bagus memandang mamahnya tak mengerti
kenapa mamah nya tak juga sadar dengan dosa yang telah di perbuat
bagus menatap papah nya dengan malu.
apa lagi saat ini dia sadar , dia bukan lah anak dari juragan Nisam
sari memanggil bagus dan meminta maaf,namun bagus tak mau perduli dengan kata kata mamah nya
hati nya sangat kecewa
" gus"! maaf kan mamah"! sari menagis pilu dia sangat malu dengan sikap dan tingkah laku nya , namun semua percuma dia memang pendosa
juragan Nisam tersenyum mencibir,seakan dia berkata, anak mu pun tak sudi memaafkan mu sari.
" kau menang mas"! tiba tiba sari berdiri dan meraih gunting yang ada di meja rias dekat dengan nya
dengan bercucuran air mata sari memandang kearah bagus
" bagus "! jika kamu pun tak mau memaafkan mamah"! untuk apa lagi mamah hidup Gus"!
sari ingin menusukkan gunting itu keperut nya
namun tangan sari di tarik oleh Luki yang memang dekatnya
Luki memeluk tubuh sari erat, air mata Luki pun membasahi pipinya
" mas maafkan saya"! saya sudah lancang mencintai dan kini meniduri mba sari"!
Luki memandang kearah juragan Nisam
" saya tau mas tak mau menerima mba sari "! maka ijinkan saya untuk menikahi mba sari"!
sari memandang Luki dengan haru, berbeda dengan juragan Nisam yang tampak kaget mendengar ucapan luki
" apa aku gak salah dengar ********?" kau ingin menikah dengan wanita pendosa ini,"!
juragan Nisam tersenyum sinis
" aku pun pendosa mas"! sejak aku tau bagaimana mas selama ini'!
Luki menatap tajam kearah juragan Nisam
" maksud mu apa?"
juragan Nisam tak mau namanya buruk Dimata bagus, walaupun dia bukan darah dagingnya.
tetapi dia telah mengganggap bagus anaknya
" mas"! kau terlalu ingin terlihat baik Dimata anakmu"! tapi kau selalu memperlihatkan permusuhan antara kau dan mba sari"!
bagus memandang juragan Nisam dan hatinya mulai terharu
selama ini dia berpikir kalau juragan Nisam tak pernah perduli dengan nya
ternyata tidak, bahkan juragan Nisam tak ingin dosa dan keburukan nya ,di ketahui oleh bagus
hanya karena ingin juragan Nisam terkesan baik Dimata bagus
juragan Nisam memandang bagus satu
" dengar nak"! mungkin kamu sudah tau "! atau mungkin kamu sudah dengar cerita dari mamah mu sendiri"!
juragan Nisam menarik nafas berat
" tapi satu yang perlu kamu ketahui"! papah sayang sama kamu nak"! juragan Nisam memeluk bagus erat
" biar lah dosa ini milik kami"! tanpa kamu ikut menanggung akibatnya"!
juragan Nisam berkata lirih
" mas"! lepaskan aku "! jika memang kau tak mau menerima keburukan ku"!
sari menatap memohon kepada juragan Nisam
" karena saat ini kau pasti semakin merendah kan aku"!
bagus melihat mamahnya yang di peluk erat oleh Luki
" papah "! aku tak memaksa papah untuk menerima mamah"! karena aku mengerti rasa sakit hati papah terhadap mamah"!
bagus menatap wajah lelah di wajah juragan Nisam
" jika kau ingin menikahi sari "! silahkan"! karena aku pun tak akan mengikat sari didalam perkawinan yang memang sudah hancur"!
juragan Nisam berkata lirih
" mungkin dengan mu "! dia bisa bahagia"!
sari menatap tajam kearah juragan Nisam, lelaki yang telah sekian tahun bersama nya
dan selama itu pula tak ada kata mesra atau pun pengakuan
tapi kali ini dia melihat itu ada di mata juragan Nisam
rasa kehilangan
" mas"! maafkan aku"! cuma kata itu yang keluar dari mulut sari
" esok aku akan menceraikan mu"! dan kau bisa menikah dengan Luki"!
selesai berkata juragan Nisam membawa bagus meninggalkan sari dan Luki yang masih berdiri di kamar
malam itu seakan menjadi saksi bahwa seorang hantu Amira, membuka penghianat sari dan keburukan apa yang pernah sari lakukan
sementara itu Irwan pun mulai sadar dari pingsannya
matanya mencari cari marani
namun yang di temukan cuma kegelapan malam dan bunyi burung hantu
dengan takut Irwan pun menyalahkan motor nya lalu pergi meninggalkan makam itu
Marni melangkah kan kaki nya meninggalkan kampung itu menuju kampung sebelah
dia berjalan di antara gerimis yang mulai turun
tampak senyuman tipis terlihat dari kilatan cahaya petir yang sesekali terlihat di atas langit
" akhirnya keburukan mu terbongkar sari"! suara Amira terdengar pelan
" satu langkah lagi "!
didalam malam yang dingin itu Amira membawa tubuh Marni menuju rumah Nurdin
langkah nya pelan tapi pasti
terdengar dia menyanyikan lagu
lagu yang dulu sering dia nyanyikan,saat bersama dengan Nurdin
" biar kan mereka bicara,"
cinta kita satu"
lagu itu terus dan terus di nyanyikan oleh Amira, hingga sampai di depan rumah Nurdin.
Amira menatap kearah rumah Nurdi, pelan pelan Amira mengentuk pintu rumah Nurdin
tak lama kemudian terdengar langkah kaki membuka pintu
Nurdin kaget melihat Marni yang berdiri didepan pintu rumahnya
apalagi penampilan Marni yang penuh darah di bajunya
" kau telah melakukan apa Marni?" Nurdin menghampiri Marni yang menatap nya tajam
" ada apa dengan mu?" dan mengapa kamu diam "!
Amira tertawa cekikikan
mendengar ketawa marni yang berbeda , Nurdin pun mundur kebelakang
Amira menatap Nurdin tajam
" kenapa kau takut mas?" suara Amira terdengar sinis
" siapa kau?" dan kenapa kau ganggu keponakan ku?"
Nurdin menatap tajam Marni yang berdiri tegak di depan pintu rumahnya
" mungkin kau telah lupa akan aku mas"! tapi aku tak pernah lupa akan kamu"! walaupun saat ini aku sudah mati"!
Nurdin sudah mulai ingat, dengan siapa dia berbicara
" jadi kamu Amira?" kenapa kamu ganggu Marni?" salah dia apa dengan mu?"
Nurdin mulai berani bertanya
Amira tertawa cekikikan seolah mengejek Nurdin
" kau pikir aku tak ada alasan untuk masuk kedalam tubuh Marni?" apa kau tau apa yang telah di alami oleh Marni?"
Nurdin terdiam dengan ucapan Amira
'" kau tak ada kekuatan untuk menjaga keponakan mu"! bahkan dari tindakan kejam Lilis mu kau tak mampu"!
Nurdin teringat dengan lilis
" apakah yang membunuh Lilis itu kamu Mira?" Nurdin bertanya dengan gemetar
" kalau ya kenapa?" apakah aku tak pantas membunuh nya?"
Nurdin menatap tajam kearah Amira
" kau sadis Mira"! kau tak punya hati"!
Nurdin memaki Amira dengan kencang
Amira tertawa cekikikan mendengar Nurdin memaki maki nya
" silahkan kau memaki ku mas"! aku tak perduli "! tapi satu hal yang perlu kau ketahu"!
Amira menatap tajam kearah Nurdin
"anak yang kamu anggap anakmu itu"! dia"! adalah anak haram dari Lilis"!
bagaikan di samber petir Nurdin mendengar ucapan Amira
" kau sudah kelewatan Mira"! Nurdin tak terima dengan ucapan Amira
karena Amira mengantarkan galih bukan anaknya
" sudah aku duga"! kamu tak akan terima itu mas"! Amira tertawa puas
menatap Nurdin yang penuh kebingungan
bersambung kk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Nurjanah Tamim
tor...jng nulis yg buntung buntung pa toooor..
aku takut
2021-08-19
0
Nawan Damanik
nikmati saja, just a novel, editan diperjelas jika naik cetak kertas, enjoying,,,lanjut thor aku suka kamu
2021-03-06
0
Ries Cha
yang jelas donk thor kalau nulis nama...
2020-08-04
0