Nurdin adalan adik dari pak Kardi, dia hidup di kampung B bersama keluarga nya
isterinya Nurdin Lilis seorang wanita yang sangat pelit dan juga pemarah, hal itu lah yang membuat Nurdin pindah dari kampung A ke kampung B
karena di kampung B ini Nurdin bisa menjadi penebang kayu liar
walaupun sesungguhnya Nurdin adalan lelaki yang punya sifat mengalah istri, apalagi dia dengan Lilis di karuniai dua orang anak
pagi itu Nurdin hendak bersiap siap ke hutan sebelah karena ada pesanan kayu untuk nya
namun matanya di kaget kan dengan Marni yang berdiri di pagar rumah nya
keadaan Marni amat kusut terlihat air mata masih membasahi mata nya
Nurdin langsung mendekati Marni yang masih mematung di sana
" Marni ada apa dengan kamu?" Nurdin memegang bahu Marni, gadis itu tak menjawab dia hanya menangis di dalam dekapan pamannya
" ayok kita bicara didalam Marni"! Nurdin mengajak Marni untuk masuk kedalam rumahnya
mendengar suara Nurdin menyebut nama Marni , Lilis pun keluar dari dalam rumahnya dengan tatapan yang sangat berbeda
" ada apa dengan kamu Marni?" suara Lilis terkesan tak suka
Marni pun menceritakan semuanya kepada pamannya tanpa ada yang terlewati
terlihat Nurdin amat marah dan kesal mendengar Abang nya telah meninggal dengan cara di bunuh oleh juragan Nisam
berbeda halnya dengan Lilis, pikiran nya pun mulai delit dia tak mau di repot kan oleh kehadiran Marni
" jadi kamu akan tinggal disini?" itu pertanyaan Lilis kepada Marni yg di balas tatapan tajam milik Nurdin kearah Lilis
Lilis tau kalo Nurdin tak suka mendengar Lilis berkata seperti itu terhadap keponakan nya
dengan sangat terpaksa Lilis merelakan kamar anaknya untuk di tidurin oleh Marni
" Marni dengan hadirmu disini aku takut, kamu hanya akan membawa malapetaka buat keluarga ku"! nada Lilis detekan sedemikian rupa agar terkesan dia mencemaskan yang akan terjadi
Marni tertunduk lesu, dia tau dari dulu Lilis tak pernah mau ada keluarga dari Nurdin yang datang merepotkan nya
" maafkan aku bi "! telah membuat bibi menjadi repot karena aku"
mata Lilis menatap sinis kearah Marni tampak wajah kebencian di sodorkan oleh Lilis terhadap Marni
" aku mau kamu mencari kayu bakar dan juga mencuci pakaian" bangun lah pagi pagi agar kamu bisa mengantarkan dagangan ku ke pasar"
Marni hanya mengangguk lemah, Lilis selalu menitipkan kue kue basah di pasar untuk tambahan penghasilan nya tiap hari
pikiran Marni masih tertuju kepada ibunya, karena dia belum menemukan mayat ibunya
Marni pun menangis pilu mengingat kan ibunya " ya Alloh dimana ibu saya?" buuu ,,ibu dimana?"
lirih suara Marni memanggil ibunya, dia ingin sekali kembali ke kampung nya dan mencari tau dimana ibunya
tapi dia takut akan bertemu dengan juragan Nisam dan para anak buahnya
sementara itu juragan Nisam tampak terlihat kesel di rumah nya yang sangat megah
dengan sorot mata yang tajam dia memandang ke arah anak buah nya
" kalian itu tidak bisa saya andalkan" cuma mencari seorang anak gadis saja gak becus"!
juragan Nisam membuang ludah nya kesembarang tempat
hal itu telah jadi kebiasaan nya kalo marah
" saya gak mau tau cepat cari dimana itu si Marni anak nya Kardi"! dan jangan lupa buang mayat istrinya Kardi ke kali" !
"tenang tuan saya akan cari tau dimana itu si Marni"!
juragan Nisam tak menjawab dia sibuk menghisap rokok nya dengan membayangi tubuh mulus milik Marni
tiba tiba dari dalam rumah nya juragan Nisam muncul seorang pemuda tampan
seketika wajah juragan Nisam berubah saat tau yang datang adalah anaknya pertama nya
bagus itu nama nya
" ada apa pak pagi pagi sudah ramai disini?"
juragan Nisam pun tersenyum baik, seolah olah tak terjadi apa-apa
" bapak lagi bersyukur bagus, panen kita kali ini berlimpah ruah dengan hasil yang sangat memuaskan"
bagus menatap bapak nya dengan tersenyum , di mata bagus anaknya juragan Nisam itu adalah seorang bapak yang baik dengan bijaksana
tak ada terkesan busuk dan betis karena juragan Nisam sendiri tak mau putranya itu tau kebusukan nya
" syukurlah pak bagus turut Senen mendengar nya"
selesai berkata bagus pun berlalu meninggalkan juragan Nisam
sepeninggal bagus juragan Nisam pun mengancam para anak buahnya
" ingat baik baik"! saya gak mau kalau bagus tau tentang apa yang terjadi dengan keluarga Kardi ingat itu"! dan bila perlu tambah anak buah mu untuk mencari keberadaan Marni"!
di tatap nya sekali lagi anak buah nya
" saya butuh darah perawan nya"!
selesai berkata juragan Nisam pun bangkit meninggalkan anak buah nya
bagus anak juragan Nisam sangat lah berbeda dengan bapaknya
bagaikan bumi dan langit itu perumpamaan nya
bagus selalu membantu dan menolong para penduduk sedang kan juragan Nisam selalu membuat para penduduk ketakutan
pagi itu bagus menuju kearah rumah di ujung desanya, etah mengapa dia sangat rindu kepada gadis yang selalu mencari kayu bakar di pinggir hutan itu
tapi bagus belum tau siapa namanya, karena bagus sendiri belum lama kembali dari kota x setelah menyelesaikan kuliahnya
di gas nya motor nya dengan pelan agar ia masih hawa dingin desa masih dia rasakan
lama bagus berdiri di pinggir hutan itu tapi dia belum juga melihat gadis itu muncul
mata nya bagus sudah berkeliling mencari nya tapi yang di cari tak tampak terlihat
bagus pun berguma sendiri
" kemana dia ?" apakah dia sakit?"
bagus tetap bertahan disana hingga matahari mulai meninggi akhirnya bagus pun memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu
walaupun hatinya masih ingin bertahan disitu menunggu gadis itu
dengan lesu bagus menyalahkan motor nya dan pergi meninggalkan tempat itu
sementara itu Marni baru pulang dari pasar bersama Lilis, tampak Marni membawa semua belanjaan yang di beli Lilis di pasar
sedangkan Lilis seperti layaknya seorang nyonya berjalan tanpa membawa apapun
dalam hatinya Lilis pun berbicara sendiri, dia kan memperlakukan Marni layaknya seorang pembantu baginya
" lumayanlah aku bisa merasakan jadi seorang nyonya " Lilis tertawa licik
sampai lah Lilis di depan rumah dan di lihatnya Nurdin sudah duduk di depan rumah nya
mata Nurdin melotot melihat Marni di perlakukan seperti seorang pembantu oleh Lilis
tapi Lilis terlihat santai saja menanggapi tatapan mata Nurdin
" taruh itu disitu Marni"!. biarkan bibi mu yg membawanya kedalam"!
Marni menatap kearah Lilis yang tampak kesal terhadap Marni
" gak apa apa paman " biar Marni taruh didalam dulu paman"!
tanpa menunggu persetujuan dari paman nya Marni pun masuk kedalam sambil membawa belanjaan nya
sementara Nurdin memegang tangan Lilis kuat
" apa yang kamu lakukan terhadap Marni ?" kamu tau dia itu keponakan aku"!
Lilis tersenyum kaku di depan Nurdin
" lalu apa masalah nya kalau dia itu keponakan kamu mas?" gak ada yang gratis mas di dunia ini"!
mata Lilis pun melotot kearah Nurdin
" kamu tau mas?" aku pun melakukan semua pekerjaan ini sendiri"! apa aku mengeluh dengan kamu yang hanya dapat uang tak seberapa"!
Nurdin berdiri lalu menatap tajam kearah Lilis
" kamu tau Lis?" kamu selalu bersikap buruk terhadap keluarga ku"! beda dengan keluarga mu sendiri"! kamu akan bersikap manis dan akan kamu berikan apapun untuk mereka asal mereka datang"!
Lilis terdiam mendengar ucapan Nurdin yang kenyataan nya demikian
" apa salahnya keluarga ku terhadap kamu?"
