[Jia Huaran] [Tuan Putri Jia] [Sumber : Pinterest]
Shen Lao tak berkedip sedikitpun ketika pandangan matanya bertemu dengan mata gadis didepannya.
Shen Lao memperkenalkan diri, “Mohon maaf Tuan Putri, perkenalkan namaku Shen Lao. Ada yang ingin kubicarakan berdua Tuan Putri...”
“Shen?” Gadis ini memasang ekspresi menggoda, namun hatinya sedikit bergetar setelah mendengar nama pemuda didepannya, “Namaku Jia Huaran. Tidak perlu formal, lagian laki-laki semuanya sama. Kau menatap tubuhku sampai matamu tidak berkedip. Dasar sampah...”
Shen Lao justru tertawa lirih. Melihat ekspresi pemuda dengan paras tampan yang tertawa, Jia Huaran memasang ekspresi kesal.
“Tuan Putri, aku hanya merasa anda memaksakan diri untuk terlihat menggoda. Aku akui anda memang cantik, tetapi entah kenapa aku merasa anda terlihat berpura-pura melakukan semua ini...”
Perkataan Shen Lao membuat hatinya semakin bergetar, Jia Huaran merasa Shen Lao dapat membaca isi hatinya, “Cukup basa-basinya! Dan jaga cara bicaramu itu!”
Shen Lao hanya tersenyum tipis melihat tatapan Jia Huaran yang terlihat tidak menyukainya.
Jia Huaran adalah putri dari Jia Song dan Yao Ran. Gadis ini memiliki paras yang cantik dan memiliki umur yang sama dengan Shen Lao yakni tujuh belas tahun.
“Tuan Putri, aku ingin menjual daging ini kepada anda.” Shen Lao memperlihatkan isi Segel Ruang Tak Terbatas.
Jia Huaran langsung merubah raut wajahnya, “Ah...” Jia Huaran tercekat. Dia tidak menduga akan berurusan dengan seorang pendekar.
“Sebenarnya apa tujuanmu datang menemuiku? Aku tahu kau berniat memanfaatkanku bukan?!” Shen Lao justru tersentak kaget dengan reaksi Jia Huaran.
‘Aku bermaksud baik. Aku hanya ingin memberitahu kudeta yang akan dilakukan pamanmu...’ Shen Lao menggelengkan kepalanya dan membatin tenang. Dia menatap raut wajah Jia Huaran dengan seksama, dan pada saat itu dia menyadari gadis ini memiliki masalah tersembunyi.
“Tuan Putri, tujuanku menemui anda karena ingin memberitahu tentang kudeta...” Shen Lao memperlihatkan semua dokumen milik Organisasi Air Hitam beserta kertas yang berisikan rencana penyerangan.
Tangan Jia Huaran gemetaran ketika memegang kertas yang dimaksud. Setelah membacanya, wajah Jia Huaran memucat, ‘Sudah aku duga...’
“Kenapa kau bisa mengetahui ini? Jangan bilang kau adalah pembunuh dari...”
“Tuan Putri, apa aku terlihat seperti pembunuh kacangan dari Organisasi Air Hitam?” Shen Lao menyela perkataan gadis didepannya, “Kunci untuk menghentikan kudeta berada di tangan anda.”
“Jadi kau yang membunuh semua Organisasi Air Hitam?” Jia Huaran terlihat waspada dengan Shen Lao. Organisasi Air Hitam terkenal gemar mempermainkan wanita, sehingga Jia Huaran berpikir Shen Lao adalah anggota pembunuh dari kelompok tersebut.
“Tidak aku sendiri. Kami berdua yang membunuh mereka.” Shen Lao menatap lembut Jia Huaran yang terlihat waspada.
“Jika benar margamu adalah Shen, kau adalah keturunan bangsawan yang telah musnah itu bukan?” Jia Huaran penasaran dengan latar belakang Shen Lao karena pemuda ini memiliki tatapan yang tajam. Baru pertama kali dia melihat tatapan pria yang menatap jauh ke depan.
Jia Huaran merasa Shen Lao menatap dunia yang berbeda dengannya. Sehingga dia sedikit tertarik dengan masa lalu Shen Lao.
“Tuan Putri, apakah semua itu penting? Tuan Putri sendiri belum mendapatkan kepercayaanku. Aku hanya berbagi kisah pada orang yang aku percaya.”
Jia Huaran baru pertama kali berhadapan dengan seorang pemuda yang sama sekali berbicara demikian padanya. Seumur hidupnya, Jia Huaran tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Selalu diperlakukan sopan, tetapi Shen Lao justru menganggapnya seperti teman sebayanya.
‘Dia tidak menganggapku sebagai Tuan Putri?’ Ketika Jia Huaran memikirkan hal ini. Jantungnya berdebar.
Shen Lao justru keheranan karena Jia Huaran terlihat gelisah, “Tuan Putri, sampaikan ini kepada ayah anda. Jika ingin menghentikan kudeta, maka cari aku di Sembilan Harta Phoenix...”
Ketika Shen Lao berdiri dan hendak keluar dari ruangan. Jia Huaran memegang tangan Shen Lao sedikit bergetar.
“Maukah mendengarkan masalahku?” Jia Huaran memalingkan wajahnya, tetapi gadis ini berharap ada seseorang yang dapat berbagi keluh kesah dengannya.
Shen Lao terkejut melihat perubahan Jia Huaran. Nalurinya membuat Shen Lao kembali duduk dan menatap ramah Jia Huaran.
“Apa Tuan Putri yakin membicarakan masalah pribadi dengan orang sepertiku ini? Perlu anda ketahui, aku bukan orang yang baik...” Shen Lao tertawa lirih dan mengangkat kedua tangannya.
Jia Huaran membalas tatapan ramah Shen Lao, “Aku ingin kau menyelamatkan orang tuaku dan aku...”
Shen Lao menarik napas ketika suara Jia Huaran membuatnya tersentuh. Singkat cerita, Jia Huaran sudah dijodohkan dengan anak dari Kepala Keluarga Zhong yang bernama Zhong Chan. Perjodohan terjadi karena Zhong Chan menyelamatkan ibunya dan dirinya dari seorang pembunuh.
“Sepertinya Zhong Chan adalah laki-laki yang baik. Kenapa anda ingin membatalkan pernikahan ini?” Shen Lao menanggapi cerita Jia Huaran.
“Ibuku terkena racun yang membuatnya tidak dapat berbicara. Dan ini karena perbuatan Zhong Chan...” Jia Huaran menjelaskan bahwa pembunuh yang memberikan racun pada ibunya berasal dari Organisasi Air Hitam yang bernama Zhu Guan.
“Orang itu sudah mati.” Jia Huaran terkejut mendengar perkataan Shen Lao.
“Aku pikir Zhong Chan adalah orang yang baik, tetapi semuanya tebakanku benar. Dia gemar mempermainkan wanita dan ini adalah buktinya.” Jia Huaran memegang dokumen yang Shen Lao ambil dari Organisasi Air Hitam.
“Selain itu berkas-berkas ini akan membuktikan jika pamanku telah membunuh kakek...” Tambah Jia Huaran.
“Ah, benar juga. Kenapa aku tidak teliti membacanya.” Shen Lao menepuk keningnya dan mendesah.
Jia Huaran justru merasa berterimakasih kepada Shen Lao yang telah melenyapkan Organisasi Air Hitam dari muka bumi.
“Racun ini dapat disembuhkan. Aku mempunyai resepnya, tetapi aku tidak pandai dalam bidang pengobatan. Andai saja aku...” Shen Lao sudah berdiri di dekat Jia Huaran yang duduk manis dan memegang dokumen.
Jia Huaran merasakan bau badan Shen Lao yang memancarkan keperkasaan seorang pendekar pria. Wajah pemuda ini begitu dekat dengannya. Ketampanannya membuatnya melirik sekilas untuk memastikan.
“Aku akan meminta Nenek Nue untuk membuat obat penawar racun ini.” Shen Lao hendak langsung bergegas keluar ruangan, tetapi lagi-lagi tangan Jia Huaran menahannya.
“Aku bisa membuatnya. Ibuku dahulu seorang tabib di istana dan menikah dengan ayahku.” Jia Huaran menjelaskan jika ibunya bernama Yao Ran adalah seorang tabib dan mencapai Tahap Awal Pendekar Raja.
“Aku sejak kecil giat berlatih di bawah bimbingan ibuku. Aku yakin dapat membuat penawar racun ini, bantulah aku, Lao.” Jia Huaran menatap Shen Lao penuh harap.
