''Ada sejarah baru dalam hidup teman kita, kejadian langka.'' suara Dimas teman Raga, yang motornya mirip punya Raga cuma beda di warna saja.
''Waist..siapa nih Ga. Nggak nyangka inikah akhir penantianmu? Ckckck.....''Aldo teman Raga satunya lagi.Raga tak memperdulikan
omongan teman-temannya. Setelah Ara berhasil naik ke motornya , Raga langsung tancap gas meninggalkan teman-temannya.
Mereka telah keluar dari area sekolah, belum jauh Raga berkendara tiba-tiba berhenti.Ara yang kaget, tubuhnya tersendal ke depan.Tubuhnya menghantam lembut punggung Raga. Jelas saja wajahnya langsung memerah, tanpa sadar kedua tangannya menyilang ke dadanya.
Sebenarnya Taga juga merasakan sensasi rasa yang aneh dihatinya.
Hemmm Empuk
Sebenarnya Raga berhenti cuma mau menyuruh Ara untu pegangan ke dia karena Ara seperti tidak nyaman ngebonceng.
Raga tak ingin ngebuat Ara malu dan salah tingkah.Ditolehnya Ara, dibukanya kaca helmnya.
'' Kamu pegangan ke aku biar nggak jatuh!'' tangan Ara langsung pindah ke pundak Raga.
Raga mendengus pelan.
'' Pegangan pinggang boleh.''
Blasss.....
wajah Ara kembali memerah. jantungnya seperti ngajak dugem padahal hari masih siang. Untung saja Raga tak melihat, diapun langsung melajukan motornya lagi.
Tak pernah Raga membawa motor dengan pelan, entah jarak dekat atau jauh, jalanan ramai atau sepi. Dia selalu membalap. Mungkin sudah jiwanya.
Ara yang takut dengan laju kecepatan motor Raga langsung memindahkan tangannya ke pinggang Raga.
Ragapun tersenyum penuh kemenangan.
Raga berhenti lagi untuk yang kedua kali. Berhenti di depan toko helm.Disruhnya Ara turun.
''Ikut aku sebentar!'' dilepaskan helmnya, digandeng tangan Ara dibawa masuk ke toko helm.
Dua sejoli yang baru bertemu dalam hitungan jam, bisa bersama dan saling menurut. Ara yang ke mana mana selalu dengan papanya, ikut saja ketika diajak oleh Raga.
Raga yang selalu dingin pada teman- temannya ,apalagi teman perempuan. Ini dengan begitunya perhatian pada Ara.
''Hai Bro .... siapa ini ?.....sudah punya cewek lo.'' tanya si pemilik toko yang ternyata teman Raga.
''Gue cari helm cewek.'' kata Raga dengan tenang tanpa menjawab pertanyaan temannya.
Dilepaskannya tangan Ara. ''Pilih satu !'' Raga menyuruh Ara untuk memilih satu helm.
''Helm.''
''Iya pilih satu.''
''Untuk aku?''
''Iya emang kamu mau kita nanti kena tilang?''
''Ya nggaklah!, tapi kan nggak harus beli juga, bisa pinjam juga kan?'' sanggah Ara.
Lagian di rumah juga ada helm.
''Aku nggak mau lo pinjam helm kalau ngebunceng gue. Sudah pilih saja yang lo suka!''Raga tetap memaksakan kehendaknya untuk membelikan ara Ara helm.
'' Aku di rumah ada helm .'' Ara tetap ngotot tidak mau.
''Yang di rumah biar saja, ini nanti aku yang bawa.''
Akhirnya Ara menurut dipilihnya satu helm yang menurutnya cukup menarik.
Helm dengan warna dasar hijau muda dan hanya ada satu gambar. Gambar wayang di bagian belakang. wayang srikandi.
''Aku pilih ini boleh?''
Tanpa menjawab Ara, Raga lagsung tanya harga ke temannya.
''Berapa? sama pesenan gue yang tadi.''
'' Wah cewek lo tahu aja mana helm bagus dan mana yang biasa.''
''Maksud lo'' potong Raga.
'' Ini helm limited, biasanya cewek kalau memilih helm tuh yang gambarnya lucu lucu nih cewek lo, wayang. ''
''Bagus dong. Jadi berapa?''
''Enam ratus''
Ara telah mencoba helmnya, ketika mendengar harganya, dia berniat mengembalikan
''Nggak jadi yang ini.''
''kenapa?''tanya Raga.
Dengan ragu ragu Ara menjawab ''mahal'' lirih Ara.
Diambil kembali helm tersebut oleh Raga, dipakaikannya ke kepala Ara.
''Tenang saja aku masih bisa bayar.''
Diambilnya dompet dari saku celana dikeluarkannya enam lembar uang merah, diberikannya ke pemilik toko.
Ditarik tangan Ara keluar toko.Terdengar suara pemilik toko.
'' Ga pesenan lo nih. jangan lupa minggu depan,!!''
Raga balik badan diambilnya botol minum yang dipesannya untuk mengganti botol Ara yang karena dirinya membuat botol minum Ara menggelinding ke selokan.
''Iya.... makasih Bro.''
Setelah sampai ke motor Raga memberikan botol minum yang dipesan tadi ke Ara '' nih buat ganti botol lo yang tadi pagi.''
Ara tercengang kok Raga tahu botol minumnya hilang.
'' alamat rumah lo mana?''
''Aku ditunggu papaku di Polres .''
''Ok aku antar ke sana.''
Sampailah mereka di jalan Alun alun selatan. ketika sampai gerbang polres Ara minta berhenti.
'' Kak sampai sini saja, Ara takut ketahuan papa kalau Ara diantar cowok pulang.'' dengan melepas helm dan diberikannya pada Raga.
''Baiklah, tapi aku tungguin sampai kamu masuk gedung itu dulu.''
''Makasih kak.''
''Hemmmm''
Setelah Ara tak kelihatan lagi ,baru Raga berlalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments