Bab 1

Natalia atau sering disebut dengan nama Nana, dia baru saja membereskan barang -barang di apartemet barunya. Setelah bekerja 1 tahun disalah satu perusahaan di kota ini. Dia akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya mempunya apartement kecil. Walaupun keluarganya tidak mendukung pilihan karena menurut mereka membeli apartement itu terlalu mahal dibandingkan memberi sebuah rumah. Tapi nana tidak peduli karna menurutnya yang tinggal juga sendiri kalau beli rumah harganya lumayan lebih mahal walaupun tidak ada biaya-biaya lain. Menurutnya apartement lebih cocok dengan karakternya yang tidak terlalu suka berbaur. Dia tidak seintrovert itu tapi menikmati waktu mudanya dengan begini lebih baik. Selain itupun dia memilih apartement ini karena dia sedang mencoba melamar salah satu perusahaan yang tidak jauh dari tempatnya. Dia sudah berencana keluar dari perusahaan sebelumnya karena gajinya tidak begitu besar tapi pekerjaannya begitu banyak. Kontrak kerja dengan perusahaan itu akan abis akhir minggu ini. Nana melirik ke jam dinding, ternyata sudah jam 9 malam.

“cepat sekali , perasaan tadi beberes jam 7 sekarang sudah jam 9 lagi. Lapar pula “ nana segera menganmbil hpnya untuk melihat minimarket sekitar sini.

“ternyata gak begitu jauh ya sudah kesana dulu ajahlah masih jam 9 ini” Nana mengambil jaket untuk menutupi kaos pendek. Nana segera menuju minimarket untuk memeberi beberapa makan.

Ternyata lingkunga disini lumayan sepi, nana tidak menyangka jalan sudah sepi padahal tempat ini lumayan padat beberapa meter dari minimarket terdapat hotel bintang lima. Dia tidak menyangkat apartementnya berada di lingkungan yang lumaya elite tapi harganya murah untuk apartement dengan fasilitas 1 kamar , ruang keluarga yang sudah menyatu dengan dapur dan ruang makan, dan 2 kamar mandi.

Setelah membeli beberapa makanan ringan dan mie untuk hari ini dan persedian bila besok dia malas kepasar untuk memberi isi kulkasnya. Dia keluar  dari minimarket tepat pukul 10 malam. Dia tidak menyangkan dari apartement ke minimarket tidak sedekat saat lihat di maps. Nana mengambil handphone dan mencoba memesan kendaraan dari aplikasi. Saat sedang menunggu mobil yang dia pesan dia duduk di halte. Jalan sudah sepi hanya satu dua kendaraan yang berlalu Lalang dijalan ini. Lamunannya terganggu saat mendengar seseorang jatuh didekatnya.

“ini orang kenapa? Aneh banget “

“Tolong saya .” nana yang mendengar ucapan pria itupun merasa tidak tega entah kenapa hari itu dia merasa peduli pada orang yang sedang terduduk dengan pakaian lengkap dengan jas.

“ini orang kaya jatuh miskin , jadi gila gitu ya .”

“Tolong saya .”

“adeuh, jadi tidak tega deh.” Nanapun mendekati pria itu.”Tuan baik-baik saja ? apa saya harus memanggil ambulans untukmu.”

“Badan saya terasa panas dan tidak enak. Tapi jangan bawa saya ke rumah sakit .”

“nyusahin nih orang .” nana melihat wajah pria itu, terlihat wajahnya bermandikan keringat dingin.”jadi gak tega, badannya panas banget lagi.”

TINTINTIN

“Mbak mesen grab ?”

“Oh iya ,atas nama natalia mas?”

“Iya .” “ya sudah aku bawa saja nih cowok ke apartement. Mudah-mudahan gak buat onar nih pria .”gumam nana pada dirinya .

“Sesuai aplikasi ya mas. Kalau bisa agak kebutan ya pak. Kakak saya sedang sakit.”

“baik mbak.”

“gak apa-apa ngebohong kali-kali ya” gumamnya.

Setelah sampai segera dia membopong pria yang dia tidak kenal. “untung apartement kalau di rumah sudah aku diarak-arak dan dinikahin beuh. Berat dan tinggi banget nih orang nyusahin heuh”

“panas-panas” pria itu mulai mencoba membuka bajunya saat nana sudah berada di Lorong apartement.

“ini orang kenapa ? hey jangan dibuka bajunya” mencoba menarik jasnya yang akan dibuka pria itu.

“Saya kepanasan”

“diamlah.” Saat nana sedang mencoba membuka pintu dia merasa seseorang mengelus bagian badannya.

“Nih orang pasti kaya di cerita aku baca. Waduh bahaya ini mah Namanya. Aku bawa singa dongs .” sesegera mungkin nana membawa pria itu kedalam apartementnya.

“aduh sayang aku sudah tidak kuat.”pria itu tiba-tiba menghimpitnya pada meja makan.

“aduh bahaya, cumin satu cara. Maafkan aku ya .”

“Aaaakh, apayang kamu lakukan.” Semasih pria itu mengelus miliknya sesecapat mungkin nana menarik dasi pria itu dan mengikat ke dua tangan pria itu.

