BAB 17

Nana menarik tangan alex menuju teras depan. Dia sudah tidak bisa menahal kesal dengan drama yang dibuat oleh alex. Sedangkan pria yang ditarik masih menunjukkan senyuman lebar mengingat godaannya kepada nana di dalam rumah.

"Pak alex, saya ingin pertunangan ini dibatalkan. Lagi pula saya dan anda tidak melakukan apa-apa. Anda juga harus mengucapkan semua kebenaran kepada kedua orang tua saya." ucap nana dengan nada yang formal lagi. dia merasa setelah dirinya memanggil pria itu dengan namanya membuat atasannya semakin kelewatan.

"kalau saya tidak ingin kamu mau melakukan apa?" tantang alex kepada wanita di depannya itu. Nana yang bingung untuk menjawab ucapan atasannya. Diapun tak mungkin kabur dari pernikahan ini karena akan membuat nama baik keluarganya tercoreng. Tapi tidak siap kalau harus menikah dengan pria menyebalkan ini.

"Saya sudah punya pacar, tidak mungkin saya menikah dengan anda ." ucap nana. dia berharap atasannya percaya tapi apa yang dia lihat saat ini. Pria di depannya sedang tertawa lantang.

"kenapa Pak alex tertawa? tidak ada yang lucu. saya sangat mencintai pacar saya jadi anda tak mungkin menikah dengan saya." ucap nana memperjelas perkataannya sebelumnya tapi tetap respon pria itu sama.

"hahhahaha, kamu lucu sekali baby. Kalau begitu kamu sangat mencintai saya." ucap alex dengan santai.

"anda bukan pacar saya pak alex."ucap nana membantah perkataan pria itu.

"Kamu tidak usah berbohong tentang pacar karena saya tahu kamu belum pernah pacaran, Selain itu bukankan kemarin kamu memperkenalkan saya sebagai pacarmu pada teman-temanmu. berarti kamu sangat mencintai saya." Ucap alex dengan santai sambil menyubit kedua pipi nana.

"Berhenti cubit pipi saya. saya tidak cinta sama pak alex kenal ajah baru . Cih ogah banget cinta tertarik ajah gak." ucap nana kesal diperlakukan seperti itu oleh alex. Berbeda dengan respon nana alex ternyata tersenyum lebih lebar membuat nana termenung melihat wajah tanpa pria itu.

"Karena kamu tidak tertarik pada saya yang membuat saya tertarik sama kamu gadis es." ucap alex

"hey, yang ada itu tuan yang kaya kutub utara." ucap nana tidak terima dengan panggilan pria yang telah menjadi tunangannya itu.

"Tapi sepertinya tuan esmu ini sudah mencair karena gadis es di depan saya." ucap alex dengan senyum yang tak pernah hilang.

"Sudahlah, lihat saja paling juga besok-besok kamu minta batalin pertunangan ini." ucap nana dan meninggalkan pria itu namun teriakan pria itu membuat hati nana berdetak sangat kencang.

"itu tidak mungkin nana, karena gadis es sudah mencuri hati tuan kutub saat pertemuan pertama." teriak alex

"Lihat saja siapa yang akan mundur terlebih dahulu." teriak nana sambil berbalik badan. Sekarang keduanya saling bertatapan.

"saya tidak akan mundur walaupun harus menunggu waktu yang lama agar bisa gadis es mencair untukku." ucap alex berjalan mendekati nana.

"saya tidak butuh gombalan anda tuan alex, Pria kaya tak akan mau dengan wanita seperti saya apalagi pria jenis tuan yang memiliki segalanya." balas nana kepada alex. Wanita itu sebenarnya senang dengan ucapan pria di depannya tapi dia tidak ingin mengambil resiko dengan bermain hati bersama atasannya. Dia terlalu takut kalau berakhir dengan luka.

"Mungkin saya memiliki segalanya tapi ada satu hal yang menjadi semua itu terlihat tak berharga jika kamu tidak ada nana. Sebelum bertemu kamu, hidupku tak seindah saat bersama kamu. Jadi izinkan  saya memperjuangkan hatimu itu Nathalia." ucap alex dan setelah itu dia mencium tangan nana .

