Kelas usai. Dosen meninggalkan ruang kelas. Seisi kelas bersorak mengetahui ada pasangan baru di kelas mereka. Ruby hanya diam menatap Thomas dengan heran. Thomas hanya tersenyum.
"Apa aku bilang. Yang aku katakan benar," kata Ava sambil maju ke depan kelas.
"Apa maksudmu?" tanya Thomas.
"Saat Ruby pergi dengan Albert dia bercerita padaku bahwa kamu lebih menarik baginya. Makanya dia biasa saja saat mengetahui ternyata Albert menyukai Evelyn walaupun banyak menghabiskan waktu dengan Ruby," terang Ava.
Seisi kelas kembali bersorak. Thomas tertawa menatap Ruby.
"Apa yang dikatakan Ava benar?" tanya Thomas pada Ruby.
"Itu.." Ruby terbata-bata membuat seisi kelas semakin kacau dengan tawa mereka.
"Astaga kalian. Hentikan tawa kalian," Ruby tersipu malu.
Ruby kemudian keluar kelas menarik tangan Thomas.
"Thomas. Apa yang kau lakukan?" tanya Ruby.
Thomas hanya tersenyum seperti menahan tawa.
"Ciee.." kata Thomas.
"Ciee apa?" tanya Ruby.
Thomas hanya tersenyum.
"Sebenarnya aku nyaman ada di dekatmu. Tapi perasaanku masih ragu saat itu karena aku bingung aku ini sebenarnya menyukai siapa. Lalu Evelyn sudah bersama orang lain jadi aku berpikir Tuhan mengirimkanmu untukku," kata Thomas.
Ruby diam tanpa bisa berkata-kata. Dalam hati ia sangat bahagia karena saat pertama kali masuk ke kelas,Thomas salah satu pria yang menarik perhatiannya namun dia tidak pernah mengungkapkan hal itu pada siapapun. Dan baru akhir-akhir ini ia bercerita kepada Ava karena merasa bingung.
"Ruby sebenarnya aku.."
"Ruby," panggil Ava.
Wajah Thomas tampak tidak senang dengan kehadiran Ava tapi dia berusaha tersenyum.
"Oh,Ava. Ada apa?" tanya Ruby.
"Apa kau marah?"
"Marah untuk apa?" tanya Ruby bingung.
"Karena aku mengungkapkan 'rahasia' mu di depan anak-anak kelas," jawab Ava.
"Hahahah tidak. Aku tidak marah. Tenang saja," Ruby berkata sambil tersenyum.
Ponsel Ruby berdering. Kelly meminta tolong untuk dibelikan obat sakit kepala karena tiba-tiba kepalanya sakit saat latihan di ruang musik. Ruby bergegas pergi meninggalkan Thomas dan Ava lalu membelikan obat untuk Kylie di apotek dekat kampus. Ia berlari dan membawakan obatnya pada Kylie.
"Kylie!" panggil Ruby dari luar ruang musik.
"Ruby,masuklah." Kylie tertawa.
"Kenapa tertawa? Masih sakit?" tanya Ruby panik.
"Sebenarnya aku tidak sakit," jawab Kylie.
"Hah?! Apa maksudmu?" Ruby merasa heran.
"Pangeranmu meminta tolong padaku agar kau menjauh dari kelas. Mungkin dia merencanakan sesuatu," jawab Kylie.
"Pangeran apa? Siapa yang kau maksud?" Ruby semakin kebingungan.
Kylie mengajak Ruby duduk di ruang musik. Hanya ada 3 orang disana termasuk Ruby. Seorang pria tertidur di meja,jadi Ruby tidak menyapanya.
"Kenapa kau tidak bercerita tentang Thomas?" tanya Kylie.
"Thomas? Bagaimana bisa kau menanyakan tentang dia?" Ruby heran dengan kejadian hari ini.
"Ava mengirimiku pesan agar aku menemuimu. Katanya Thomas ingin berbicara sesuatu yang sangat rahasia dengan Ava jadi dia meminta bantuanku. Tapi kau tau,aku tidak bisa menyembunyikan sesuatu darimu jadi aku memutuskan memberitahumu," terang Kylie.
"Apa yang mereka bicarakan? Tentang aku?" tanya Ruby.
"Aku rasa Thomas ingin lebih mengenalmu," jawab Kylie.
Mereka terdiam sesaat kemudian Ruby bercerita tentang kejadian siang ini di kelas. Kylie hanya tertawa mendengar cerita Ruby.
"Baiklah sekarang kau kembali ke kelas saja," kata Kylie.
"Kembali ke kelas? Jam kuliah sudah habis lebih baik aku pulang," jawab Ruby.
"Ada yang sedang menunggumu. Sana pergi," kata Kylie setengah mengusir.
Ruby merasa heran bagaimana bisa teman-temannya lebih dulu mengetahui tentang Thomas daripada dirinya. Bagaimana bisa Kylie yang bukan teman sekelasnya menjadi dekat dengan Ava bahkan dimintai tolong oleh Thomas. Pikiran-pikiran itu terus muncul dalam benaknya. Dan satu lagi pertanyaan besar,kenapa Ruby merasa nyaman berada di dekat Thomas bahkan saat dia sedang dekat dengan Albert? Ataukah Albert hanya sebagai teman yang mengisi hari-hari Ruby yang dilanda kesepian dan trauma sejak kejadian bersama Sam? Atau hanya perasaan kagum biasa karena Albert menyelamatkan Ruby dari kejahatan yang hampir dilakukan oleh Sam? Semakin banyak muncul pertanyaan di benaknya sampai akhirnya ia tiba di kelas.
"Hai Ruby," katanya sambil menyodorkan sebotol air mineral dingin.
Ruby mengira yang menunggunya adalah Thomas,tapi ternyata orang itu adalah Ava.
"Hai," jawab Ruby sambil mengambil air yang disodorkan oleh Ava.
"Terimakasih Ava," kata Ruby sambil membuka tutup botol air mineralnya.
"Tadi Thomas mengintrogasiku," kata Ava.
"Apa yang dia tanyakan?" Ruby penasaran.
"Tentu saja tentang dirimu," jawab Ava sambil tersenyum.
"Tentangku? Kenapa?" Ruby semakin penasaran dengan apa yang ditanyakan Thomas kepada Ava.
"Kenapa kau bertanya? Tentu saja ia menanyakan tentang dirimu karena dia menyukaimu," Ava tersenyum.
Ruby tersipu malu namun timbul perasaan ragu dalam dirinya.
"Kenapa,Ruby?" tanya Ava.
"Aku ingin tau apa yang ingin dia ketahui tentangku," Ruby menjawab.
"Aku akan menceritakan semuanya tapi nanti sore. Aku boleh ke rumahmu?" tanya Ava.
"Tentu saja boleh. Aku sangat senang ada teman sekelas yang mau berkunjung ke rumahku," wajah Ruby tampak sumringah.
Ruby kemudian memberitahukan alamatnya pada Ava lalu mereka pulang ke rumah masing-masing.
Sampai di rumah jam dinding sudah menunjukkan pukul 3 sore. Ruby gelisah menunggu kedatangan Ava. Entah kenapa ia merasa sangat penasaran dengan apa yang Thomas tanyakan tentang dirinya dan informasi apa yang Ava ketahui tentang Thomas.
Sambil menunggu,Ruby memainkan ponselnya. Tidak ada notifikasi masuk dari siapapun termasuk Thomas. Dalam hati Ruby merasa Thomas mengatakan itu hanya bercanda. Ia berpikir jika benar Thomas menyukainya seharusnya Thomas menghubunginya. Menurutnya,bukankah pria akan berusaha mendekati wanita yang disukainya dengan banyak cara dan yang paling sering adalah dengan menghubungi terlebih dahulu wanita yang disukai. Ruby mulai berpikir untuk mengendalikan perasaannya agar tidak terbawa perasaan akan kebaikan Thomas. Ia kemudian berpikir,bukankah Albert juga baik padanya bahkan lebih perhatian. Tapi nyatanya dia menyukai Evelyn juga,bukan hanya menyukai dirinya. Berbagai spekulasi mulai muncul di kepala Ruby.
