BAB 8

“Buatkan aku kopi sekarang nana .” suara perintah itu menghentikan kegiatan nana sejenak.

“maaf tuan anda bisa meminta kepada OB. Apakah saya perlu mem…..”

“Saya ingin kamu yang buat. sekarang lakukan atau kamu mau saya hukum.” Nana yang sedang malas berdebat dengan pria menyebalkan yang merangkap sebagai bossnya mulai hari ini. “ lama – lama aku bisa cepat tua ngadepin ini boss.” Gumam nana yang masih terdengar oleh alex. Pria itu mendengar setiap gerutuan itu hanya merespon dengan senyum saja.

“lihat saja kamu bakal jadi milik aku nana.” Dia melanjutkan pekerjaannya kembali.

“aku lupa gak tanyain tempatnya dimana ya” saat nana masih mencoba mencari tempatnya dia bertemu dengan rico.  “Permisi”

“Iya nona nana ada yang bisa saya bantu?” pria itu memberika senyum yang ramah pada nana. Wanita itu sedikit terpesona dengan wajah secretaries atasannya. Walaupun tetap lebih tampan atasan menyebalkannya tapi pria dihadapannya lebih menarik menurutnya.

“saya ingin membuat secangkir kopi tapi saya tidak tahu tempatnya.” Sambil melemparkan senyum yang ramah. Nana memang jarang tersenyum tapi kalau sekalinya senyum akan membuat pria akan tertarik padanya apalagi ditambah pipi cubby yang membuatnya terlihat menggemaskan.Rico yang terpesona sesaat melihat wanita di depannya.

“Rico” pria itu terkejut saat wanita itu mengetahui Namanya padahal wanita itu tahu karena bossnya memanggil pria itu tadi saat di mobil.

“oh iya itu ada di  lantai 3 sebelah lift ada kitchen .”

“oh baik terima kasih atas informasinya.” Nana segera meninggalkan rico yang masih terpesona dengan kecantikan wanita itu. Tapi seketika dia sadar bahwa itu adalah wanita milik atasannya.

“kenap wanita itu tersenyum padauk tapi tidak pada boss.” Gumamnya sambil berjalan ke ruangan atasnnya. Dia tak sadar beberapa saat yang lalu atasannya melihat semua itu. Saat rico masuk keruangan atasannya sekaligus teman masa kecilnya itu. Dia disambut dengan tatapan tajam dari pria yang sedang duduk di ruangan itu.

“Kamu jangan mendekati wanitaku.” Rico paham dengan perkataan pria di depannya. Dia hanya tidak menyangka pria dingin terhadap wanita akibat pengalam buruk di masa lalu bisa menjadi sangat prosesif bila berhubungan dengan wanita yang baru saja alex temui.

“tenanglah tua saya tahu bahwa nona hanya melakukan hal yang berhubungan kesopanan dengan saya.”

“tapi kenapa dia tidak pernah tersenyum pada ku.” Rico bingung membahas ucapan atasannya itu.

“mungkin dia tahu kalau anda sedang mencoba mendekatinya tuan .”

“apa maksudmu?”

“ya wanita jenis nona nana adalah tipe yang akan menjauh jika ada pria yang mendekatinya. Seperti dia sedang mengetes anda tuan .”

“wah wanita itu berani mengetes saya.” Sebenarnya rico tahu itu bukan jawaban yang sebenarnya tentang prilaku gebetan atasannya itu tapi untuk menyelamatkan dirinya dia harus mengobarkan wanita itu.

“maafkan aku nona” ucap rico dalam hati.

“kamu ada kepentingan apa ?” alex mulai menfokuskan dirinya pada beberapa laporan di meja kerjanya.

“tentang wanita itu tuan.” Seketika pria itu berhenti menggerakkan tangannya yang sedang menandatangani sebuah laporan.

“ada apa denga wanita itu? Bukan saya sudah memerintahkanmu untuk membuatnya tidak pernah kembali ke sini.” Tatapan tajam didapatkan kembali oleh rico.