Shen Lao justru terkejut melihat perubahan sikap Jia Huaran. Gadis ini sudah berdiri sejajar dengannya.
“Baiklah, Tuan Putri. Aku akan mencatat resepnya.” Shen Lao mencatat resep penawar racun, lalu mengeluarkan sumber daya dan beberapa tanaman obat-obatan yang dia ambil dari Jurang Abadi.
Jia Huaran semakin kagum dengan semua sumber daya yang dimiliki Shen Lao.
“Bukankah semua ini adalah bahan yang mahal? Apa kau yakin memberikan ini secara cuma-cuma?” Jia Huaran justru merasa tidak enak dengan kebaikan hati Shen Lao.
“Tanaman ini masih banyak disana. Daripada itu, aku ingin melihat Tuan Putri membuat penawar racunnya.” Shen Lao memindahkan kursi dan duduk disamping Jia Huaran.
“Mmm, baiklah...” Jia Huaran nampak malu ketika Shen Lao duduk disampingnya. Segera dia membuat sebuah tungku dari tenaga dalamnya. Lalu menaruh Rumput Suara, Buah Aura, Ginseng Darah dan terakhir adalah Air Mata Phoenix.
Shen Lao terpana ketika melihat gadis yang merupakan seorang putri membuat pil penawar racun. Keringat tipis membasahi wajah cantiknya, Shen Lao memperhatikan apa yang dilakukan Jia Huaran dengan seksama.
Jia Huaran sendiri justru kagum dengan resep dan bahan-bahan yang diberikan Shen Lao. Terutama Air Mata Phoenix yang memiliki kekuatan penyembuhan terbaik.
Perlahan Jia Huaran membersihkan kotoran dari cairan penawar racun. Tak lama cairan penawar racun berubah menjadi pil.
“Ini adalah kemampuan yang diajarkan ibuku...” Jia Huaran memegang pil penawar racun dan menatap Shen Lao, “Terimakasih Lao!”
Shen Lao justru merasa kagum dengan Jia Huaran, “Lao? Ah, sudahlah. Aku tidak menyangka Tuan Putri adalah seorang pekerja keras. Aku menyukai perempuan seperti ini...”
Jia Huaran memerah wajahnya mendengar Shen Lao menggumam. Tak lama Shen Lao meminta izin untuk kembali ke Sembilan Harta Phoenix.
Saat mengetahui Shen Lao akan pergi, Jia Huaran menarik tangan pemuda ini untuk ketiga kalinya dengan kuat. Tubuh Shen Lao langsung memutar dan menindih tubuh Jia Huaran. Tarikan Jia Huaran membuatnya menindih gadis ini.
“Tuan Putri...” Shen Lao memeluk pinggang Jia Huaran yang hampir terhimpit ke meja.
Wajah Jia Huaran sedikit memerah, “Bisakah kita bertemu lagi? Aku akan memberitahu ayahku dan memberikan dokumen itu. Aku belum memberikan balasan untukmu. Apakah ada sesuatu yang kau inginkan? Aku ingin membalas kebaikanmu...”
Jia Huaran memberanikan diri menatap wajah Shen Lao. Tatapan mata mereka bertemu. Jantung Shen Lao berdetak kencang ketika wajah Jia Huaran semakin mendekat.
“Tuan Putri...” Ketika Jia Huaran memejamkan matanya, dan Shen Lao memajukan kepalanya, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Pelayan penginapan langsung menjatuhkan piring yang berisikan makanan.
“Dasar mesum! Menjauh dari Tuan Putri!” Pelayan itu langsung mengambil sapu dan hendak memukul Shen Lao.
Jia Huaran justru langsung melepaskan diri dari Shen Lao dan menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah, ‘Apa yang akan aku lakukan barusan? Hampir saja aku kehilangan ciuman pertamaku...’
Shen Lao menhindari pukulan sapu, “Tuan Putri temui aku di Sembilan Harta Phoenix...”
Shen Lao langsung keluar Restoran Bunga Persik meninggalkan Jia Huaran yang tersipu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
she mahrieb
ruang phonix
2022-12-01
0
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-07-09
0
Syaifuddin Syaifuddin
lanjutannya Thor
2022-03-29
0