Nana yang mendengar setiap ucapan alex membuat hatinya bimbang tapi dia sudah bertekat tidak akan mudah membuka hatinya pada pria di depannya. Dia tidak ingin salah menitipkan hatinya pada seseorang apalagi nana tak begitu mengenal pria di depannya selain sebagai atasan.

Alex sudah bertekat dalam dirinya dia tidak akan menyerah memperjuangkan hati nana karena dia tahu suatu hari nana akan bisa menerimanya. Tapi untuk saat ini dia mengizinkan nana menguji perasaannya. Dia tidak masalah walaupun rintangannya sulit karena apa yang sudah alex klaim sebagai miliknya tak akan pernah dia lepas hingga kapanpun.

"Hey, dik apakah kamu tidak ingin mengenalkan pria itu kepada kakakmu." Ucap kaka nana yang sudah memperhatikan keduanya. Pria itu yang tak lain Brian. Brian tahu adiknya sebenarnya sudah menyukai tunangan tapi adiknya takut disakitin oleh pria kaya itu.

"Hai, tuan alex." sapa brian. Kakak nana memang tahu siapa brian. Pria muda yang sangat ditakutin oleh para pembisnis. karena kesalahan sekecil saja dia tidak bisa menerimannya.

"Hai kakak ipar." ucap alex ramah.

"wah aku tidak menyangka adikku akan menikah dengan pria yang memiliki pengaruh di dunia. Dik kamu pake pelet apa bisa buat tuan alex suka sama kamu." ejek kakak nana pada nana.

"apaan sih ah sebel lihat kalian berdua, aku masuk saja." ucap nana sebal mendengar ejekan kakanya dan melihat pria yang sudah menjadi tunangannya itu.

(wajah nana kesalnya begitu ya)

Alex yang melihat nana kesal malah membuat pria itu tertawa. Entah hal apapun dalam diri nana membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum dan tertawa.

"Sudahlah tak usah kamu lihat terus adikku itu." ucap brian membuat alex terfokuskan pada pria di sampingnya.

"Saya masih bingung dengan anda tuan alex, wanita disekitarmu pasti lebih cantik adikku dan lebih kaya. kenapa kamu mengejar adikku yang hanya wanita biasa ?" ucap kakak nana dengan serius. Tidak ada tatapan ramah dari sang kakak iparnya alex. Alex sadar ini adalah salah satu cara seorang brian menjaga adiknya.

"nana wanita paling cantik yang pernah saya temui. cantik fisik dan hati. Walaupun kata-katanya menyakitkan terkadang tapi semua itu adalah kejujuran. Jarang saya melihat wanita yang begitu peduli pada saya selain mom. Dia wanita yang tidak melihat seseorang dari apa yang mereka miliki karena itu saya juga tidak melihat dari apa yang nana miliki. Karena wanita itu sudah mencuri perhatian saya sejak pertemuan pertama kami." jawab alex.

"saya tidak bisa melarang tuan mendekati adik saya tapi saya hanya ingin menitipkan hati adik saya. Dia wanita kuat tapi sekaligus rapuh. Wanita itu tidak akan membuka kesakitannya pada orang-orang. Hal itu yang selalu saya takutkan sebagai kaka. Saya merestui kamu tuan alex sebagai suami adik saya."ucap brian sambil menepuk bahu alex. Dia tidak menyangkan adiknya sangat beruntung mendapatkan pria yang sangat mencintai melebihnya.

"akan saya jaga melebih diri saya, sepertinya kita bisa memanggil dengan nama." ucap alex. menurutnya tidak enak memanggil kakak nana dengan sebutan kakak padahal umurnya lebih tua.

"benar kamu bisa panggil saya brian dan saya akan memanggilmu alex." ucap brian membenarkan kesengganganya saat memanggil tunangan adiknya itu.

"sebaiknya kita masuk kedalam rumah." ucap brian sambil mengajak alex kedalam rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!