“wanita itu beberapa kali lolos dari pengawasan kami tuan. Saya mendapatkan informasi dia menjadi model terkenal disana .”

“lalu ?” alex sudah tidak ingin mengingat wanita yang sedang dibicarakan bawahan sekaligus sahabat kalibnya itu.

“dia berhasil keluar dari negara itu tuan”

“APA?” pria itu sudah tidak bisa menahan kesalnya saat tahu informasi itu.

“cepat cari dia dan kurung dia dan jangan buat wanita itu beraktivitas dengan orang luar lagi.”

“baik tuan .” rico pergi meninggalkan ruangan atasannya.

“dasar b*tch, kamu pikir akan dengan mudah kembali. Jika kamu sampai kembali lihatlah namamu akan tertulis pada papa yang tertancap di gundukan tanah.” Alex mencoba mengontrol emosinya dia tidak ingin nana melihatnya saat kondisi seperti ini. Saat mengingat wanita pujaannya  membuat lengkungan pada bibir pria itu.

“kamu memang moodbosterku nana.” Gumamnya dan dia mulai melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.

 

 

Tok tok

“permisi.”

“masuk” nana sudah membawa secangkir kopi hitam ditangannya. Dia berjalan mendekati meja atasannya dan menyimpan kopi itu di atas meja yang sedikit jauh dari tumpukan laporan. Alex langsung  menyicipi kopi yang dibuat oleh nana.

“kopi buatannya begitu enak. Aku tidak sabar membuatmu menjadi istriku .” senyum merekah pada wajah tampan pria itu. Sedangkan nana sudah tidak peduli dengan atasannya , dia asik melakukan tugas barunya.

 

 

Tanpa mereka sadari waktu makan siangpun sudah datang. Nana yang sudah merasa lapar karena semua tugasnya menguras energinya. Dia pun berdiri dari posisi duduknya dan berjalan mendekati meja atasannya untuk meminta izin.

“ tuan alex, saya mau izin pergi ke cafetarian untuk makan siang.”

“ayo.” Pria itu berdiri dan menarik tangan wanita yang saat ini bekerja sebagai asisten pribadinya. Kenapa dia harus menggandeng tanganku.

“tuan saya bisa pergi sendiri dan anda bisa melepaskan gengaman anda di tangan saya saat ini juga.”

“Sudah kamu ikut saya saja jangan banyak tanya atau gajimu bulan ini saya potong.”

“dasar nyebelin sedikit-sedikit hukum dan motong gaji.” Gumamnya yang terdengar oleh alex.

“makanya kamu patuhi atasan kamu .” pria itu tersenyum tipis saat menjawab ucapan wanita yang sedang dia gandeng.

Ting

Nana pun tersadar bahwa mereka sudah turun ke lantai dasar. Pria itu masih menggandeng wanita yang notabennya sebagai asisten pribadi. Semua itu tidak luput dari perhatian karyawan yang bekerja di perusahaan. Bahkan beberapa wanita sudah memberika cemohoan dan beberapa pria merasa sudah tidak memiliki kesempatan untuk mendekati nana. Alex mendariknya hingga depan mobilnya.

“naik.” Ternyata rico sudah ada di dalam mobil itu tepat sebagai supir atasannya.

“Restauran Xy.”

“baik tuan.”

“kita akan kemana tuan ? saya mau makan siang.”

“apakah kamu tidak mendengar kita akan ke restaurant? Yang berarti kita akan makan siang.” Nana yang mendengar itu merasa kesal tapi dia ingat tak bisa marah pada atasannya itu .

Drrrrt

Nana mengambil hpnya yang berada ada di saku celananya. Dia melihat notifikasi yang baru saja masuk. Sebuah pesan yang berasal dari media sosialnya.

 

 

                     --------------------Informasi------------------------

Sudah lama kita tidak bertemu kembali dan bersindah gurau kembali

Dengan teman-teman saat Angkatan 2016 jurusan teknik mesin .

