Episode 6

Waktu telah menunjukkan pukul enam pagi. Anin terbangun dari tidur lelapnya. Benar, semalam tidur Anin terasa sangat lelap. Anin mengerjap beberapa kali sebelum membuka mata dengan sempurna.

Kening Anin tertaut. Kemudiana dia beranjak duduk sambil memperhatikan selimut putih yang kini membaluti tubuhnya. Anin juga memperhatikan posisinya yang kini sudah berada di atas tempat tudur. Anin terlihat sedang berfikir. Dia merasa aneh, rasanya semalam Anin tidak tertidur di atas tempat tidur, melainkan di lantai.

"Ah udahlah. Mungkin semalam gue mimpi sampe pindah tidur kesini kali ya" Gumam Anin berbicara sendiri. Detik kemudian, Anin bangkit. Dia hendak kembali ke kamarnya dan juga Stevan. Namun, lagi dan lagi Anin dibuat bingung saat melihat buku-bukunya yang sudah tertata rapi kembali ke dalam tas.

"Semalam gue mimpi sampe beresin buku-buku segala?" Lirih Anin bingung seraya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. Karena Anin rasanya mengingat sangat jelas bahwa selama dirinya belum sempat membereskan buku-bukunya sebelum akhirnya tertidur.

Sudahlah, tanpa ingin mengambil pusing, Anin meraih tas kuliahnya untuk ia bawa keluar. Kaki Anin melangkah keluar dari kamar tersebut dan menaiki anak tangga menuju lantai atas.

Anin membuka pintu kamar perlahan. Pandangan Mata Anin memperhatika suasana sekitar kamar dari ambang pintu. Mata Anin melihat Stevan masih tertidur lelap dari sana.

Setelahnya, Anin memutuskan untuk melangkah masuk ke dalam kamar. Dan kini, posisi Anin sudah berdiri di tepi ranjang. Anin memperhatikan Stevan yang masih lelap akan tidurnya dari sana.

Hingga sesuatu hal terasa kembali menyesakkan di dada Anin. Entahlah, setiap kali melihat wajah Stevan, rasanya bercampur aduk. Antara sakit, sayang, dan juga penasaran.

"Aku fikir, memilikimu seutuhnya adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Aku fikir, memilikimu seutuhnya akan merubah hidupku yang sebelumnya terbelenggu dalam gelap. Tapi ternyata aku salah, aku salah berharap. Karena pada akhirnya, akulah yang terluka akan harapan yang ku tanam sendiri"

"Hingga akhirnya aku terjebak dalam situasi saat ini. Harusnya dulu aku tau diri, siapa aku dan darimana aku berasal. Tapi semuanya sudah terjadi. Dan aku harus menerima semua ini dengan lapang hati"

Mata Anin berkaca -kaca. Namun, Anin tak ingin berlarut dalam kesedihan. Dia selalu merasa bahwa disini Anin sendiri yang salah karena percaya terlalu cepat dan mengambil keputusan tanpa berfikir matang.

Tidak ingin mengulur waktu, Anin segera menaruh tas dan bukunya di tempat semestinya. Sebelum gadis itu berlalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

Seperti biasa, Anin dan Stevan kini sudah duduk di meja makan. Sudah bisa dibayangkan, hanya keheningan yang terdengar di sana. Dan dentingan piring dan sendok yang saling bersahutan.

Anin memperhatikan Bi Ana yang kini tengah sibuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Seketika, Anin teringat akan sesuatu.

"Bi" Panggil Anin.

"Iya Non Anin" Sahut Bi Ana saat wanita paru baya itu hendak pergi dari sana.

"Tadi pagi Bibi masuk ke kamar tamu ya?" Tanya Anin. Hal itu sontak mengalihkan pandangan Stevan pada Anin. Stevan mencuri-curi pandang pada Anin dengan raut wajah tegang.

"Enggak Non. Bibi nggak ada masuk ke kamar tamu. Emangnya kenapa Non?" Tanya Bi Ana.

"Oo bukan bibi ya" Lirih Anin pelan. Karena Anin fikir Bi Ana lah yang membersihkan buku-bukunya semalam.

"Emangnya ada apa Non? apa ada yang hilang?" Tanya Bi Ana sekali lagi.

"Enggk kok Bi. Nggak papa, nggak ada yang hilang kok." Sahut Anin.

"Oo kau gitu Bibi permisi dulu ya Non" Pamit bi Ana.

"Iya Bi" Sahut Anin tersenyum. Kini, pandangan gadis itu teralih ke arah depan. Ke arah Stevan yang tampak menunduk sembari menikmati makanannya.

