Malam berlalu dengan tenang. Perlahan rembulan menghilang berganti cahaya hangat matahari yang menghangatkan jiwa.
“Apa ini Nona Qiuyu yang menyiapkan sarapan?” Saat Ling Qiuyu sedang sibuk di dapur, Shen Lao dan Ling Xie berbincang.
“Qiuqiu memasak makanan spesial hari ini. Dia memang lebih tua darimu. Tetapi dia sangat perhatian dan dapat diandalkan. Bibi Xie yakin kamu akan senang jika pulang disambut dengan senyumannya.” Jawaban Ling Xie membuat Shen Lao tersedak.
‘Bibi Xie menggodaku?’ Shen Lao menganggap Ling Xie hanya bercanda. Tetapi setelah melihat bagaimana keringat yang membasahi sekujur wajah cantik itu, Shen Lao kagum dengan kemampuan memasak Ling Qiuyu.
Berbagai macam hidangan enak yang disajikan Ling Qiuyu membuat Shen Lao tidak dapat menahan rasa laparnya. Bagaimanapun ini adalah hal yang dia dambakan, pulang ke rumah dan ada orang memasak makanan untuknya.
Shen Lao akui dirinya mulai tertarik kepada Ling Qiuyu, lagipula Ling Xie sudah memberi kode pada dirinya.
Beberapa saat setelah Shen Lao dan Ling Xie berbincang lama. Akhirnya Ling Qiuyu bergabung dengan membawa semangkok makanan yang mengeluarkan aroma harum mengundang nafsu makan.
Ini adalah masakan yang dia rindukan. Berbagai hidangan enak Shen Lao cicipi. Air matanya hampir menetes ketika mengingat masakan mendiang ibunya.
‘Tuan Muda Shen kenapa terlihat sedih? Apakah masakanku tidak enak...’ Ling Qiuyu nampak ikut kecewa karena melihat ekspresi sedih Shen Lao.
Shen Lao justru selalu dibuat terkejut dengan Ling Qiuyu yang berbakat dalam memasak. Memang selain pandai dalam mengatur keuangan dan berbisnis yang sudah mendarah daging dalam darahnya, Ling Qiuyu memiliki kecerdasan dan bakat istimewa.
Selepas sarapan pagi bersama, Shen Lao menanyakan keberadaan Nenek Nue yang tidak ikut sarapan pagi bersama mereka. Ling Xie menjelaskan bahwa Nenek Nue sedang merekrut pendekar untuk bergabung dengan Sembilan Harta Phoenix.
Nenek Nue memiliki kenalan dengan salah satu tokoh dunia persilatan Kekaisaran Jia yang sekarang menjabat menjadi Matriark Istana Bulan Biru.
‘Peri Bunga juga berasal sana. Aku serahkan saja pada Nenek Nue. Jika Peri Bunga memang berjodoh denganku, maka cepat atau lambat kami akan bertemu.’ Shen Lao membatin penuh makna sebelum meminta izin untuk pergi keliling Ibukota Jiaran.
Ling Qiuyu hendak menemani Shen Lao, tetapi dia memiliki kesibukan untuk mengurus kebutuhan Sembilan Harta Phoenix bersama Ling Xie.
“Tuan Muda Shen, pegang dan simpan lencana ini. Mulai sekarang Sembilan Harta Phoenix milik Tuan Muda.” Ling Qiuyu berkata dengan lembut. Shen Lao menerimanya dan berpamitan dengan Ling Qiuyu.
Setelah Shen Lao menghilang dari pandangannya, Ling Qiuyu memegang dadanya, “Ibu, sepertinya aku telah jatuh hati pada Tuan Muda Shen. Aku tidak menyangka dia adalah bayi manis anak dari Bibi Liu.”
Ling Xie memegang pundak Ling Qiuyu lemah, “Lao‘er sudah tumbuh dengan baik. Aku yakin kau bisa tenang disana Liuliu.”
Ling Xie menatap anak gadisnya yang sudah dewasa, “Jika kau mencintainya, maka nyatakan perasaanmu. Naluri Ibu sebagai seorang perempuan merasa jika Lao‘er juga tertarik padamu.”
Ling Qiuyu memerah wajahnya. Karena ini adalah untuk pertama kalinya dia jatuh hati pada seorang pria, “Ibu, tapi dia lebih muda dariku...”
Ling Xie menggelengkan kepalanya, “Qiuqiu, cinta itu tidak memandang umur. Cinta itu buta dan cinta tak memandang usia.”
Ling Qiuyu bergidik mendengar perkataan Ling Xie, “Ah, Ibu pandai menggoda!” Ling Qiuyu mengembungkan pipinya sebelum mencuci piring bersama Ling Xie.
Keduanya membicarakan sosok Shen Lao yang sudah tumbuh dewasa. Di waktu yang bersamaan, Shen Lao berkeliling Ibukota Jiaran dan mencari tempat untuk menyegarkan pikirannya.
Ibukota Jiaran memiliki wilayah yang luas. Shen Lao sulit menemukan sesuatu yang ingin dia cari. Dia mencari tempat-tempat yang terlihat mencurigakan. Tindakannya yang mengitari Kediaman Kaisar Jia mengundang beberapa penjaga yang hendak menangkapnya karena mengira Shen Lao terlihat seperti orang yang begitu mencurigakan.
