Episode 7

Anin baru saja turun dari Taxi, gadis itu segera berjalan masuk ke dalam rumah setelah memberikan beberapa lembar uang pada sopir Taxi tersebut.

"Assalamu'alaikum" Ucap Anin melenggang masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikum salam" Sahut Bi Ana tersenyum. "Non Anin baru pulang?" Tanya Bi Ana.

"Iya bi udah" Sahut Anin. Anin memperhatikan suasana sekitar seperti sedang mencari seseorang. "Stevan belum pulang Bi?" Tanya Anin.

"Udah Non. Den Stevan udah pulang dari dua jam yang lalu. Tapi dari tadi belum keluar-keluar kamar. Apa mungkin ketiduran kali ya" Jawab Bi Ana.

"Oo gitu Bi. Yaudah Bi. Anin ke atas dulu ya Bi" Pamit Anin.

"Iya Non" Sahut Bi Ana tersenyum.

Anin berjalan menuju kamarnya dan Stevan yang terletak di lantai atas setelah berpamitan dengan bi Ana. Anin membuka pintu perlahan, dari ambang pintu, ia melihat Stevan tampak berbaring tertidur membelakangi dirinya dengan tubuh terbungkus selimut.

"Tumben banget pulang cepat. Tidur lagi" Gumam Anin dalam hati. Pasalnya, Stevan tidak pernah pulang kuliah secepat ini. Mengingat tugas-tugas mahasiswa kedokteran tak tanggung-tanggung dan benar-benar membuat Stevan sangat sibuk. Terlebih lagi, pria itu tidak pernah tidur siang.

Tanpa ingin mengambil pusing, Anin berlalu masuk ke dalam kamar. Tas kuliah Anij ia taruh di tempat semestinya. Detik kemudian, Anin berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan baju santai.

Beberapa saat kemudian, Anin keluar dari kamar mandi. Pandangan gadis itu tak terlepas dari Stevan yang masih tertidur lelap. Kening Anin tertaut penuh tanda tanya.

Namun, Anin memilih diam daripada harus mengganggu Stevan. Mungkin saja dia lelah. Fikir Anin. Akhirnya, Anin memutuskan untuk melanjutkan tugasnya di meja belajar yang ada di dalam sana.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Anin juga. baru selesai menyelesaikan tugasnya. Namun, Stevan masih belum beranjak dari tidurnya. Tidak biasa sekali laki-laki itu seperti ini.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, suara siapa lagi jika bukan suara Bi Ana yang mengajak pasutri muda itu untuk segera makan malam.

"Non Anin, den Stevan. Makanannya udah siap. Bibi tingggu di bawah ya" Sorak Bi Ana dari luar sana.

Pandangan Anin masih terfokus pada Stevan. Sebelum gadis itu menyauti ucapan Bi Ana.

"Iya Bi. Bentar lagi kita turun" Sahut Anin.

Anin mengemasi buku-bukunya kembali. Kemudian, gadis itu berjalan menuju tepi ranjang.

Jujur saja, Anin takut membangunkan laki-laki ini. Laki-laki dingin yang berstatus suaminya, namun tidak pernah mengajak Anin untuk berbicara.

Tapi, Anin juga harus berani. Karena Stevan sudah tertidur terlalu lama. Pria itu bahkan belum membersihkan diri dari tadi. Dan Stevan juga belum makan dari siang sama sekali.

Anin mencoba mendekat. Gadis itu duduk perlahan di tepi ranjang.

"Stev" Panggil Anin ragu. Namun tidak ada sahutan dari Stevan.

"Stev" Panggil Anin dengan sekali lagi. Namun, masih sama, pria itu masih belum menjawabnya.

Kini, Anin memberanikan diri untuk memegang bahu Stevan. Hingga Anin dibuat bingung saat melihat keringat dingin bercucuran di dahi Stevan saat Anin membuka selimut yang semula membungkus tubuh Stevan termasuk wajahnya barusan.

"Stev, kamu nggak papa kan?" Tanya Anin.

"Stev" Panggil gadis itu berulang kali.

Anin terlihat khawatir. Gadis itu memegang kening Stevan. Mata Anin melotot kaget saat mendapati tubuh Stevan terasa panas.

"Stev kamu sakit?" Tanya Anin. Namun, tidak menjawab. Dia hanya menatap Anin dengan raut wajah lesu.

Anin mulai panik. Tangan Anin mengambil tisyu yang ada di sana kemudian menghapus keringat dingin yang bercucuran di dahi Stevan. Badan Stevan panas.

"Bi. Bi Ana" Teriak Anin.

"Stev, kamu kenapa sih? kenapa bisa gini? kamu sakit?" Tanya Anin khawatir. Stevan tidak mengubris.

Tidak juga mendapati Bi Ana, Anin memutuskan untuk beranjak berdiri dan keluar dari kamar berniat untuk mengambil kompresan air hangat untuk Stevan. Namun, tangan lemah Stevan menghentikan langkah Anin seketika.

Anin menoleh ke arah belakang. "Ada apa? aku mau ke bawah dulu ambil kompresan, habis itu kita ke rumah sakit" Ucap Anin pada Stevan.

"Nggak. Gue nggak mau ke rumah sakit" Tolak Stevan.

"Kenapa?" Tanya Anin.

"Gue nggak papa. Gue cuma demam biasa" Sahut Stevan.

"Tapi..."

"Nin.."

Jantung Anin berdetak. Ini adalah pertama kalinya setelah sekian lama Stevan tidak menyebut namanya. Tatapan pria itu tampak memohon untuk menuruti ucapannya.

"Oke. Aku nggak akan bawa kamu ke rumah sakit sekarang. Tapi aku mau kebawah dulu ambil kompresan sama air hangat. Sekalian mau beli obat dulu di luar, karena persediaan obat di kamar habis." Jelas Anin mencoba memberi pengertian. Kemudian, Anin melanjutkan langkahnya keluar kamar.

Beberapa saat kemudian, Anin kembali membawa nampan yang berisikan kompresan air hangat di tangannya. Diikuti dengan Bi Ana yang membawa makanan di belakang Anin.

"Tarok di sana aja Bi" Ucap Anin sopan melirik laci nakas.

"Baik Non" Bi Ana menaruh makanan dan susu yang ia bawa dan menaruh di atas nakas.

"Bibi permisi keluar dulu ya Non. Semoga Den Stevan cepat sehat." Ucap Bi Ana ramah. Kemudian Bi Ana keluar dari kamar pasutri tersebut.

"Iya Bi."

Setelah menyauti, Anin melangkah mendekat pada Stevan. Dia duduk di tepi tempat tidur menghadap Stevan.

"Aku kompres dulu ya" Tanya Anin lembut.

Stevan hanya diam dengan mata menatap Anin lekat, sebelum kepalanya mengangguk tanpa menjawab.

Anin dengan teliti mengompres kain tersebut. Kemudian, ia meletakkan di kening Stevan perlahan dan sangat hati-hati. Sementara Stevan, pria itu hanya menatap Anin dengan tatapan sayu. Karena jujur saja, Stevan benar-benar merasa lemas.

Anin sudah selesai mengompres kening Stevan. Gadis itu menatap wajah Stevan yang terlihat pucat. Baru kali ini Anin meliahat pria itu sakit.

"Sekarang makan ya Stev" Tanya Anin lembut.

"Gue nggak selera makan" Sahut Stevan datar.

"Tapi kamu harus makan. Dari tadi siang perut kamu juga belum keisi sama sekali" Paksa Anin ngotot.

"Kalo gue bilang nggak selera ya nggak selera. Kalo gue nggak mau ya nggak usah di paksa" Jawab Stevan ketus. Dan itu berhasil membuat Anin ciut.

"Yaudah, kalo nanti kamu lapar bilang aku ya"

Stevan tidak menjawab. Dia hanya diam kemudian matanya kembali tertutup.

Anin menatap wajah Stevan lekat, entah lah, kini semua bercapur aduk. Anin khawatir dengan Stevan, tapi hatinya juga terluka akan perlakuan pria itu.

"Cepat sehat ya" Lirih Anin pelan sebelum Anin memilih untuk bangkit dari sana. Namun, Stevan langkah Anin terhenti saat Stevan yang spontan membuka mata dan menarik tangan Anin.

Anin menoleh ke arah belakang, menatap Stevan dengan raut penuh tanya.

"Ada apa? apa kamu perlu bantuan?" Tanya Anin.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Wah Steve mau di angetin Anin tuh😂

2021-10-18

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

lucu dah ah 😁

2021-10-06

0

Leni

Leni

kasih obat pencahar nin ...sambil berdo'a semoga cepat ikut mencair bareng .....hehe

2021-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Mohon Dijawab Ya :)
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 JANGAN DI SKIP!!!
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90 (Ending)
93 Extra Part 1
94 Extra Part 2
95 Extra Part 3
96 Extra Part 4
97 Extra Part 5
98 Extra Part 6 (SELESAI)
99 INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100 NOVEL ELGARA
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Mohon Dijawab Ya :)
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
JANGAN DI SKIP!!!
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90 (Ending)
93
Extra Part 1
94
Extra Part 2
95
Extra Part 3
96
Extra Part 4
97
Extra Part 5
98
Extra Part 6 (SELESAI)
99
INFO SEASON 2 (CERITA El & BARRA)
100
NOVEL ELGARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!