"Mau pulang bareng gue nggak?" Tanya Alfi mengulangi tawarannya. "Kasian cantik cantik jalan jalan kepanansan, nanti kulit lo item lagi" Sambung Alfi kemudian.
"Nggak usah. Makasih" Sahut Anin tanpa memalingkan pandangan pada Alfi.
"Nggak capek apa, tiap hari pulang kuliah, panas panas. Kalo nggak ada uang naik Taxi malah naik busway. Sementara suami enak enakan sama cewek lain naik mobil mewah, ber Ac, adem lagi" Kompor Alfi.
Anin menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Alfi. Gadis itu menatap Alfi dengan tatapan tidak dapat di artikan.
"Kakak sebenarnya siapa sih? kenapa kakak ngikutin aku terus?" Tanya Anin.
"Kan udah gue bilang. Gue sahabat Stevan." Alfi menyeringai. "Tapi dulu" Sambungnya tertawa paksa.
"Lalu, ada masalah apa kakak sama aku?" Tanya Anin.
Alfi menyeringai kembali. "Nggak ada masalah apa apa sih sebenarnya, gue cuma berbaik hati aja sama lo. Nganterin lo pulang. Kasian cantik cantik terabaikan"
Anin menghela nafas, kemudian menghembuskan nafas pelan diiringi dengan matanya yang terpejam singkat.
"Oke. Makasih banyak atas kebaikan kakak udah mau nganterin aku pulang, udah kasihan sama perempuan malang kaya aku." Anin mejeda ucapannya.
"Tapi maaf, aku nggak bisa pulang sama kakak, orang yang bahkan belum aku kenal" Sambung Anin kemudian kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Alfi di sana.
"Dulu lo juga nggak kenal sama Stevan. Tapi lo mau tuh, dinikahin sama dia"
Deg
Ucapan Alfi benar benar menusuk ke hati Anin. Benar, yang dikatakan oleh Alfi memang benar. Dan hal itulah yang sampai saat ini disesali oleh Anin sampai detik ini. Kebodohannya yang membuat hidupnya sekarang sengsaran dan tidak tenang.
Bisa bisanya Anin berfikir bahwa Stevan adalah orang baik dan betangnggung jawab. Miris sekali saat faktanya justru tidak sama sekali.
Nggak banyak bacot, setelah menghentikan motornya saat berhasil mengejar Anin, Alfi kini turun dari sana dan menarik tangan gadis itu dengan paksa.
"Kak, ngapain? lepasin aku!" Ucap Anin meronta ronta.
"Naik sekarang atau gue cium lo di sini sekarang juga biar anak anak pada liat?" Ancam Alfi.
Mata Anin membulat, gadis itu tentu saja tidak mau. Stevan yang sudah berstatus sebagai suaminya saja belum pernah mencium Anin sekalipun. Bisa di bilang gadis itu masih perawan dan masih ori sampai detik ini. Dan jangan sampai, Alfi menghancurkan segalanya.
Dengan sangat terpaksa, Anin menaiki motor besar tersebut. Membuat salah satu sudut bibir Alfi terangkat.
Di perjalanan, hanya tercipta keheningan. Tidak ada candaan seperti pasangan pasangan pada umumnya karena sejatinya mereka memang bukanlah pasangan.
Hingga tak berselang lama, Alfi menghentikan motornya tepat di depan halaman rumah Anin dan Stevan.
Anin segera turun dari sana.
"Makasih" Ucap Anin kemudian hendak berlalu masuk ke dalam rumah tanpa berbasa basi pada Alfi.
Namun, Alfi dengan cepat menarik tangan Anin. Anin kembali menoleh sembari menepis tangannya seolah tidak ingin di sentuh oleh Alfi. Akhir akhir ini pria itu selalu saja lancang menyentuh Anin hingga membuat Anin merasa risih dan takut.
"Sampein salam gue sama Stevan. Bilang sama dia, dari Alfi" Alfi tersenyum sinis. Sementara Anin sama sekali tidak peduli.
Anin memilih melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam rumah. Sementara Alfi segera melajukan motornya untuk segera pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
kiki
kayaknya rebutan sama si alfi
2021-09-21
0
Mutiara Asyifa
kesel ihh sama anin, kelewat polos, jd keliatan blo'on. harusnya anin bisa ngerti/bisa baca situasi, mana orng yg lg manfaatin, mana orng yg bnr2 tulus. jgn lemah anin. kamu lama2 jd boneka mainan nya alfi, n sasaran nya meisya🙈🙈
2021-09-14
0
VANESHA ANDRIANI
mgkin taruhannya ma alfi ya sblum alfi dpt duluan makanya stefan nikahin duluan
2021-09-03
1