Gea sudah diantarkan pulang, Ara dan papanya telah sampai rumah.
'' Ra, nanti malam Papa mau dinas,kamu kunci semua pintu dan jendela dulu gih? baru kamu bersih bersih." perintah papanya ke Ara, yang karena Ara di rumah sendirian. Dan biasanya kalau sudah patroli malam, papanya pulang pagi.
'' Papa pulang tidak, Pah" tanya Ara yang biasa ditinggal papanya, ketika masih di Semarang.
'' Pulang pagi, seperti biasa. Biar Papa bawa kunci saja. Nanti misal tidak sampai pagi , papa tidak ngebangunin kamu.'' suruh papanya.
Kira-kira jam sepuluhan Papa Randy keluar rumah, sebelumnya dipastikan dulu keadaan rumah dan anak gadisnya. Ditengoknya Ara di kamar sedang menatap layar laptop di meja belajarnya.
''Ra... papa berangkat ya? kamu hati-hati di rumah. Jangan buka pintu sembarangan." pesan papanya.
Ara menoleh ke papanya , '' ya.... Papa juga hati-hati.''
'' Jangan terlalu malam main laptopnya. Assalamualaikum.''
'' Waalaikumsalam'' jawab Ara setelah mencium punggung tangan papanya.
Tujuan Papa Randy semula adalah ke kantor dulu, baru nanti menyisir jalanan.
Ketika sedang mengendara ada laporan dari anak buahnya, bahwa ada aksi balapan liar di jalan X. Dan Papa Randy langsung mengintruksikan anak buahnya langsung meluncur ke TKP, karena kalau harus kumpul dulu dan menanti dirinya akan tidak keburu. Apalagi lokasinya saat ini dan TKP lumayan jauh.
Laporan adanya balapan liar benar adanya. Papa Randy sampai TKP , kondisinya sudah ricuh. Banyak anak muda lari tunggang langgang terbirit tak tentu arah yang penting tidak tertangkap. Suara deru kendaraan memekik telinga, ada yang berhasil kabur tapi banyak juga yang tertangkap.
Semua yang tertangkap digiring ke polres kota. Entah yang sekedar menonton atau peserta balapannya. Mereka dikumpulkan di halaman, disuruh jongkok dengan tangan di atas kepala tidak boleh berdiri apalagi duduk.
Papa Randy berjalan mengelilingi para anak muda harapan bangsa yang sedang salah jalan tersebut. Tatapan matanya tertuju pada satu pemuda yang dikenalnya.
Raga... ya dialah Raga, salah satu peserta balapan liar. Papa Randy hanya lewat saja di depan Raga, sama sekali tidak menyapanya.
Bagaimana dengan Raga, seketika ia merasa ciut dan takut dengan tatapan Papa Randy. Apalagi Papa Randi hanya melewatinya.
Dengan Papa Randy, Raga mempunyai rasa takut, beda dengan papanya, yang ada rasa ingin selalu melawan. Bertemu dan berhadapan pun malas rasanya untuk menyapa apalagi berbicara.
Para pemuda harapan bangsa yang sedang tersesat bisa pulang dengan jaminan orang tua yang menjemput. Setelah sebelumnya, mereka menjalani hukuman dulu.
Subuh baru Papa Randy sampai rumah. Beliau mampir solat subuh di mushola kampung, lalu membeli bubur ayam keliling yang kebetulan ditemuinya di jalan.
Karena sudah terlalu mengantuk, Papa Randy langsung masuk kamar bubur ayam hanya diletakkan di meja makan.
Setiap hari libur memang Ara selalu bangun siang, tapi tak lebih dari jam 7.
Wah papa sudah pulang , bawa bubur lagi.
Ara langsung ke dapur mengambil piring dan sendok, dimakannya satu bungkus bubur ayam yang dibeli papanya.
Selesai makan bubur Ara langsung melaksanakan kegiatan hari minggunya. Ara memasukkan cucian kotor ke mesin cuci, menyapu dalam rumah dilanjutkan halaman. Cucian telah di jemur, nasi telah matang. Jam sepuluhan pekerjaan telah selesai.
Waktunya nyantai
Ara duduk nonton tv di ruang tengah. Papanya keluar kamar. Ara yang mendengar suara pintu terbuka menoleh, karena kamar papanya ada dibelakang ruang tengah.
'' Papa .... sudah bangun... pulang jam berapa pah?''
'' Subuh. '' papanya menuju ke meja makan.'' kamu sudah sarapan, Ra?'' sambungnya.
Ara bangkit menuju dapur mengambilkan piring dan sendok serta membuatkan teh hangat untuk papanya.
Ara duduk di depan papanya, menemani papanya sarapan yang kesiangan.
''Ra...'' disela sela suapannya Papa Randy'' teman kamu yang pernah ke sini tempo hari tadi malam kerasia balapan liar.''
''Siapa.... yang pernah kesini... Kak Raga!!.. Pah?'' tanya Ara kaget.
''Hemmm''
''Jadi dia itu suka balapan Pah?'' tanya Ara lirih.
Dipandangnya anak gadisnya'' Papa tidak tahu Ra... kan baru semalem papa tahunya. Kamu hati-hati ya kalau milih teman.
*
*
*
*
Kesayanganku Up lagi nih, mohon like, koment, dan votenya untuk karyaku yang pertama ini.terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments