Bab 2

Sinar matahari memancar masuk kedalam sela hordeng di dalam ruangan. Hal itu membangunkan Alex yang sedang tertidur. Dia merasa sebuah benda berada di dahinya dan dia ambil. “aku ada dimana ya ?” gumamnya pelan sambil mengingat-mengingat apa yang terjadi tadi malam. Sedikit emosinya tersurut saat mengingat kejadian di hotel.

Flashback

Alex sedang membereskan beberapa dokumen tentang proyek dan laporan perkembangan perusahaannya hingga sebuah ketukan menghentikan kegiataanya.

“masuk “

“lex malam ini jam 8.30 kamu ada pertemuan dengan pak Dirga Padrian dari Group Padrian.”

“Hm aku sudah tahu. “

“Sebaiknya kamu hati-hati , apa perlu aku menemanimu ? aku merasa firasat buruk.”

“tidak usah, bukannya kamu harus ke singapore buat ngurus cabang kita disana?”

“iya ,tapi….”

“sudahlah tidak akan terjadi apa-apa”

Alex segera membereskan barangnya karena waktu Sudah jam 8. Jarak dari perusahaanya ketempat hotel memang tidak begitu jauh namun saat jam segini pasti macet. Sesampainya segera menuju meja yang sudah di informasikan oleh pelayan.

“Selamat datang tuan Alex.”

“hm .”

“Silahkan tuan duduk.” Alex melirik wanita muda yang duduk di sebelah pak dirga dia tidak mengira pria tua ini akan membawa seorang  wanita yang tidak pernah dia senangi. Alex tidak terlalu suka berdekatan dengan wanita kalau bukan urusan tentang bisnisnya. Menurutnya meraka hanya orang -orang yang tidak berguna dan hanya tahu cara menghabiskan uang. Dia benci saat melihat wanita terpesona kepadanya ataupun merayunya. Pak Dirga yang sadar akan lirikan pak alex langsung memecahkan keheningan pada meja itu.

“kenalkan tuan alex anak saya Kirana Padrian .”

“Salam kenal tuan alex .” wanita itu menyodorkan tangannya untuk bersalaman namun tidak ditanggapi pria itu.

“mari kita membahas kerja sama kita sambil menunggu pesanan makanan kita datang.”

Pembahasan bergulir namun setiap tanggapan wanita itu yang keluar tidak pernah ditanggapi oleh alex. Hingga seorang pelayan datang membawakan beberapa makan sudah dipesan. Meja itupun kembali hening hanya terdengar suara sendok dan garpuh yang mendeting sesekali.

“saya permisi kebelakang Pak dirga.”

“ayah , aku ingin milikin alex.”

“Tenanglah, ayah sudah  memasukkan obat kedalam anggurnya. itu akan membuat kamu memilikinya anakku. Kamu harus memiliki semua hartanya .” tanpa mereka sadari alex yang sudah mendengar pembincaraan kedua orang itu tanpa meraka sadari. Segera alex keluar menuju mobilnya, saat di pertengahan dia merasa badannya kurang enak. Dia berhenti di depan apotik tepat sebelah mini market. Dia berencana membeli obat. Alex masih mengira kalau badannya cuman deman. Belum sampai tempat dia tuju dia terjatuh karena merasakan jatungnya berdetak sangat kencang  dan buliran keringat mulai membasahi badannya. Dia melihat seorang wanita yang sedang duduk di bangku halte.

“Tolong saya.”

Flashback off

“wanita itu baik, dia benar hanya merawatku.” Gumamnya dalam hati alex bersamaan seseorang membuka pintu kamar itu.

“kamu sudah bangun tuan ?” wanita itu berjalan dan mendudukan diri dipinggir alex. Tangannya ditempelkan pada dahi. Sedangkan saat bersamaan alex merasa terpersonan dengan wanita itu. Ini kali pertamanya dia terdiam saat seorang wanita menyentuh tubuhnya. Dia merasa nyaman saat wanita yang tidak dia kenal menempelkan tangan kecil wanita itu pada dahinya.

“sepertinya demam anda sudah turun, ayo sarapan aku sudah hangatkan bubur tadi malam.”

Wanita itu meninggalkan alex yang masih termangun dengan sosok wanita itu. Dia merasa seketika jantungnya berdetak sangat cepat.”sebaiknya aku memeriksakannya ke dokter.” Gumamnya. Lamunannya terhenti saat suara keras memanggilnya.

“TUAN “

“baiklah tunggu sebentar.” Alex melangkah kakinya keluar dari kamar kecil yang bahkan ukurannya hanya seukuran kamar mandi di rumah pribadinya.

“duduklah dan makan buburnya setelah itu kamu bisa pulang.” Alex merasakan ada kata pengusiran walaupun secara halus. “dia berani mengusirku .” ucapnya dalam hati.

“kenapa makanan kita beda ?” alex melirik semangkuk bubur ayam didepannya dan nasigoreng di depan wanita yang dia tidak tahu namanya.

“Tuan anda sedang sakit , sudah makanlah. Jangan banyak tanya kalau tidak makan juga gak apa-apa.” Alex merasa tersentil diperlakukan seperti ini oleh wanita dihadapannya. Seorang alex yang selalu dipuja oleh kaum wanita sekarang benar-benar dicuekin dan dijutekin. Tidak ada senyum ataup kata memikat perhatian alex tapi alex merasa tertarik karena diperlakukan seperti ini. Setelah selain dengan sarapan dengan keheningan tanpa ada satu kata yang keluar dari keduanya. Hingga perkataan alex memecahkan keheningan pagi ini.

