Zhu Guan mengumpat dalam hatinya, ‘Aku belum pernah mendengar pendekar bumi yang masih begitu muda! Siapa dia?! Bisa-bisanya mereka berdua membawa orang ini kesini!’
Xiong Ni gemetar melihat tatapan dingin Shen Lao. Begitu juga dengan Xu Hen dan Zhao Tian yang tidak kalah merasakan intimidasi mengerikan dari Shen Lao.
“Aku akan membantumu!” Ketika Shen Lao hendak melepaskan tebasan, Chi Rong sudah berada disampingnya.
“Tubuhmu masih terluka. Aku tidak akan membiarkan dirimu terluka lebih dari ini. Percayalah padaku, aku bisa mengatasi mereka semua.” Shen Lao menatap Chi Rong lurus berharap wanita yang sedang ingin dia selamatkan menuruti perkataannya.
Chi Rong mengalihkan pandangannya tidak menatap badan Shen Lao yang bertelanjang dada, “Jangan remehkan kemampuan seorang wanita. Walau aku telah dikalahkan oleh mereka, tetapi aku adalah salah satu jenius muda di Kekaisaran Jia.” Sifat keras kepala Chi Rong membuat Shen Lao tidak memilih berdebat lebih jauh.
“Lakukan sesukamu, tetapi aku juga akan melakukan tindakan sesuka hatiku.” Shen Lao ikut mengalihkan pandangannya.
Chi Rong tersenyum tipis, “Hm, itu terserah lagipula aku masih bisa mengatasi mereka yang ada di belakang.” Chi Rong menunjuk pembunuh bertopeng hitam yang sedang menjaga jarak darinya.
Setelah keduanya saling memunggungi, Shen Lao langsung menghilang dari pandangan Zhu Guan, Xiong Ni, Xu Hen dan Zhao Tian. Sementara Chi Rong memainkan pedangnya menyerang pembunuh bertopeng hitam yang juga memberikan perlawanan mematikan padanya.
“Xiong! Kau membawa singa kelaparan ke markas kita, sebenarnya dimana otakmu berada, hah?!” Zhu Guan semakin geram ketika melihat ketua yang tersisa justru gemetar ketakutan.
Xiong Ni menelan ludah mengingat dirinya pernah meremehkan Shen Lao, “Ketua Zhu, aku pikir kita bisa mendapatkan harta kekayaan dan kitab yang melegenda dari dia. Tetapi ternyata aku salah...”
Zhu Guan mendengus kesal, “Bantu aku! Sebagai seorang pembunuh kita harus siap untuk melawan pembunuh yang lain! Jangan menjadi pecundang!” Zhu Guan berteriak keras kepada seluruh anggotanya.
Shen Lao tertawa mendengarnya, “Baiklah, ini akan lebih menyenangkan dari yang kukira!” Setelah mendengar perkataan Zhu Guan, segera Shen Lao menggunakan Ilmu Pedang Tanpa Wujud untuk memulai serangan.
Zhu Guan menyerang Shen Lao menggunakan racun, sementara Xu Hen melempar rantainya dan mengendalikannya dari jauh. Serangan kombinasi dari Zhu Guan dan Xu Hen sangat mematikan.
Jika lawan mereka pendekar suci, maka sudah pasti keduanya dapat membunuh lawannya dengan mudah. Namun yang menjadi lawan mereka sekarang adalah Shen Lao yang telah mencapai Tahap Awal Pendekar Bumi.
Saat melihat Shen Lao sibuk menghadapi Zhu Guan dan Xu Hen, Xiong Ni dan Zhao Tian berniat menyerang Chi Rong, namun tindakan mereka berdua membuat Shen Lao geram.
“Sentuh dia satu jari saja, maka nyawamu akan melayang!” Shen Lao berteriak dan melepaskan Aura Raja Naga guna menekan pergerakan Xiong Ni dan Zhao Tian.
Chi Rong yang mendengar perkataan Shen Lao semakin merasa bimbang. Seharusnya perasaan yang sedang dia rasakan tidak boleh singgah di hatinya, namun semakin melihat Shen Lao yang berusaha melindunginya, Chi Rong tidak memungkiri jika dirinya sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
“Sekarang dia sudah melemah, jangan takut dia bukan apa-apa bagi kita!”
“Setelah merasakan siksaan seperti adik seperguruannya maka seorang pendekar suci sekalipun lebih memilih mati!”
Puluhan pembunuh bertopeng hitam mengejek Chi Rong yang telah membunuh rekan-rekannya. Mereka membentuk formasi pengepungan dan menyerang Chi Rong dari berbagai arah.
Chi Rong mengolah pernapasan, “Seni Napas Bulan.” Aliran napas Chi Rong terasa begitu tenang. Puluhan senjata melesat ke arahnya, Chi Rong menangkisnya sambil melakukan gerakan memutar yang cepat.
