"Thomas!? Bagaimana kau tau rumahku?" Ruby sangat keheranan.
"Ava,terimakasih atas bantuan yang kau tawarkan. Aku akan melanjutkannya sendiri," kata Thomas.
"Baiklah. Aku pergi sekarang. Aku tunggu kabar baik dari kalian," kata Ava lalu ia berjalan kaki menuju gang.
"Jangan mengkhawatirkannya. Kekasih Ava sudah menunggunya di depan gang," kata Thomas yang seolah-olah bisa membaca pikiran Ruby yang sedang bingung dengan siapa Ava akan pulang mengingat rumah Ava cukup jauh dari rumahnya.
Jantung Ruby berdegup kencang. Ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi karena Ava belum menceritakan banyak hal.
"Sampai mana tadi Ava bercerita? Aku lupa," kata Thomas.
Dengan gugup Ruby menjawab pertanyaan Thomas.
"Ava berkata kau lebih tertarik padaku dibandingkan Evelyn," jawab Ruby.
"Ah iya. Itu benar," Thomas tersenyum.
"Bagaimana bisa? Aku tidak paham dengan semua ini. Thomas,jelaskan padaku." kata Ruby.
"Sebenarnya saat awal masuk kelas aku tertarik padamu. Maksudku,kau anaknya diam tapi ketika menjawab soal jawabanmu selalu tepat. Aku berpikir kau wanita yang cerdas dan menarik. Ditambah wajahmu yang cantik. Siapa yang tidak suka?" Thomas tersenyum.
"Bukankah kau menyukai Evelyn?" keheranan Ruby masih belum hilang.
"Iya awalnya. Entah kenapa aku lebih nyaman di dekatmu dan sebenarnya tadi siang saat aku curhat di perpustakaan aku hanya ingin memastikan tentang kamu," jawab Thomas.
"Memastikan apa?" tanya Ruby.
"Perasaanku," Thomas menjawab dengan singkat.
Jawaban Thomas membuat perasaan Ruby semakin campur aduk antara senang dan bingung.
"Aku tau kamu banyak didekati pria bahkan teman sekelas kita,Albert. Tapi aku juga tau kalau kamu tidak ada perasaan apa-apa padanya,hanya sebatas teman," terang Thomas.
"Sebenarnya di kelas bukan hanya Albert yang mendekatiku," Ruby mengungkapkan salah satu rahasianya lagi.
"Siapa? Aku pikir sainganku di kelas sudah tumbang satu ternyata masih ada lagi," raut wajah Thomas menyiratkan bahwa ia sedikit kecewa.
"Aku lebih tidak tertarik dengannya," Ruby tertawa terbahak-bahak.
"Siapa orang itu? Aku sangat penasaran," kata Thomas.
"Sudahlah nanti juga kamu tau sendiri," Ruby masih merahasiakan siapa yang mendekatinya.
Mereka mengobrol selama berjam-jam. Tidak ada rasa bosan diantara mereka namun Thomas belum mengungkapkan keinginannya untuk meresmikan hubungan karena ia tau Ruby masih dalam keadaan bingung. Apalagi setelah mendapat informasi dari teman-teman terdekat Ruby,Thomas lebih berhati-hati. Akhirnya matahari tenggelam,Thomas pulang dari rumah Ruby.
***
Hari sudah pagi. Ayam tetangga terdengar berkokok di tengah hiruk pikuk kesibukan kota. Ruby tidak sabar ingin segera ke kampus,entah karena apa ia merasa bersemangat. Seperti biasa,Ruby bercermin kemudian melontarkan banyak pertanyaan pada bayangannya di cermin. Kenapa hari ini aku sangat bersemangat? Apa karena Thomas?
Ia tidak menyangka Thomas membalas perasaannya. Namun kemudian ia kembali bertanya. Kenapa hampir setiap pria yang berhubungan dengannya sempat menyukai Evelyn? Ia kemudian tertawa sendiri.
Ponsel Ruby bergetar. Ada notifikasi pesan dari Thomas. Ruby segera melompat ke tempat tidur dan mengambil ponselnya.
"Pagi Ruby," sapa Thomas melalui pesan.
"Pagi Thomas. Ada apa?" tanya Ruby karena Thomas sebelumnya tidak pernah menyapa Ruby sepagi ini. Ia mengira ada sesuatu yang penting yang ingin dikatakan Thomas.
"Tidak apa. Aku hanya ingin menyapa," Thomas menjawab.
Mereka chatting hingga siang membahas berbagai hal hingga sesuatu yang tidak penting pun mereka bahas.
"Thomas,sudah siang. Lebih baik kita bersiap-siap untuk pergi ke kampus," saran Ruby.
"Baiklah aku juga akan bersiap-siap. Sampai bertemu di kampus ya Ruby," kata Thomas.
***
Ruby masuk ke kelas bersama Ava. Di kelas sudah ramai teman-teman yang lain sedang mengobrol seakan-akan tidak menyadari kehadiran mereka. Ruby melirik ke bangku belakang tempat teman-temannya duduk. Ada Thomas yang tersenyum kepada Ruby.
"Ini dia pasangan baru kita," kata Reno.
Ruby melirik Reno memberi isyarat agar dia mau diam. Tapi tingkah Reno malah semakin menjadi-jadi. Ia menyenggol Thomas yang duduk di sampingnya,menyuruh Thomas duduk di depan bersama Ruby. Thomas tampak malu-malu tapi sesungguhnya ia ingin duduk di samping Ruby.
Teman-teman memperhatikan gelagat Thomas.
"Sudahlah Thomas. Pindah ke depan," goda Reno.
Tiba-tiba dosen datang. Pelajaran pun dimulai.
***
Mata kuliah kedua usai. Teman-teman Ruby pergi ke kantin yang ada di lantai bawah. Setelah makan,mereka berencana mengerjakan tugas bersama-sama karena dosen mata kuliah hari ini mengajar hanya sebentar. Ruby dan beberapa temannya tetap tinggal di kelas.
"Teman-teman ayo kita foto bersama," ajak Reno. Reno adalah salah satu teman sekelas Ruby yang juga akrab dengannya.
Lima orang anak maju ke depan kelas dan berfoto disana. Ada Albert,Thomas,Gina,Evelyn dan Reno. Ava dimintai tolong untuk memfoto.
Mereka mulai berpose,Thomas berada di belakang Evelyn.
"Sini Thomas,lebih dekat." kata Evelyn.
Thomas lebih dekat dengan Evelyn. Ruby yang memang sangat tidak suka berfoto hanya duduk di menyaksikan. Thomas dan Evelyn semakin dekat.
Ruby mengambil tas nya lalu pergi ke luar kelas dengan mata yang berkaca-kaca. Sebelum membuka pintu ia menoleh kearah Thomas dan Ava. Ava bergegas mengambil tas nya dan menyusul Ruby.
Terdengar suara gaduh orang membuka pintu dengan kasar,Ternyata itu Thomas.
Ruby turun ke lantai dasar,Thomas menyaksikan dari atas. Wajahnya pucat,berkeringat padahal baru keluar dari ruangan full AC.
"Thomas tampak panik," kata Ava.
"Sudahlah," jawab Ruby.
"Kau cemburu?" tanya Ava.
"Entah," Ruby menjawab dengan singkat.
"Aku tidak menyukai Evelyn," tiba-tiba Ava mengatakan hal yang cukup mengejutkan bagi Ruby.
Sebenarnya Ruby sangat penasaran mengapa Ava tidak menyukai Evelyn. Ia ingin bertanya kenapa,tapi merasa tidak enak karena takut membuat Ava kurang nyaman jika Ruby menanyakan masalah pribadi. Namun tanpa ia minta,Ava mengatakan sendiri.
"Aku merasa Evelyn wanita gampangan. Sudah jangan menangis,dengarkan ceritaku. Mau kan?" tanya Ava sambil menggandeng tangan Ruby menuruni tangga.
Thomas masih mengamati mereka lalu masuk kedalam kelas. Ia berlari keluar kelas dan menyusul Ruby dan Ava. Namun saat sudah dekat dengan mereka,Thomas hanya mengikuti dari belakang.
Ava mengetahui bahwa Thomas di belakang mereka dan ia mengurungkan niatnya bercerita pada Ruby.
"Hai kalian," sapa seorang teman yang memanggil mereka bertiga.
"Lihat pasangan baru kita. Terus bersama," Reno kembali menggoda Ruby dan Thomas.
"Pasangan apa? Kami bukan pasangan," jawab Ruby ketus.
Kemarin Ruby hanya diam dikatakan berpacaran dengan Thomas,hal itu membuat seisi kelas percaya bahwa Ruby dan Thomas memang benar pacaran. Ditambah pernyataan Thomas di depan dosen dan teman-temannya yang mengatakan secara langsung bahwa mereka berpacaran. Pernyataan Ruby membuat Reno kaget dan sahabatnya sendiri,Ava juga terkejut. Thomas semakin panik.
"Kalian bertengkar ya?" Reno bertanya pada Thomas di depan Ruby dan Ava.
Thomas diam dan menatap Ruby. Mata Ruby masih berkaca-kaca. Thomas mengerti Ruby cemburu,ia juga merasa bersalah pada Ruby.
"Thomas bukan pacarku," kata Ruby.
"Kamu pacarku," Thomas menjawab perkataan yang Ruby tujukan untuk Reno.
Kedua orang ini membuat Ava dan Reno kebingungan. Ruby pergi meninggalkan mereka.
"Kamu sudah menentukan pilihanmu?" tanya seorang pria yang tiba-tiba berada di samping Ruby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments