Di toko hp Aji penasaran kepada sahabatnya
"loe apain pelanggan tadi, sampai nagis gitu"
"Nggak saya apa2in, dia yang nyuruh tlp ke nomor temenya pas diangkat malah nangis."
"Oh gw pikir gara2 teror tlp yang loe lakuin selama ini,kenapa nggak terus terang saja sih tadi kalau yang sering kirim sms itu selama ini loe" ucap aji.
"Enggak ah biarin saja dia penasaran" sambil senyum memikirkan tingkah konyolnya sendiri.
"Lagi apa yang menarik sih kes, kayaknya umurnya di atas kita...mukanya juga biasa aja, jerawat penuh di muka, cari cewek itu yang good looking rambut panjang,kulit putih kaya bini gw" canda aji sambil geleng2 kepala.
"Entahlah, sejak pertama kali lihat dia kok unik dan jutek orangnya, cewek lain kalau saya yang layanin malah kegenitan dan banyak basa basinya" jawab rakes karena merasa penasaran dengan cewek satu ini sampai2 bikin tidurnya nggak tenang.
"Ya udah gentel dong..tembak saja langsung pasti juga nggak bakal di tolak, jangan di teror lagi, dari pada penasaran teru nggak bisa tidur."Aji memberi saran kepada sahabatnya supaya lebih berani untuk menyatakan perasaannya dari pada hanya menjadi bayangan seseorang di balik hp.
"Kayaknya dia lagi patah hati tadi, mungkin yang tadi di minta telp pacarnya, jadi kasihan saya" Rakes melihat gurat kesedihan di wajah perempuan yang di terornya dan terlihat pucat seperti kurang tidur dengan mata bengkak.
"Sikat saja langsung" Aji memberi semanagat kepada sahabatnya.
"Nggak lah , waktunya nggak tepat...yang ada malah dia kabur" sambil memainkan hp Rakes akhirnya memutuskan untuk kirim wa.
📱: Lagi di mana? sudah makan belum.
1 menit
5 menit
15 menit
Di tunggu sampai sore tidak ada jawaban wa dari wanita itu, sampai akhirnya toko tutup tidak ada balasan wa masuk.
"Ya udah tlp saja sih, kaya orang susah dari pada mati penasaran, gw pulang ya" pamit Aji ke Rakes yang hanya di jawab anggukan.
Setelah selesai mandi Rakes berbaring sambil memandang langit2 toko. Rakes masih penasaran, tapi tidak ada keberanian untuk tlp Shay sampai akhirnya tertidur dengan hp masih di gengaman.
Minggu jam 8 pagi toko buka seperti biasa. Aji datang lebih pagi karena biasanya hari minggu toko ramai orang pulang dari joging atau senam banyak yang mampir beli pulsa atau cari casing.
"Semoga hari ini rame kaya minggu kemarin ya kes, bini minta uang tambahan buat jalan2 RT" gumam Aji, tapi yang di ajak ngobrol hanya cuek "eh kesambet loe, pagi2 sudah ngelamun aja" sambil tersenyum karena melihat temenya yang lagi jatuh cinta tapi tidak berani mengungkapkan.
"Saya bingung ji, itu cewek nggak respon sama sekali sama perhatian saya" jawab Rakes lesu.
"Kan sudah gw bilang jujur saja, keburu di tikung orang makin mewek nanti" canda Aji
sambil membersihkan kaca etalase toko.
" Saya cari sarapan dulu ya, mau nitip sekalian nggak?" Rakes keluar dari toko untuk mencari sarapan pagi sebelum memulai aktifitas.
Jam 9.30 datang gerobolan ABG menyerbu toko dan accesories hp tempat Aji yang baru selesai merapikan toko tersebut sebelum buka.
"Bang Aji temannya yang ganteng itu kemana? " teriak salah satu gerombolan ABG.
"Lagi sarapan, udah sama a'a Aji aja yang lebih ganteng neng" canda Aji yang merasa paling jago untuk naklukin cewek.
"Ah nggak asik, a'a sudah punya bini dan 2 anak" jawab abg tersebut yang di sahut oleh temennya "huuuu, dasar " segrombolan abg itu kompak neriakin Aji bersamaan.
Sambil memilih2 dan menunggu yang laki2 ganteng pulang dari sarapan, para ABG itu bersenda gurau sambil bergosip " lama bener yang , sarapan memang seganteng apa sih orangnya" selidik temen abg itu... "ganteng kaya artis korea " jawab abg satunya yang sudah kenal dengan Rakes.
