Episode 5 Permohonan

POV Author.

Empat orang dewasa yang duduk di ruang tamu itu terdiam sesaat. Hanya saling melempar pandang satu sama lain secara bergantian.

Pak Andri yang duduk disamping Bu Freya sebenarnya sudah gelisah menunggu jawaban dari pemuda di hadapannya itu, setelah panjang lebar dia menjelaskan duduk persoalan dan maksud kedatangannya saat ini.

Namun dengan sikap keningratannya yang memang sangat dia junjung tinggi, dia berusaha bersikap setenang mungkin. Bersikap sebijaksana mungkin dan tetap menunjukan kematangan emosionalnya di hadapan semuanya.

“Apa laki-laki itu benar-benar gak ketemu, Pa?” Pemuda di seberang meja Pak Andri membuka suara juga akhirnya. Setelah sekian lama terdiam dan terbungkam ketika mendengarkan maksud dan permintaan Pak Andri dan Bu Freya pada dirinya.

“Gak ketemu, Sat. Papa sudah nyebar orang suruhan papa untuk cari dia tapi gak ketemu juga. Petunjuk yang di dapatkan dari hotel tempat dia bekerja gak banyak membantu, minim sekali. Alamat di kartu identitasnya pun sudah lama ditempati orang lain,“ tutur Pak Andri masih dengan nada suara yang datar walaupun ada rasa geram di hatinya.

“Aneh, hilang di telan bumi itu orang. Udah enakenak main tinggal aja. Laki-laki gak bertanggung jawab,” gumam pemuda itu lagi. Pelan namun terdengar jelas menunjukan rasa kesal dan prihatin. “Kasihan Sha.“

“Ya karena itulah, Papa minta kamu pertimbangkan permintaan Papa tadi. Cuma kamu harapan Papa dan Mama saat ini. Bagi Papa kamu juga adalah anak Papa yang harus menjunjung nama baik dan kehormatan keluarga kita,” ucap Pak Andri berusaha tegas namun sebenarnya memelas.

Bukan seperti sebuah permintaan tapi lebih terdengar seperti sebuah perintah. Itulah yang terasa di benak pemuda di hadapan Pak Andri ini.

Dia pun hanya mengangguk menatap nanar wajah Pak Andri, lalu bergantian menatap wajah Bu Freya yang juga balas menatapnya dengan sorot mata memelas. Kemudian tertunduk lagi setelah menghela nafasnya yang begitu berat.

Diliriknya sekilas sosok ibunda yang duduk di sebelahnya. Wanita berusia setengah abad yang melahirkan dirinya itu hanya menatapnya dengan tatapan lembut seraya mengusap lengan kokohnya. Memberikan ketenangan tersendiri baginya dengan sentuhan sayang dari sang ibunda tercintanya.

“Kamu gak perlu jawab sekarang, Sat. Papa kasih waktu untuk kamu mempertimbangkan dan memikirkan masak -masak semua perkataan papa tadi. Papa percaya kamu pasti paham mana keputusan yang terbaik yang harus kamu ambil.“

Kembali pemuda itu hanya mengangkat wajahnya dan mengangguk. Bukan tak sanggup bicara, tapi benaknya tengah berputar-putar berusaha mencerna baik-baik semua perkataan dan permintaan Pak Andri dan Bu Freya sejak awal kedatangan mereka ke rumahnya.

“Baiklah, Pa. Akan aku pertimbangkan,“ ucapnya seraya menyungging senyuman yang dia paksa.

Pak Andri membalas dengan anggukan dan melempar senyum bijaknya. Tak lama Kemudian, beranjak dari duduknya di ikuti oleh Bu Freya di sebelahnya.

“Kalo begitu Papa dan Mama pulang dulu. Jangan lupa, Papa tunggu jawaban kamu secepatnya, ya.”

Begitulah Pak Andri. Permainan kata-katanya begitu sempurna. Terdengar tak meminta tapi yang tersirat adalah sebuah perintah. Membuat lawan bicaranya terpaksa dan mau tak mau mematuhi perkataannnya.

Pemuda dan Ibundanya itu pun ikut beranjak dan mengantar pasangan suami istri itu menuju mobil mewah mereka dengan seorang supir yang sudah menunggu di balik kemudi.

Sejenak Pak Andri berbalik menatap wajah pemuda itu sebelum memasuki Limousinnya.

“Kamu sudah dewasa sekarang, sudah jadi orang sukses. Papa dengar perusahaan kamu masuk top five nominasi Property Award, ya?”

“Alhamdulillah, Pa. Itu semua berkat doa dan dukungan Papa dan Mama Freya juga.”

“Papa bangga sekali sama kamu. Papa yakin almarhum ayahmu di surga sana juga sangat bangga melihat keberhasilan puteranya ini,” puji Pak Andri seraya menepuk-nepuk bahu tegap pemuda itu dengan rasa bangga .

Pemuda itu kembali tersenyum seraya menarik jemari ibundanya untuk mendekat padanya.

“Kamu berhasil mendidik puteramu, Wi. Kamu ibu yang hebat.” Pak Andri beralih perhatian pada Ibu Dewi, ibunda pemuda itu.

“Aku cuma menjalankan amanat almarhum Bang Sechan aja, Ndri. Kesuksesan putera satu-satunya ini ya memang berkat dukungan kamu dan Freya selama ini,” tutur Bu Dewi dengan bahasanya yang sangat halus dan menenangkan.

“Baiklah, kami pamit dulu. Mbak Dewi jaga kesehatan ya. Mainlah ke rumah, Sha sering nanyain Mbak Dewi, katanya kangen dengan opor ayam buatan Mbak Dewi,“ sambung Bu Freya dengan bahasa yang tak kalah lembutnya di sertai dengan senyuman manis yang terhias di bibir merahnya.

“Iya, Frey. Insya Allah aku akan mampir ke rumah kalian. Titip salamku untuk Sha, ya. Aku juga kangen sama anak cantik itu,” balas Bu Dewi lagi.

“Baik, Mbak, nanti aku sampaikan salam Mbak Dewi untuk Sha. Kami pamit ya. Assalammualaikum.”

“Waalaikumsalam,” balas Bu Dewi dan putera tampannya yang berdiri sambil merengkuh bahu sempit nya.

POV SATRIA.

Kepulangan papa Andri dan mama Freya barusan menyisakan kegundahan di hatiku.

Semua cerita yang disampaikan di awal kedatangan mereka malam ini membuatku tak sanggup berkata-kata. Aku hanya bisa mendengar dan turut merasakan keprihatinan yang mendalam dengan keadaan yang di alami Danisha, adik angkatku.

Puteri kesayangan keluarga Andri Putera Bintang itu kini tengah berbadan dua. Akibat perbuatan laki-laki yang tak punya nyali untuk bertanggung jawab.

Aku, Satria Sechan. Pemuda yang ditemui Papa Andri dan Mama Freya barusan.

Aku adalah anak angkat dari Andri Putera Bintang. Beliau adalah sahabat karib almarhum ayahku sejak keduanya masih sama-sama tinggal di kampung halaman kami di pulau Sumatera. Saat beranjak usia dewasa keduanya menekuni dunia bisnis retail bersama di ibukota.

Namun ketika Papa Andri melanjutkan kuliah pasca sarjananya ke Jerman dan menikahi wanita Jerman yang setengah darahnya mengalir darah Solo, Mama Freya, ayahku menjalankan manajemen bisnisnya seorang diri.

Hingga nasib buruk menimpa keluarga kami. Bisnis ayah hancur karena ditipu oleh rekan bisnisnya, meninggalkan hutang yang jumlahnya sangat banyak dan rumah kami pun ikut di ambil alih oleh bank.

Sejak itu ayahku jatuh sakit karena tak kuat menghadapi getirnya kenyataan hidup hingga akhirnya berpulang ke pangkuan Illahi.