“Apa yang kamu lakukan .” pria itu sadar akan yang nana lakukan. Dia mulai mencoba aksinya karna dia sudah tidak kuat lagi. Miliknya sudah berdenyut sejak tadi tapi dia mencoba bertahan karena masih belum sampai apartement wanita. Nana yang mencoba pura-pura tuli , lalu dia menari kerah jas pria hingga menutup wajahnya dan mulai merapatkan agar pria itu sedikit sulit bernapas. Dia pikir saat pria itu susah napas pikirannya akan teralihkan. Segera dia Tarik pria itu kedalam kamar mandi yang ada di samping dapur.

“Aaaaakh sakit, hey apa yang kamu lakukan ?”

“Biar kamu sadar tuan , kamu pikir aku bantuin dengan badan aku enak ajah .” nana terdengang pantat pria itu yang membuatnya terjatuh pada bak dengan posisi yang dipastikan akan meninggalkan memar di beberapa bagian.

“aduh.”semasih pria itu focus dengan kakinya, nana segera menyalakan air dingin

“aduh dingin .”

“kamu diam di situ sampai otak kamu jernih.” Setelah sudah penuh nana pergi dan tidak lupa mengunci pintu kamar mandi.

“beruntung aku pernah baca tentang hal ini di novel kalau gak bisa-bisa mahkota diambil. Ih ogah banget meningan aku sembelih tuh orang hehehhe.” Nana bergumam sambal berjalan menuju meja makan yang terdapat keresek berisi belanjaan.

“masak bubur deh tuh orang pasti demam jadinya. Maaf ya tuan tapi kamu beruntung ketemu aku jadi gak diapa-apain heheh.” Selain itu seorang pria yang sedang berendam air dingin di kamar mandi sedang menggerutu sekali-sekali karena perlakuan wanita yang baru saja menolongnya.

“kejam banget tuh cewek , sudah si otong sakit nyut-nyutan karena di tendang dan ini gak turun-turun mulu. Aduh pinggang aku juga sakit karena kepentok tadi. Aku ingin balas perlakuannya tapi dia juga sudah bantu aku juga. Kalau dipikir-pikir itu cewek lucu juga.” Karena badannya Lelah dan nafsunya tidak tersalurkan pria itu lama-lama tertidur dia dalam bathub.

“sudah jam 12, itu cowok sudah kali ya. Kasihan juga kalau dibiarin sampe besok bisa mati kedinginan tuh cowok.” Nana berjalan menuju pria itu dan terlihat seorang pria yang sedang tertidur. Badannya mulai menggigil. Nana bisa mendengar suara rintihannya.

“Dingin .”

“ tuan bangun “ sambil menggoyangkan badannya. Air dalam bathub sudah dia ganti dengan air panas saaat mendengar rintihan pria itu. Tak berselang lama mata sayu pria itu terbuka.

“mandilah dengan air panas biar badan kamu enak. Aku sudah bawain baju ganti. Kalau sudah beres keluar ya.” Tadi setelah meninggalkan pria itu di kamar mandi dia segera pergi ke minimarket saat ingin pakaian yang pria itu basah. Beruntungnya masih ada ojek online yang bisa dia pesan.

Kleak

“sini aku bantu .”nana sadar pria itu sudah mulai deman bahkan bila tidak bertumpu pada pintu dia akan jatuh kelantai yang dingin. Nana membopong pria itu menuju kamarnya. “biarlah untuk hari ini dia menempati tempat tidurku.” Gumam nana dalam hati. Dia tidak tega walaupun orang itu pria untuk tidur di sofa dengan kondisi seperti ini.

“jangan dulu tidur , aku sudah buatkan bubur. Mungkin kemalaman tapi kamu tetap harus isi dengan makanan dan makan obat.” Pria itu hanya menganggukan kepala. Dia tidak terlalu memikirkan perkataan wanita itu karena kepalanya sudah mulai pening karena terlalu lama berendam di air dingin. Wanita itu kembali dengan nampan yang sudah berisi semangkuk bubur dan gelas. Nana membantu pria itu untuk duduk dengan bersandar pada bantal sebagai penahan punggung pria itu.

“aaaaa” pria itu membuka tanpa mengeluarkan satu kata dimulutnya. Beberapa saat bubur dalam mangkuk itu sudah habis tanpa sisa.

“minum ini dan tidurlah.” Nana menarik selimut menutupi badan pria itu hanya kepala yang dia biarkan tidak bersembunyi didalam. Pria itupun langsung setelah diselimutin oleh nana. Sebenarnya nana tidak langsung tidur, dia mengambil handuk kecil dan baskom yang Sudah berisi air hangat untuk mengompres dahi pria itu. Nana yang pada dasarnya Sudah terbiasa tidur lalu malam menjadi biasa saja saat harus merawat pria itu. Tepat pukul 2 subuh demam pria itu sudah mulai turun. Nanapun segera berjalan menuju ruang keluarga yang terdapat sofa. Dia membaringkan badannya. Dia tidak begitu suka pake selimut pada dasarnya jadi cuaca dingin tidak mengganggu tidurnya.

 

 

Terpopuler

Comments

Agustia Mentiri

Agustia Mentiri

menarik ceritanya

2023-04-05

1

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

baru ini kisah ceo kena obat perangsang gk kesampaian malah dpt tendangan n rendaman dr cewek asing 😁 baguss...ceweknya kuat pinter

2021-03-30

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!