Episode 20 Pencegah kehaliman

“Mas....” suara Anna mengejutkannya. Satria menoleh dan mendapati Anna berdiri di hadapannya dengan telapak tangan terjulur di depan wajahya.

“Apaan nih?” tanya Satria tak mengerti maksud Anna.

“Aku minta uang, Mas. Untuk Hendi, dia belum bayar uang kuliah.“

Satria mengernyitkan keningnya. Memijat-mijat pangkal hidungnya yang mendadak tak nyaman dia rasa.

“Minta duit mulu sih,“ keluh nya kesal tanpa basa-basi.

“Mas, masa mas tega Hendi gak kuliah gara-gara gak bayaran," rengek Anna sementara menempatkan bokongnya dengan manja ke atas paha kokoh Satria dan melingkarkan kedua lengannya bergelayutan di lehernya.

“Tapi kemarin kan baru aku kasih juga. Ann. Bilangin sama adik kamu itu, jangan foya-foya terus.” Nada suara Satria mulai meninggi, menunjukan protesnya karena kelakuan adik ipar nya yang tak pernah ada sudahnya meminta uang padanya, tentu saja melalui Anna.

“Jadi mas gak mau ngasih nih? Ya udah aku jual perhiasan ku dulu deh untuk bayaran kuliah adikku. Atau memelas dulu untuk minta cash bon sama bos ku. Aku gak mau keluarga ku ngebully aku karena punya suami pelit.” rajuk Anna dan seketika bangkit dari atas paha Satria kemudian memutar badan hendak menuju kamar.

“Ehh, Anna. Tunggu,” cegah Satria seraya menangkap tangan Anna dan mendudukannya kembali di sebelahnya.

“Berapa bayaran kuliah adik kamu?” suara Satria seketika melembut.

“Hmmm. Katanya sih enam juta, Mas.“

Tanpa bertanya lagi Satria mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan debit card nya pada Anna.

“Nomor pin nya nanti aku telpon pas kamu mau ambil uang ya.“

Seketika senyum Anna mengembang lebar. Matanya membulat sempurna menatap kartu sakti milik Satria yang dia yakin saldonya bahkan cukup untuk membeli satu unit mobil lagi.

“Aku jadi makin cinta sama kamu, Mas.” ucap Anna merayu.

CUP....  Kecupan hangat mendarat di pipi Satria.

“Pinter bener ngerayu nya, kayak sales panci,” ucap Satria dengan menyungging senyum tipis.

“Ah, Mas. Aku gak lagi ngerayu, Mas. Beneran aku bangga banget jadi Istri kamu, walaupun cuma siri. Istri kok di umpetin gini ya?”

“Yang minta di nikahin siri siapa?” ledek Satria sambil menunjuk hidung Anna.

“Iya, emang aku sih. Abis kalo Mas nikahin aku bulan Desember kelamaan, Mas. Aku nya gak kuat nunggu lama-lama.”

“Ciyeee, ngebet ya?”

“Iyah, kayak sekarang nih, aku ngebet banget. Gak kuat liat kamu tambah macho begini, bawaannya pengen ngamar mulu.”

Kode dari Anna untuk Satria, namun pria itu seperti pura-pura tak mengerti atau memang tak mengerti sungguhan?

“Mau ngapain?” tanya Satria heran ketika kedua tangannya di tarik Anna.

“Olahraga yuk.” Anna mengerlingkan sebelah matanya, menggoda Satria.

“Yaaah, aku gak bawa sepatu olahraga. Yank.”

“Gak perlu pake sepatu, justru olahraga yang satu ini enaknya gak pake apa-apa, Mas.”

“Ashiiaapp, pasti di ajak gelud ....” seru Satria dengan ekspresi kegirangan.

Satria menurut ketika Anna menarik nya masuk ke kamar. Dan dengan nafsu yang sudah tak terbendung lagi, wanita cantik itu memereteli satu persatu pakaian Satria hingga menyisakan boxer yang menutupi 'Si Jeki' nya.

Anna yang tampak sangat menggoda menguak cepat baju tidurnya yang hanya dilapisi piyama tipis, hingga tubuh polosnya terpampang di hadapan satria.

Dengan gerakan seduktiffnya dia mendorong tubuh Satria ke atas ranjang, dan lekas menaiki tubuh berotot sedang itu. Tanpa buang waktu, dihujaninya leher kokoh Satria dengan kecupan dan jilatan hangat di sertai seruput- seruput lembut yang mencetak stempel kepemilikannya di beberapa titik.

Tentu saja membuat Satria makin bergairah, namun di saat seperti itu tiba-tiba dia teringat saat dimana Danisha memergoki segerombolan stempel kepemilikan di sekujur dada dan lehernya tempo hari. Betapa malu nya dirinya saat itu.

“Anna, jangan di cupaang ya. Aku kegelian,” pinta Satria dengan polosnya.

Namun Anna tak menggubris permintaannya. Makin lancar jaya dia menyedot ke semua permukaan kulit satria yang tergolong putih untuk ukuran seorang laki-laki.

“Anna___ Aku belum mandi Loh, kamu gak geli gitu?”

“Mas, bawel banget sih! Udah nikmatin aja.” protes keras Anna di sela kegiatan nikmatnya.

“Tapi Anna___Please jangan atuh,”

“Maass, aku gigit nih punya kamu.” ancam Anna menunjuk 'Si Jeki' yang kini berdiri tegak kokoh dan tengah berada di dalam genggamannya.

“Aaawww....Attuuutt!!!” seru Satria dengan sok imutnya menggigit jari kelingkingnya. Dan akhirnya menyerah pasrah tubuhnya di permak habis oleh Anna.

Satria menatap lurus wajah Anna yang tampak begitu menggairahkan baginya. Dengan perlahan Satria membalikkan tubuh Anna yang tadinya berada di atas tubuhnya kini bertukar posisi. Di kecup nya bibir Anna dan mengendus ke semua bagian wajahnya, menyebarkan kecupan di lekukan leher jenjang Anna. Hingga turun ke bagian dada yang sudah terbuka. Sejenak menyesap dua gundukan berukuran sedang, lalu kembali lagi menyusuri kulit leher jenjang milik Anna.

Di pagutnya bibir Anna kuat kuat, seraya 'Si Jeki' yang berada di sektor bawah gencar bertugas mencari-cari sarang kehangatannya.

Setelah menemukan posisi sempurnanya, digerakan pinggulnya turun naik dengan lembut dan pelan. Meresapi gesekan antar kulit yang memberi sensasii luar biasa untuknya.

Dan gerakan lembut itu perlahan mulai menanjak ritme nya. Gerakannya semakin di percepat membuat tubuh Anna berguncang hebat. Anna yang menatap lurus dan tajam ke wajah Satria yang mulai memerah, tersenyum dengan raut sensuall. Sebagai wanita yang lebih berpengalaman dalam urusan ranjang, dia tahu air muka yang terpampang di wajah Satria kini menuju detik-detik pelepasannya.

Dan benar saja, menyesuaikan dengan ritme gerakan Satria yang makin tinggi, Anna berhasil menemukan titik klimakssnya, begitu pun Satria. Keduanyapun melenguh panjang, erangan mereka saling bersahutan dan kelopak mata yang sama-sama terpejam rapat merasakan sensasii kenikmatan dunia yang tiada tara.

Satria menghela nafasnya panjang dan puas. Dengan bertumpu pada kedua lututnya yang mengangkangi tubuh Anna, dia menjatuhkan tubuhnya perlahan menindih tubuh polos yang telah basah berkeringat itu. Kepalanya terjatuh di ceruk leher Anna seraya menarik nafas nya beberapa kali untuk mengatur debaran jantungnya yang perlahan mulai berdegub normal seperti sedia kala.

Perlahan Satria bangkit dari ranjang dan menempatkan dirinya di tepinya dengan penampakan wajah yang tersenyum penuh kepuasan. Namun senyum itu mendadak terhapus ketika pandangannya terbentur pada sebaris pil kecil di dalam kemasan tipis berwarna silver. Diraihnya barisan pil itu lalu di bawanya lebih dekat ke hadapan matanya.

“Pil KB ?” gumamnya pelan. Namun mampu tertangkap oleh indera pendengaran Anna.

“Ann, kamu minum ini?” Di perlihatkannya kemasan pil itu kehadapan Anna yang masih terlentang di belakangnya.

Anna mengangguk. “Iya, Mas. Untuk pencegahan,” jawab Anna santai.

Satria memutar kembali tubuhnya menyamping di sebelah Anna dan menatap Anna tajam.

“Sejak kapan kamu konsumsi ini?“

“Sejak kita nikah, Mas. Aku sengaja minum itu, karena aku gak mau hamil dulu untuk saat ini,” Masih dengan nada suara santainya Anna menjelaskan.

“Kamu gak takut kalo ada apa-apa nanti sama peranakan kamu, Ann? Kok justru aku yang takut ya.” ujar Satria cemas menatap Anna.

“Gak usah takut, Mas. Itu sementara aja kok. Nanti kalo waktunya kita sudah menikah resmi dan aku juga udah yakin pengen punya anak ya aku gak konsumsi itu lagi. Tenang aja. Dijamin aman. Teman –teman aku semua pada pake itu untuk pencegah kehamilan, dan yang pasti gak bikin gendut.”

“Ya ampun, Ann. Kalo cuma untuk pencegah kehamilan sementara, lebih bagus aku aja yang pake pelindung. Aku gak mau kamu kenapa-napa nanti. Gimana pun juga aku pengen punya anak, Yank.”

“Mas, kalo kamu yang pake pelindung aku nya yang gak puas, Mas. Jadi Gak enak rasanya. Gak hot.” ucap Anna seraya mengedipkan sebelah matanya pada Satria. Sementara pria itu melongo cemas dengan apa yang di dapatinya saat ini.

“Ya udah, kalo kamu mau berasa lebih hot, aku pake k0nd0m yang rasa cabe keriting aja. Mau?”

Sebenarnya Satria berkata serius dengan segala kepolosannya, namun justru membuat Anna tergelak geli hingga menutup wajahnya dengan bantal. Entah karena raut polos Satria atau karena perkataannya itu.

“Pokoknya aku gak mau kamu minum pil ini lagi. Biar aku yang pake pelindung. Besok aku borong di apotik. Kamu suka rasa apa? Strobery? Rasa pisang? Atau Rasa kari ayam?“ tawar Satria sambil meletakkan kasar barisan pil berbalut kemasan silver itu ke atas meja nakas.

“Ya terserah Mas deh, cariin yang bergerigi, biar ada geli-geli gimana gitu.”

“Hah? Bergigi? Serem amat.” Satria menoleh terkejut pada Anna.

“Pokoknya Mas cari aja di apotik, ada kok. Sekalian gel nya juga ya biar gak seret.”

“Gel apa lagi tuh? Kayak nya kamu paham banget soal perk0nd0man. Jangan-jangan nama kamu dulu si Yanto bukan Yanna. Curigation gue,” seloroh Satria dengan raut curiga menatap Anna yang makin tergelak mendengar ocehannya.

“Di tanya bener-bener malah ngakak. Perempuan yang aneh. Yo wis lah, aku pulang ya. Inget omongan ku. Buang Ini pil. Besok kalo aku liat kamu masih minum ini lagi, aku talak tilu kamu.” ancam Satria seraya bangkit dari tepi ranjang dan melangkah menuju kamar mandi, tanpa menoleh lagi pada Anna yang lekas menyambar Pil kecil itu dan menyembunyikannya di laci nakas.

“Ya, pulang lah sana ke ibu mu. Gak bisa tidur kali kalo belum ***** sama Ibunya. Dasar anak mami,” gumam Anna sambil mendengus sebal membayangkan wajah Ibu mertuanya.

Setiap kali Satria berkunjung ke apartement ini selepas jam kantor, sekitar jam enam sore dan paling lama hanya dua jam menemaninya lalu kembali pulang begitu saja dengan alasan khawatir pada sang Ibu. Itulah hal yang paling menyebalkan baginya. Dia merasa benar-benar di nomor duakan.

Dia tahu Ibunya Satria tak menyukainya. Beberapa kali Satria membawanya ke rumah Ibunya dan mencoba mendekatkan dirinya pada wanita yang melahirkan Satria itu namun nampak jelas sekali dirinya mendapat penolakan, walaupun dengan penolakan secara halus namun tetap saja itu menyakitkan bagi Anna. Terlebih sikap Satria yang tampaknya sangat menurut dan patuh pada Ibu nya. Hingga hubungan merekapun sementara ini harus disembunyikan sampai menunggu waktu yang tepat bagi Satria untuk terbuka pada Ibunya.

Haiiii....Yang Hot Hot lama bener lolos review nya, gaesss

Sabar yak... Jangan lupa Like, Vote, favorite, Kri Sar di koment. Oke,

Happy Reading ....

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Anna biasa celup sana celup sini, bahkan mungkin masih dilakukan setelah nikah ama bang sat

2023-02-24

0

Yessyka June

Yessyka June

helehhh.... dah nampak lah sifat asli yana maryana tuh 😁

2021-05-29

1

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

kenapa satria seperti orang bego bngt y di depan maryanah

2020-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 PROLOG
2 Episode 2 Positif
3 Episode 3 Panik
4 Episode 4 Ketahuan
5 Episode 5 Permohonan
6 Episode 6 Kesepakatan
7 Episode 7 Penyelamat
8 Episode 8 Menjemput impian
9 Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10 Episode 10 Rumah Baru
11 Episode 11 Miyabi wanna be
12 Episode 12 cincin dan kebaya
13 Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14 Episode 14 Dokter Kandungan
15 Episode 15 Yana Maryana?
16 Episode 16 Malam kecewa
17 Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18 Episode 18 Stempel Bertebaran
19 Episode 19 Witing Tresno
20 Episode 20 Pencegah kehaliman
21 Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22 Episode 22 Gundah Gulali
23 Episode 23 Tresno karo kowe
24 Episode 24 Pak Joseph
25 Episode 25 Atur Strategy Perang
26 Episode 26 Simalakama (lagi)
27 Episode 27 Tabur Tuai
28 Episode 28 A day with Dokter Miki
29 Episode 29 Panaashhh menanti
30 Episode 30 Battle is begin
31 Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32 Episode 32 Gencatan Senjata
33 Episode 33 KamuFlase
34 Episode 34 Kedatangan Ibu
35 Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36 Episode 36 Choose one or another
37 Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38 Episode 38 Cemburu Buta
39 Episode 39 Buka dulu topengmu
40 Episode 40 Going Home
41 Episode 41 First Kiss
42 Episode 42 Maaf
43 Episode 43 Tragedi opor ayam
44 Episode 44 Bad Intention
45 Episode 45 Gagal lagi
46 Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47 Episode 47 Hasrat Ngidam
48 Episode 48 Six Months
49 Episode 49 Kartu As Kedua
50 Episode 50 Di antara dua pilihan
51 Episode 51 Tak harap kembali
52 Episode 52 Rebut dan pertahankan
53 Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54 Episode 54 Bersekutu
55 Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56 Episode 56 Di sidang
57 Episode 57 Dinner for Reward
58 Episode 58 Shoping and kidnaping
59 Episode 59 Confession
60 Episode 60 Dilema Danisha
61 Episode 61 Prepare for the worst
62 Episode 62 Prepare for the worst 2
63 Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64 Episode 64 Keputusan
65 Episode 65 Ranjang Biru
66 Episode 66 The Angryman
67 Episode 67 Facing The Fact
68 Episode 68 Facing the Fact #2
69 Episode 69 Luluh Lantak
70 Episode 70 Vonis Hakim
71 Episode 71 Two Musketers
72 Episode 72 Smackdown
73 Episode 73 Mak comblang
74 Episode 74 Backstreet
75 Episode 75 Backstreet #2
76 Episode 76 Rebelation
77 Episode 77 Escape For Nothing
78 Episode 78 Separation
79 Episode 79 Secret of Anna
80 Episode 80 Never leave you alone
81 Episode 81 Take you Home
82 Episode 82 Something Close fit
83 Episode 83 Black Cloud
84 Episode 84 Using for Loving
85 Episode 85 Thanx to CeceTipi
86 Episode 86 Mission UnComplished
87 Episode 87 Interogation cause of curigation
88 Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89 Episode 89 Two Daddies
90 Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91 Episode 91 Last Assignment
92 Episode 92 Second War
93 Episode 93 Who's that guy?
94 Episode 94 Only God Knows
95 Episode 95 Little Angel has lying down
96 Episode 96 Feeling Guilty
97 Episode 97 Keputusan
98 Episode 98 Goodbye First Love
99 Episode 99 Endless Regret
100 Episode 100 Forgiving for Moving on
101 Episode 101 Make a Peace to Memories
102 Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103 Episode 103 Damn, I Love You
104 Episode 104 Falling Down
105 Episode 105 Escape from You
106 Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107 Episode 107 Feeling the same
108 Episode 108 Somewhere only she knows
109 Episode 109 Damn, I meet you again!
110 Episode 110 Meeting and Missing
111 Episode 111 Meet Satria
112 Episode 112 Hide and seek
113 Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114 Episode 114 Kung Fu Master
115 Episode 115 Loving You, Not Having You
116 Episode 116 Wait for me!
117 Episode 117 Good bye, Good guy
118 Episode 118 Pursuit of Happiness
119 Episode 119 Heart Breaker
120 Episode 120 Family is everything
121 Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122 Episode 122 my ex rival
123 Episode 123 Cancellation
124 Episode 124 Scary Moment
125 Episode 125 Absurb moment
126 Episode 126 Lovely moment
127 Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128 Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129 Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130 Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131 Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132 Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133 Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134 Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135 Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136 Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137 Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138 Episode 138 (The End) Si Trouble Maker
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Episode 1 PROLOG
2
Episode 2 Positif
3
Episode 3 Panik
4
Episode 4 Ketahuan
5
Episode 5 Permohonan
6
Episode 6 Kesepakatan
7
Episode 7 Penyelamat
8
Episode 8 Menjemput impian
9
Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10
Episode 10 Rumah Baru
11
Episode 11 Miyabi wanna be
12
Episode 12 cincin dan kebaya
13
Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14
Episode 14 Dokter Kandungan
15
Episode 15 Yana Maryana?
16
Episode 16 Malam kecewa
17
Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18
Episode 18 Stempel Bertebaran
19
Episode 19 Witing Tresno
20
Episode 20 Pencegah kehaliman
21
Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22
Episode 22 Gundah Gulali
23
Episode 23 Tresno karo kowe
24
Episode 24 Pak Joseph
25
Episode 25 Atur Strategy Perang
26
Episode 26 Simalakama (lagi)
27
Episode 27 Tabur Tuai
28
Episode 28 A day with Dokter Miki
29
Episode 29 Panaashhh menanti
30
Episode 30 Battle is begin
31
Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32
Episode 32 Gencatan Senjata
33
Episode 33 KamuFlase
34
Episode 34 Kedatangan Ibu
35
Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36
Episode 36 Choose one or another
37
Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38
Episode 38 Cemburu Buta
39
Episode 39 Buka dulu topengmu
40
Episode 40 Going Home
41
Episode 41 First Kiss
42
Episode 42 Maaf
43
Episode 43 Tragedi opor ayam
44
Episode 44 Bad Intention
45
Episode 45 Gagal lagi
46
Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47
Episode 47 Hasrat Ngidam
48
Episode 48 Six Months
49
Episode 49 Kartu As Kedua
50
Episode 50 Di antara dua pilihan
51
Episode 51 Tak harap kembali
52
Episode 52 Rebut dan pertahankan
53
Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54
Episode 54 Bersekutu
55
Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56
Episode 56 Di sidang
57
Episode 57 Dinner for Reward
58
Episode 58 Shoping and kidnaping
59
Episode 59 Confession
60
Episode 60 Dilema Danisha
61
Episode 61 Prepare for the worst
62
Episode 62 Prepare for the worst 2
63
Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64
Episode 64 Keputusan
65
Episode 65 Ranjang Biru
66
Episode 66 The Angryman
67
Episode 67 Facing The Fact
68
Episode 68 Facing the Fact #2
69
Episode 69 Luluh Lantak
70
Episode 70 Vonis Hakim
71
Episode 71 Two Musketers
72
Episode 72 Smackdown
73
Episode 73 Mak comblang
74
Episode 74 Backstreet
75
Episode 75 Backstreet #2
76
Episode 76 Rebelation
77
Episode 77 Escape For Nothing
78
Episode 78 Separation
79
Episode 79 Secret of Anna
80
Episode 80 Never leave you alone
81
Episode 81 Take you Home
82
Episode 82 Something Close fit
83
Episode 83 Black Cloud
84
Episode 84 Using for Loving
85
Episode 85 Thanx to CeceTipi
86
Episode 86 Mission UnComplished
87
Episode 87 Interogation cause of curigation
88
Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89
Episode 89 Two Daddies
90
Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91
Episode 91 Last Assignment
92
Episode 92 Second War
93
Episode 93 Who's that guy?
94
Episode 94 Only God Knows
95
Episode 95 Little Angel has lying down
96
Episode 96 Feeling Guilty
97
Episode 97 Keputusan
98
Episode 98 Goodbye First Love
99
Episode 99 Endless Regret
100
Episode 100 Forgiving for Moving on
101
Episode 101 Make a Peace to Memories
102
Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103
Episode 103 Damn, I Love You
104
Episode 104 Falling Down
105
Episode 105 Escape from You
106
Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107
Episode 107 Feeling the same
108
Episode 108 Somewhere only she knows
109
Episode 109 Damn, I meet you again!
110
Episode 110 Meeting and Missing
111
Episode 111 Meet Satria
112
Episode 112 Hide and seek
113
Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114
Episode 114 Kung Fu Master
115
Episode 115 Loving You, Not Having You
116
Episode 116 Wait for me!
117
Episode 117 Good bye, Good guy
118
Episode 118 Pursuit of Happiness
119
Episode 119 Heart Breaker
120
Episode 120 Family is everything
121
Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122
Episode 122 my ex rival
123
Episode 123 Cancellation
124
Episode 124 Scary Moment
125
Episode 125 Absurb moment
126
Episode 126 Lovely moment
127
Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128
Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129
Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130
Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131
Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132
Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133
Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134
Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135
Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136
Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137
Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138
Episode 138 (The End) Si Trouble Maker

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!