana lain biar bisa nyobain semua wahana sampai habis , ini wahana tutup jam berapa sih ini bang" tanya Melly pada aji yang sepertinya mereka sudah akrab satu sama lain padahal baru pertama kali ketemu.
"Nggak tau Mell ini baru pertama kali kesini makanya kita puas2in aja sampai malam
mumpung ada yang bayarin " jawab Aji sambil berjalan lebih cepat untuk masuk ke antrian lagi.
"Berasa kaya ABG loe ji, inget anak istri belum di ajak kesini" Shay menggoda aji yang sudah seperti ABG yang sedang menemukan mainan baru.
"Dari pada yang bayarin malah nggak mau nyobain permainannya padahal seru" jawab Melly yang mengikuti langkah Aji untuk masuk antrian berikutnya
"Shay kalau memang kamu nggak suka tempat beginian, nanti kita janjian lagi saja dan kamu yang nentuin, tapi jangan jauh2 dari jakarta ya" Rakes menawarkan kencan ke duanya dengan ultimatum tidak boleh jauh dari jakarta sesuai keinginan Shay.
"Shay hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya " hari ini saja sudah membuat Shay ingin kabur dari brondong jadi kemungkinan untuk mengulang lagi itu sangat tipis.
"Nggak apa2 Shay sesekali memang kita butuh refresing kaya gini, jangan kerja terus" Rakes memberikan kode bahwa dia masih ingin pergi berdua lagi dengan Shah mungkin untuk berikutnya tidak perlu ada pengawal jadi bisa lebih santai.
"Kalau hari libur saya lebih suka gunain waktu untuk istirahat total" dengan berbagai macam cara yang di pikiran Shay saat ini adalah tidak ingin melanjutkan, cukup sampai di sini saja.
Seharian mereka berkeliling dari wahana satu ke wahana lain sampai akhirnya tiba waktunya untuk pulang. perasaan lega bagi shay dan melihat teman2nya bahagia, mereka pulang menggunakan kendaraan online karena harus mengantar melly sampai rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Banyu langit
jngn gitu shay kasian rakes tau 🤔
2021-11-07
0
Tri Sulistyowati
koq gitu Shay
2021-05-18
1
😘 sweet baby😘
dikit amat Thor bab ini..ttp semangat Thor💪💪💪💪
2020-11-20
2