''' Asalamualikum....'' Ara membuka pintu ruangan papanya. Ternyata diruangan papa tidak sendiri, ada seorang nenek-nenek, laki-laki dewasa dan perempuan muda.
''Waalaikumsalam '' jawab mereka serempak.
''Ini yang kita tunggu-tunggu sudah datang.'' kata papa Randy.
Ketiga tamu papa yang duduk sebaris di sofa tersenyum ke Ara. Walaupun bingung dan penasaran dengan siapa mereka, tetap Ara membalas senyuman mereka.
Ara menghampiri papanya kemudian mencium punggung tangannya.
''Ara .... ingat Mak Tum?'' tanya Papa Randy dengan tatapan mengarahkan ke wanita tua yang sedari tadi melihat Ara seperti menahan tangis.
''Mak Tum ..... ''ingat Ara. ''Makkkkk....
''Iya Ra, iki emak.. hiks hiks hiks'' pecah tangisan Mak Tum.
''Sini Ra! '' direntangkannya tangan Mak Tum, Ara langsung menghampur memeluk Mak Tum.
Mak Tum menangis bahagia bayi kecil yang diasuhnya sudah besar , sudah remaja.
''Wah ada yang nostalgia nih, sampai lupa ada kita di sini.'' canda Papa Randy
'Ihhh Papa ganggu orang lagi kangenan saja, iyakan mak? . Mak Tum kangen juga kan sama Ara?.Habisnya dulu Mak Tum diajakin pindah nggak mau sih.''
Dilihatnya dua orang yang duduk disebelah MakTum.
''Mak, mereka siapa?'' tanya Ara
''Yang perempuan ini Rini, dia cucu emak satu-satunya. Kalau Arti masih hidup tentu dia seusia Rini.'' raut muka Mak Tum yang tadi bahagia ketemu Ara mendadak sedih lagi.Karena dia juga ikut membesarkan Arti, kakak Ara.
'' Nah yang disebelahnya Rini suaminya, namanya Antok.'' sambung Mak Tum.
'' Hai mbak Rini , hai mas Antok , aku Ara.'' kembali berjabatan tangan dengan Rini dan Antok, kali ini untuk memperkenalkan diri.
Ara kembali duduk disebelah papanya '' jadi ini yang papa maksud kejutan tadi pagi?''
Papa Randy hanya tersenyum.
''Ara suka kejutannya. Apa Mak tum akan tinggal dengan kita pa?''
'' Apa Ara setuju kalau mereka bertiga tinggal dengan kita?'' Papa Randy balik tanya ke Ara. Karena bagaimanapun kenyamanan Ara tetap yang utama baginya.
'' Tentu saja Ara setuju kan rumah jadi ramai. Apalagi kalau Papa nggak pulang Ara kan jasi nggak sendirian.''
''Gimana nih Mak tawaran saya? Ara juga setuju. kasihan Ara kalau mak tolak.''
Sebulan sebelum Papa Randy pindah ke Magelang , beliau sempat mencari Mak Tum ke kotanya untuk diajak tinggal kembali dengannya.
MakTum sebenarnya mau saja untuk kembali bekerja dan tinggal di keluarga Ara. Tapi dia merasa sudah tua dan lagi ada cucu nya Rini yang lagi hamil.
Alasan dulu Mak Tum tidak mau ikut pindah ke Semarang juga karena cucunya Rini.Ibu Rini meninggal ketika melahirkan Rini dan ayah Rini menikah lagi, tapi ibu sambung Rini tidak sayang dan menyia-nyiakan Rini. Sekolah Rini cuma sampai SMP saja, kala itu alasan ibu tiri Rini adiknya banyak dan ayahnya cuma sopir pribadi nggak akan cukup untuk ngebiayai Rini.
Mak Tum yang mendengar cucu satu- satunya hidup sengsara di ibukota, tidak terima. Dan dengan bantuan Papa Randylah Mak Tum bisa berkumpul kembali dengan Rini.
''Pak Randy ini terlalu baik pada saya, dari dulu sampai sekarang selalu menolong saya. Entah dengan cara apa saya membayarnya.'' ucap MakTum.
''Mak, kok jadi melo gini sih.'' kata Ara yang kembali memeluk wanita yang pernah menjadi pengasuhnya diwaktu masih bayi.
''Justru saya yang banyak hutang budi ke Emak yang sudah menjaga keluaga saya dulu dengan sepenuh hati Emak. Kata Papa Randy lagi.
Arti anak sulung Randy dan Anggie sudah memasuki usia sekolah SD. Semua teman-temannya selalu bercerita tentang adek mereka. Kala itu Arti juga merengek untuk minta adek ke mamanya.
Hingga akhirnya keinginan Arti dikabulkan tuhan, mama Anggie hamil.
sayangnya kehamilan yang kedua sangat berbeda dengan yang pertama. Kandungan Mama Anggie sangat lemah, dia diharuskan istirahat total. dan sering masuk rumah sakit.
Randy yang tidak bisa selalu menjaga istrinya dan tidak ingin Arti terlantar, meminta bantuan temannya, untuk dicarikan ART dengan sarat harus tinggal dengan keluarganya dan tak boleh sering- sering pulang.Yang akhirnya dipertemukanlah mereka.
**Maaf ke semuanya jika maksud dan tujuan cerita ini belum jelas. Mohon ditunggu saja kelanjutanya. terima kaaih atas dukungannya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments