10.Tutup

asisten Herman baru tiba di kantor dan langsung menuju ke ruangan Big Bos

"Lapor pak saya sudah memberikan salepnya kepada nona Riri"

"bagaimana keadaannya"

dengan ragu - ragu asisten Herman menjawab, dia takut apa yang akan dia sampaikan membuat big bos murka.

"i..itu pak saya melihat Nona Riri sedang mengompres pergelangan tangannya yang membengkak dan memerah"

"baiklah kembali ke meja mu" ucap Dimas dalam nada suaranya dia merasa tidak nyaman dengan informasi yang dia dengar barusan.

kejadian kemarin membuat Dimas merasa bersalah dia berniat untuk menemui Gadis mawarnya hari ini hanya untuk sekedar melihat keadaannya dan jika ada kesempatan dia ingin meminta maaf walaupun ini bukan gaya seorang Dimas.

saat tiba di depan toko Dimas mendapati pintunya tergembok. apa yang terjadi tumben sekali tokonya dia tutup. Dimas memutuskan untuk menghubungi Riri tapi sudah sepuluh kali Riri belum juga mengangkatnya. Dimas merasa frustasi.

"Loh Dim' kamu tidak enak badan, lemes banget begitu kelihatannya" tanya sang kakak saat melihat adiknya jalan dengan langka gontai, Dimas langsung melihat kearah ruang keluarga dan melihat sang kakak yang sedang berkunjung .

"nggak apa-apa mbak cuman banyak kerjaan tadi" jawab Dimas lesu

"Uncle Didim" teriak Isabel kepada sang paman sambil berlari menuju Dimas.

Dimas yang melihat keponakannya berlari kearahnya langsung berjongkok dan menyambut keponakannya.

"I miss u princess"

"I miss you to uncle Didim"

Dimas menggendong keponakannya sambil mengayun - ayunkanya di udara. sekejap rasa bersalahnya kepada Riri untuk sementara hilang.

"Loh mama mau kemana rapi bener" tanya Reni (Kakaknya Dimas)

"Ini mamah mau jenguk Calon adik ipar mu katanya lagi Demam gara - gara kemarin jatuh terus tangannya keseleo"

"apa Reni boleh ikut Mah'. Reni penasaran dengan calon adik ipar" ucap Reni sambil melirik sang adik yang tampak cuek.

"Bel' Bubun dan Oma akan ke rumah unti Riri, ibel di rumah saja dengan suster yah"

"oce Bubun" jawab Isabel.

Sudah satu Minggu berlalu Dimas lagi - lagi mengunjungi toko bunga Riri namun seperti kemarin - kemarin toko itu tetap tertutup, Dimas merasa cemas sebenarnya apa yang terjadi dengan Gadis itu ada apa dengannya, sedangkan mama dan kakaknya tidak membicarakan Riri sewaktu mereka pulang dan dia enggan untuk bertanya karena pasti mereka akan menggoda jika dia bertanya perihal Gadis mawarnya. Dalam kepala Dimas penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. akhirnya Dimas memutuskan untuk kekantor dan setibanya di sana dia menyuruh sekretarisnya memesankan parsel buah dia hendak mengunjungi Riri nanti sebab rasa penasarannya melebihi egonya.

🌷🌷🌷🌷

Di sinilah Dimas di sebuah Ruang tamu yang bergaya klasik di temani dengan asisten Herman dan calon Ayah mertuanya, Dimas celingukan mencari sosok yang seminggu ini yang ingin di jumpai.

"Nak Dimas silahkan Minum, Riri sebentar lagi turun" Kata Pak Arman kepada calon menantunya

"I...iya pak" Jawab Dimas dengan gugup karena ketahuan sedang celingukan.

sedangkan asisten Herman hanya tertawa dalam hati melihat tingkah laku Big Bosnya.

tiba - tiba suara gaduh dari depan pintu membuat ketiga pria itu menoleh.

"Assalamualaikum...."

"Walaikumsalam" jawab pak Suryo sambil berdiri menghampiri sang cucu dan memeluknya

"kakek Arham bukan anak kecil lagi, jangan peluk - peluk mendadak begitu, dimana Nenek dan Ante Ri saya sangat merindukan mereka".

"Nenekmu sedang Arisan sedangkan Ante Ri mu ada dikamarnya, dimana Annisa kenapa dia tidak ikut bersammu"

"Nisa dan bunda pergi menjenguk nenek di kampung". jawab Arham sambil melirik Dua orang yang sedang menatapnya.

(Arham adalah cucu pertama dalam keluarga Riri dia berusia 10 tahun mempunyai seorang adik perempuan bernama Annisa.)

Arham melangkah menaiki tangga iya ingin bertemu dengan Tante satu - satunya sebab sang ibu anak tunggal.

Riri yang hendak turun menemui tamu yang katanya ingin bertemu dengannya melihat sang ponakan

"Aam' kapan kamu tiba" Seraya berlari menuruni tangga

"Ante Ri, kamu bukan anak kecil lagi jadi jangan berlari seperti itu karena jika kamu jatuh, pria yang ada di ruang tamu sekarang akan menertawakan mu"

Riri hanya menghela nafas melihat sifat sang kakak menurun ke keponakannya.

happy Reading

jangan lupa jempol dan komentarnya yahhh

Terpopuler

Comments

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Tetap semangat ya! Mari saling dukung!

