Keesokan harinya di kamar penginapan tempat Shen Lao dan Chi Rong menginap tampak sunyi. Shen Lao membuka kedua matanya yang terasa begitu berat. Sekilas dia melihat bercak darah di selimut yang menutupi tubuhnya dan tubuh seorang wanita.
“Aku akan bertanggung jawab, Peri Bunga...” Shen Lao melirik Chi Rong yang memeluk tubuhnya dengan keadaan rambut yang acak-acakan. Wanita cantik itu bersandar di lengannya.
Shen Lao menatap wajah Chi Rong yang nampak terlihat begitu kelelahan. Tangan kanannya membelai rambut hitam yang lurus sepinggang, sementara bibirnya mengecup kening Chi Rong penuh kasih sayang.
Butuh waktu lama bagi Chi Rong untuk bangun dari tidur panjangnya. Bagi Chi Rong beberapa jam ke belakang adalah mimpi yang indah sekaligus mimpi terburuk yang pernah dialaminya.
Ketika terbangun, Chi Rong melihat wajah Shen Lao yang begitu dekat dengannya. Napas mereka berdua menyatu dan ketika kedua bola mata mereka bertemu, tanpa sadar air mata mengalir dengan deras membasahi pipinya.
“Kenapa kau melakukan itu padaku?!” Teriak Chi Rong terisak sambil menampar wajah Shen Lao yang menatapnya penuh kasih sayang.
“Chi Rong, aku akan bertanggung jawab. Aku tidak ingin kehilanganmu.” Shen Lao membiarkan Chi Rong memukul dadanya. Beberapa saat Chi Rong terus menangis tersedu-sedu dan memejamkan matanya. Seiring butiran air mata yang menetes, sentuhan jari lembut menyeka air matanya membuat batin Chi Rong kembali berkecamuk.
‘Tidak adil. Mana mungkin aku bisa membencimu...’ Chi Rong membatin dan menepis tangan Shen Lao, lalu menghapus air matanya.
Tak lama tangisan Chi Rong berhenti, “Aku sudah menerima kematianku. Aku sudah membalaskan dendam adikku. Tetapi kau telah menghancurkan hidupku! Kita tidak boleh berhubungan setelah ini! Anggap kita tidak pernah bertemu!” Chi Rong berdiri dari ranjang, tetapi tubuhnya ambruk ke pelukan Shen Lao.
“Aduh!” Chi Rong melenguh ketika merasakan setiap bagian tubuhnya terasa begitu melelahkan dan perih. Shen Lao dengan lembut menutupi tubuh Chi Rong dengan selimut.
“Istirahatlah. Aku akan mandi dan membeli makanan untukmu.” Shen Lao membelai rambut Chi Rong sebelum beranjak pergi memasuki kamar mandi.
Setelah membersihkan tubuhnya, Shen Lao menatap Chi Rong yang menatapnya kosong, dia menarik napas dalam sebelum mengangkat tubuh Chi Rong dan memandikannya di dalam bak mandi yang besar. Tidak ada perlawanan yang berarti dari Peri Bunga.
“Nanti makan buah-buahan yang membantu memulihkan tenagamu...”
“Biarkan aku mandi sendiri! Pergi dari sini!” Bentak Chi Rong penuh kemarahan ketika Shen Lao membasuh tubuhnya. Shen Lao keluar dari kamar mandi dan menunggu Chi Rong.
Setelah satu jam terlewati, Shen Lao langsung memaksa masuk ke dalam kamar mandi dan kembali mengangkat tubuh Chi Rong dari bak mandi yang besar lalu menaruhnya di atas ranjang.
“Tunggu, aku akan pergi keluar sebentar. Kau makanlah buah-buahan yang ada di piring, itu akan membantu memulihkan tenaga dalammu dan pembentukan meridian yang baru.” Shen Lao meninggalkan kamar. Chi Rong diam membisu dan merenungi apa yang baru saja dialaminya. Batinnya berkecamuk saat ini, dia melamun lama menatap atap-atap kamar penginapan.
Beberapa saat Chi Rong mengambil sumber daya dan memakan buah-buahan. Selang satu menitan dia merasakan energi berkumpul dalam tubuhnya, ‘Aku akan menembus Pendekar Agung... Ini...”
Chi Rong tercekat ketika mengetahui tubuhnya menyerap setiap aura dan tenaga dalam yang dimiliki Shen Lao. Meridiannya kembali terbentuk dengan meridian yang baru. Aura dan tenaga dalamnya terasa lebih murni. Bahkan walau sekuju tubuhnya merasa kelelahan, tetapi aura yang membungkus tubuhnya memberinya kehangatan.
Beberapa saat kemudian Shen Lao datang membawa sarapan. Dengan lembut dan penuh kasih sayang, Shen Lao menyuapi Chi Rong yang terlihat begitu kelelahan.
“Kenapa kau tidak memakai pakaianmu?” Shen Lao menatap tubuh indah Chi Rong yang hanya dibalut selimut.
Chi Rong menatap dingin Shen Lao, “Berhenti bersikap baik padaku! Dan jangan menatap tubuhku!” Chi Rong hendak memukul sendok yang menyentuh ujung bibirnya, tetapi tangannya ditahan Shen Lao.
“Jangan membuang-buang makanan. Kau boleh marah padaku, tetapi makanan yang lezat ini tidak bersalah...” Shen Lao sedikit bercanda untuk mencairkan suasana sambil mengambil potongan daging ikan yang terjatuh ke lantai dan memakannya.
Setelah mengarungi malam yang tidak akan pernah dia lupakan bersama Shen Lao. Chi Rong melihat ingatan Shen Lao yang kelam. Tentu saja dia mengetahui Shen Lao yang hanya memakan daging Hewan Buas dan Binatang Iblis selama dua belas tahun.
Akhirnya Chi Rong menerima suapan demi suapan sendok yang diulurkan tangan Shen Lao dengan penuh kasih sayang.
Dalam kurun waktu lima hari, Chi Rong masih sulit untuk bergerak. Bahkan dia sudah tidak peduli ketika malam hari Shen Lao tidur disampingnya dan keduanya kembali mengarungi malam yang panjang bersama.
Hingga akhirnya lima hari telah berlalu, Chi Rong bangun lebih awal dan menatap Shen Lao yang sedang berdiri di dekat ranjang. Kemudian dia beranjak memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya yang penuh akan keringat.
Cukup lama Chi Rong berada di kamar mandi. Shen Lao menutupi tubuhnya dengan mengenakan jubah. Ketika Chi Rong keluar dari kamar mandi menggunakan gaun putih pemberiannya, Shen Lao tersenyum penuh makna. Wanita itu terlihat sangat cantik dan mempesona.
Shen Lao mengeluarkan sebuah perhiasan yang dia dapatkan di Jurang Abadi. Liontin Dewi Bunga yang memiliki ukiran bunga dan terlihat sangat indah itu dia kalungkan ke leher Chi Rong.
“Terimalah pemberianku ini. Aku sudah siap jika kau membenciku, tetapi aku akan bertanggung jawab karena aku menyukaimu. Apakah kau akan menerima lelaki sepertiku ini menjadi pendamping hidupmu?” Setelah Liontin Dewi Bunga terpasang di leher jenjang Chi Rong, Shen Lao memegang kedua telapak tangan Chi Rong dan menggenggamnya.
Shen Lao memasang cincin ke jari manis Chi Rong sebelum mendekap tubuhnya, namun Chi Rong mendorong tubuh Shen Lao sekuat tenaganya.
Chi Rong memalingkan wajahnya enggan menatap pemuda didepannya, “Hubungan kita telah berakhir. Mulai sekarang kita akan menjadi orang asing. Untuk terakhir kalinya aku akan bertanya padamu...”
Shen Lao melepaskan tangan yang dingin. Chi Rong menjauh darinya dan menatapnya dingin.
“Apa kau melakukan itu padaku hanya karena ingin menyembuhkan kutukanmu, luka dihatimu?” Perkataan Chi Rong membuat Shen Lao terkejut.
“Apa maksudmu?”
“Aku mengetahui selama kita melakukan itu padaku. Entah mengapa aku bisa melihat ingatanmu.” Jawab Chi Rong yang membuat Shen Lao terdiam.
“Chi Rong dengarkan aku...” Shen Lao menjelaskan jika dirinya benar-benar telah jatuh hati padanya. Dia melakukan itu murni karena ingin menyembuhkannya dan tidak ingin kehilangannya.
“Terserah kau mau mempercayaiku atau tidak. Tetapi ini adalah perasaanku yang sesungguhnya. Dan aku juga akan membalaskan dendammu. Mulai saat ini biarkan aku yang menanggung hidupmu...” Shen Lao mencoba mendekat tetapi Chi Rong memberi tanda padanya agar menjauh.