Di usiaku yang masih sepuluh tahun, aku harus merelakan orang terkasih ku pergi meninggalkan aku dan ibu untuk selama-lamanya.

Sejak kepergian ayah, Papa Andri dan Mama Freya lah yang membantu kehidupanku dan ibu. Mereka menanggung semua biaya hidup kami hingga mensupport biaya sekolahku sampai lulus dengan predikat Cum Laude dari sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Barat.

Mereka adalah orang-orang yang berhati baik. Aku sangat terharu dan berterima kasih karena mereka telah mengangkat aku sebagai anak mereka dan dengan suka rela meminjamkan nama keluarga besarnya sebagai referensi untuk mendongkrak image perusahaanku yang bergerak di bidang property dan proyek pembangunan pemerintah.

Maka jika ada yang mengatakan ‘Apalah arti sebuah nama’, aku sangat menampiknya. Karena bagiku sebuah nama itu sangat berarti besar dan itu terbukti padaku.

Bahkan bukan hanya namanya yang beliau pinjamkan untukku, Papa Andri juga dengan sangat ikhlasnya menggelontorkan Rupiah yang sangat besar sebagai modal awal bisnis property ku.

Perlakuan Papa Andri dan Mama Freya padaku tak jauh berbeda dengan perlakuan mereka pada Danisha, puteri semata wayangnya yang usianya terpaut delapan tahun di bawahku.

Kasih sayang mereka pada Danisha tak berbeda kepadaku. Aku merasa bukan lagi sebagai anak angkat, tapi sudah terikat pertalian bathin yang sangat kuat pada mereka. Termasuk pada Danisha yang sudah aku anggap sebagai adik kecilku sendiri.

Dan kini, aku tertunduk di ruang kerjaku. Menekuri ujung meja ku dengan pikiran yang tak menentu.

Permintaan papa Andri dan mama Freya kembali terngiang di benakku seperti sebuah kaset rusak yang terus berulang-ulang mengusik saraf otakku.

“Kali ini papa mohon bantuan kamu, Sat. Karena cuma kamu satu-satunya yang bisa Papa andalkan. Nikahi Danisha. Jadikan dia istrimu. Kamu tau, kan apa resikonya jika orang di luar sana tau Danisha hamil tanpa ada suami. Apalagi kalau sampai tercium media, bisa hancur nama baik keluarga kita terutama bisnis Papa dan Mama mu ini.”

Itu permintaan Papa Andri dan Mama Freya pada ku tadi. Permintaan yang sangat jauh dari dugaanku sebelumnya.

Awalnya aku pikir Papa Andri memintaku untuk mencari b4jingan tengik yang telah menghamili Danisha, ternyata bukan itu.

Justru Aku yang di minta untuk menikahi adik angkatku itu untuk menyelamatkan kehormatan dan nama baik keluarga besar.

Sejujurnya, itu permintaan yang sangat berat untukku. Bukan karena aku tak tau berterima kasih atau tak tau membalas hutang budi pada orang yang telah sangat baik padaku dan Ibu. Tapi itu tak sesuai dengan prinsip hidupku.

Bagiku suatu pernikahan itu harus di dasari dengan cinta, bukan karena terpaksa atau di paksa.

Suatu hubungan yang di landasi dengan keterpaksaan akan berakhir dengan kesengsaraan. Itu menurutku dan selalu aku tanamkan sejak aku mengenal cinta.

Karena prinsip hidupku itulah aku hanya ingin menikah dengan wanita yang memang aku cintai dan dia mencintai aku.

Anna. Wanita yang sudah dua tahun ini mengisi hari-hariku dan membuatku merasakan getaran indah di hatiku. Wanita anggun yang sangat cantik, pintar dan mandiri.

Walaupun bukan wanita yang pertama untukku, tapi Annalah yang membuatku merasakan sebenar-benarnya jatuh cinta. Aku tergila-gila padanya.

Begitu pun dia. Aku merasakan dia sangat mencintai aku, sangat mendambakan keberadaan aku di sisinya setiap saat. Dan dialah yang akan aku nikahi kelak, bukan wanita lain.

“Satria....”

Aku mendongak, mendapati ibu yang tiba-tiba berada di hadapanku, berdiri di seberang meja kerjaku.

Ibu menggeser kursi di hadapanku lalu menghenyakkan dirinya perlahan tanpa melepaskan tatapan teduhnya padaku.

“Ibu belum tidur? Ini udah hampir tengah malam, Bu,” tanyaku seraya menyandarkan punggung yang terasa penat pada sandaran belakang kursi kerja.

“Gimana Ibu bisa tidur, ngeliat anak Ibu udah selarut ini masih bengong sendirian di sini. Ibu takut kamu kesambet nanti.”

Aku hanya menyungging senyum lebar menanggapi celetukan ibu.

“Satria, Ibu tau kamu lagi mikirin permintaan papa mamamu tadi ‘kan?“

Kuhela nafas beratku, menegakkan punggung lalu mengangguk pelan pada Ibu.

“Permintaan mereka berat, Bu. Aku rasanya gak bisa mengabulkan.”

Ibu meraih jemari tanganku lalu meremasnya dengan lembut. Begitu menenangkan bagiku ketika Ibu melakukan itu.

“Satria, apapun keputusannya Ibu serahkan pada kamu. Tapi ibu juga berhak memberi masukan untuk kamu. Papa Andri dan Mama Freya adalah orang tua mu juga. Walaupun hanya orang tua angkatmu, tapi kasih sayang mereka padamu luar biasa, Nak."

"Tanpa mereka mungkin nasib kita tak sesejahtera ini sekarang. Dan sudah sewajibnya kamu sebagai anak untuk berbakti pada orang tuamu, termasuk pada mereka."

"Ibu sangat mendukung jika kamu memenuhi permintaan mereka, Nak. Karena mungkin ini waktunya kamu menunjukan baktimu pada mereka.“

Sejenak aku tertunduk meresapi perkataan ibu yang disampaikan dengan sangat perlahan dan teratur. Namun bagiku masukan yang ibu berikan itu berbanding terbalik dengan prinsip hidupku.

Menikahi Danisha untuk menunjukan bakti?

Bukan berbakti, Bu. Itu namanya balas budi. Pikirku hanya di dalam hati. Aku tahu jika itu aku sampaikan pada Ibu, perasaannya pasti akan terluka. Aku tak mau.

“Berarti Ibu setuju aku menikahi Sha? Walaupun hanya untuk menutup aibnya?” tanyaku lirih.

Ibu mengangguk seraya tersenyum. ”Ibu sayang sama Sha seperti Ibu sayang sama kamu. Ibu ikut merasakan bagaimana terpukulnya Andri dan Freya atas musibah yang terjadi pada Sha. Mungkin kalau Ibu bertukar posisi dengan mereka, Ibu juga akan melakukan hal yang sama,“

“Tapi aku sudah punya calon pendamping, Bu. Dan aku sudah janji akan menikahi dia dalam waktu dekat,” sergahku dengan suara lunak, aku tak mau membuat Ibu berpikir aku membantahnya.

“Dengan Anna?” tanya Ibu singkat. Dan aku mengangguk.

Ya. Ibu memang sudah mengetahui kedekatanku dengan Anna sejak aku memperkenalkan Anna pada Ibu beberapa bulan lalu, ketika aku memantapkan hati dan berniat ingin menikahinya.

“Nak, bukannya Ibu tak suka dengan Anna, secara pribadi mungkin Anna wanita yang baik. Tapi hati ibu masih terganjal karena pekerjaannya. Yang ibu tau profesinya itu sangat dekat dengan kebebasan yang kebablasan, Ibu takut kamu justru terbawa ke dunianya, Nak.“

“Tapi gak semua foto model itu seperti yang Ibu sangka, Bu. Banyak juga yang gak suka dengan kebebasan yang kebablasan seperti yang Ibu maksud. Anna contohnya. Selama ini aku lihat Anna gak pernah terbawa arus oleh rekan-rekan seprofesinya.” Aku masih mencoba meyakinkan Ibu.

Memang sejak Ibu mengetahui profesi Anna sebagai foto model, Ibu terang-terangan menunjukan ketidaksukaannya pada hubunganku dengan Anna. Dan selalu berusaha mempengaruhi aku untuk meninggalkannya.

“Yaaah entahlah, tapi hati kecil ibu berkata lain, Sat. Biasanya intuisi seorang Ibu tak pernah salah menilai mana yang terbaik untuk anaknya. Ibu takut kamu kecewa nantinya. Menurut ibu coba kamu pertimbangkan lagi permintaan Papa Andri dan Mama Freya."

"Bisa jadi sesuatu yang kamu tak suka justru itu yang terbaik untuk kamu ataupun sebaliknya, yang sangat kamu sukai justru bukan yang terbaik untuk kamu.”

Ibu tersenyum manis padaku, meremas jemariku sesaat lalu beranjak dari duduknya. Dan meninggalkan aku yang masih termangu di kursi menatap punggung Ibu yang keluar dari ruang kerjaku.

“Ya Tuhan, berilah aku petunjuk Mu....” gumamku pelan di sela helaan nafas yang mulai terasa penuh beban.

Happy Reading, gaess...

jangan lupa Like, Vote, Komeng nya yah...

untuk mendapat notif update dari novel ini silahkan klik Favorite nya.

**Ada Tank ada hiu ...Thank You.... **

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

ayo bang satria sama danisha ya.... nanti anaknya Sultan dan Victoria....
ahhh, bang sultann🤭😀😀

2021-05-29

0

Laras Kasih

Laras Kasih

feeling seorang wanita (khususnya ibu) itu 99% tepat dan gak meleset..itu sih yg pernah aq rasain ketika menghadapi atau membaca situasi dan kondisi 😊

2021-01-12

3

ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩

ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩

biasanya firasat orangtua apalagi ibu suka bener lho sat, tapi sayang banget ya sha harus hamil dulu. coba kalau emang dari awal di jodohin gitu. bakal dukung 1000% satria sama sha. 🤭🤭🤭

2020-11-28

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 PROLOG
2 Episode 2 Positif
3 Episode 3 Panik
4 Episode 4 Ketahuan
5 Episode 5 Permohonan
6 Episode 6 Kesepakatan
7 Episode 7 Penyelamat
8 Episode 8 Menjemput impian
9 Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10 Episode 10 Rumah Baru
11 Episode 11 Miyabi wanna be
12 Episode 12 cincin dan kebaya
13 Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14 Episode 14 Dokter Kandungan
15 Episode 15 Yana Maryana?
16 Episode 16 Malam kecewa
17 Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18 Episode 18 Stempel Bertebaran
19 Episode 19 Witing Tresno
20 Episode 20 Pencegah kehaliman
21 Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22 Episode 22 Gundah Gulali
23 Episode 23 Tresno karo kowe
24 Episode 24 Pak Joseph
25 Episode 25 Atur Strategy Perang
26 Episode 26 Simalakama (lagi)
27 Episode 27 Tabur Tuai
28 Episode 28 A day with Dokter Miki
29 Episode 29 Panaashhh menanti
30 Episode 30 Battle is begin
31 Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32 Episode 32 Gencatan Senjata
33 Episode 33 KamuFlase
34 Episode 34 Kedatangan Ibu
35 Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36 Episode 36 Choose one or another
37 Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38 Episode 38 Cemburu Buta
39 Episode 39 Buka dulu topengmu
40 Episode 40 Going Home
41 Episode 41 First Kiss
42 Episode 42 Maaf
43 Episode 43 Tragedi opor ayam
44 Episode 44 Bad Intention
45 Episode 45 Gagal lagi
46 Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47 Episode 47 Hasrat Ngidam
48 Episode 48 Six Months
49 Episode 49 Kartu As Kedua
50 Episode 50 Di antara dua pilihan
51 Episode 51 Tak harap kembali
52 Episode 52 Rebut dan pertahankan
53 Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54 Episode 54 Bersekutu
55 Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56 Episode 56 Di sidang
57 Episode 57 Dinner for Reward
58 Episode 58 Shoping and kidnaping
59 Episode 59 Confession
60 Episode 60 Dilema Danisha
61 Episode 61 Prepare for the worst
62 Episode 62 Prepare for the worst 2
63 Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64 Episode 64 Keputusan
65 Episode 65 Ranjang Biru
66 Episode 66 The Angryman
67 Episode 67 Facing The Fact
68 Episode 68 Facing the Fact #2
69 Episode 69 Luluh Lantak
70 Episode 70 Vonis Hakim
71 Episode 71 Two Musketers
72 Episode 72 Smackdown
73 Episode 73 Mak comblang
74 Episode 74 Backstreet
75 Episode 75 Backstreet #2
76 Episode 76 Rebelation
77 Episode 77 Escape For Nothing
78 Episode 78 Separation
79 Episode 79 Secret of Anna
80 Episode 80 Never leave you alone
81 Episode 81 Take you Home
82 Episode 82 Something Close fit
83 Episode 83 Black Cloud
84 Episode 84 Using for Loving
85 Episode 85 Thanx to CeceTipi
86 Episode 86 Mission UnComplished
87 Episode 87 Interogation cause of curigation
88 Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89 Episode 89 Two Daddies
90 Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91 Episode 91 Last Assignment
92 Episode 92 Second War
93 Episode 93 Who's that guy?
94 Episode 94 Only God Knows
95 Episode 95 Little Angel has lying down
96 Episode 96 Feeling Guilty
97 Episode 97 Keputusan
98 Episode 98 Goodbye First Love
99 Episode 99 Endless Regret
100 Episode 100 Forgiving for Moving on
101 Episode 101 Make a Peace to Memories
102 Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103 Episode 103 Damn, I Love You
104 Episode 104 Falling Down
105 Episode 105 Escape from You
106 Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107 Episode 107 Feeling the same
108 Episode 108 Somewhere only she knows
109 Episode 109 Damn, I meet you again!
110 Episode 110 Meeting and Missing
111 Episode 111 Meet Satria
112 Episode 112 Hide and seek
113 Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114 Episode 114 Kung Fu Master
115 Episode 115 Loving You, Not Having You
116 Episode 116 Wait for me!
117 Episode 117 Good bye, Good guy
118 Episode 118 Pursuit of Happiness
119 Episode 119 Heart Breaker
120 Episode 120 Family is everything
121 Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122 Episode 122 my ex rival
123 Episode 123 Cancellation
124 Episode 124 Scary Moment
125 Episode 125 Absurb moment
126 Episode 126 Lovely moment
127 Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128 Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129 Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130 Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131 Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132 Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133 Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134 Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135 Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136 Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137 Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138 Episode 138 (The End) Si Trouble Maker
