Di dalam kamarnya Riri terus saja mondar - mandir, bingung, resah dan canggung berkumpul menjadi satu, dia terus memandangi jam yang bertengger manis di pergelangan tangannya, dia bingung harus bersikap bagaimana di depan calon mertua dan calon suaminya. tidak beda jauh dengan anaknya ibu Atika juga terlihat tidak tenang.
"Bu', bisa nggak sih duduk saja, ayah pusing liat ibu mondar-mandir kayak setrikaan gitu" ucap pak Arman Kepada istrinya.
"Ayah gimana sih, ibu takut nanti Riri buat hal yang aneh-aneh soalnya dia nggak bilang apa - apa pas ibu kasih tau keluarga pak Suryo mau datang buat makan malam"
" Dari pada cemas nggak jelas begitu mending ibu samperin anaknya, nasehatin dia tapi perasaan Ayah sih Nggak mungkin Riri melakukan hal-hal aneh deh" terang pak Arman.
saat ingin menuju kamar putrinya bel rumah berbunyi, langkahnya pun terhenti dan langsung berjalan kedepan membuka pintu. saat pintu terbuka lebar nampak sahabatnya tersenyum secerah bulan Malam ini.
"Assalamualaikum... Tik' " sapa Ibu erika sambil memeluk sahabatnya erat.
"Walaikumsalam... Ayo silahkan Masuk, ini pasti nak Dimas, Ka' Anakmu makin ganteng yah"
"Bisa aja kamu Tik' " jawab ibu Erika yang terus menggandeng lengan sahabatnya.
mereka berempat berjalan kearah Ruang tamu.
"Loh Tik' Suami dan anak mu mana ko' nggak kelihatan sih"
" Abram lagi tugas ke Lebanon, Abidzar tinggal di apartemen jarang nyamperin selalu sibuk katanya. silahkan duduk dulu saya panggil Riri dan ayahnya dulu yah".
ibu Atika berlalu, tidak berselang beberapa menit Ayah Riri turun menghampiri tamu sedangkan ibu Atika menghampiri Riri di kamarnya.
"Ri' Tante Atika dan keluarganya sudah datang ayo cepetan turun"
"iya Bu' tunggu sebentar" jawab Riri dengan degub jantung yang sudah tidak beraturan.
Riri turun dengan canggung menuju meja makan yang sudah terisi beberapa orang termasuk ayah dan ibunya pandangannya terus menunduk , tiba di depan meja makan Riri menyalami bapak dan ibu Suryo dengan Taksim, saat ingin menyapa orang yang duduk di samping ibu suryo Riri kaget.
"Pak Jutek" Teriak Riri sambil membulatkan matanya kaget menatap orang yang tengah duduk dan memandang kearahnya dengan muka datar. Sontak para orang tua juga kaget melihat reaksi Riri.
"Loh, Kalian Sudah saling kenal toh ? " tanya ibu Erika sambil menatap Riri dan Dimas bergantian.
"T I D A K" jawab Riri dan Dimas dengan Kompak. sekali lagi para orang tua kaget dan saling memandang sambil tersenyum.
"Sudah - sudah lebih baik kita makan saja keburu hidangannya dingin " kata Ibu Atika yang sudah melihat raut wajah anaknya berubah kesal.
saat makan malam berlangsung Riri mencuri - curi pandang kearah Dimas begitupun sebaliknya, disaat mata mereka bertemu Riri langsung menunduk dan Dimas fokus memakan makanannya, Ibu Erika yang melihat kelakuan kedua anak muda itu hanya tersenyum simpul.
setelah acara makan malam selesai dan sedikit berbincang - bincang keluarga Dimas pamit undur diri.
Di dalam kamarnya Dimas tersenyum sambil memandang Layar leptopnya.
"Dasar Gadis mawar, tadi Ekspresinya Sangat lucu" . beberapa detik kemudian mimik wajah Dimas berubah dia mengingat panggilan Riri saat melihatnya.
"(Pak Jutek), Dasar gadis mawar berani - beraninya dia membuat panggilan seperti itu, tunggu tanggal mainnya saya akan memberimu pelajaran yang sangat penting" batin Dimas sambil tersenyum smirk.
Di sisi lain Riri sedang duduk termenung memandang keluar jendela kamarnya melihat bintang yang sedang bekelip manja menghiasi langit malam tiba-tiba terlintas wajah Dimas dalam lamunannya, dia tidak menyadari dirinya tersenyum dan saat kesadarannya kembali dia buru - buru menepis bayang Dimas yang belakangan menghiasi pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
re
Terkejut
2021-11-19
0
Afifa Zaenur
lucuuu suka aq thor
2021-04-14
1
Ria Diana Santi
Hai Thor! Salken! Aku mampir nih! Mari saling dukung!
2021-02-16
1