Setelah mengarungi malam yang panjang bersama. Berkat kemampuan Ilmu Badan Dewa Pengobatan, Chi Rong melihat sekilas masa lalu Shen Lao begitu juga dengan sebaliknya.
“Untuk orang yang hanya memikirkan balas dendam. Kau mengatakan hal itu dengan mudah. Sudah cukup! Aku akan kembali ke Istana Bulan Biru dan melupakan semua yang terjadi padaku dan dirimu... Ingat, aku tidak akan berterimakasih padamu!” Chi Rong pergi meninggalkan Shen Lao yang mengejarnya.
Pelayan penginapan menyambut mereka berdua dengan senyuman, “Selamat siang, semoga Tuan dan Nona menikmati kebahagiaan di penginapan kami.”
Perkataan pelayan penginapan membuat Chi Rong langsung bergerak menjauh keluar Kota Qudong. Segera Shen Lao membayar uang penginapan karena dia menambah sewa kamarnya.
Shen Lao melihat Chi Rong terbang menjauh dari Kota Qudong. Segera dia mengejarnya untuk memastikan wanita itu baik-baik saja.
“Biarkan aku mengantarmu kembali dengan selamat, Peri Bunga...” Shen Lao mengikuti Chi Rong dari kejauhan.
Perjalanan dari Kota Qudong menuju Istana Bulan Biru memakan waktu sekitar dua hari. Istana Bulan Biru berada di sebuah lembah yang ada di Pegunungan Suxue.
Sebelum masuk ke dalam Pegunungan Suxue, Chi Rong menoleh ke belakang, “Aku tidak menyangka kau mengikutiku sejauh ini!”
Shen Lao tersenyum melihat Chi Rong yang menatapnya penuh tatapan antara kebencian dan kasih sayang, “Peri Bunga Chi Rong, kutukanku akan berakhir jika aku dapat menemukan sembilan perempuan yang mencintaiku dengan tulus dan menerimaku apa adanya... Aku sudah memutuskan dirimu adalah wanita pertamaku dan aku akan menikahimu. Aku akan datang kembali menemuimu setelah aku membangun rumah dan sedikit ambisi kecilku...”
Chi Rong melebar matanya mendengar perkataan Shen Lao, “Aku tidak akan bertemu denganmu lagi. Sampai kapanpun itu, jangan pikir karena aku telah melihat ingatanmu, aku akan bersimpati padamu. Jika kita bertemu, maka pertemuan itu terjadi saat aku akan mengunjungi makammu.”
Setelah berkata demikian, Chi Rong langsung masuk ke dalam Pegunungan Suxue dan menghilang dari pandangan Shen Lao bersama salju-salju yang turun disekitar wilayah Pegunungan Suxue.
“Aku tahu kau membenciku sekaligus kau mencintaiku. Pertemuan kita selanjutnya, aku berjanji akan membunuh Mao Heisha untukmu...”
Bukti jika Chi Rong tidak benar-benar membenci dirinya adalah Liontin Dewi Bunga yang melingkar di lehernya dan cincin yang melingkar di jari manisnya. Wanita cantik dari Istana Bulan Biru itu menerima liontin dan cincin pemberian Shen Lao.
“Aku akan datang menemuimu kembali...” Shen Lao melihat telapak tangannya. Dia tersenyum ketika satu dari sembilan tanda kutukan menghilang.
Walau jauh, tetapi Shen Lao dapat melihat Chi Rong yang berlari menapaki daratan salju dari kejauhan. Setelah aura keberadaan Chi Rong tidak berada dalam jangkauan auranya, Shen Lao kembali terbang untuk berkelana.
Shen Lao tidak menyangka ada kejadian seperti ini yang menimpa dirinya. Saat ini tujuan utamanya adalah mencari tempat persembunyian Sekte Pedang Dosa dan Lentera Iblis Tunggal, namun dia ingin menggali informasi sebanyak mungkin yang dia perlu untuk membalaskan kematian seluruh keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
spooky836
bila dapat kutukan, dari mana berasal. thor bodoh boleh biar dapat kutukan tu namanya thor bodoh kata ranah bumi.
2025-01-28
0
Linda Samudin
tiba2 ya ada sembilan kutukan aq bacanya dari awal tp tdk ada yg namanya kutukan 🤔🤔 kapan kutukannya muncul ya
2023-05-25
1
she mahrieb
keluarga
2022-11-29
0