“tuliskan no rekeningmu , aku akan mentransferkan sebagai biaya perawatanku malam tadi.” Ucap alex sambil memberikan handphone canggih yang sudah diduga oleh wanita itu pasti handphone yang sangat mahal.

“tidak usah tuan, aku menganggap perlakuan aku tadi malam salah satu cara membantu seseornag yang membuntuhkan “ ucap nana sambil mengembalikan hp alex ke hadapnya.

“ aku tidak suka dibantah.” Ucap alex dengan nada tegasnya tapi itu tidak mempengaruhi nana karena dia berpikir siap dia bisa memasaknya bos juga bukan.

“sudahlah, aku tidak ingin menerima uangmu. Walaupun hidupku biasa -biasanya tapi aku tidak mengutamakan uang. Ada satu cara buat membayar tadi malam .” ucap nana, alex mendengar perkataan nana merasa wanita ini sama saja dengan wanita yang sering dia temui.” Aku pikir kamu berbeda tapi ternyata sama saja .”

“Aku tidak ingin menjadi pacar kamu atau suamimu nona.” Ucap alex, nana yang mendengarnya hanya bingung dan akhirnya tertawa cukup keras. Hal itu membuat alex kesal.” Apa yang lucu dengan ucapanku?” ucapnya dalam hati.

“HAHAHAHAHA,aduh di pagi hari kamu Sudah membuat gonyolan tuan , siapa juga yang ingin memintamu jadi pacar dan suamiku? Aku tidak berminat. Tuan terlalu percaya diri.” Ucap nana. Perkataan nana membuat alex terdiam seketika dan sebal mendengarnya dia merasa baru saja ditolak secara langsung.

“terus kamu ingin apa ?” ucap alex dengan nada datar.

“aku ingin tuan menganggap malam ini dan pagi ini tidak pernah terjadi. Jadi saya harap kita saat suatu bertemu anggap saja tidak saling kenal bagaimana?” ucap nana. Alex terkejut bukan main. Dia merasa sebuah sampah yang dibuang oleh wanita ini. “ apa-apaan pemintaannya siapa juga yang menganggapnya” gumamnya dalam hati.

“nama kamu siapa nona?” ucap alex mengalirkah pembicaraan. Dia tidak ingin membahas itu semua.

“aku tidak akan memberitahumu dan menanyakan namamu juga tuan” ucap nana

“ kamu tidak tahu aku ?” ucap alex yang dijawab gelengan kepala. ‘ dia tinggal dimana selama ini , apa dia tidak pernah melihat aku di tv ataupun internet.’

“sudahlah tuan bisakah anda meninggalkan rumahku sekarang,” ucap nana dengan wajah yang sedikit jutek. Dia ingin menghabiskan waktunya tiduran di tempat tidur. Matanya masih mengantuk karena baru tidur beberapa jam.

“aku akan kembali kesini lagi sekarang aku pergi dulu.” Ucap alex berjalan menuju pintu apartement hingga sebuah suara dari wanita yang sedang memahami perkataan itu berteriak cukup keras tapi bisa memunculkan senyum tipis pada wajah tampah bagaikan ukiran dewa Yunani.

“APA? JANGAN DATANG KERUMAH AKU LAGI.  KAMU TIDAK DENGAR UCAPANKU TADI HEY TUAN .” ucap nana sambil berjalan menuju pintu keluar apartementnya.

“Aku tidak peduli kamu tidak bisa melarangku nona, dan terima kasih atas tadi malam.” Ucap alex dengan penutup suara pintu di tutup dari luar. Nana yang mendengar perkataan pria yang dia tidak kenal membuatnya kesal di pagi hari.

“aku menyesal menolongnya tadi pagi. Tahu gitu aku biarkan dia diluar biar mati kedinginan atau berhubungan badan dengan anjing liar.”ucap nana sambil berjalan menuju kamarnya.

Dilain tempat alex yang sedang berjalan keluar dari area apartement nana, sebuah mobil berhenti di depannya. Tadi sebelum makan dia sudah menghubungi supir pribadinya sekaligus asisten pribadinya. Dia beruntung hpnya anti air jadi tidak rusak saat terendam air tadi malam.

“rico cari informasi wanita yang aku kirimkan photo ke kamu .” ucap alex. Alex tersenyum saat melihat photo wanita yang sedang duduk di meja makan sambil tersenyum tipis. Tadi sebelum menuju meja makan dia mengambil photo dulu nana.

“kamu sangat menarik, tunggulah kamu akan menjadi milik Alexandrea,”ucap alex tanpa sadar sebuah senyuman tipis pada wajah tampan pria itu yang sangat jarang tersenyum bahkan didepan keluarganya. Alex tidak sadar rico sedari tadi sudah memperhatikannya dari kaca sepion. Dia sedikit bingung dengan tingkah tuannya tapi juga tersenyum melihat senyuman yang sangat tipis itu.

- Bersambung -

Makasih yang sudah baca cerita aku, maaf ya kalau masih banyak typo bertebaran. Jangan lupa like dan vote. Kalau bisa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar biar author semakin semangat update cerita tuan alex dan nana .

Terpopuler

Comments

Agustia Mentiri

Agustia Mentiri

lanjuuuut

2023-04-05

0

greenindia

greenindia

perbaiki typo nya thor...
semangat😊😊😊😊

2021-04-01

0

Kurnia P Lestari Lestari

Kurnia P Lestari Lestari

visualnya donh

2021-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!