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Episode 1 PROLOG
2
Episode 2 Positif
3
Episode 3 Panik
4
Episode 4 Ketahuan
5
Episode 5 Permohonan
6
Episode 6 Kesepakatan
7
Episode 7 Penyelamat
8
Episode 8 Menjemput impian
9
Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10
Episode 10 Rumah Baru
11
Episode 11 Miyabi wanna be
12
Episode 12 cincin dan kebaya
13
Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14
Episode 14 Dokter Kandungan
15
Episode 15 Yana Maryana?
16
Episode 16 Malam kecewa
17
Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18
Episode 18 Stempel Bertebaran
19
Episode 19 Witing Tresno
20
Episode 20 Pencegah kehaliman
21
Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22
Episode 22 Gundah Gulali
23
Episode 23 Tresno karo kowe
24
Episode 24 Pak Joseph
25
Episode 25 Atur Strategy Perang
26
Episode 26 Simalakama (lagi)
27
Episode 27 Tabur Tuai
28
Episode 28 A day with Dokter Miki
29
Episode 29 Panaashhh menanti
30
Episode 30 Battle is begin
31
Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32
Episode 32 Gencatan Senjata
33
Episode 33 KamuFlase
34
Episode 34 Kedatangan Ibu
35
Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36
Episode 36 Choose one or another
37
Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38
Episode 38 Cemburu Buta
39
Episode 39 Buka dulu topengmu
40
Episode 40 Going Home
41
Episode 41 First Kiss
42
Episode 42 Maaf
43
Episode 43 Tragedi opor ayam
44
Episode 44 Bad Intention
45
Episode 45 Gagal lagi
46
Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47
Episode 47 Hasrat Ngidam
48
Episode 48 Six Months
49
Episode 49 Kartu As Kedua
50
Episode 50 Di antara dua pilihan
51
Episode 51 Tak harap kembali
52
Episode 52 Rebut dan pertahankan
53
Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54
Episode 54 Bersekutu
55
Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56
Episode 56 Di sidang
57
Episode 57 Dinner for Reward
58
Episode 58 Shoping and kidnaping
59
Episode 59 Confession
60
Episode 60 Dilema Danisha
61
Episode 61 Prepare for the worst
62
Episode 62 Prepare for the worst 2
63
Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64
Episode 64 Keputusan
65
Episode 65 Ranjang Biru
66
Episode 66 The Angryman
67
Episode 67 Facing The Fact
68
Episode 68 Facing the Fact #2
69
Episode 69 Luluh Lantak
70
Episode 70 Vonis Hakim
71
Episode 71 Two Musketers
72
Episode 72 Smackdown
73
Episode 73 Mak comblang
74
Episode 74 Backstreet
75
Episode 75 Backstreet #2
76
Episode 76 Rebelation
77
Episode 77 Escape For Nothing
78
Episode 78 Separation
79
Episode 79 Secret of Anna
80
Episode 80 Never leave you alone
81
Episode 81 Take you Home
82
Episode 82 Something Close fit
83
Episode 83 Black Cloud
84
Episode 84 Using for Loving
85
Episode 85 Thanx to CeceTipi
86
Episode 86 Mission UnComplished
87
Episode 87 Interogation cause of curigation
88
Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89
Episode 89 Two Daddies
90
Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91
Episode 91 Last Assignment
92
Episode 92 Second War
93
Episode 93 Who's that guy?
94
Episode 94 Only God Knows
95
Episode 95 Little Angel has lying down
96
Episode 96 Feeling Guilty
97
Episode 97 Keputusan
98
Episode 98 Goodbye First Love
99
Episode 99 Endless Regret
100
Episode 100 Forgiving for Moving on
101
Episode 101 Make a Peace to Memories
102
Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103
Episode 103 Damn, I Love You
104
Episode 104 Falling Down
105
Episode 105 Escape from You
106
Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107
Episode 107 Feeling the same
108
Episode 108 Somewhere only she knows
109
Episode 109 Damn, I meet you again!
110
Episode 110 Meeting and Missing
111
Episode 111 Meet Satria
112
Episode 112 Hide and seek
113
Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114
Episode 114 Kung Fu Master
115
Episode 115 Loving You, Not Having You
116
Episode 116 Wait for me!
117
Episode 117 Good bye, Good guy
118
Episode 118 Pursuit of Happiness
119
Episode 119 Heart Breaker
120
Episode 120 Family is everything
121
Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122
Episode 122 my ex rival
123
Episode 123 Cancellation
124
Episode 124 Scary Moment
125
Episode 125 Absurb moment
126
Episode 126 Lovely moment
127
Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128
Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129
Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130
Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131
Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132
Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133
Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134
Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135
Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136
Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137
Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138
Episode 138 (The End) Si Trouble Maker

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!