Chi Rong melebarkan aura tubuhnya yang berwarna ungu, setelah melihat sepuluh pembunuh bertopeng hitam masuk dalam area serangannya, Chi Rong langsung menebaskan pedangnya yang telah dialiri tenaga dalam dan aura.
“Mekar Merindu!”
Tubuh sepuluh pembunuh bertopeng hitam tersayat tebasan pedang yang menciptakan kupu-kupu berterbangan. Keanggunan Chi Rong dalam memainkan pedangnya itu yang membuatnya mendapatkan julukan Peri Bunga.
Shen Lao tersenyum melihat Chi Rong. Bahkan dia terpana melihat keanggunan wanita itu. Tidak mau kalah, Shen Lao sebisa mungkin ingin menikmati pertarungan melawan empat ketua Organisasi Air Hitam.
“Jika kekasihmu itu mati, jangan sampai kau menyesalinya. Sangat sulit menemukan penawar dari Racun Siksa Abadi. Apa kau yakin ingin menghadapi kami semua disini?” Zhu Guan mencoba bernegosiasi dengan Shen Lao. Setelah mengarungi dunia persilatan, tentu saja Zhu Guan sangat mengetahui bahwa tidak ada hal yang baik bila berurusan dengan pendekar bumi.
Shen Lao mengangkat alisnya, “Katakan padaku dimana penawar itu berada? Mungkin saja aku akan berubah pikiran dan menyembuhkan racun di dalam tubuhnya daripada bertarung melawan kalian!”
Seketika Zhu Guan merasa sedikit lega, “Lentera Iblis Tunggal. Senior yang bernama Fu Xinghe memiliki penawar racunnya. Dia merupakan anggota Lentera Iblis Tunggal.”
Mendengar nama Lentera Iblis Tunggal, Shen Lao tersenyum tipis, “Aku hanya tinggal mendatangi markas mereka dan mencari penawarnya. Maka aku bisa menyembuhkannya.”
Jika Shen Lao merupakan seorang pendekar suci sama seperti mereka berempat. Mungkin Zhu Guan akan tertawa paling kencang. Jarak antara Hutan Kegelapan dan tempat persembunyian Lentera Iblis Tunggal sangatlah jauh. Bahkan seorang pendekar bumi sekalipun membutuhkan waktu selama tujuh hari. Sementara efek Racun Siksa Abadi akan mengakhiri nyawa Chi Rong keesokan harinya.
Shen Lao sangat pasif dalam menyerang karena mengamati setiap jurus yang digunakan pembunuh yang sedang dia hadapi.
Walau empat ketua Organisasi Air Hitam telah bersatu, mereka tidak dapat memberikan luka pada tubuh Shen Lao.
“Hidupmu tidak akan tenang setelah menjadi musuh aliran hitam. Terutama Lentera Iblis Tunggal dan Sekte Pedang Dosa!” Xu Hen yang sedari tadi mencoba mengikat tubuh Shen Lao akhirnya angkat bicara dengan napas yang terengah-rengah.
“Dua sekte itu akan aku habisi dengan tanganku sendiri. Bukan hanya mereka, siapapun yang mengusikku maka mereka akan mati!” Seketika Xu Hen berkeringat dingin setelah mendengar jawaban Shen Lao.
Xiong Ni merasa Shen Lao terlalu percaya diri dengan kemampuannya, namun dia tidak ingin berkata sepatah katapun karena sekarang dirinya mencoba mencari celah untuk melarikan diri dengan mengorbankan ketiga temannya itu.
Shen Lao melihat raut wajah keempat ketua Organisasi Air Hitam dengan baik. Dia mengetahui jika pengkhianatan adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah organisasi jika anggotanya memiliki kemampuan yang sama dengan pemimpinnya.
‘Sudah kubilang tidak ada yang bisa lepas dari pandanganku ini!’
Ketika Shen Lao mulai melepaskan serangan beruntun, dia melihat Xiong Ni melepaskan segenap kekuatannya sebelum bergerak meninggalkan lokasi pertarungan. Xiong Ni langsung berlari menapaki udara tanpa menoleh ke belakang.
Wajah Zhu Guan merah padam menahan marah, “Pengecut itu beraninya melarikan diri! Akan kupastikan kepalanya menjadi makanan Hewan Buas!”
Shen Lao tertawa mendengar perkataan Zhu Guan, “Tenang saja, aku akan menjadikan kalian semua makanan Hewan Buas. Lagipula kalian memilih tempat ini menjadi markas kalian bukan? Setelah memutuskan sesuatu kalian harus bersedia menanggung resikonya.”
Raut wajah Zhu Guan, Xu Hen dan Zhao Tian memburuk ketika melihat sepuluh pedang api melayang di udara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
she mahrieb
pedang
2022-11-29
0
Syaifuddin Syaifuddin
habislah
2022-03-28
0
bulu ijo
astaga lemot maat tu mc kebanyak membual
2021-04-11
0