Kenapa Thomas mengatakan bahwa mereka telah pacaran di depan teman-teman,bahkan di depan Albert dan Evelyn? Kenapa secepat itu Thomas berpindah perasaan? Bukankan awalnya ia menyukai Evelyn bahkan hari itu mereka bertemu di perpustakaan,Thomas curhat tentang Evelyn dengan penuh emosi dan murung setelah selesai menceritakan apa masalahnya. Apakah Thomas hanya ingin menjadikannya pelampiasan karena Evelyn memilih orang lain?
Tidak disangka,Ruby melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu pada pantulan bayangannya di cermin,dengan suara yang cukup keras.
"Aku tau jawabannya," kata Ava yang tiba-tiba muncul.
Ruby sangat terkejut dengan hadirnya Ava. Bahkan ia tidak mendengar suara motor ataupun mobil yang datang. Pintu gerbang memang dibiarkan terbuka agar Ava tidak mengira bahwa rumah sedang kosong.
"Jangan terkejut. Tadi aku diantar oleh pacarku sampai di depan gang," Ava tersenyum.
Ruby mempersilahkan Ava duduk kemudian mengambilkannya minum.
"Langsung saja kita mulai," kata Ruby.
"Sepertinya kamu sudah tidak sabar," jawab Ava.
Ruby terdiam menatap Ava sambil tersenyum. Ia memberi kode agar Ava segera menceritakan apa yang Thomas katakan.
"Thomas sebenarnya tidak bertanya terlalu banyak tapi mengatakan sesuatu dengan panjang lebar," kata Ava.
Ruby diam menunggu lanjutan cerita Ava.
"Apa yang lebih dulu ingin kau dengar? Apa yang ditanyakan Thomas atau apa yang ia ceritakan?" tanya Ava menggoda.
"Baiklah jika kau memberiku pilihan. Aku ingin kau menceritakan apa yang Thomas tanyakan terlebih dahulu," jawab Ruby.
"Thomas bertanya apa kau benar menyukainya," kata Ava.
Ruby heran kenapa tiba-tiba Thomas menanyakan pertanyaan seperti itu. Ava seolah-olah mengerti kebingungan Ruby dan melanjutkan ceritanya.
"Ruby,sebelumnya aku minta maaf karena aku menceritakan apa yang kamu ceritakan padamu minggu lalu," kata Ava.
"Maksudmu?" Ruby heran.
"Kau ingat kan saat kau menceritakan tentang Albert dan kau mengatakan sebenarnya Thomas adalah tipe idealmu dan kau tertarik padanya bahkan menyukainya hingga kau tidak peduli kalau Albert menyukai Evelyn. Dan kau juga berkata bahwa tempo hari kau marah pada Albert karena Albert membentak kamu di depan orang banyak,bukan karena kau cemburu dengan ketertarikan Albert pada Evelyn?"
"Aku ingat. Memang benar aku menceritakan itu padamu. Kau menceritakan itu pada Thomas?" tanya Ruby.
"Betul. Aku tidak sengaja mengatakan itu saat Thomas bertanya apa ada yang bisa ia bantu mengenai Albert dan Evelyn. Kemudian aku berkata bahwa kau tidak peduli dengan Albert dekat dengan siapa karena kau menyukai Thomas. Lalu aku mendengar jawaban yang cukup mengejutkan bagiku," jelas Ava.
"Jawaban apa?" Ruby merasa hampir gila karena penasaran.
"Dia lebih tertarik padamu dibandingkan Evelyn.." jawab Ava.
Ruby terkejut setengah tak percaya.
"Itu semua benar,Ruby..."
Thomas masuk ke ruang tamu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments