Episode 14 Dokter Kandungan

PoV Author

Layaknya sepasang suami istri yang tengah menantikan kelahiran sang buah hati, Satria dan Danisha duduk berdampingan dengan mesra di kursi tunggu di depan ruangan dokter spesialis kandungan. Bersama beberapa pasangan suami istri lainnya yang berada dalam satu ruang tunggu yang sama dengan mereka.

Satria mengamati seorang laki-laki yang tampak sedikit lebih berumur darinya duduk persis di seberang meja kecil yang membatasi, tengah mengusap-usap lembut perut istrinya yang tampak sudah membuncit.

Sesekali laki-laki itu mendaratkan kecupan hangat ke kening istrinya, Satria terrenyuh melihat begitu perhatiannya laki-laki itu pada pasangannya. Terlebih lagi melihat sang Istri meremas jemari pria itu dan meletakkan kepalanya di bahu suaminya.

Laki-laki itu menyadari di perhatikan begitu dalam oleh Satria. Lalu tersenyum dan mengangguk sekilas.

“Anak pertama?” tanya Satria membuka obrolan pada pria itu.

“Anak kelima, Mas,” jawabnya penuh rasa bangga.

Satria terperangah mendengarnya. ”Rajin ya bikinnya, Mas?”

“Ya, abis enak,” jawab pria itu sekenanya seraya tersipu-sipu malu melirik istrinya di sampingnya.

Glek..., Satria menelan saliva nya kasar saking terkesiapnya mendengar jawaban singkat namun penuh kejujuran dari si pria itu.

‘Enak katanya? Jadi pengen buruan bikin’ ucap bathin Satria.

“Kalo Mas sendiri? Lagi menunggu anak keberapa?” tanya pria itu seraya menunjuk Danisha dengan jempolnya.

“Anak pertama, Mas,“ jawab Satria lalu melingkarkan lengannya ke bahu Danisha yang tengah asik berchat ria dengan kedua teman somplaknya, Viona dan Rara.

“Ooow, pengalaman pertama dong, ya.“

“Iya, Mas.“ jawab Satria santai sambil mengangguk-angguk.

“Ibu Danisha Freyandri? Ibu Danisha Silahkan.”

Tiba-tiba seorang suster dengan pakaian hijau lengkap dengan atributnya masuk ke ruang tunggu dan memanggil nama Danisha.

“Iya, suster!” sahut Satria kemudian.

Lekas dia beranjak dari duduknya dan menarik tangan Danisha yang tampaknya masih enggan bangkit dari posisinya karena masih sibuk cengangas-cengenges membalas chat dari teman-temannya itu.

“Ayo, Sha. Buruan.“ Satria meraih bahu Danisha dan berhasil membuat Danisha mengikuti langkahnya untuk masuk ke ruangan dokter.

“Selamat sore, Mas. Selamat sore, Sha.” Seorang dokter pria menyambut keduanya dengan ramah dari tempat duduknya.

“Met sore, Dokter Miki. Apa kabar?” balas Danisha dengan wajah sumringah seraya menghenyakkan dirinya tepat di hadapan Dokter Miki.

Seperti saat ini, Danisha selalu semangat empat lima setiap kali dirinya mengontrol kehamilannya pada dokter yang di rekomendasi oleh Ibu Freya, mamanya.

Bagaimana tidak, yang ditemuinya adalah Seorang dokter yang tampak masih muda, good looking dengan senyum yang sangat mempesona. Membuat ibu-ibu hamil yang menjadi pasiennya betah berlama-lama menyinggahi dokter tamvan itu.

Hingga pertanyaan yang keluar jalur dari seputar kehamilan pun ikut di konsultasikan pada dokter Miki saking ingin menikmati senyuman manis Pak Dokter.

Bahkan tak sedikit juga yang mengkonsultasikan masalah rumah tangga mereka pada dokter Miki. Sebenarnya dokter kandungan atau konsultan Rumah tangga sih?

“Kabar saya baik, Sha. Gimana? Ada keluhan gak sejauh ini?” tanya Dokter Miki sambil mengamati buku catatan kunjungan kontrol kehamilan Danisha.

“Keluhannya, sekarang Sha jadi sering haus, Dokter,“ jawab Danisha dengan manja.

Dokter Miki mengangkat wajahnya menoleh pada Danisha. ”Haus? Minum yang banyak, Sha. Air putih bagus untuk kandungan kamu.”

“Haus belaian, Dokter....” potong Danisha lekas seraya mengerlingkan sebelah matanya pada Dokter Miki. Membuat dokter muda itupun tersipu-sipu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Oiya Dok, Kok sekarang Sha jadi hobi ngemil ya, ga papa itu, Dok?”

“Ya gak papa, Sha. yang penting ngemilnya yang menyehatkan.”

“Kalo ngemilikin kamu selamanya boleh gak, Dok?”

Kali ini Dokter Miki mengeluarkan suara tawanya yang renyah dan gurih terdengar ditelinga.

Satria yang duduk di samping Danisha seketika menganga dan terbelalak geram mendengar ocehan Danisha yang berani-beraninya menggoda Dokter muda di hadapannya.

Di jepitnya dengan gemas paha Danisha dengan jempol dan samping telunjuknya.

“Hhssstttt....Sakiiittt...!” pekik Danisha tertahan pada Satria yang melotot geram padanya.

Dokter Miki tertawa kembali melihat kedua suami istri di hadapannya itu yang saling menatap geram.

“Kita cek dulu yuk, Sha. Baring di sana,” perintah Dokter Miki sembari beranjak dari duduknya, diikuti Danisha bersama suster pendamping yang juga berada di ruangan itu.

Dengan gerakan gemulai yang dibuat-buat dengan maksud menggoda Dokter Miki, Danisha membaringkan tubuhnya di ranjang.

Dokter Miki hanya tersenyum lebar menghadapi kelakuan Danisha yang memang sudah dia pahami sejak awal pertemuannya sewaktu cek kehamilan pertamanya beberapa minggu yang lalu.

Jadi semua kelakuan absurb Danisha benar-benar sudah dia maklumi. Anggap aja bawaan orok, mungkin begitu pikir dokter Miki.

“Maaf ya, Mba....” suster asisten dokter Miki menyingkap baju kaos Danisha sebatas bawah payudaranya lalu mengoleskan gel bening ke seluruh area perut danisha.

“Kita mulai ya, Sha,“ ucap Dokter Miki seraya menempelkan transducer ke kulit perut Sha yang masih tampak rata.

“Kok langsung mulai? Kita gak foreplay dulu, Dok?” celetuk Danisha seenaknya.

Dokter Miki pun kembali mengumbar senyum gelinya menanggapi kicauan pasien error nya itu.

“Aduh geli, Dok. Ahhh....Shhhhh....Ahhh....” Danisha mendesah-desah merasakan geli di kulit perutnya yang di sapu dengan alat transducer yang di gerakkan oleh Dokter Miki.

Satria yang mendengar desahan Danisha yang tak wajar di telinganya spontan bangkit dari duduknya dan langsung menyingkap tirai biru pembatas ruangan.

Dihampiri ranjang Danisha lalu berdiri di sisi tubuh istrinya sambil mengamati dokter Miki yang tengah melakukan tugasnya.

“Ini ya, Sha. Bebi nya sudah masuk delapan minggu dan sudah mulai terbentuk. Ini cairan ketubannya, kondisinya bagus,” beritahu dokter Miki sambil mengamati layar monitor di samping ranjang Danisha.

“Yang mana bebi nya, Dok?” Satria ikut mengamati dan penasaran dengan apa yang dikatakan dokter Miki.

“Ini, Mas. Nih yang kecil kayak kacang polong, liat ‘kan?”

Danisha dan Satria sama-sama mengamati layar monitor yang di putar sedikit oleh dokter Miki untuk menghadap ke arah mereka.

Seketika senyum keduanya mengembang di sudut bibir mereka. Terlebih Danisha dengan bola mata yang berkaca-kaca menatap layar monitor itu dan fokus pada titik kecil yang di tunjuk Dokter Miki.

“My baby....” desis nya pelan.

“My baby too....” desis Satria ikutan berkaca-kaca melihat titik kecil itu. Dengan lembut di usap nya kening Danisha dan mendaratkan kecupan di sana.

Danisha menoleh pada Satria, demikian juga dengan satria yang menatap dalam wajah Danisha. Pandangan mereka bertemu dan keduanya pun bertukar senyum.

“Oke, done, Sha,“ beritahu dokter Miki seraya menekan satu tombol di perangkat USG dan keluarlah foto berukuran kecil berwarna hitam abu-abu dan sedikit putih.

Assisten dokter Miki pun dengan cekatan membersihkan gel yang masih bersisa di permukaan perut Danisha.

Dokter Miki kembali ke tempat duduk nya, diikuti Satria dan Danisha yang kembali menempati posisinya di hadapan dokter Miki.

Tampak oleh mereka Dokter Miki sedang menuliskan sesuatu di buku kontrol rutin kehamilan milik Danisha.

“Kontrol lagi bulan depan ya, Sha, jangan lupa jadwalnya,” ucap dokter Miki mendongak pada Danisha dan tersenyum manis.

“Baik, Dokter Miki.... Eh dokter namanya lucu deh, Miki KSS...?” celetuk Danisha setelah membaca nama Dokter Miki di lembaran resep vitamin nya.

“Iya, nama saya kepanjangan jadi disingkat aja KSS. Miki Karim Sultandi Sabah,” jawab Dokter Miki dengan santai.

“Oooow, Sha kirain Mikirin Kamu Setiap saat....” balas Danisha sembari mengullum senyum.

“Hehehe, Bisa aja kamu, Sha. Jadi ge er," gumam Dokter Miki di sela tawa renyahnya.

Satria tampak makin jengah melihat Danisha yang selalu menggoda dokter tampan di hadapannya itu. Tak tahan rasanya ingin kembali memelintir pipi Danisha agar berhenti membuat malu dirinya karena kelakuan ganjen gadis yang sudah memiliki dua rangkap jabatan itu, sebagai adik angkatnya dan sebagai istrinya.

“Naahh, pasti istrinya dokter Miki nama nya Mini, ya kan? Ya kan?” timpal Satria.

“Baaang, itu Miki mouse sama Mini mouse. Please, Jangan bikin malu deh,” sanggah danisha lekas.

‘Diiih, aku cuma nanya kok dibilang bikin malu? Lah dia yang ngerayu dokter sampe klepek-klepek gak ngerasa mempermalukan aku sebagai pak su nya.’ Pikir Satria penuh keheranan dan rasa gemas.

“Nama istrinya ya Ibu Miki, bukan begitu, Dok?” lanjut Danisha.

“Bukan, Sha. Saya kebetulan belum nikah. Masih single,” jawab Dokter Miki santai

“Aiihhh, dokter lagi promosi diri terang-terangan nih, Sha demen nih yang kayak gini. Lanjut Dok. Semangat. Apa perlu Sha cariin kandidatnya?” timpal Danisha seraya membetulkan posisi duduknya lebih serius menatap dokter Miki.

“Sha, apa-apaan sih kamu? Ya ampun. Maluuuu aku,” sela Satria menepuk bahu Danisha.

“Iiihhh, Abang, diem deh. Rewel amat!”

“Ya udah, dokter. Kita pamit dulu. Terima kasih. Ayo Sha,“ ajak Satria akhirnya bergegas bangkit dari duduknya dan menarik tangan Danisha yang masih asik menikmati wajah kalem dokter Miki.

“Iya, Mas. Trima kasih kembali,” ucap Dokter Miki masih dengan senyum ramahnya.

“Iiihh Abang, Sha ‘kan belum kelar konsul nya sama Pak dokter Miki.” Danisha protes keras karena belum puas menikmati senyum simpul dokter Miki, namun Satria tak menggubrisnya.

“Ntar aja kamu konsul nya ama Dokter Satria aja di rumah. Gratis.”

“Dokter apaan? Dokter kejiwaan?”

“Iya, cocok untuk kamu.”

Tanpa memperdulikan Satria yang menyeret tangannya keluar dari ruangan itu, Danisha tersenyum dan melambai manja pada dokter Miki dan tak lupa melemparkan kerlingan genit nya pada dokter muda itu.

Pak dokter yang menerima kerlingan itu hanya balas tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala, maklum.

****

Satria terpaksa menghentikan mobilnya di tepi jalan karena Danisha memberi kode keras bahwa dirinya sudah tak tahan dengan rasa mual yang membelit perutnya.

Bergegas Danisha keluar dari mobil dan berjongkok di trotoar jalan dengan kepala menunduk menghadap saluran air kecil dan berjuang mengeluarkan isi perutnya yang sedari tadi bergumul hebat di dalam sana.

Satria yang ikut berjongkok di belakang punggung Danisha, membantu perjuangan istrinya itu dengan memijit-mijit tengkuk dan punggung Danisha dengan lembut.

“Ayo, Sha. Kamu bisa! Ganbate! Semangat kakak!” canda Satria sambil tersenyum lebar melihat wajah Danisha yang memucat.

Danisha yang kesal di candai di waktu yang tak tepat melirik sebal pada Satria dengan ekor matanya.

“Aaaww....Sakit, Sha!” pekik Satria ketika cubitan geram Danisha mendarat di paha kirinya.

“Bang, Sha mual banget nih,“ rengek Sha seraya menjatuhkan kepalanya lemah ke bahu Satria.

Satria yang jatuh iba pada nya membelai puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.

“Iya, sabar ya. Kamu ngidam sesuatu gak?“ tanya Satria lembut.

Danisha mengangguk lemah. “Sha pengen banget ketemu sama bapaknya anak ini, Bang,” ucap Danisha lirih.

Satria melepaskan rengkuhannya mengambil jarak untuk memandang wajah Danisha yang masih tampak pucat dan lemah. Menatap maniknya yang meredup lekat dan dalam untuk mencari kesungguhan ucapannya di sana.

“Kamu beneran cinta ya sama si kampret itu?”

Sha mengangguk lemah namun cukup menjawab pertanyaan Satria.

“Freddy cinta pertama Sha, Bang. Sha tergila-gila sama dia makanya sampe akhirnya jadi hamil begini,” tutur Sha dengan polosnya.

Satria menghela nafasnya berat seraya menggelengkan kepala. Dia tak menyangka sebegitu dalamnya pengharapan Danisha pada cowok tak bertanggung jawab berlabel Freddy itu.

“Sha, udahlah. Jangan di harap lagi si Freddy nightmare itu. Sekarang 'kan ada aku, suami kamu yang tampannya gak ketulungan dan mempesona seperti para CEO. Aku siap menjaga kamu dan anak kamu lahir bathin.”

Danisha yang masih dalam posisi jongkok kembali menyandar kan tubuhnya pada tubuh Satria yang juga masih berjongkok dengan bertumpu pada satu lututnya.

“Bener Abang siap jagain Sha lahir bathin?” tanya Danisha untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Karena dia sangat tahu Satria tidak akan bisa mencintainya. Pria itu hanya bertanggung jawab untuk menjaga dan menemani dirinya menjalani masa-masa kehamilan sampai waktunya melahirkan nanti.

“Bener, Sha. Aku kan udah janji sama papa, mama, ibu dan di depan penghulu.“

“Tapi cuma sampe Sha melahirkan doang ‘kan, Bang?“

“Ya ampun, Sha Itu kan status kita sebagai suami istri aja. Tapi untuk menjaga kamu itu kewajiban aku sampe kapanpun dan selamanya, Sha. Kamu satu-satunya orang terdekat aku yang bukan sedarah, Sha. Kamu gak punya kakak, aku gak punya adek. Dari kecil aku tuh udah sayang sama kamu dan selalu jagain kamu.“

“Iya Bang, Sha tau abang sayang sama Sha. Tapi gak bisa di kiss, Sha ‘kan butuh kehangatan juga, Bang,“ lirih Sha dengan polosnya.

“Yeeee, biar gini-gini aku kissable kok, Sha.”

“Iya, tapi kalo Abang kiss Sha ngerasa incess gak sih?” tanya Sha dengan wajah polos seraya mendongakkan wajahnya menatap wajah Satria yang sangat dekat dengannya.

“Ya gak lah. Sini ta’ cip0k cangkemmu.”

Lekas Satria menangkup wajah Danisha dan menempelkan bibirnya pada bibir Danisha. Namun Danisha spontan mendorong bahu nya untuk mengambil jarak jauh darinya.

“Katanya minta di kiss, udah ready nih....”

“Gak jadi ah, masa di pinggir jalan sambil jongkok gini lagi. Ntar ada yang masukin ke Youtube, judulnya mesum dipinggir jalan, jatuh pasaran Sha nanti. Iiiihh malu-maluin,” ujar Danisha seraya bangkit dari jongkoknya dengan bertumpu pada bahu Satria lalu bergegas masuk ke dalam mobil kembali.

‘Bener juga sih, kalo ada yang masukin ke Youtube, terus Anna liat, bisa -bisa ke unit gawat darurat urusannya, bisa heboh dunia persilatan ntar,‘ pikir Satria dalam hati.

Segera dia bangkit dari posisinya lalu bergegas menyusul Danisha masuk ke dalam mobil, tepat di belakang kemudi.

Lalu bergegas membawa Jeep nya itu membelah jalanan ibu kota yang mulai lengang menuju kediaman mereka.

**Hai Reader yang baik. **

Terima kasih sudah mampr ke karya kedua Othor di Noveltoon/ Mangatoon ini.

**Mohon dukungannya ya. dengan cara. Love, Like, Vote, kritik dan saran silahkan di komen ya. **

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

udah donk mak, kasian mereka....
bolak balik in hati mereka biar saling jatuh cinta gituuu....
kl dlm hal ini skrg engkaulah mak yg maha Berkuasa😁
hahahha

2021-05-29

1

Desi Astria 0412

Desi Astria 0412

pasangan somplak bikin ngakakkk 🤣🤣🤣

2021-03-31

2

Rizky Kasmawati

Rizky Kasmawati

astaga.....dari awal udah ngakak akunya...Ampe sakit nih perut😂😂😂😂😂

2021-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 PROLOG
2 Episode 2 Positif
3 Episode 3 Panik
4 Episode 4 Ketahuan
5 Episode 5 Permohonan
6 Episode 6 Kesepakatan
7 Episode 7 Penyelamat
8 Episode 8 Menjemput impian
9 Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10 Episode 10 Rumah Baru
11 Episode 11 Miyabi wanna be
12 Episode 12 cincin dan kebaya
13 Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14 Episode 14 Dokter Kandungan
15 Episode 15 Yana Maryana?
16 Episode 16 Malam kecewa
17 Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18 Episode 18 Stempel Bertebaran
19 Episode 19 Witing Tresno
20 Episode 20 Pencegah kehaliman
21 Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22 Episode 22 Gundah Gulali
23 Episode 23 Tresno karo kowe
24 Episode 24 Pak Joseph
25 Episode 25 Atur Strategy Perang
26 Episode 26 Simalakama (lagi)
27 Episode 27 Tabur Tuai
28 Episode 28 A day with Dokter Miki
29 Episode 29 Panaashhh menanti
30 Episode 30 Battle is begin
31 Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32 Episode 32 Gencatan Senjata
33 Episode 33 KamuFlase
34 Episode 34 Kedatangan Ibu
35 Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36 Episode 36 Choose one or another
37 Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38 Episode 38 Cemburu Buta
39 Episode 39 Buka dulu topengmu
40 Episode 40 Going Home
41 Episode 41 First Kiss
42 Episode 42 Maaf
43 Episode 43 Tragedi opor ayam
44 Episode 44 Bad Intention
45 Episode 45 Gagal lagi
46 Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47 Episode 47 Hasrat Ngidam
48 Episode 48 Six Months
49 Episode 49 Kartu As Kedua
50 Episode 50 Di antara dua pilihan
51 Episode 51 Tak harap kembali
52 Episode 52 Rebut dan pertahankan
53 Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54 Episode 54 Bersekutu
55 Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56 Episode 56 Di sidang
57 Episode 57 Dinner for Reward
58 Episode 58 Shoping and kidnaping
59 Episode 59 Confession
60 Episode 60 Dilema Danisha
61 Episode 61 Prepare for the worst
62 Episode 62 Prepare for the worst 2
63 Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64 Episode 64 Keputusan
65 Episode 65 Ranjang Biru
66 Episode 66 The Angryman
67 Episode 67 Facing The Fact
68 Episode 68 Facing the Fact #2
69 Episode 69 Luluh Lantak
70 Episode 70 Vonis Hakim
71 Episode 71 Two Musketers
72 Episode 72 Smackdown
73 Episode 73 Mak comblang
74 Episode 74 Backstreet
75 Episode 75 Backstreet #2
76 Episode 76 Rebelation
77 Episode 77 Escape For Nothing
78 Episode 78 Separation
79 Episode 79 Secret of Anna
80 Episode 80 Never leave you alone
81 Episode 81 Take you Home
82 Episode 82 Something Close fit
83 Episode 83 Black Cloud
84 Episode 84 Using for Loving
85 Episode 85 Thanx to CeceTipi
86 Episode 86 Mission UnComplished
87 Episode 87 Interogation cause of curigation
88 Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89 Episode 89 Two Daddies
90 Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91 Episode 91 Last Assignment
92 Episode 92 Second War
93 Episode 93 Who's that guy?
94 Episode 94 Only God Knows
95 Episode 95 Little Angel has lying down
96 Episode 96 Feeling Guilty
97 Episode 97 Keputusan
98 Episode 98 Goodbye First Love
99 Episode 99 Endless Regret
100 Episode 100 Forgiving for Moving on
101 Episode 101 Make a Peace to Memories
102 Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103 Episode 103 Damn, I Love You
104 Episode 104 Falling Down
105 Episode 105 Escape from You
106 Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107 Episode 107 Feeling the same
108 Episode 108 Somewhere only she knows
109 Episode 109 Damn, I meet you again!
110 Episode 110 Meeting and Missing
111 Episode 111 Meet Satria
112 Episode 112 Hide and seek
113 Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114 Episode 114 Kung Fu Master
115 Episode 115 Loving You, Not Having You
116 Episode 116 Wait for me!
117 Episode 117 Good bye, Good guy
118 Episode 118 Pursuit of Happiness
119 Episode 119 Heart Breaker
120 Episode 120 Family is everything
121 Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122 Episode 122 my ex rival
123 Episode 123 Cancellation
124 Episode 124 Scary Moment
125 Episode 125 Absurb moment
126 Episode 126 Lovely moment
127 Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128 Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129 Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130 Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131 Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132 Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133 Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134 Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135 Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136 Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137 Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138 Episode 138 (The End) Si Trouble Maker