Masalah penjaga tidak lagi mengusirnya, setelah Shen Lao membayarkan mereka makan di kedai makan. Dari penjaga Kediaman Bangsawan Jia, Shen Lao mendapatkan informasi tentang kematian tiga pangeran tiga hari yang lalu.
Sontak Shen Lao terkejut mendengarnya. Kematian ketiga pangeran karena terkena racun minuman yang mematikan. Racun itu bernama Racun Siksa Abadi.
Penjaga memandangi wajah Shen Lao dengan teliti karena kagum dengan ketampanan dan aura kebangsawanan. Menurut mereka Shen Lao memiliki latar belakang yang tidak boleh disinggung sembarang orang.
“Jadi hanya tersisa dua pangeran yang saling menuduh. Menurutmu siapa pelakunya?” Shen Lao memegang gelas berisi air putih sebelum meneguknya.
Penjaga berpenampilan kekar menjawab, ”Entahlah Tuan Muda. Aku sendiri tidak ingin sembarangan menuduh.”
‘Pangeran Jia Song adalah pangeran pertama yang akan mewarisi tahta, sementara pangeran kedua yang bernama Jia Mu adalah orang yang bekerjasama dengan aliran hitam...’ Shen Lao ingin menemui Kaisar Jia tetapi menurut penjaga, Kaisar Jia sedang mengalami kondisi sakit yang parah dan telah meninggal setelah mengumumkan Jia Song menjadi penerus tahta.
“Tuan Muda. Lusa adalah proses pengangkatan Pangeran Song menjadi Kaisar Jia. Tetapi rencananya dibatalkan karena kematian pangeran mempunyai banyak kejanggalan. Aaaahhh, kehidupan seorang bangsawan memang penuh perebutan harta warisan...” Penjaga yang berpenampilan kurus sudah mabuk karena meminum arak yang dia pesan.
Shen Lao menggali informasi dari kedua penjaga itu sebelum menaruh sepuluh keping emas di meja dan pergi meninggalkan kedai makan.
“Semua orang belum mengetahui masalah ini. Istana menyembunyikannya, tetapi cepat atau lambat akan terjadi kekacauan...”
Shen Lao memperhatikan sekelilingnya yang nampak ramai. Banyak penduduk yang berjualan di pinggir jalan, sekilas Shen Lao melihat sebuah restoran termahal dan paling mewah di Kekaisaran Jia.
“Aku akan membeli persediaan makanan untuk perjalananku nantinya.” Jika menyimpan makanan di Segel Ruang Tak Terbatas maka makanan itu tidak akan basi.
Restoran Bunga Persik merupakan bangunan yang memiliki lima lantai serta menyajikan makanan mewah dan mahal. Dan yang lebih mengejutkan dari pemilik Restoran Bunga Persik adalah anak dari Jia Song.
Shen Lao terkejut setelah bertanya pada beberapa orang yang sedang mengobrol di jalan. Setelah menatap lama, Shen Lao segera masuk ke dalam Restoran Bunga Persik. Kedatangannya menarik perhatian banyak orang, Shen Lao sudah menekan kekuatannya agar tidak terlihat mencolok. Tetapi dia sadar orang-orang menatap dirinya karena aura miliknya.
Mereka memandangi Shen Lao dengan teliti terutama perempuan yang sedang makan sendiri di Restoran Bunga Persik. Paras Shen Lao membuat mereka terpana.
Seorang pelayan mendatangi Shen Lao dan menyambutnya, “Selamat datang di Restoran Bunga Persik.”
“Berikan aku ruangan pribadi dan panggil pemilik Restoran Bunga Persik ini untuk menemaniku.” Perkataan Shen Lao terdengar arogan. Bahkan pelayan yang sudah bersikap sopan melotot tajam menatap Shen Lao.
“Tuan Muda, pemilik restoran ini adalah orang paling berpengaruh di Kekaisaran Jia. Tuan Putri tidak bisa menemani seseorang seperti anda.” Pelayan itu memasang senyuman ramah yang terpaksa.
Shen Lao menggerakkan jarinya, “Kalau begitu antarkan aku ke ruangan pribadi. Jika setelah melihat ini, apakah kau bisa terima permintaanku ini untuk menyuruh Tuan Putri menemaniku.”
Badan pelayan itu bergetar hebat dan tersedak saat melihat tumpukan emas yang menggunung, ‘Siapa pemuda ini? Dia memiliki paras bangsawan, apakah dia tunangan Tuan Putri?’
Pelayan itu mengantar Shen Lao menuju ruangan pribadi. Setelah beberapa saat Shen Lao menunggu, akhirnya dia mendengar suara pintu terbuka secara perlahan dan terlihatlah sesosok gadis cantik yang berjalan mendekatinya.
Gadis ini duduk didepannya dan menatapnya penuh siasat. Shen Lao memandangi gadis ini dari atas sampai bawah, dan membuat gadis ini membalas tatapannya dengan kedua mata yang menggoda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
she mahrieb
wow
2022-12-01
0
Kerta Wijaya
🤟
2022-07-09
0
Syaifuddin Syaifuddin
mulai panen wanita
2022-03-29
0