sore itu juragan Nisam pun datang kerumahnya Amira bersama dengan anak buahnya
pak tole kaget, karena biasanya juragan Nisam Hanya datang seorang diri
tanpa ada anak buahnya
berbeda dengan Amira yang memang sudah tau dengan hal ini
dia hanya tersenyum dan menatap keperut nya, di usap perut nya dengan lembut
" nak hari ini kita akan pergi jauh sayang"! meninggalkan dunia yang tak berpihak kepada kita"!
selesai berbicara Amira naik keatas kursi yang sudah di siapkan nya dan tambang di sana
apa yang di lakukan Amira pasti pembaca tau ya😊😊
Amira meninggalkan sepucuk surat di tanah pas dekat mayatnya
juragan Nisam memanggil keras Amira ,tapi yang keluar malah pak tole
" Amira mana pak?' ada di dalam tuan"! pak tole tampak bingung dengan perubahan sikap dari juragan Nisam
tapi dia tak mau bertanya, dengan cepat dia menyuruh isterinya untuk memanggil Amira
tak berapa lama jeritan pun terdengar dari dalam rumah
pak tole dan juragan Nisam pun berlari kearah kamar Amira, disana juragan Nisam melihat tubuh Amira yang tergantung dan lidah yang menjulur keluar
" bonggol cepat kau turun kan Amira "! juragan Nisam menyuruh bonggol menurunkan mayat Amira
" juragan ada surat "! anak buah nya juragan Nisam memberikan suarat itu kepada juragan Nisam
selesai membacanya juragan Nisam pun terdiam, tak berapa lama dia menyuruh orang tua Amira untuk menguburkan Amira dengan layak
di berikan nya uang untuk acara pemakaman nya
Nurdin mendengar kematian Amira langsung pergi menuju rumah Amira
dengan perasaan yang bersalah, apalagi dia ingat kejadian kemaren Amira berkata kalau bayi yang sedang dia kadung itu adalah anak nya
Nurdin merasa jadi lelaki yang begitu pengecut , bahkan untuk merawat bayinya saja dia tak mau karena takut dengan Lilis
sedangkan Amira
cukup berpikir sampai disitu saja Nurdin sudah malu dengan dirinya sendiri
di percepat laju motornya, sela tak lama Nurdin sudah sampai di rumahnya Amira
tampak banyak warga desa disana.
Nurdin turun dari motornya dan masuk kedalam rumahnya Amira
di lihatnya nya kedua orang tua Amira yang sedang menangis didekat mayat Amira
dengan perasaan yang sama hancur Nurdin pun mendekati kedua orang tua itu
pak tole menyadari akan kedatangan Nurdin langsung memeluk anak itu
" Amira sudah pergi nak nur"! suara pak tole pelan di telinga Nurdin
Nurdin mengganggu lemah, di pegang nya tangan ibunya Amira, seakan Nurdin ingin memberikan kekuatan hati
walaupun kenyataannya dia pun lemah
setelah pemakaman Amira Nurdin berpamitan kepada kedua orang tua Amira , karena saat itu matahari sudah akan tenggelam
sampai disitu lamunan pak tole di kaget kan oleh suara benda jatuh di dalam rumah nya
dengan cepat pak tole masuk kedalam
di lihatnya istrinya sedang memunguti kaca yang pecah dari bingkai foto Amira
" Irwan kemana Bu?" pak tole bertanya tentang anak nya yang kecil
Bu tole hanya menuju kearah kamar
" kamu tau pak"! suara bu tole menahan langkah pak tole untuk kekamar Irwan
" tau apa Bu?"
Bu tole menghentikan kerjaan ny yang sedang memunguti beling kaca
" ini malam terakhir dimana Amira esok akan meninggal"! dan sudah delapan tahun Amira meninggalkan"!
bu tole memandang kearah pak tole dengan tajam, seakan ada kata tak terima dengan kematian Amira
" lalu kau mau apa Bu?" Amira sudah tenang disana Bu"!