Kami mengundang saudara sekalian untuk menghadiri acara Angkatan

Sekalian merayakan kelulusan untuk teman-teman kita yang baru saja

Lulus.

Tempat: Campus

Tanggal:Sabtu, 15 oktober 2020

Waktu : 20.00 – sampai selesai

Ayo datang dan meriahkan acara sebagai reuni dengan angakata 16

 

 

Tanpa nana sadari atasannya juga ikut melihat yang dibaca olehnya. Alex tahu kalau kebanyakan teman wanita disebelahnya adalah kaum pria. Dia merasa tidak iklas membiarkan wanita ini datang ke acara itu. Apalagi sekarang nana terlihat sangat cantik.

“sabtu ini kita ada pertemuan dengan beberapa perusaaan , kamu harus atur itu semua nana.” Suara alex membuat mobil itu tidak hening kembali.

“maaf tuan , saya akan mengaturnya tapi tak bisa menemani anda. Saya sudah janji kepada orangtua saya untuk pulang akhir minggu ini.” Ucapan nana memang benar dia sudah berjanji pada ibunya untuk pulang minggu ini karena sudah hampir 2 bulan dia tidak pulang.

“kamu berani membantah saya?” alex merasa marah dengan jawaban wanita di sebelahnya. Dia berpikir wanita itu berbohong tentang janji wanita itu dengan orang tuanya.

“saya tidak membantah , tapi memang hari sabtu saya libur kalaupun lembur untuk sabtu ini saya tidak bisa tuan. Orangtua saya sudah meminta pulang sejak minggu lalu.” Nana mencoba melobby atasannya dengan suara lembut dan perlahan. Karena dia sadar bahwa sudah tugasnya untuk menemani atasannya datang dalam rapat apalagi dia baru saja bekerja.

Alex yang sadar kalau yang diucapkan nana bukan kebohongan. Terlihar dari matanya kalau dia juga merasa bersalah karena tidak bisa mematuhi perintah alex.

“ya sudah rapatnya diundur saja, dan kamu ikut saya mengunjungi cabang perusahaan saya yang ada di kota kamu. Jadi kamu masih bisa mampir ke rumah orang tua kamu.”

“benarkah tuan ?” nana tidak menyangka pria itu menawarinya untuk bekerja sambil berkenjung ke rumah orang tuanya. Balasan pertanyaan nana hanya berupa anggukan kepala oleh pria itu. Sebuah senyum merekah pada wajah imut wanita itu.

“Terima kasih tuan .” alex yang pertama kali melihat senyum indah tanpa ada keterpaksaan. Semua itu membuatnya semakin jatuh dalam pesona nana.

“cantik” gumamnya

“iya tuan ? bilang apa ?” nana hanya bisa melihat Gerakan bibir atasannya tanpa ada suara yang keluar dari pria itu.

“bukan apa – apa . kamu siapkan saja nanti hari jumat sore kita akan ke kota bandung untuk mengecek beberapa cabang dan pabrik. Ini bukan liburan ingat. Hanya saja saya akan membebaskanmu pada hari minggu untuk pulang ke rumah orang tua mu. Minggu sore kita langsung kembali ke Jakarta.” Nana hanya menganggukkan kepala dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya. Alex yang melihat itu rasanya dia ingin menarik badan wanita di sampingnya ke dalam dekapannya.

“tunggulah kamu akan mendapatkan kejutan minggu ini.” Gumamnya dalam hati dengan senyum tipis pada bibirnya. Nana masih senang mendengar semua informasi dari atasannya dan fokusny melihat pemandangan jalan dari kaca samping mobil.

 

 

Terpopuler

Comments

Diah_Kustantie ✨💛

Diah_Kustantie ✨💛

lamaran euy

2022-05-04

0

galang maulana 2

galang maulana 2

nana mau d lammar ya

2021-03-31

1

Eky Ramadani10

Eky Ramadani10

lanjut thor💖💖

2020-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!