Seminggu Setelah pernikahan semua berjalan dengan baik walaupun Riri dan Dimas Masih merasa canggung satu sama lain dan belum mengungkapkan perasaan masing-masing.
Saat ini Riri sedang mempersiapkan Pakaian Dimas. Dia tanpa sengaja menjatuhkan sebuah foto dari lemari dia mengambil foto itu dan sangat terkejut melihat orang dalam foto itu.
dalam foto itu ada Dimas dengan seorang wanita cantik lengan Dimas memeluk pinggang wanita itu dengan penuh kasih seperti tak ingin melepaskannya. tiba-tiba ada rasa sakit dalam hati Riri.
"siapa wanita ini jika dibandingkan dengan ku dia jauh lebih cantik tapi kenapa dia menyetujui menikah dengan ku jika dia sudah punya kekasih yang sangat cantik" ucap Riri dalam Hati. ada cairan bening mengalir begitu saja di kedua bola mata Riri.
saat keluar dari kamar mandi Dimas bingung kemana istrinya dan masuk ke closet Room untuk mencarinya. mendengar suara pintu dibuka Riri buru - buru menyelipkan Foto itu di antara lipat baju dan menghapus air matanya
"apa Yang kamu lakukan di situ" tanya Dimas
Riri Berbalik kearah Dimas dan sedetik kemudian memutar badan kearah semula sebab Riri merasa malu melihat Dimas hanya mengenakan handuk saja karena seminggu ini Jika Dimas akan berpakaian Riri akan turun ke bawah untuk membantu Mbok memasak sarapan. Dengan gugup Riri menjawab.
"Saya ingin menyiapkan pakaian kerja mu tapi saya bingung memilih dasi yang cocok ".
Dimas yang merasa istrinya sedang merasa malu ingin menggodanya dia berjalan kearah Riri.
"Jika sedang berbicara tatap lawan bicara mu. jangan malu seperti itu akan tiba saatnya kamu akan melihat semuanya tanpa ada yang menutupi" ucap Dimas sambil memeluk Riri dari belakang sedangkan yang dipeluk membulatkan matanya kaget.
"A..pa yang bapak lakukan jangan seperti ini nanti ada yang salah paham dan maksud bapak melihat apa" ucap Riri dengan terbata
"siapa yang akan salah paham dan jangan memanggilku bapak kesannya saya ini terlalu tua. Astaga ternyata istriku ini sangat polos yah". Dimas berbisik di telinga Riri sambil mencium aroma parfum Riri yang membuatnya candu.
"Jadi saya harus memanggil apa"
Dimas membalikkan Riri menghadapnya dia terkejut melihat mata Riri yang sembab.
"apa Dia habis menangis" Pikir Dimas
"ku beri waktu 2 hari untuk menemukan panggilan yang mesra" ucap Dimas dan
mengambil pakaiannya di tangan Riri.
perasaan Riri bercampur aduk saat ini. dia turun dari tangga dengan melamun saat undakan terakhir dia terpeleset Pak Suryo yang tidak sengaja lewat melihat Riri yang jatuh terduduk.
"Astaghfirullah... Nak kamu baik - baik saja" ucap Pak Suryo sambil membantu Riri Berdiri tapi tidak bisa karena Kaki Riri terkilir.
ibu Erika berlari keluar kamarnya mendengar teriakkan suaminya.
"Astaghfirullah... Riri sayang ada apa dengan kakimu" ibu Erika bertanya saat melihat pak Suryo memapah Riri untuk duduk.
mendengar suara keributan di bawah Dimas bergegas turun.
"Ada apa ini, kenapa pagi - pagi Rumah sudah Riuh seperti ini" tanya Dimas yang melihat orang berkumpul di ruang tengah.
"kamu ini bagaimana, suami macam apa kamu ini lihat istri mu dia terjatuh dari tangga dan kakinya terkilir"
Dimas buru - buru menghampiri Riri.
"kalau jalan itu pakai mata. oh iya apa dokter Rifaldi (Dokter Keluarga) sudah di beri tahu" ucap Dimas berlalu sambil menggendong Riri.
"Papah sudah menghubunginya mungkin sebentar lagi tiba" jawab pak Suryo sambil menahan lengan istrinya yang hendak mengikuti Dimas.
Selamat Membaca semoga Suka
jangan lupa jempolnya dan komentarnya yahhhhh 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments