saat memikirkan permintaan sang mama, dimas terkejut dengan dering HPnya.
"Halo, Apakah kamu sudah menyelesaikan tugas yang keprintahkan?"
tanya Dimas kepada orang yang berada di balik telepon.
"Iya Pak, Saya sudah mengirimkannya ke Email bapak" jawab sang asisten.
setelah mendengar Jawaban Asistennya Dimas mematikan sambungan teleponnya
"Huuft, Selalu seperti itu memutuskan secara sepihak kalau bukan atasan sudah dari dulu ku maki - maki" gerutu Herman asisten pribadi Dimas di depan layar hpnya.
Dimas Mengambil leptop yang berbeda di meja dan membuka email yang dikirim herman.
Arisky Putri Arman, umur 23 tahun, bungsu dari tiga bersaudara, Pemilik toko bunga RiriFlorist, Lulusan S2 dari universitas Oxford anak dari pasangan Arman Wijaya dan Atika Dwi Mayangsari, Kakak pertamnya bernama Lettu Abram Putra Arman Berprofesi sebagai TNI dan sedang bertugas di perbatasan Indonesia Malaysia dan memiliki dua orang anak, 1 laki - Laki berusia 10 tahun dan anak keduanya perempuan berusia 5 tahun, dan kakak keduanya Arsya Putra Arman yang memimpin perusahaan sang ayah yang bergerak di bidang properti, belum diketahui apa sudah berkeluarga atau belum karena data dirinya sangat dirahasiakan.
Dimas Terus Memandangi Foto Riri Sambil tersenyum tipis.
Dimas Membatin. "Baiklah Gadis mawar mari kita lihat apa reaksimu setelah pertemuan keluarga".
🌷🌷🌷
"Riri Sayang, Ibu ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting padamu" ucap ibu Riri yang sedang memotong buah apel untuk suami tercinta.
"Ibu berencana menjodohkan mu dengan anak sahabat ibu, itu loh anaknya Tante Erika yang selalu nyubit pipi tembem mu dulu sampai merah" Lanjut sang ibu.
"Hahaha, Ibu ini bercandanya gak lucu" jawab Riri sambil tertawa.
"Ibu Nggak bercanda loh Ri', bagaimana kamu maukan ? "
" Bu' Riri itu masih muda dan masih banyak cita - cita Riri yang belum terealisasi yang paling utama adalah membuat toko bunga ku berkembang" ucap Riri sambil menatap Ayahnya meminta dukungan, namun sang ayah Hanya diam tidak menanggapi obrolan ibu dan anak itu.
"Ri' ibu hanya ingin kamu bahagia, tolong pertimbangkan permintaan ibu yah"
Riri memandang Wajah Ibu dan ayahnya bergantian.
"Berikan Riri Waktu untuk berpikir bu' ".
pasrah Riri dan pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya, di dalam kamar Riri mematung menghadap jendela sambil memikirkan keputusan apa yang harus dia ambil sebab di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan ibunya dan di sisi lain dia belum siap membina rumah tangga.
Dimalam yang sunyi Riri Tengah duduk bersimpuh di atas sajadah merahnya bercerita kepada Tuhannya tentang apa yang dia rasakan, tentang bagaimana dia harus bersikap dan tentang apa keputusan yang dia harus ambil, bulir demi bulir cairan bening jatuh membasahi pipi putih nan mulusnya. dia mencurahkan segalanya, meminta kepada sang pencipta jalan yang harus dia tempuh agar tidak ada orang yang tersakiti atas pilihannya.
setelah acara curhat selesai Riri merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya namun matanya enggan terpejam, pikirannya mengembara, mencoba menelisik bagaimana rupa orang yang akan di sandingkan dengannya.
waktu berlalu begitu saja suara adzan subuh berkumandang membuat Riri terlonjak kaget dan melihat jam di atas nakasnya.
"Astagfirullah, Sudah Subuh ternyata" ucap Riri. diapun bergegas ke kamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.
#Happy Reading
Jangan Lupa Jempolnya yah
komentar juga di persilahkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
trisya
ayana moon mualaf dari Korea, visual nya aku suka. ayana cantik, baik, gak sombong, udh 7 tahun mualaf
2021-06-01
0
🌟🌹🐧 KyuRo121 🐧🌹🌟 HpsAkun
Semangat...
Lanjut..
2021-01-27
1
Sumiati
💪💪💪
2020-12-25
1