Ara langsung bangun dan berdiri.Rasa sakit masih bisa ditahan tapi rasa malu entah mau disimpan dimana, apalagi sudah banyak orang mengerubutinya.
" Eh nggak papa."
"Gimana ada yang sakit ndak?"
"Dibawa ke UKS saja."
"Gimana sih sudah nyermpet main pergi saja."
suara-suara marah dan umpatan saling bersautan dari orang-orang yang menglilingi Ara.
"Aku nggak apa-apa kok" Kata Ara lirih. katanya nggak apa-apa tapi kok meringis nahan sakit gitu.
Ara kelihatan clingak-clinguk mencari siapa yang menyerempetnya. Karena yang menyerempet tidak berhenti lansung masuk ke sekolahan, Ara pun juga langsung masuk ke sekolahan. Orang-orang yang mengerubutinya juga bubar masuk ke sekolahan. Tiba-tiba langkah Ara terhenti, ada yang menghalangi jalannya.
"Gue Raga. Gue yang nyerempet lo tadi." katanya tegas dan menatap Ara denga tajam. Ara menjadi salah tingkah.
Dia pasti kakak kelas secara seragamnya sudah putih abu -abu.
"Hai kok diam."
"A …aku" dengan terbata dan akhirnya tidak jadi ngomong. Geram karena cowok yang katanya bernama Raga itu menatap ke dada kiri Ara.
"Kalau elo ada yang sakit cari gue, Mutiara dinanti. kata Raga sambil berlalu.
Kok tahu namaku, dasar cowok aneh , kukira tadi omes dia ternyata membaca namaku, pantas tahu.
Bel sekolah telah berbunyi dan suara toa dari panitia penerimaan siswa- siswi baru begitu nyaring.Sesuai anjuran panitia semua siswa baru berkumpul di lapangan. Ara berkumpul dengan siswa yang masih berseragam biru putih alias seragam SMP. Karena seminggu pertama masa orientasi atau MOS calon siswa kelas satu belum boleh berseragam putih abu-abu.
"Hai" Seorang anak perempuan yang berdiri disebealh Ara menyapanya."Aku Gea"
"Aku Ara" mereka berjabat tangan.
Ara merasa senang mendapat teman pertama di sekolah barunya. Ara merasa Gea anak yang baik. Setelah insiden dan kesialan tadi Ara mendapatkan teman ,semoga kedepannya mereka bisa beraahabat.
"Ara, kamu dari SMP Semarang?" tanya Gea memastikan setelah membaca bet lokasi di lengan Ara.
"Iya kamu asli sini?"
"Aku SMP Magelang cuma kelas tiga doang, kelas satu dan dua di Jakarta. Biasa Papa pindah tugas." terang Gea sambil nyengir.
"Sama dong Aku pindah sekolah juga karena Papaku pindah dinas."
"Papamu tentara?" tanya Gea karena Papanya tentara yang sering pindah- pindah kota.
"Bukan, tapi polisi." jelas Ara.
Ssstttt……
Karena mengobrol Ara dan Gea diperingatkan siswa lain.
*****
Mos hari pertama telah usai, Ara berjalan ke luar gerbang dengan memainkan gawainya. Ara berniat memesan ojek online.
Tin……tintin……tin
perasaan sudah minggir tapi kok masih berisik siih.
Dan Arapun menengok ke belakang.
DEG!!!
Cowok aneh tadi
Raga melepas helmnya dia berhenti di samping Ara.
"Naik!" perintah Raga ke Ara.
"Kenapa? " Ara bingung.
Memang cowok aneh main perintah saja.
" Naik saja aku antar pulang."
" Kenapa?? aku pulang sendiri."
"Ini bentuk tanggung jawabku tadi pagi sudah
celakai lo. Malah bengong cepetan naik!!."
" Aku terima rasa tanggung jawabmu, tapi gimana aku naiknya? motormu terlalu tinggi, lagian aku pakai rok."
"Lo pegangan pundak gue kayak belum pernah naik motor saja."
"motor ginian memang belum pernah."
jawab Ara sewot. Dan Ara nurut untuk pegangan pundak Raga. Ketika kaki kirinya berpijak pada sandaran kaki Ara terpeleset karena kaget.
"Whooii"
"Wah ckck……"
suara teman-teman Raga yang mengagetkan Ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Zulfa
Salken kak, JIKA hadir membawa like nih, mari saling dukung kakak 😍
2021-04-12
1