Bu tole menangis sedih
" Amira harusnya masih hidup pak"! dan anaknya pun pasti sudah besar"!
pak tole paham dengan kesedihan yang dialami istrinya
karena selama hidupnya Amira begitu dekat dengan ibunya
malam itu Marni sangat gelisah dia tak bisa tidur , seperti ada kekuatan yang lain yang memaksa nya untuk keluar rumah
dengan kesadaran yang ada Marni mencoba menolaknya
namun tak lama kemudian terdengar suara Amira dari kejauhan memanggil namanya
dan terus dan terus
seperti ada kekuatan yang amat kuat mengerakkan tubuh Marni untuk keluar rumah
mata Marni kosong langkah nya mulai tak pasti ,di buka nya pintu rumahnya
di luar terlihat begitu gelap
hujan masih gerimis sesekali terlihat kilap memancarkan cahayanya di langit
Marni terus melangkah meninggalkan rumahnya
Marni melangkah menuju kearah kampung sebelah, tubuh Marni basah oleh air hujan
tapi langkah nya tak berhenti dia terus saja berjalan
sampai di perbatasan kampung tampak ada dua orang lelaki yang sedang menjaga keamanan kampung
Marni terus saja berjalan tak menghiraukan kedua lelaki itu
sementara itu kedua lelaki itu merasa keheranan dengan sikap Marni
lelaki yang satunya berkata kepada yang lebih kurus
" apakah itu manusia Ming?" si kurus menggeleng takut
" aku tak tau "! tapi mana ada perempuan malam malam gini jalan sendiri"! apalagi ini hujan par"! jawab si Aming kepada si Japar
Japar memandang belakang Marni yang terus berjalan meninggalkan mereka
" tapi bagaimana kalau dia itu memang manusia ming?" Japar bertanya seolah mulai cemas
Aming terdiam
" jujur par "! aku takut"! Aming mulai mengambil kain sarung nya"!
" takut apa kamu Ming?"
Aming pun mulai bercerita tentang kematian Lilis yang sangat menyeramkan itu
japar pun mulai ketakutan juga, dia baru ingat bahwa di kampung nya belum lama ini ada wanita mati tanpa kepala
akhirnya kedua lelaki itu pun saling berpelukan ketakutan
sementara itu bagus merasa bingung dengan ulah bapaknya juragan Nisam
yang menyuruh anak buah nya berkumpul di rumah nya
tapi dia tak bisa mengusir orang orang itu, karena hak sepenuhnya ada pada bapaknya
di lihatnya ibunya sari sedang menonton TV acara sinetron kesayangan nya
sari tersenyum kearah anak semata wayangnya itu
" sayang dekat mama"! sari menyuruh bagus duduk dekat dengan nya
" mah bapak kemana?" bagus mulai bertanya kepada mamanya
" dari tadi sore aku tak melihat bapak"!
sari tersenyum memandang kearah bagus
" bapak mu ada di kamar"!
bagus tersenyum
" tumben mah"! dia tau betul kalau bapaknya juragan Nisam itu tak betah berada di kamar nya
sari hanya tersenyum dan melanjutkan menonton sinetron nya
" mah "! bagus memanggil lagi pelan, sari pun memandang sejenak kearah bagus
" ada apa bagus?" seperti nya kamu ingin berbicara serius"!
sari mematikan tv nya dan menghadap bagus
" mah apakah salah jika bagus mencintai wanita miskin?" bagus menatap tajam kearah sari
sari tersenyum bijak kepada anak nya bagus, dia pun membelai rambut bagus penuh kasih
" tidak sayang"! kamu bebas menentukan pilihan mu"! asalkan anak itu memang baik dan kamu mencintai dia"!
bagus memeluk mamanya dengan penuh kasih sayang
sari membalas nya dengan kecupan kasih ibu
" memang siapa yang kamu cintai itu nak?" mungkin mama mengenal nya?"
sari memancing pertanyaan kepada bagus
" pasti lah mamah mengenal nya"! dia juga gadis desa sini"!
bagus tersenyum manis, dia tau kalau mamah nya ingin tahu gadis yang dia cintai
tapi bagus tak mau menyebutkan namanya
karena waktu nya tak tepat
sementara itu Marni sudah mulai mendekati rumah nya pak tole
rumah orang tua Amira
bersambung kk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Aam Yolien
lah br inget saya .. kt ny juragan nisam mandul .. tp kok pny anak si bagus yaaa
2020-08-26
1
habibah
uuyyyt
2020-03-20
0