Tidak lama kemudian Shay dateng bersama temannya " mas beli pulsa dong yang 100rb."
"Pucuk di cinta ulam tiba, dapat salam mba dari pak bos, semalam sampai nggak bisa tidur mikirin situ, di wa nggak di balas" canda Aji.
"Bos siapa? " Shay mengingat2 sambil senyum, mungkin laki2 yang dulu baca koran pikir Shay yang ketemu di awal tapi kan kayaknya sombong nglirik saja nggak. gumam shay "salam balik saja, orangnya ganteng nggak" jawab Shay sambil tersenyum menyelidik penasaran.
"Tunggu aja, orangnya lagi beli sarapan dari tadi belum balik " jawab Aji sambil mwngirimkan pulsa yang di minta.
"Kerajinan amat, ini uang pulsanya" Shay menyerahkan uang 105rb " kembalinya ambil ajah, makasih ya" setelah pamitan Shay pergi dari toko.
10 menit kemudian baru Rakes kembali dari sarapan "kemana aja sih, sarapan sampai lama banget gebetan baru dari sini beli pulsa loe nya nggak ada."
Rakes langsung di serbu segerombolan ABG yang dari tadi menunggunya, kemudian sibuk meladeni para ABG untuk berselfie dengan syarat harus membeli barang terlebih dahulu lumayan menguntungkan punya wajah rupawan selain bisa untuk ajang promosi bisa juga bisa ngeceng bak artis korea.
"A' minta nomor hpnya dong" salah satu ABG itu meminta nomor phonsel Rakes tanpa malu2.
"Buat apa minta no ponsel saya" Rakes balik bertanya.
"Kalau sewaktu2 kangen, siapa tau jatah malam minggunya masih kosong, biar saya yang nempatin" Goda abg tersebut.
"Masih sekolah jangan malam mingguan sama orang dewasa, pamali."
"Ah a'a pelit, ayolah berapa nomor hpnya." Anak iti terlalu agresif untuk seumurannya.
"Saya lagi nggak punya hp, kalau mau main ya langsung kesini saja, tokonya nggak akan pindah kemana2."
"Buat semangati, aku kan mau ada UAS."
"Terus Apa hubungannya sama saya? saya bukan guru kamu." Jawab Rakes yang mulai malas.
"Ya bukan guru sih, tapi kan bisa untuk temen ngobrol atau curhat masalah mata pelajaran"
"Permintaanmu tidak masuk akal mendingan sekolah yang bener biar cepet lulus dan cari uang buat bantu keluarga,,"
"Aku anak tunggal, dan orang tuaku sudah punya penghasilan yang lumayan...ibu kepala sekolah di yayasan Su***** dan bapaku kerja di BUMN.
"Itukan orang tuamu yang kaya, kewajiban kamu sebagai anak ya berbakti kepada Orang tuamu sekolah yang bener kangan kebanyalan klayaban di luar, nggak bagus buat anak gadis kaya kamu."
"Cuma di mintain no hp, malah ceramah kemana2, kalah ustadz" jawab gadis itu dengan bibir maju 2 cm.
"Ya udah sini hp kamu" Rakes sengaja memasukkan no hp Aji karena Rakes tidak mau terganggu dengan rengekan bocah abg tersebut.
"Aziiiik, terimakasih ya a' ini beneran nggak nomornya."
"Ya di coba saja ada nada sambung nggak? masa saya bohong."
ABG itu segera mencoba menghubungi no telepon yang baru di masuklan Rakes dan terdengar nada sambung, dan terlihat hp bergetar di atas meja dalam toko, anak itu tersenyum sumringah.
"Aku coba sekali lagi ya a'" abg itu mengulang panggilan tlp dan kemudian Rekes mengangkat, setelah di ulang baru ABG itu percaya.
"Uda sana pulang dulu nanti kamu di cariin sama orang tua kamu."
"Iya a'a ganteng, terimakasih ya" tak lama kemudia grombolang anak itu pergi dari toko, Rakes merasa lega karena dari tadi brisik dan memenuhi toko.
"Kenapa malah kamu kasih nomor aku, gelo."
"Ya rasain itu para ABG, km kan paling ahli di bidang ini, nakhlukin cewek."
Aji tersenyum penuh arti melihat tingkah yang tidak wajar dari sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Yati Sudarti
lanjut
2022-06-03
0
Tri Sulistyowati
rakes ini pemilik toko apa.pegawai ya
2021-05-18
1
Sribudiyanti Rahayu
aduh sakit perutku Thor tetawa trus
2021-04-03
0