Nurdin membentak keras sehingga kedua anaknya keluar dan menangis memeluk Lilis
seketika amarah Nurdin menurun
" kalau aku gak suka dengan keluarga mu , kamu mau apa mas?" kamu mau ceraikan aku?" Lilis berteriak keras sambil menangis
Nurdin terdiam di tatapnya kedua anaknya dia tak ingin anak nya tak memiliki ibu atau dia pun tak sanggup berpisah dari anak anak nya
Nurdin meninggalkan Lilis yang tersenyum menatap kepergian Nurdin
" dasar lelaki bodoh"! aku tak akan lupa bagian mana dulu orang tuamu tak merestui hubungan kita"!
dengan senyum licik Lilis pun membawa kedua anaknya kedalam rumahnya
didalm otaknya dia akan berusaha mencari cara untuk bertemu dengan juragan Nisam dan membawa Marni pergi dari rumahnya
didalam kamar nya Marni menangis sedih, kenapa semua berlalu terhadap nya
kini dia hanya memiliki seorang paman adik dari bapaknya
dia tak tau jika dia harus pergi ,tak ada tujuan dan tempat yang mesti dia datangi
lagi pula bapaknya sudah berpesan kepadanya untuk ketempat pamannya
mungkin karena hanya paman nya lah saudara yang dia miliki
siang itu langkah Nurdin cepat menuju kampung A dimana makam Abang nya pak Kardi di makam kan
niatnya ingin mencari tau dimana kak iparnya berada
" bang maafkan aku bang"! aku tak bisa ada di dekatmu saat itu terjadi"! Nurdin menangis sambil berjalan menuju ke kampung A
matahari mulai panas saat Nurdin sampai di depan gubuk pak Kardi
di lihatnya gundukan tanah merah yang masih basah
" bang"! tangis Nurdin pun pecah melihat tanah itu
" maafkan Nurdin bang"! maafkan bang"
Nurdin menangis sejadi jadinya disitu
tiba tiba Nurdin mendengar suara dari dalam gubuk milik pak Kardi dengan waspada dan hati-hati Nurdin pun masuk kedalam rumahnya
tapi dia tak melihat apapun disitu hanya kosong
dia termangu didepan pintu gubuk itu, masih teringat jelas bagaimana pak Kardi waktu itu berusaha membesarkan nya dan merawat nya seperti layaknya seorang bapak terhadap anaknya
kita orang yg berjasa itu telah tiada meninggalkan nya untuk selamanya, dan dia sendiri pun belum bisa membalas semua nya
Nurdin pun berjanji didalam hatinya untuk menjaga Marni seperti dulu pak Kardi menjaga nya
matahari mulai akan terbenam namun anak buah juragan Nisam belum juga menemukan keberadaan Marni
hal itu membuat geram juragan Nisam
" apa kalian tidak becus berkerja"! kalian hanya ingin uang saya saja hah"!
bentak juragan Nisam terhadap anak buahnya
" saya sudah bilang kemaren tambah anak buah mu nongol"! dan cari secepatnya Marni"!
bongol pun menunduk
" baik tuan saya akan tambah anak buah saya untuk mencari nya ke kampung B"!
" bila perlu kasih hadiah untuk orang yang memberi tau kan keberadaan Mirna "! aku butuh darah perawan nya "! ingat itu"!
selesai berkata juragan Nisam pun masuk kedalam rumahnya meninggalkan anak buah nya yang masih terduduk di teras rumah nya
suara ramai para penduduk di pinggir kali, sepertinya ada kejadian aneh di kali itu
" ada mayat perempuan di kalii"!.
kata penduduk itu
" cepat panggil pak lurah untuk kesini dan melihat mayatnya"!
tak berapa lama pak lurah pun tiba dengan seorang pemuda tampan yang tak lain adalah bagus anak dari juragan Nisam
" siapa dia pak lurah?" bagus bertanya kearah pak lurah
pak lurah tampak sedih melihatnya
" dia istrinya pak Kardi"! rumahnya di pinggir hutan sana"!
pak lurah menjelaskan
" pantesan pak lurah saya tak melihat Bu Kardi sudah tiga hari ini"! biasanya kan Bu Kardi selalu mencari sayuran bareng dengan saya di kebun "!
pak lurah tampak mengangguk angguk kan kepala nya, entah apa yang sedang di pikirkan nya
"tapi sepertinya pak Kardi pun tak tampak sudah tiga hari ini juga pak lurah"! salah seorang warga pun berbicara
" bagaimana kita bawa mayat bu Kardi ini kerumah nya ?" agar kita tau apa yang terjadi terhadap keluarga nya pak Kardi"!
selesai berkata pak lurah pun menyuruh warga nya untuk membawa mayat istri pak Kardi itu
bersambung
maaf ya sahabat jika tulisan aku masih sulit di mengerti
mohon klik nya dan komentar nya yg baik ya
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
moon
ngak ada tanda bacanyakah
2022-09-18
0
moon
👍
2022-09-16
0
moon
bibik yang kejam
2022-09-02
0