''Gimana Ra? '' tampak Raga masih menunggu jawaban Ara.
''Kak ... bisa antar aku pulang.'' Ara bergegas bangun dan berdiri. dia tak bisa berfikir jernih dalam pikirannya dia harus cepat pulang.
Ada semburat kekecewaan pada Raga, dengan sikap Ara yang tak mau menjawab.
Raga tetap mengantar pulang Ara. Dua orang berboncengan dengan pikiran masing-masing. Raga yang kalut dengan tidak adanya jawaban dari Ara, kuat dugaannya pasti ditolak. Lain lagi dengan Ara, dia bingung mesti jawab apa , ini yang pertama ada cowok yang terang terangan minta dia jadi pacar.Lebih dari itu dia juga takut pada papanya.
Setelah sampai depan rumah Ara, Ara turun dan menyerahkan helm pada Raga. Raga menerima helm Ara dan dengan cepat menahan tangan Ara. ''Ra... elu nolak gue?'' tanya Raga dengan suara putus asa.
Hampir tak terlihat Ara menggelengkan kepalanya.'' maaf Kak aku... bingung. soalnya kata papa aku belum boleh pacar-pacaran dulu. biar nanti Ara tanya papa .Ya?, boleh apa nggaknya''
Yaelah yang gue tembak anaknya kenapa mesti nunggu jawaban dari bapaknya.
''Hemm ...Gue tunggu kabar baiknya ''
Ara langsung berlari masuk ke rumah. tak menunggu Raga sampai pergi dulu.
Sampai dalam Ara langsung masuk dapur ngambil minum meneguknya sampai tak tertetes.Rini yang lagi masak disebelahnyapun tak dilihatnya.
''Dek Ara pelan-pelan minumnya, kayak habis larian saja. Haus banget ya?'' kata Rini.
''Ini lebih dari haus Mbak, aku habis ditembak Kak Raga.''Sedikit banyak Ara sudah mulai berani cerita mencurahkan hatinya ke Rini. mungkin karena Rini yang sudah dewasa dan menjadi pendengar cerita yang baik.
''Mbak aku mau ke atas bersih-bersih dulu ya?''
''Ya. Nggak makan dulu? mbak masak sayur asem lho?'' tawar Rini
Ara sudah berlalu sampai tangga''nanti saja mbak aku sudah makan mie ayam tadi, enak banget. kapan-kapan tak belikan.'' dan masuk kamar.
Sesaat setelah Raga pergi Papa Randy datang. sempat melihat Raga berlalu. Ara yang cepat cepat masuk rumah tak melihat papanya pulang.
Terdengar jelas apa yang dibicarakan Ara dan Rini. Sampai Ara naik ke kamarnya.''Ara kenapa Rin?'' tanya Papa Randy pada Rini yang sudah selesai masak dan sedang menata hasil masakannya di meja makan, dan mengangguk melihat kepulangan Papa Randy.
''Itu pak, temannya Dek Ara ada yang bilang suka. Bapak mau makan sekarang?'' tanya balik Rini.
''Ya. kamu panggil Ara suruh makan dulu, sekarang . Bilang tak tunggu , kalau dia tidak mau''
''Inggih Pak.'' Rini bergegas naik ke kamar Ara.
Tok tok tok
Pintu kamar Ara tidak ditutup, Ara yang rebahan mendongak ke pintu'' kenapa mba?''
''Ditunggu bapak makan, Dek.''
''Lho papa sudah pulang to, kok aku nggak tahu.'' Ara bangkit dari kasurnya, berjalan di belakang Rini. setelah sampai di tangga paling bawah ''mana mbak nggak ada papanya.'' karena papanya tidak ada di meja makan.
''mungkin lagi ganti baju, kamu tunggu aja dulu. Mbak mau ke belakang dulu.''
Papa Randy keluar kamar, benar adanya tadi beliau ganti baju.''Ra, ambilkan papa piring .'' menarik kursi dan duduk. Ara mengambil piring dua , sebenarnya masih kenyang tapi sungkan sama papa.
Setelah selesai ''Pah.... tadi Kak Raga nembak Ara.''
Hening ...tak ada tanggapan. '' Pah....'' seru Ara.
''Nembak gimana? DORRR... gitu? luka dong kok masih baik-baik saja.''
''Papah ih... bukan gitu! sebel deh.'' Ara memberengut.
''Uluh-uluh iya deh ...papa serius Ayo cerita ke papa Raga kenapa?'' Akhirnya Ara cerita perihal Raga yang minta dia jadi pacarnya. ''Terus aku harus gimana pah?''
''Gimana. gimana dek''
''Ya itu kak Raganya. Papa kan belum bolehin Ara pacaran.''
''Memang Ara ada rasa dengan raga?''
''Ngak tahu. tapi jantung Ara mau copot kalau dilihatin Kak Raga.''
waduh anakku cepat sekali gedenya, sekarang baru diminta jadi pacar orang, sebentar lag ada yang minta jadi istri . Rasanya masih tidak rela melepaskannya.
''Kalau papa ngomong ke Raga boleh?''
''Kapan pah? biar nanti Ara hubungi , eh belum punya nomernya....he he he....''
''Biar nanti papa yang telepon kalau bisa nanti malam papa mau ngomong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
rima marini
wahhh..papa asyik juga nih
2021-04-06
1