akhirnya juragan Nisam dan sari telah resmi bercerai
bagus menatap kearah juragan Nisam, yang saat itu sedang terduduk di depan rumah nya
di lihatnya wajah papahnya
muka nya begitu kusut dan tak ada kesedihan disana
" pah"! bagus mencoba menyapa juragan Nisam
wajah tua juragan Nisam terlihat berusaha tersenyum, walaupun terkesan bukan sebuah senyuman.
" sini duduk dekat papah"! juragan Nisam menggeser posisi duduknya, memberikan tempat untuk bagus duduk disebelah nya
di pegang nya tangan bagus
seakan ingin mengucapkan sesuatu yang amat berat
" mungkin papah akan pergi agak lama Gus"! akhirnya juragan Nisam membuka omongan,
" papah mau kemana?" bagus menatap lurus kewajah papahnya
juragan Nisam menarik nafas dalam-dalam, seakan terlalu berat beban hatinya
" ini urusan papah Gus"! kamu cukup jaga mamah mu" dan jika papa tak bisa lagi ada di tengah tengah kalian"! juragan Nisam menatap jauh kedepan
" papah harap kau tak pernah membenci mamah mu"!
terdengar pelan juragan Nisam berkata
" papah" jangan bicara seperti itu"!
bagus mulai merasakan ada yang beda dari nada bicara juragan Nisam
tapi dia tak tau, kenapa juragan Nisam berbicara seperti itu
tak lama kemudian bonggol mendekati juragan Nisam dan membisikkan sesuatu ke telinga juragan Nisam
juragan Nisam pun mangut mangut.
" Gus "! juragan Nisam berdiri dan menepuk pundak bagus
" papah mau jalan dulu ya"! ingat pesan papah tadi"! dan titip salam buat mamah kamu"!
juragan Nisam mengeluarkan surat dari kantong celananya
" berikan ini "! kepada mamah mu"! jaga mamah mu Gus"!
selesai bicara juragan Nisam pun meninggalkan bagus yang masih menatap surat pemberian juragan Nisam
bonggol dan juragan Nisam masuk mobil, dengan cepat bonggol membawa mobil itu menjauh dari rumahnya
sementara itu Nurdin sudah menyiapkan bubur , untuk di makan Marni
" bangun lah"! Marni" paman sudah buatin kamu bubur"!
Marni membuka matanya, terlihat Paman sedang merapihkan pakaian yang berserakan di lantai kamarnya
Marni melihat baju yang penuh darah, yang semalam dia pakia.
"paman"! marni memanggil paman nya yang sedang bersihkan kamarnya
Nurdin menoleh dan mendekati Marni yang masih terbaring di tempat tidur
" ada apa Marni?" Nurdin menatap kearah Marni
" aku mau cerita"! tentang apa yang aku alami" selama ini paman"!
Marni menatap paman nya serius
Nurdin duduk di samping Marni ,Marni pun bangun dari tidur nya
dan duduk menghadap paman nya.
" paman mengenal Amira?" Marni bertanya sambil menatap mata Nurdin dalam.
nurdi mengangguk pasti
" apakah betul paman dan dia pernah ada hubungan?" Marni bertanya kembali
Nurdin terdiam
" aku tau semuanya dari Amira paman"!
Nurdin menatap kaget
Marni pun menceritakan bagaimana Amira, menceritakan semuanya tentang kehidupan di masa lalu.
" jadi kamu dan Amira ada sebuah perjanjian?" Nurdin kaget mendengar Amira dan marni ada sebuah perjanjian
Marni mengangguk
" aku mau meminjamkan tubuh ku" asal kan dia tak membunuh mu paman"!
Marni tertunduk
" tapi kamu tak perlu seperti itu nak"! Nurdin merasa bersalah
Marni menatap kearah paman nya
" aku pun mesti membalas kan dendam ku paman"!
Nurdin menggeleng pelan
" kamu tidak boleh punya sifat seperti itu Marni"! buang lah rasa dendam di hatimu"!
Marni menggeleng, terlihat mata nya penuh kebencian
" orang orang itu telah tega" membunuh kedua orang tua ku paman"!
Marni menangis sedih.
Nurdin mengerti dengan rasa sakit yang di alami oleh Marni
" paman"! biarkan aku menyelesaikan tugas ku" jangan paman halangi"!
Marni menatap tajam kearah Nurdin
" Marni " kau telah salah nak"!
nurdi memegang tangan marni erat
" Alloh saja yang membalas kejahatan mereka"!
Marni tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan pamannya
dan tiba tiba wajah Marni, telah berubah menjadi Amira
Nurdin bangun dari duduknya,dan menatap tajam kearah Amira
" apa yang akan kau lakukan Mira?" kau telah membawa keponakan ku" kedalam sebuah masalah"!
Amira tersenyum penuh arti
" aku mau pergi mas"! jangan kau ikuti aku"!
selesai berbicara , Amira pun bangun dan meninggalkan kamar itu
Nurdin berlari dan mencegah nya
" tunggu Mira"! jangan kau bawa tubuh Marni"! lepaskan"!
Nurdin berteriak kencang.
Amira tertawa cekikikan
Gilang yang mendengar suara ribut di ruang tamu , bocah itu pun keluar dari kamarnya.
" kak Marni"! Gilang berteriak saat tau Marni akan mencekik bapaknya
Amira melepaskan tangannya dari leher Nurdin, mata nya menatap kearah Gilang yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
" ingatlah oleh mu mas"! aku tak akan main main lagi" jangan kau halangi jalan ku"!
Marni menatap tajam kearah Nurdin
" aku mohon Mira "! lepaskan Marni " dia tak bersalah dengan mu"!
Nurdin memegang kaki Marni erat
Amira membuang muka nya keluar
dan dengan keras dia menendang Nurdi , hingga tubuh Nurdin mengenai dinding ruang tamu.
" cukup mas"! jangan kau paksa aku" aku tak mau melanggar perjanjian ku"! ingat mas" Marni memandang kearah Nurdin
" kau aku lepaskan" bukan karena aku masih sayang sama kamu"! tapi karena Marni"! yang meminta ku " agar tak membunuh mu"!
selesai berbicara Amira pun pergi meninggalkan Nurdin, yang masih kesakitan
Marni pergi menuju kampung sebelah
sementara malam pun sudah akan tiba , matahari sebentar lagi akan sembunyi di tempat nya
sementara itu bagus dan sari sedang berbicara di ruang tamu
tampak disana pun ada Luki , yang duduk berdampingan dengan sari
mata sari menatap sedih kearah bagus, tapi bagus hanya diam
bagus menyerahkan surat dari juragan Nisam, sari tampak ragu untuk membuka nya.
dia memandang dulu kearah Luki, seakan meminta pendapat nya
Luki mengganguk
dengan takut sari membuka isi surat itu.
dan membacanya berlahan lahan
tulisan itu ,
tulisan Amira
dan terlihat Sudah lama sekali sekali
bersambung ya KK
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Liani.
bagus lh Marni bgitu sm Amira, dengn bgitu Marni juga bisa bls dendam bapa dan ibu x.
yg telah dbunuh dengn keji oleh juragan biadab itu 😡😡😡
2021-08-28
0
Ries Cha
nama gilang sering di sebut galih ya,sering salah dalm penulisan nama...bisa nulis gk sich thor...
2020-08-04
0
Benzema
semangat thorr
2020-03-29
1