Berurusan dengan Shen Lao adalah pengalaman terpahit semenjak Xiong Ni mengarungi dunia persilatan, sebelumnya sangat jarang ada orang yang membuatnya bergemetar ketakutan. Namun semua harga diri dan segalanya dia buang karena rasa takutnya akan tatapan Shen Lao.
Xiong Ni, Xu Hen dan Zhao Tian langsung berlari menuju keluar markas dengan ilmu meringankan tubuh. Ketiganya tidak menoleh ke belakang dan langsung mencari keberadaan Zhu Guan, orang terkuat di Organisasi Air Hitam.
Shen Lao membiarkan ketiganya melarikan diri sejenak, karena bagaimanapun dia dapat mengejar mereka dengan mudah.
“Wanita itu dimana dia berada. Aku harus memberi perhitungan dengannya karena pergi tanpa mengatakan sepatah katapun padaku!” Shen Lao langsung menebaskan pedang tak kasat mata membunuh setiap pembunuh bertopeng hitam dalam satu kali tebasannya.
Pergerakan Shen Lao sangat lincah, bahkan tebasannya sangat tajam dan agresif. Seratus pembunuh bertopeng hitam yang telah mencapai Tahap Puncak Pendekar Jiwa kesulitan menghadang Shen Lao.
“Para ketua meninggalkan kita! Lebih baik kita melarikan diri!”
“Mana mungkin kita bisa menghadang apalagi membunuh pendekar bumi!”
Teriakan putus asa dari pembunuh bertopeng hitam memenuhi aula. Kebanyakan dari mereka melarikan diri, sebagian ingin mencoba sendiri kemampuan Shen Lao.
“Sudah kubilang, kalian tidak ada yang bisa lari dariku!” Shen Lao menarik napas panjang dalam satu kali tarikan napasnya, “Seni Napas Phoenix!”
Setelah mengolah pernapasan, Shen Lao kembali memainkan pedangnya menghabisi pembunuh bertopeng hitam yang ada di aula. Seratus pembunuh yang memenuhi aula adalah jumlah keseluruhan, Shen Lao terus membunuh satu demi satu tanpa kesulitan yang berarti.
Dalam waktu singkat, jumlah pembunuh bertopeng hitam tersisa sepuluh orang. Shen Lao menebaskan pedangnya dari kejauhan menciptakan pusaran angin yang menghancurkan markas Organisasi Air Hitam.
Dengan tenaga dalam yang terpusat di kedua kakinya, Shen Lao bergerak dengan kecepatan tinggi membunuh kesepuluh pembunuh bertopeng hitam dan mengejar keberadaan Xiong Ni, Xu Hen dan Zhao Tian.
Sesampainya di luar markas, dua ratus pembunuh bertopeng hitam memenuhi halaman. Mereka semua mengepung Shen Lao dari berbagai arah.
“Masih mencoba menghadangku?” Shen Lao memejamkan matanya dan menarik napas panjang dalam satu kali tarikan napasnya sebelum bergerak.
Ketika dia dalam keadaan konsentrasi secara penuh, samar-samar aura milik Chi Rong terasa, sehingga Shen Lao langsung merasakan pertanda buruk.
___
Chi Rong bertukar serangan dengan Zhu Guan. Pertarungan keduanya berlangsung sengit, namun setelah gangguan dari pembunuh bertopeng hitam yang menebaskan pedang mereka dari kejauhan. Akhirnya Chi Rong dipaksa dalam kondisi bertahan dan terdesak.
Pembunuh bertopeng hitam melepaskan tebasan yang mengarah pada gaun yang dikenakannya, sehingga sebagian gaun Chi Rong sobek.
“Dasar binatang!” Chi Rong menatap geram ratusan pembunuh bertopeng hitam yang menyeringai.
Zhu Guan tertawa melihat penampilan Chi Rong yang menggairahkan, “Aku mendapatkan bekas saat mencicipi adikmu. Tetapi kali ini aku mendapatkan kakaknya seutuhnya!”
Chi Rong tidak dapat menahan kemarahannya. Dengan segenap kekuatannya dia menyerang Zhu Guan.
Kini Chi Rong tidak peduli lagi dengan penampilannya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Yang menjadi keinginannya adalah membunuh Zhu Guan, apapun yang terjadi dia harus membunuhnya. Itulah yang dipikirkan Chi Rong sekarang.
Pertukaran serangan hebat antara Zhu Guan dan Chi Rong berlangsung singkat. Chi Rong mengalirkan tenaga dalam ke pedangnya dan terus melancarkan serangan beruntun pada Zhu Guan.
Tebasan pedang Chi Rong memanglah tajam, tetapi Zhu Guan dapat menangkapnya menggunakan tangan.
“Tahap Awal Pendekar Suci. Sementara aku telah mencapai tahap puncak. Perbedaan satu tahapan saja sangat terlihat jelas, Chi Rong si Peri Bunga!” Zhu Guan menyeringai sebelum kembali menyambut setiap tebasan pedang Chi Rong.
Zhu Guan mengeluarkan belasan ular dan menggigit leher Chi Rong. Bersamaan dengan Chi Rong yang sudah diambang batas, suara tawa memenuhi sekitar keberadaan Chi Rong dan Zhu Guan.
“Bisa ular kesayanganku ini akan melemahkan tubuhmu dan membunuhmu secara perlahan. Tetapi kau tidak akan kubiarkan mati sebelum mendapatkan pengalaman paling berharga dalam hidupmu!” Zhu Guan menyeringai melihat wajah Chi Rong yang memucat.
Tak lama delapan pisau kecil dilemparkan pada sekujur tubuh Chi Rong. Zhu Guan tertawa karena telah menancapkan Racun Siksa Abadi pada tubuh wanita berparas cantik itu.
“Kau berhasil bertarung melawanku lagi, tetapi sangat disayangkan karena kau akan bernasib sama dengan adikmu!” Zhu Guan berjalan mendekati Chi Rong yang melepaskan ular-ular yang menggigit lehernya, “Besok pagi, kau akan mati. Jadi bagaimana jika kita buat kenangan yang indah malam ini agar kau bisa mengingatnya di alam sana!”
Chi Rong mengutuk, “Dasar binatang! Aku tidak akan mati sebelum membunuhmu dan kalian semua!” Chi Rong menjerit putus asa. Zhu Guan yang mendengarnya semakin tertawa.
Jarak antara keduanya semakin dekat, ketika Zhu Guan hendak melumpuhkan titik meridian Chi Rong, ratusan pembunuh bertopeng hitam yang mengelilinginya tumbang satu demi satu. Tak lama muncul Xiong Ni, Xu Hen dan Zhao Tian dari belakang.
Namun yang membuatnya terkejut adalah wajah ketiganya yang ketakutan. Zhu Guan merasakan firasat buruk ketika merasakan aura intimidasi yang mencekam.
Terlihat salah satu kepala pembunuh bertopeng hitam terlempar ke arahnya, bahkan dua tubuh pembunuh bertopeng hitam terpotong menjadi dua bagian.
“Kalian bilang dia tidak berada disini, sudah dua kali kalian membohongiku!” Shen Lao datang memegang tubuh Chi Rong yang terhuyung. Gaun yang dikenakan Chi Rong memilliki banyak bekas sobekan, Shen Lao melepaskan pakaian atasnya dan memakaikannya pada tubuh Chi Rong.
“Syukurlah... kau... baik-baik... saja...” Chi Rong tersenyum lega menatap Shen Lao yang berada disampingnya dalam keadaan baik-baik saja.
“Kenapa kau bisa ada disini?! Dan kau kenapa pergi tanpa mengucapkan sepatah kata padaku?!” Shen Lao memegang pundak Chi Rong dengan kasar.
Chi Rong tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya hendak menyelamatkan Shen Lao yang rela berkorban demi dirinya. Dia meminta maaf karena belum sempat mengucapkan terimakasih kepada Shen Lao yang telah menolongnya.
Detak jantung Shen Lao memainkan melodi yang tenang sesaat. Getaran cinta pertama yang baru pertama kali dia rasakan membuat Shen Lao marah ketika melihat tubuh Chi Rong terluka.
Dua belas tahun tumbuh sendirian, tanpa siapapun yang ada untuknya. Ini adalah pengalaman pertamanya merasakan jatuh cinta setelah hidup selama dua belas tahun di Jurang Abadi.
Shen Lao mengeluarkan Air Mata Phoenix dari Segel Ruang Tak Terbatas, dan menyuruh Chi Rong untuk meminumnya.
“Minum ini...” Dengan lembut Shen Lao mengulurkan gelas yang berisi Air Mata Phoenix kepada Chi Rong.
“Tunggu sebentar, aku akan memberi perhitungan pada mereka yang telah melukaimu!” Ledakan Aura Raja Naga mengarah langsung ke arah Zhu Guan, Xiong Ni, Xu Hen dan Zhao Tian.
Chi Rong meminum Air Mata Phoenix dan tersedak setelah mengetahui tingkat kemampuan Shen Lao. Ada perasaan hangat di dalam hatinya ketika melihat seorang lelaki yang lebih muda darinya marah karena melihat dirinya terluka.
‘Jantungku berdegup kencang. Seumur hidup aku baru pertama kali merasakan ini...’ Wajar Chi Rong baru merasakan getaran cinta pertama karena masa kecilnya hingga dewasa, dia habiskan untuk berlatih. Tak pernah mengenal cinta karena Matriark Istana Bulan Biru melarang semua muridnya mengenal cinta ataupun berhubungan dengan lelaki.
Perhatian Chi Rong kini tertuju pada Shen Lao yang sedang membunyikan lehernya dan menatap dingin keempat Ketua Organisasi Air Hitam yang tersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
she mahrieb
ketua
2022-11-29
0
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-07-06
0
Yono Sujono
mantap thor
2022-06-04
0