Beberapa saat setelah membersihkan badan dan makan malam, Shen Lao langsung bergegas meninggalkan penginapan. Shen Lao menatap sebuah bangunan yang memiliki sembilan lantai dengan halaman depan yang sangat indah karena pohon dan bunga-bunga tumbuh dengan rapi disana.
“Jadi ini Sembilan Harta Phoenix? Sebuah organisasi yang baru dibentuk lima tahun lalu... Lebih baik aku memasukinya...” Shen Lao tersenyum menatap papan nama yang bertuliskan Sembilan Harta Phoenix dalam hurus besar. Di atas papan nama terlihat ukiran Burung Phoenix berwarna merah.
Sekitar lima penjaga yang merupakan Pendekar Bintang Tahap Puncak mendatangi Shen Lao yang tersenyum sambil menatap lantai atas. Mereka mengira Shen Lao adalah seorang penguntit yang mengintip majikan mereka.
Menurut dokumen yang Shen Lao ambil dari Organisasi Air Hitam, tercatat bahwa Sembilan Harta Phoenix hanya memiliki tiga cabang selain di Ibukota Jiaran.
Yang menjadi perhatian Shen Lao adalah orang yang berbisnis dan membentuk kelompok ini. Tak lama Shen Lao menyapa penjaga dan mengatakan bahwa dirinya hendak membeli pil dan menjual barang berharga.
Penjaga mempersilahkan Shen Lao untuk masuk. Shen Lao melihat-lihat senjata dan pil yang dijual. Berkat informasi dari ingatan warisan Roh Dewa dan Pil Seribu Pengetahuan, Shen Lao mencari pil yang dapat membantu perkembangan Chi Rong.
“Apakah dia akan menerima pemberianku ini...” Shen Lao menggumam sendiri dan menggelengkan kepalanya pelan.
Sampai sekarang Shen Lao masih terus memikirkan Chi Rong. Mengingat dia adalah wanita yang pertama kali bertemu dengannya.
Ketika Shen Lao memegang pil yang memiliki harga fantastis. Seorang wanita paruh baya datang dan menyapanya.
“Selamat datang di Sembilan Harta Phoenix...” Penampilan wanita paruh baya itu sangat mirip dengan seorang bangsawan.
Shen Lao mengamati dengan seksama wajahnya. Walau sudah ada kerutan, tetapi kecantikannya masih terlihat. Tetapi menurutnya, wanita paruh baya ini memiliki hubungan dengan pemilik Sembilan Harta Phoenix.
Ada seorang pendekar wanita yang memakai tongkat dan berdiri disamping wanita paruh baya. Keduanya saling berbisik membicarakan sesuatu.
Sebenarnya Shen Lao mengetahui apa yang dipikirkan oleh keduanya. Saat ini Shen Lao menekan kemampuannya hingga mencapai Pendekar Bintang Tahap Awal. Tetapi kualitas tubuhnya, mulai dari otot, sumsum, darah dan tulangnya melebihi seorang pendekar pada umumnya.
Shen Lao tumbuh selama dua belas tahun dengan memakan daging Hewan Buas dan Binatang Iblis. Tentu saja daging yang dimakan Shen Lao selama dua belas tahun itu sangat berkhasiat. Bahkan di dalam Segel Ruang Tak Terbatas terdapat daging Hewan Buas dan Binatang Iblis yang menggunung.
“Permisi, aku ingin bertemu dengan pemilik Sembilan Harta Phoenix. Aku ingin menjual sumber daya pada kalian.” Shen Lao ingin melihat reaksi wanita paruh baya dan pendekar wanita yang suda tua renta.
Keduanya tersedak. Bagaimana tidak karena Sembilan Harta Phoenix menjual berbagai jenis pil, pusaka dan beberapa kebutuhan dunia persilatan. Tetapi perangai Shen Lao yang terkesan arogan membuat wanita paruh baya dan pendekar wanita itu menahan napas serta memasang wajah keheranan.
Sebelum berbincang, keduanya memperkenalkan diri. Wanita paruh baya mengenalkan dirinya sebagai Xie, sementara seorang nenek berambut putih yang seorang pendekar bernama Nenek Nue.
Nenek Nue telah mencapai Pendekar Suci Tahap Puncak. Menurut Nenek Nue, Shen Lao hanya memiliki tubuh khusus yang spesial. Bahkan yang lebih mengejutkan adalah Shen Lao yang baru mencapai Pendekar Bintang Tahap Awal.
‘Sepertinya anak muda ini menyembunyikan kemampuannya. Dia tidak memiliki niat jahat, tetapi entah mengapa tatapan matanya yang ramah tersirat kebencian dan dendam...’ Nenek Nue membatin dan menatap Shen Lao dengan seksama.
Karena keduanya mengalihkan pembicaraan, Shen Lao hanya mendengarkan dan menghela napas, “Bibi Xie, Nenek Nue. Aku datang kesini ingin menjalin kerjasama dengan kalian. Aku memiliki ambisi menjadikan Sembilan Harta Phoenix sebagai organisasi bisnis terbesar di seluruh daratan Benua Tujuh Bintang.”
Xie dan Nenek Nue tersedak. Perkataan Shen Lao membuat keduanya hampir tertawa, tetapi alangkah tidak baiknya mereka mentertawakan pelanggan.
Shen Lao tersenyum melihat reaksi keduanya yang mungkin menganggapnya gila.
“Daging Hewan Buas dan Binatang Iblis adalah sesuatu yang sangat langka di kalangan masyarakat. Mungkin bagi seorang ahli bela diri ini merupakan makanan biasa, tetapi bagaimana dengan penduduk di luar sana?” Shen Lao bercerita sedikit jika sumber daya dan kebutuhan pendekar semakin lama semakin menipis. Itulah mengapa banyak kelompok pendekar yang memilih bertarung demi memperebutkan sumber daya.
Daging Hewan Buas dan Binatang Iblis bisa menjadi solusi terbaik karena selain dapat membantu pembentukan otot dan tulang. Daging Hewan Buas dan Binatang Iblis memiliki banyak khasiat bagi orang yang mengkonsumsinya.
“Jika Bibi Xie dan Nenek Nue tidak percaya, biar junior perlihatkan sesuatu pada kalian...” Jari telunjuk Shen Lao terlihat seperti menggambar sesuatu di udara.
Xie dan Nenek Nue nampak keheranan melihat tingkah Shen Lao. Tak lama alis keduanya terangkat ketika melihat Shen Lao menjentikkan jarinya.
Xie dan Nenek Nue tersedak napas mereka sendiri, karena udara didepan keduanya berubah menjadi warna ungu sebelum memperlihatkan tumpukan daging Hewan Buas dan Binatang Iblis yang menggunung.
“Apa aku bisa bertemu dengan pemilik Sembilan Harta Phoenix? Aku juga memiliki informasi yang sangat berharga. Mungkin ini akan menjadi langkah kalian kedepannya...” Raut wajah Shen Lao berubah, “Apakah kalian akan binasa dalam perebutan tahta atau tetap ada dan mendapatkan imbalan besar Kaisar Jia.”
Xie dan Nenek Nue sampai sulit bernapas karena Shen Lao, seorang pemuda berumur tujuh belas tahun memiliki tatapan yang seolah-olah menatap masa depan. Pemuda itu benar-benar memikirkan masa depannya, dan mulai menanam benih-benih dari sekarang.
“Tuan Muda, boleh tahu darimana anda berasal?” Untuk pertama kalinya, Xie terlihat memasang wajah sangat serius.
Shen Lao menggelengkan kepalanya, “Namaku Shen Lao...”
Xie menahan napas saat mengetahui nama pemuda itu, “Shen? Apa Tuan Muda adalah...”
“Bibi Xie. Tidak baik menanyakan latar belakang orang lain. Kita harus saling mengenal terlebih dahulu. Tak kenal maka tak sayang. Benar bukan?” Shen Lao memotong perkataan Xie.
‘Lao‘er? Ini bukan mimpi kan? Ini anakmu Liuliu?’ Xie menutup mulutnya dan hampir menangis, tetapi dia menahannya.
.
Tak lama Xie tersedak mendengar perkataan pemuda itu. Perkataan Shen Lao benar apa adanya, “Tunggu sebentar, Tuan Muda.”
Sebelum pergi, Xie mengajak Shen Lao menaiki lantai teratas dalam bangunan yakni lantai sembilan.
Shen Lao kagum melihat bangunan megah yang menjadi toko sekaligus rumah Sembilan Harta Phoenix. Tak lama dirinya disuruh untuk menunggu di sebuah ruangan.
Shen Lao duduk dengan tenang dan diawasi Nenek Nue yang berdiri di belakangnya.
‘Jika pemuda ini memiliki kemampuan yang hebat. Mungkin aku bisa membantu Nyonya Besar dan Nona Muda...’ Nenek Nue membatin dan mencoba mengetahui tingkat kemampuan Shen Lao.
Saat Shen Lao merasa terganggu dengan tatapan aneh Nenek Nue, pintu ruangan terbuka. Wanita cantik berusia dua puluh lima tahun memasuki ruangan bersama Xie. Wajah Xie dan gadis ini memiliki banyak kemiripan. Gadis ini memiliki rambut yang panjang berwarna hitam kecoklatan dan mengenakan pakaian bangsawan. Parasnya cantik dan tatapan matanya begitu lembut menghangatkan jiwa.
“Maaf telah membuat Tuan Muda Shen menunggu lama...” Suaranya yang lembut dan ramah membuat Shen Lao tersenyum membalas senyuman lembut gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
she mahrieb
lembut
2022-11-29
0
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-07-09
0
Syaifuddin Syaifuddin
siap bertempur
2022-03-29
0