***

Anin sedang berada di perpustakaan umum Universitas. Sedari tadi, Anin sibuk mencari beberapa buku yang sekiranya ia perlukan. Hingga kedatangan seseorang yang menepuk pundak Anin secara tiba-tiba membuat Anin kaget.

"Woi Nin" Panggil gadis yang tidak lain adalah El.

"Astaga El, lo bisa nggak sih nggak usah ngagetin" Kesal Anin memegangi dadanya. Anin melotot tajam ke arah El.

"Bisa sih. Tapi sayangnya tangan gue gatel terus buat bikin lo kesel" Sahut El tanpa merasa bersalah.

"Rese banget sih" ketus Anin mengabaikan El dan kembali melanjutkan aktivitasnya untuk mencari beberapa buku yang masih belum ia temukan. Namun, suara bisikan bisikan kecil kini terdengar jelas di telinga Anin. Membuat Anin refleks menoleh ke samping.

Deg

Jantung Anin berdetak kencang kala melihat Stevan tengah duduk sembari membaca buku dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari dirinya.

Anin memperhatikan Stevan lekat. Detik kemudian, pandangan Anin beralih pada beberapa gadis yang kini tengah asyik memandang Stevan dengan tatapan terpesona.

Ingin rasanya anin berteriak bahwa pria itu adalah suaminya. Tapi itu tidaklah mungkin, Anin tidak ingin hal itu akan membuat dirinya terperangkap dalam masalah. Anin takut jika Stevan tidak akan mengakui Anij. Dan yang bisa Anin lakukan sekarang hanyalah menyaksikan para gadis yang tengah menatap kagum akan ketampanan suaminya.

"Nin. Woi" Panggil El.

"A-apa El?" Sahut Anin tersadar dari lamunannya.

"Nggak usah diliatin terus. Coba deh, lo bersikap bodoamat aja tiap kali liat dia. Sekaliiii aja Nin. Lo bahkan tau kalo dia aja nggak menyadari keberadaan lo disini. Eh bukan, sekalipun tuh cowok sadar kalo lo ada disini, dia juga nggak bakal peduli" Ketus El berbicara seraya mempertajam tatapannya pada Stevan yang masih sibuk membaca buku yang ada di tangannya.

Karena sedari tadi El juga ikut fokus memperhatikan arah pandangan Anin yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya pada Stevan.

Hal itu benar-benar membuat El geram. Bagaimana mungkin sepasang suami istri, tapi seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain di dalam sana? mustahil bukan? Tapi El melihatnya dengan sangat nyata.

"Aduh El. Suara lo bisa di kecilin dikit nggak? ini perpus bukan lapangan basket" Ucap Anin menutup mulut El kesal.

"Iya, ponakan tetangga gue juga tau kalo ini perpus. Tapi ya mau gimana lagi, hati gue panas banget kalo udah ngeliat muka dia Nin. Laki-laki nggak bertanggung jawab!" sindir El sedikit memperkeras suaranya. El bahkan tidak melepaskan tatapan tajamnya dari Stevan.

"Aduh. udah-udah" Anin menarik tangan El untuk segera keluar dari perpustakaan. Karena Anin tidak ingin membuat keributan dan dimarahi oleh penjaga perpus di dalam sana.

"Biarin aja Nin. Tangan gue udah gatel banget ini pengen nonjok orang"

"Aduh, El. Lo bisa nggak sih tahan emosi lo? kemaren juga lo yang bilang ke gue buat nggak usah peduliin dia. Tapi kenapa sekarang jadi lo yang kesel sendiri?" Tukas Anin.

"Karena yang gue omongin kemaren itu cuma berlaku buat lo. Bukan buat gue. Kalo gue mah bebas mau cakar sekarang juga ya gapapa" Gerutu El yang sedari tadi tak melepaskan pandangan kesalnya pada Stevan.

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

ponakan tetangga ??? tak kira ponakan gw wkwkw

2023-11-04

0

Kepiting Cina

Kepiting Cina

jauh amat el ponakan tetangga😂

2022-05-31

0

Kepiting Cina

Kepiting Cina

greget banget ya el

2022-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Mohon Dijawab Ya :)
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 JANGAN DI SKIP!!!
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90 (Ending)
93 Extra Part 1
94 Extra Part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6 (SELESAI)
99 INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100 NOVEL ELGARA
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Mohon Dijawab Ya :)
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
JANGAN DI SKIP!!!
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90 (Ending)
93
Extra Part 1
94
Extra Part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6 (SELESAI)
99
INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100
NOVEL ELGARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!