Tamu Tak Diundang

Hari minggu atau hari libur merupakan surga dunia bagi para siswa maupun mahasiswa. Karena pada saat itulah mereka bisa bebas dari beban pelajaran dan tugas-tugas yang menumpuk. Tak terkecuali untuk Renata juga. Hari minggu adalah hari yang paling ditunggu olehnya. Karena pada saat hari minggu dia benar-benar bisa bersantai tanpa tekanan apapun.

Untuk minggu yang cerah ini, Renata sudah memiliki agendanya sendiri. Dia akan berkencan dengan oppa-oppa Korea lewat laptopnya. Sambil guling-guling manja di atas kasur empuknya sampai siang. Tidak lupa dia sudah menyiapkan beberapa camilan untuk menemaninya menonton drama Korea kesukaannya. Tapi agenda itu sedikit terganggu ketika tiba-tiba Rara masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan bilang ada yang ingin bertemu dengannya.

"Siapa Ra?" tanya Renata sambil mengerutkan kening bingung. Pasalnya Renata yakin kalau hari ini dia tidak memiliki janji temu dengan siapapun.

"Si Kak Heppy, mantan nya Mitha," jawab Rara cuek.

"Mantan? Memang sejak kapan mereka putus? Perasaan Mitha enggak pernah cerita apa-apa sama aku?" tanya Renata bingung.

"Terus kenapa nyari aku, perasaan aku enggak ada urusan apa-apa sama kakak sepupu kamu itu. Dan yang jelas aku enggak pernah buat janji temu apapun sama dia," lanjut Renata lagi dengan kening yang berkerut semakin dalam. Gadis cantik berambut panjang itu benar-benar tidak bisa menebak, ada urusan apa sampai mantan kekasih sahabatnya itu jauh-jauh datang ke Kediri untuk mencarinya.

Dan jangan kaget kalau Rara memanggil Calief dengan Kak Heppy, karena mantan pacar Mitha itu adalah kakak sepupu Rara. Meskipun dari awal mereka menjalin hubungan, Rara sudah tidak menyetujui hubungan mereka berdua entah apa alasannya. Tapi untungnya Rara bukan cewek bar-bar yang menghalalkan segala cara untuk memisahkan kedua pasangan itu. Rara tetap membiarkan hubungan kakak sepupunya dan Mitha berjalan sebagaimana mestinya.

"Kamu tanya sama orang nya langsung aja Rena. Sekarang lebih baik kamu cepat keluar dan temuin dia. Tapi sebelum itu mending kamu ganti baju dulu deh, kalau nggak mau sedekah pagi buat Kak Heppy," jawab Rara sambil cekikikan dan meninggalkan kamar sang sahabat.

Renata langsung melihat pantulan dirinya di cermin. Saat ini dia hanya memakai tank top dan hot pant. Karena memang itu adalah baju wajib Renata ketika tidur. Dan karena pagi ini dia belum mandi, maka baju itu masih melekat pada tubuhnya.

Gila aja aku mau keluar pakai baju beginian. Ya jelas ogah banget aku sedekah pagi pakai body, dapat pahala enggak nambah dosa iya. Ucap Rena dalam hati.

Setelah berganti baju dengan yang lebih pantas, Renata memutuskan untuk langsung menemui Calief di ruang tamu. Renata kadang merasa geli ketika Rara memanggil kakak sepupunya itu dengan Kak Heppy.

Renata terkadang tersenyum sendiri ketika memikirkan nama kakak sepupu Rara itu. Entah alasan apa yang mendasari kedua orang tua laki-laki itu memberikan nama Heppy untuk nama depan anaknya. Mungkin kedua orang tuanya berharap anaknya selalu bahagia dalam situasi apapun. Bukannya kata orang dalam sebuah nama terdapat harapan dan doa yang terselip dari si pemberi nama itu sendiri.

"Sudah lama menunggu Mas?" tanya Renata untuk sekedar basa basi ketika dirinya bertatap muka langsung dengan tamunya.

"Lumayan," jawab Calief dengan tenang tanpa senyum sedikitpun. Calief ini tipikal cowok dingin dan irit bicara kalau memang tidak penting. Tapi yang membuat Renata heran adalah banyak wanita yang berusaha mendekatinya walaupun tahu kalau dia sudah punya kekasih. Wanita jaman sekarang mungkin merasa laki-laki yang sudah mempunyai pacar jauh lebih gurih dari pada laki-laki yang masih single.

Hal itulah yang sering membuat Mitha menjadi uring-uringan. Calief memang tidak menanggapi para wanita itu akan tetapi dia juga tidak menarik batas yang tegas supaya para wanita itu sadar diri dan menjauhinya. Dia lebih memilih membiarkan semuanya mengalir seperti air tanpa sadar bahwa pasangannya sering kebakaran jenggot karena memikirkannya.

Jangan heran kalau seorang Renata tahu akan watak dan sifat dari mantan kekasih Mitha ini, karena Renata adalah teman curhat nomor satu dari Mitha. Kalau Mitha sedang ada masalah atau bertengkar dengan kekasihnya, Renata lah yang akan bertugas menjadi penasehat cinta dadakan. Padahal saat itu Renata sendiri berstatus jomblo akut.

"Ada kepentingan apa ya Mas, sampai Mas Calief mau ketemu aku langsung?" tanya Renata to the point. Renata tidak mau berbicara berdua dengan kakak sepupu Rara ini terlalu lama. Karena hal itu bisa membuat agenda hari libur seorang Renata menjadi berantakan. Oppa ganteng di laptopnya sudah melambaikan tangan dari tadi minta untuk dilihat.

"Mas putus sama Mitha kemarin." Renata mengernyitkan dahinya dan melemparkan tatapan bingung pada lawan bicaranya itu.

Ya terus kalau situ putus sama Mitha, hubungannya sama aku apa? Ucap Renata namun hanya di dalam hati.

"Dan Mas kesini mau minta pertanggung jawaban dari kamu Rena," ucap Calief dengan nada datar dan wajah yang terlihat sangat serius. Renata semakin bingung mendengar kata-kata yang diucapkan Calief.

"Ini maksudnya gimana Mas, aku beneran enggak ngerti. Pertanggung jawaban apa yang Mas Calief maksud?" tanya Rena setelah terdiam beberapa saat.

"Kamu tahu alasannya kenapa Mas putus sama Mitha?" tanyanya datar dengan wajah tanpa senyum. Renata hanya menggelengkan kepala pelan sebagai jawaban. Dia benar-benar belum bisa menebak kemana arah pembicara laki-laki di depannya ini.

"Mitha selingkuh dibelakang Mas, dan setelah ketahuan dia lebih memilih selingkuhannya itu." Renata langsung melotot karena merasa sangat kaget mendengar informasi baru dari Calief. Renata tidak habis pikir bagaimana Mitha sampai berani selingkuh dari kekasihnya, sedangkan 3 bulan lalu dia masih ngotot tidak akan melepaskan Calief apapun yang terjadi. Karena selama ini sedingin apapun Calief kepada nya, Mitha tetap bertahan menjadi kekasih seorang Heppy Calief Pratama.

Dan sekarang Renata menjadi sangat penasaran dengan sosok laki-laki yang menjadi selingkuhan Mitha. Entah apa yang dimiliki laki-laki itu, sehingga Mitha mau meninggalkan zona nyamannya selama ini dan berpaling dari sang kekasih.

"Dan kamu tahu siapa selingkuhan Mitha?" tanya Calief lagi ketika hanya melihat Renata terdiam di tempatnya karena terlalu syok. Renata kembali menggeleng guna merespon pertanyaan dari Calief.

"Dia adalah Dery." Mata Renata semakin melebar ketika mendengar salah satu nama orang yang sangat dia kenal itu disebut Calief.

"DERY? DERY PRASAGI?" tanya Renata dengan nada yang naik 1 oktaf.

"Iya, Dery Prasagi. Teman kamu waktu SMP dulu," jawab Calief dengan ketenangan yang tidak berubah sama sekali dari tadi.

"Tapi bagaimana bisa Mas? Mereka berdua itu nggak saling kenal secara personal. Setau aku mereka cuma sekedar kenal sepintas kilas karena Dery adalah temanku." Renata benar-benar merasa bingung.

"Justru karena itu Mas mau minta pertanggung jawaban kamu. Mitha sudah menceritakan semua nya. Ini semua berawal dari kamu yang meminjamkan dia akun Facebook pribadi kamu. Waktu itu Dery mengirim sebuah pesan kepada kamu, tapi kebetulan yang membalas Mitha. Dari situ mereka dekat sampai akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan, walaupun Dery tahu kalau Mitha waktu itu belum putus dari Mas. Dan kemarin adalah puncaknya, karena Mitha lebih memilih memutuskan hubungan kami dan menjalin hubungan dengan Dery," jelas Calief panjang lebar.

"Terus maksudnya Mas minta pertanggung jawaban ke aku apa? Aku beneran enggak tahu apa-apa soal masalah ini Mas. Mitha juga nggak pernah cerita apa-apa. Lagi pula dia meminjam akun Facebook aku itu sudah 3 bulan yang lalu Mas," jelas Renata dengan nada panik. Renata benar-benar tidak ingin dinilai sengaja membantu Mitha untuk selingkuh sehingga menjadi penyebab kandasnya hubungan Mitha dan sang pacar.

"Tapi secara tidak langsung kamu yang menjadi jalan sampai akhirnya Mitha selingkuh dan minta putus sama Mas Renata!" kata Chalief tenang dengan tatapan penuh arti kepada Renata. Renata tidak bisa mengartikan tatapan dari laki-laki yang berada didepannya ini.

"Oke, aku minta maaf kalau menurut Mas Calief aku salah. Tapi beneran aku enggak ada niat jelek atau sengaja membuat Mas putus sama Mitha."

"Permintaan maaf kamu saja tidak cukup Rena."

"Oke ... Mas Calief maunya apa sekarang? Mas mau minta bantuan aku buat membujuk Mitha agar balik lagi sama mas Calief?"

Calief memandang Renata lekat sambil menyeringai sebelum berkata "Mas mau kamu menjadi kekasih baru Mas, Rena."

JEEEEDEEEERRRRRR

Seperti ada petir yang menyambar disiang bolong. Mata Renata spontan melotot sempurna memandang Calief yang tengah menyeringai menatapnya juga.

Apa jangan-jangan gara-gara diputus Mitha otaknya jadi gesrek, atau selama tadi di perjalanan kepalanya terbentur sesuatu? batin Renata.

"M-mas Calief bilang apa tadi? to-long jangan bercanda Mas?" hanya kata itu yang keluar dari mulut Renata meskipun diucapkan sambil terbata.

"Apa Mas kelihatan bercanda? Mas serius Rena, Mas mau kamu menjadi kekasih Mas untuk menggantikan Mitha. Dan bila kamu tidak mau menerima Mas dengan alasan Mitha, tolong buang jauh-jauh pikiran kamu itu. Karena Mitha setuju apabila kamu yang menjadi kekasih Mas untuk menggantikannya," jawab Calief dengan santai. "Dan satu lagi Rena, kamu tidak akan bisa menolak. Karena jika kamu menolak, Mas akan melakukan segala cara agar kamu menerima Mas."

"Maaf Mas, tapi saya tidak bisa menerima permintaan Mas Calief yang sangat konyol ini. Pertama karena saya saat ini memang tidak berminat menjalin hubungan dengan siapapun. Kedua karena Mas Calief itu tidak masuk dalam salah satu kriteria calon imam yang saya inginkan. Ketiga saya rasa hubungan itu bisa terjadi kalau ada persetujuan dari kedua belah pihak yang saling cinta sedangkan kita, boro-boro ada cinta. Jadi tolong lah Mas jangan hanya karena ego, Mas menjadikan saya korban. Saya rasa pembicaraan kita selesai, saya permisi dulu! Dan tolong jangan menemui atau menghubungi saya kalau hanya untuk bicara hal yang tidak penting seperti ini. Permisi!" Renata berkata dengan tegas ketika kesadarannya sudah mulai kembali. Renata mencoba terlihat tenang, walaupun sebenarnya jantungnya sudah berdetak cepat dari tadi.

Setelah mengatakan kalimat penutup yang panjang itu, Renata langsung meninggalkan Calief sendirian di ruang tamu tanpa menunggu jawaban dari mulut Calief. Karena Renata yakin jawaban yang keluar dari mulut Calief akan membuatnya semakin emosi.

...* * *...

"Ren ... kamu kenapa jalan cepat banget? Kak Heppy sudah pulang?" tanya Rara dengan bingung ketika melihat sahabat nya itu berjalan cepat dengan muka yang ditekuk sempurna.

"Gak tau, lihat aja sendiri di ruang tamu. Tolong Ra kamu urusi kakak sepupu kamu yang gesrek itu. Aku rasa dia lagi depresi akut karena putus dari Mitha makanya suka berbicara hal yang tidak jelas."

"Emang dia ngomong apa Ren? " tanya Rara penasaran. Jiwa keponya sudah meronta-ronta ingin keluar.

"Tau ah, pusing aku," jawab Renata sambil menutup pintu kamarnya dengan setengah membanting.

Renata merasa ini benar-benar sebuah bencana untuk hidup tenangnya, karena dia tahu Heppy itu bukan orang yang gampang menyerah dengan keinginannya. Dia bisa menjadi orang nekat untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Renata cuma bisa berdoa semoga Tuhan masih mau berbaik hati dengan melindunginya dari makhluk gesrek bernama Heppy Calief Pratama.

TBC

Terpopuler

Comments

Jujuk Jujuk

Jujuk Jujuk

suka ama alur ceritanya.