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Arisky Putri Arman
3 3. Dimas Artanegara
4 4. Keputusan
5 5.Ekspresi
6 6. Meminta Dengan Sopan
7 7. Ponselku
8 8. Berdebat
9 9.Sinta
10 10.Tutup
11 11. Mengunjungi mu
12 12.Milikku
13 13. Adinda
14 14. Makan Siang yang sunyi
15 15. Persiapan
16 16. S A H
17 17. Gugup
18 18. Nasi goreng terenak
19 19. Campur aduk
20 20. Larangan 1
21 21. Larangan 2
22 22.Sayang
23 23. Perhatian
24 24. Siapa Dia ?
25 25. Mencari Tahu
26 26. Kotak
27 27. Ruang Gelap
28 28. Luka
29 29. Penyesalan Yang Mendalam
30 30. Kemana Perginya ?
31 31. Akhirnya
32 32. Menggoda Mu ternyata Menyenangkan
33 33. Kembali Ke Rumah
34 34. Hadiah Dari Arsya
35 35. Jepang
36 36. Penerus Bangsa
37 37. Malu
38 38. Oleh - Oleh
39 39. Apartemen.
40 40. Mempertemukan Raena dengan Mu
41 41. Mama Jangan Lebay
42 42. Misscall
43 43. Bayi Yang Cantik #1#
44 44. Bayi yang Cantik #2#
45 45. Apa Kamu Sakit ?
46 46. Sadar Dong Ri'
47 47. Kabar Bahagia
48 48. Sensitif
49 49. Kok Berbeda Yah
50 50. Mengalah
51 51. Tamu tak diundang
52 52. Cemburu Tanda Cinta
53 53. Semoga Kalian Bahagia
54 54. Belanja
55 55. Salah Paham
56 56. Kekhawatiran Dimas
57 57. Ayah pegang Janji mu
58 58. Di perbolehkan Pulang
59 59. Apa Alasan Mu
60 60. Saling Percaya
61 61. Peringatan Keras Arsya
62 62. seru juga
63 63. Abram
64 64. Pulang Yuk
65 65. Hasil USG
66 66. Kebahagiaan Tidak Bisa Di Beli
67 67. Sambutan....
68 68. Yang Seger Enak Nih
69 69. Kecemasan
70 70. Penyelamatan
71 71. Ketegangan
72 72. Tolong
73 73. Apa Yang kamu tanam Itu Yang kamu Tuai
74 74. Penjelasan
75 75. Jangan Tersenyum
76 76. Raenan Ardi Artanegara
77 77. Dendam Yang Salah
78 78. Pandanganmu
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Arisky Putri Arman
3
3. Dimas Artanegara
4
4. Keputusan
5
5.Ekspresi
6
6. Meminta Dengan Sopan
7
7. Ponselku
8
8. Berdebat
9
9.Sinta
10
10.Tutup
11
11. Mengunjungi mu
12
12.Milikku
13
13. Adinda
14
14. Makan Siang yang sunyi
15
15. Persiapan
16
16. S A H
17
17. Gugup
18
18. Nasi goreng terenak
19
19. Campur aduk
20
20. Larangan 1
21
21. Larangan 2
22
22.Sayang
23
23. Perhatian
24
24. Siapa Dia ?
25
25. Mencari Tahu
26
26. Kotak
27
27. Ruang Gelap
28
28. Luka
29
29. Penyesalan Yang Mendalam
30
30. Kemana Perginya ?
31
31. Akhirnya
32
32. Menggoda Mu ternyata Menyenangkan
33
33. Kembali Ke Rumah
34
34. Hadiah Dari Arsya
35
35. Jepang
36
36. Penerus Bangsa
37
37. Malu
38
38. Oleh - Oleh
39
39. Apartemen.
40
40. Mempertemukan Raena dengan Mu
41
41. Mama Jangan Lebay
42
42. Misscall
43
43. Bayi Yang Cantik #1#
44
44. Bayi yang Cantik #2#
45
45. Apa Kamu Sakit ?
46
46. Sadar Dong Ri'
47
47. Kabar Bahagia
48
48. Sensitif
49
49. Kok Berbeda Yah
50
50. Mengalah
51
51. Tamu tak diundang
52
52. Cemburu Tanda Cinta
53
53. Semoga Kalian Bahagia
54
54. Belanja
55
55. Salah Paham
56
56. Kekhawatiran Dimas
57
57. Ayah pegang Janji mu
58
58. Di perbolehkan Pulang
59
59. Apa Alasan Mu
60
60. Saling Percaya
61
61. Peringatan Keras Arsya
62
62. seru juga
63
63. Abram
64
64. Pulang Yuk
65
65. Hasil USG
66
66. Kebahagiaan Tidak Bisa Di Beli
67
67. Sambutan....
68
68. Yang Seger Enak Nih
69
69. Kecemasan
70
70. Penyelamatan
71
71. Ketegangan
72
72. Tolong
73
73. Apa Yang kamu tanam Itu Yang kamu Tuai
74
74. Penjelasan
75
75. Jangan Tersenyum
76
76. Raenan Ardi Artanegara
77
77. Dendam Yang Salah
78
78. Pandanganmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!