Episode 4

Perkuliahan hari ini telah selesai. Anin segera mengemasi buku-bukunya ke dalam tas dan segera keluar dari dalam sana. Anin kini berjalan sendiri di koridor Fakultas Ilmu Keperawatan.

"Anin" Panggil seseorang dari belakang. Anin menoleh. Gadis itu tersenyum ketika melihat seorang gadis tengah berjalan menuju dirinya. Anin melihat Gabriel yang tidak lain adalah sahabat baiknya dari masa SMA itu juga tersenyum girang padanya.

Gabriel adalah sahabat baik Anin, orang yang selalu menemani Anin saat susah maupun senang. Gabriel yang biasa dipanggil El itu sangat tahu bagaimana Anin dari SMA. Bagaimana Anin di rendahkan, di remehkan oleh teman-teman mereka. Dan Gabriel juga satu-satunya orang yang tau bagaimana Anin diperlakukan oleh Stevan.

"Ngapain lo kesini El?" Tanya Anin setelah El ikut berjalan beriringan dengannya. Karena memang, meskipun berada di Universitas yang sama, Anin dan Gabriel tetap saja berbeda jurusan, bahkan beda Fakultas. Karena gadis itu  mengambil jurusan Akuntansi, jadi gadis itu berada di Fakultas Ekonomi Bisnis dan tentu saja bebeda gedung dengan Anin.

"Emangnya nggak boleh. Gue tau, lo tiap hari kesepian. Makannya gue kesini" Sahut  El cengengesan.

Anin mematung. Senyum tipis kembali terulas di wajahnya. Dan Gabriel, tentu saja sudah hafal dengan itu semua. Karena Gabriel mengetahui segalanya.

"Lo kenapa lagi? masih gara-gara Stevan kah?" Tanya Gabriel. Tanpa bertanya pun sebenarnya El juga sudah tau dan sudah bisa memastikan jawabannya.

"Gue nggak tau harus gimana lagi El. Gue terikat, tapi gue tetap aja ngerasa sendiri"

Gabriel hanya diam. gadis itu tidak tahu harus menasehati apa. Karena ini bukan masalah paacaran, tapi pernikahan. Mungkin, kalau hanya sekedar pacaran El bisa saja menyarankan Anin untuk putus. Tapi, ini adalah pernikahan.

El hanya bisa selalu mengucapkan kata sabar. Bukan tidak ingin membantu, tapi El sendiri juga tidak tau harus berbuat apa selain mengalihkan perhatian Anin dan terkadang mengajak sahabatnya itu jalan-jalan.

"Daripada lo sedih terus. Mending lo ikut gue" Usul El.

"Kemana?" Tanya Anin.

"Kemanapun. yang penting lo nggak akan sedih lagi" Gadis itu menarik tangan Anin untuk segera pergi dari sana.

***

Gabeiel dan Anin kini sudah berada di rooftop sebuah gedung. Entah gedung apa, yang jelas mereka kini sudah berada di atas sana, di rooftop yang menampaki pemandangan di bawah sana dan juga gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"Segar kan Nin?" Tanya El.

"Iya" Sahut Anin singkat. Namun, tatapan gadis itu tetap saja masih kosong. Sepertinya fikiran Anin setiap hari tidak akan pernah merasa tenang.

Anin dan Gabriel duduk di kursi yang ada di di rooftop tersebut sembari menikmati pemandangan yang indah dari atas sana.

"El" Panggil Anin dengan tatapan masih lurus ke depan.

"Hm" Sahut El menoleh ke arah Anin.

"Menurut lo Stevan kenapa sih El?" Pertanyaan yang sama kembali di lontarkan oleh Anin. Benar, Anin sangat sering bertanya seperti itu pada El. Namun, El tentu saja juga tidak tau jawabannya. El juga tidak tau kenapa Stevan melakukan ini semua. Bagaimana mungkin El mengetahui alasannya sementara Anin saja tidak mengetahuinya.

El menatap Anin dengan tatan iba. "Nin, bisa nggak. Sehariiii aja. Lo nggak usah mikirin dia? Bisa nggak sehari aja lo hidup dengan tenang dan bahagia?"

"Nin, lo itu terlalu mengabaikan orang-orang yang ada di sekitar lo hanya karena Stevan yang bahkan nggak pernah mikirin perasaan lo Nin."

Anin menunduk. "Gue cuma penasaran El. Gue penasaran, kenapa dulu dia tiba-tiba ngelamar gue. Kenapa dulu dia tiba-tiba meminta gue jadi istrinya? dan kenapa, dengan bodohnya gue nerima gitu aja." Ucap Anin mengingat kembali hal itu. Rasanya benar-benar menyakitkan.

"Gue nggak pernah sedikitpun ngebayanin jika akhirnya bakalan kaya gini El. Gue fikir Stevan waktu itu serius. Gue fikir gue bakalan hidup bahagia dengan orang yang mencintai gue apa adanya. Gue fikir, Stevan beneran udah sayang sama gue. Kenapa gue bodoh banget percaya gitu aja El? gue bahkan nggak tau apa maksud dia ngelakuin ini semua" Bulir bening itu kini menetes di pipi Anin.

"Dulu gue liat dengan jelas El. Gue liat mata itu. Gue liat mata itu memancarakan keseriusan. Tapi kenapa sekarang jadi gini? Apa gue yang telalu mudah percaya, apa gue yang terlalu bodoh?

"Hati gue sakit El. Gue bahkan nggak bisa dekat dengan siapa-siapa karena status gue sebagai seorang istri. Tapi gue sama sekali nggak di anggap dan nggak diperhatikan oleh suami gue"

"Gue capek hidup kaya gini El. Gue capek nyembunyiin semuanya. Gue pengen nangis saat Bunda selalu nanya keadaan gue dan dia. Gue pengen ceritain semuanya ke Bunda. Tapi gue nggak bisa, gue nggak mau Bunda kepikiran. Gue nggak tau lagi harus gimana El"

Anin tak mampu lagi menahan air matanya. Gadis itu kini kini menangis terisak mengingat bagaimana nasibnya. Dada Anin benar-benar terasa sesak. Tapi untung saja, saat Anin tidak bisa terbuka pada orang tuanya, Anin masih punya El yang selalu setiap mendengarkan keluh kesahnya dan akan selalu di samping Anin.

"Nin, gue tau. Gue tau Nin. Bukan hanya lo yang penasaran, tapi gue. Gue bahkan juga liat dengan mata kepala gue sendiri gimana Stevan dulu ngelamar lo. Dulu gue bahkan percaya juga dari tatapan matanya. Sekarang gue juga sama sama lo. Gue juga penasaran kenapa si Stevan ngelakuin itu semua sama lo. Sementara sekarang di nyia-nyiain lo gitu aja"

"Lo tau nggak El, gimana senangnya gue saat itu. Gimana bahagianya seorang anak yang selalu di anggap nggak pantas untuk menyukai laki-laki kaya Stevan. Lo tau nggak gimana bahagianya gue saat Stevan ngelamar gue di hari kelulusan di depan semua siswa?"

"Saat itu gue benar-benar merasa bahagia El. Disaat semua anak sekolahan bilang kalo gue nggak pantas sama Stevan yang sempurna. Tapi dia sendiri yang seolah menjawab semuanya. Dia seolah menjawab bahwa dia pantas buat gue"

"Tapi sekrang? Sekarang gue justru tersiksa. Gue tersiksa karena kebahagiaan singkat pada saat itu. Gue tertipu, gue bodoh. Gue bahkan nggak bisa berfikir jernih pada saat itu El. Gue bahkan nggak mikirin apa yang akan terjadi kedepannya. Gue nggak mikir, bagaimana mungkin seorang Stevan beneran suka sama gue?"

"Gue bodoh karena nggak pernah terfikir sampai sejauh ini El. Hingga pada akhirnya gue sengsara seperti ini. Gue ingin nyerah, tapi gue selalu ingat Bunda sama Abang. Mereka pasti bakalan kaget dengan ini semua. Karena dulu sebenarnya mereka memang nggak menginginkan gue untuk menikah muda."

Terpopuler

Comments

istrinya THV 🐻💜

istrinya THV 🐻💜

sempah nyesek 😫😫😢😢😢

2022-06-06

0

istri yang bahagia

istri yang bahagia

sabar nin 🥺
sabar itu akan berbuah manis nantinya 💪

2022-03-11

0

Mamah Ikaa

Mamah Ikaa

sukurin

2021-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Mohon Dijawab Ya :)
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 JANGAN DI SKIP!!!
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90 (Ending)
93 Extra Part 1
94 Extra Part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6 (SELESAI)
99 INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100 NOVEL ELGARA
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Mohon Dijawab Ya :)
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
JANGAN DI SKIP!!!
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90 (Ending)
93
Extra Part 1
94
Extra Part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6 (SELESAI)
99
INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100
NOVEL ELGARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!