2021-07-26

0

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

aku mulai suka ceritanya

2021-02-05

0

soenaryati

soenaryati

sabar renata

2020-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Semuanya
2 Tamu Tak Diundang
3 Hari Penuh Kesialan
4 Pengkhianat
5 Teror
6 Ketenangan Sementara
7 Kesepakatan
8 Maaf dan Terima Kasih
9 Denial
10 Kejutan
11 Berbicara
12 Keributan
13 Hujan
14 Jangan Pergi
15 Beri Aku Sekeping Hatimu
16 Kedatangan Bunda
17 Mother and Daughter
18 Liburan
19 Ucapan Manis Ditengah Malam
20 Kejutan Spesial
21 Jawaban Renata
22 Lamaran
23 Sebuah Rahasia
24 Calon Mertua
25 Cemburu
26 Pengganggu
27 Masa Lalu yang Mengganggu
28 Kata Cinta yang Tertunda
29 I Love You
30 Acara Dadakan
31 Dia, Siapa?
32 Penjelasan
33 Perubahan Rencana
34 Rencana Renata
35 Bertemu
36 Berbagi Beban
37 Tetap Disampingku
38 Kenyataan
39 Pamitan
40 Firasat
41 Belahan Jiwa
42 Tangisan Renata
43 Duka
44 Deja Vu
45 Keributan
46 Tetap Setia
47 Bukan Akhir
48 Mengamuk
49 Alasan
50 Masa Lalu Ratih
51 Meyakinkan Calief
52 Rindu Mama
53 Hari Penuh Emosi
54 Kejutan dari Renata
55 Wedding Day
56 Suami
57 Larangan Calief
58 Takut
59 Honeymoon
60 First Night
61 Menghisap Madu
62 Beban
63 Sharing
64 Masalah yang Serupa
65 Keras Kepala
66 Keputusan Renata
67 Maaf
68 Obat Alami
69 Insiden Pagi
70 Terbuka
71 I Trust You
72 Ada Aku
73 Masalah lagi
74 Mengembalikan Semuanya
75 Kembali Dekat
76 Taruhan
77 Anugerah
78 Reuni Masa Lalu
79 Tangisan 3 Hati
80 Women's Talk in Night
81 Minta Izin
82 Keputusan Calief
83 Titipan Tuhan
84 Tanggung Jawab
85 Persahabatan
86 Agresif dan Sensitif
87 Mood Bumil
88 Pertemuan yang Tak Diharapkan
89 Kecelakaan
90 Kejadian Sebenarnya
91 Aku Memaafkan Kamu
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Awal Semuanya
2
Tamu Tak Diundang
3
Hari Penuh Kesialan
4
Pengkhianat
5
Teror
6
Ketenangan Sementara
7
Kesepakatan
8
Maaf dan Terima Kasih
9
Denial
10
Kejutan
11
Berbicara
12
Keributan
13
Hujan
14
Jangan Pergi
15
Beri Aku Sekeping Hatimu
16
Kedatangan Bunda
17
Mother and Daughter
18
Liburan
19
Ucapan Manis Ditengah Malam
20
Kejutan Spesial
21
Jawaban Renata
22
Lamaran
23
Sebuah Rahasia
24
Calon Mertua
25
Cemburu
26
Pengganggu
27
Masa Lalu yang Mengganggu
28
Kata Cinta yang Tertunda
29
I Love You
30
Acara Dadakan
31
Dia, Siapa?
32
Penjelasan
33
Perubahan Rencana
34
Rencana Renata
35
Bertemu
36
Berbagi Beban
37
Tetap Disampingku
38
Kenyataan
39
Pamitan
40
Firasat
41
Belahan Jiwa
42
Tangisan Renata
43
Duka
44
Deja Vu
45
Keributan
46
Tetap Setia
47
Bukan Akhir
48
Mengamuk
49
Alasan
50
Masa Lalu Ratih
51
Meyakinkan Calief
52
Rindu Mama
53
Hari Penuh Emosi
54
Kejutan dari Renata
55
Wedding Day
56
Suami
57
Larangan Calief
58
Takut
59
Honeymoon
60
First Night
61
Menghisap Madu
62
Beban
63
Sharing
64
Masalah yang Serupa
65
Keras Kepala
66
Keputusan Renata
67
Maaf
68
Obat Alami
69
Insiden Pagi
70
Terbuka
71
I Trust You
72
Ada Aku
73
Masalah lagi
74
Mengembalikan Semuanya
75
Kembali Dekat
76
Taruhan
77
Anugerah
78
Reuni Masa Lalu
79
Tangisan 3 Hati
80
Women's Talk in Night
81
Minta Izin
82
Keputusan Calief
83
Titipan Tuhan
84
Tanggung Jawab
85
Persahabatan
86
Agresif dan Sensitif
87
Mood Bumil
88
Pertemuan yang Tak Diharapkan
89
Kecelakaan
90
Kejadian Sebenarnya
91
Aku Memaafkan Kamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!