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Episode 1 PROLOG
2
Episode 2 Positif
3
Episode 3 Panik
4
Episode 4 Ketahuan
5
Episode 5 Permohonan
6
Episode 6 Kesepakatan
7
Episode 7 Penyelamat
8
Episode 8 Menjemput impian
9
Episode 9 Malam Pengantin yang Hampa
10
Episode 10 Rumah Baru
11
Episode 11 Miyabi wanna be
12
Episode 12 cincin dan kebaya
13
Episode 13 Mertua ohhh Mertua...
14
Episode 14 Dokter Kandungan
15
Episode 15 Yana Maryana?
16
Episode 16 Malam kecewa
17
Episode 17 Kutukan Nyai ratu
18
Episode 18 Stempel Bertebaran
19
Episode 19 Witing Tresno
20
Episode 20 Pencegah kehaliman
21
Episode 21 Pertemuan Dua Ibu Negara
22
Episode 22 Gundah Gulali
23
Episode 23 Tresno karo kowe
24
Episode 24 Pak Joseph
25
Episode 25 Atur Strategy Perang
26
Episode 26 Simalakama (lagi)
27
Episode 27 Tabur Tuai
28
Episode 28 A day with Dokter Miki
29
Episode 29 Panaashhh menanti
30
Episode 30 Battle is begin
31
Episode 31 Panaaash membara (lagi)
32
Episode 32 Gencatan Senjata
33
Episode 33 KamuFlase
34
Episode 34 Kedatangan Ibu
35
Episode 35 Tiga hati yang tersakiti
36
Episode 36 Choose one or another
37
Episode 37 Gara-gara Dokter Miki (lagi)
38
Episode 38 Cemburu Buta
39
Episode 39 Buka dulu topengmu
40
Episode 40 Going Home
41
Episode 41 First Kiss
42
Episode 42 Maaf
43
Episode 43 Tragedi opor ayam
44
Episode 44 Bad Intention
45
Episode 45 Gagal lagi
46
Episode 46 Yang pudar Yang mekar
47
Episode 47 Hasrat Ngidam
48
Episode 48 Six Months
49
Episode 49 Kartu As Kedua
50
Episode 50 Di antara dua pilihan
51
Episode 51 Tak harap kembali
52
Episode 52 Rebut dan pertahankan
53
Episode 53 Tak bisa ke lain hati
54
Episode 54 Bersekutu
55
Episode 55 Atur Strategi jilid 2
56
Episode 56 Di sidang
57
Episode 57 Dinner for Reward
58
Episode 58 Shoping and kidnaping
59
Episode 59 Confession
60
Episode 60 Dilema Danisha
61
Episode 61 Prepare for the worst
62
Episode 62 Prepare for the worst 2
63
Episode 63 BangS4t Vs Kampret
64
Episode 64 Keputusan
65
Episode 65 Ranjang Biru
66
Episode 66 The Angryman
67
Episode 67 Facing The Fact
68
Episode 68 Facing the Fact #2
69
Episode 69 Luluh Lantak
70
Episode 70 Vonis Hakim
71
Episode 71 Two Musketers
72
Episode 72 Smackdown
73
Episode 73 Mak comblang
74
Episode 74 Backstreet
75
Episode 75 Backstreet #2
76
Episode 76 Rebelation
77
Episode 77 Escape For Nothing
78
Episode 78 Separation
79
Episode 79 Secret of Anna
80
Episode 80 Never leave you alone
81
Episode 81 Take you Home
82
Episode 82 Something Close fit
83
Episode 83 Black Cloud
84
Episode 84 Using for Loving
85
Episode 85 Thanx to CeceTipi
86
Episode 86 Mission UnComplished
87
Episode 87 Interogation cause of curigation
88
Episode 88 Ada Apa Dengan Duren (AADD)
89
Episode 89 Two Daddies
90
Episode 90 A Thousand Kindness erased by a Mistake
91
Episode 91 Last Assignment
92
Episode 92 Second War
93
Episode 93 Who's that guy?
94
Episode 94 Only God Knows
95
Episode 95 Little Angel has lying down
96
Episode 96 Feeling Guilty
97
Episode 97 Keputusan
98
Episode 98 Goodbye First Love
99
Episode 99 Endless Regret
100
Episode 100 Forgiving for Moving on
101
Episode 101 Make a Peace to Memories
102
Episode 102 Wanita Angkatan Empat Lima
103
Episode 103 Damn, I Love You
104
Episode 104 Falling Down
105
Episode 105 Escape from You
106
Episode 106 Kiranti Vs Kuku Bima
107
Episode 107 Feeling the same
108
Episode 108 Somewhere only she knows
109
Episode 109 Damn, I meet you again!
110
Episode 110 Meeting and Missing
111
Episode 111 Meet Satria
112
Episode 112 Hide and seek
113
Episode 113 Ada fulus Semua Mulus
114
Episode 114 Kung Fu Master
115
Episode 115 Loving You, Not Having You
116
Episode 116 Wait for me!
117
Episode 117 Good bye, Good guy
118
Episode 118 Pursuit of Happiness
119
Episode 119 Heart Breaker
120
Episode 120 Family is everything
121
Episode 121 Prejudice Leads to Sorrow
122
Episode 122 my ex rival
123
Episode 123 Cancellation
124
Episode 124 Scary Moment
125
Episode 125 Absurb moment
126
Episode 126 Lovely moment
127
Episode 127 (BonChap 1) Crazy Presents from Crazy Friends
128
Episode 128 (BonChap 2) Ampun Bang Jago !
129
Episode 129 (BonChap 3) Second Round
130
Episode 130 (BonChap 4) Dust in Honeymoon
131
Episode 131 (BonChap 5) Jangan ada mantan diantara kita
132
Episode 132 (BonChap 6) Fifty Shade of Sha
133
Episode 133 (BonChap 7) Revenge of Satria
134
Episode 134 (BonChap 8) Dildo Penyelamat Bang Sat
135
Episode 135 (BonChap 9) Love of My Life
136
Episode 136 (BonChap 10) What's wrong with you?
137
Episode 137 (BonChap 11) Tekdung Tralala
138
Episode 138 (The End) Si Trouble Maker

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!