pak lurah pun berserta warga nya mendatangi rumah nya pak Kardi
tapi rumah itu tampak sepi dan kotor, seakan tak ada penghuninya
mata pak lurah berkeliling dan dia pun melihat gundukan tanah di samping gubuk tersebut
dengan berlahan pak lurah pun menghampiri gundukan tanah itu
" ini seperti kuburan?" pak lurah memandang teliti kearah gundukan tanah itu
" benar pak lurah "! ini seperti makam" tapi makam siapa pak lurah?"
bagus pun memandang kearah pak lurah yang tampak bingung
akhirnya pak lurah menyuruh beberapa warganya untuk menggali gundukan tanah itu
" biar kita tidak penasaran siapa yang ada didalam gundukan tanah ini "!
dan atas perintah pak lurah juga mayat istri pak Kardi pun di kafan kan selayaknya orang yang telah meninggal
tak berapa lama gundukan tanah itu pun mulai terbuka
" cepat turun dan lihat oleh mu Jang?" siapa yang di pocong kan itu"!
orang yang di panggil Jang pun turun kelobang kuburan itu dengan cekatan, betapa kagetnya setelah tahu yg menjadi pocongan itu ternyata pak Kardi
betapa terkejutnya pak lurah melihat pemandangan itu
" ya Allah"! itu kan pak Kardi"!
semua warga menjerit histeris melihat pak Kardi sudah menjadi mayat juga
mereka bingung dan tanda tanya, siapa yang sudah tega membunuh nya
" Jang selesai pemakaman ini kita kumpul di rumah saya"! pak lurah tegas memerintah anak muda itu, yang di sambut dengan anggukan kepala
malam itu juga kedua jenazah suami istri itu pun di kuburan kan di tempat yang sama
semua warga desa itu pun penuh tanda tanya siapa pelakunya
kenapa mereka begitu kejam
malam itu desa A amat sunyi mencekam bahkan tak satu pun warga desa yg keluar rumah
di tambah hujan cukup deras mengguyur desa itu
beda halnya dengan di rumahnya pak lurah
disitu tampak pak lurah dan lima pemuda.
dan salah satunya bagus anak juragan Nisam pun ikut hadir
pak lurah menyuruh Bu lurah dan anak gadis nya murni menghidangkan kopi dan singkong rebus
" silahkan kalian minum dan makan"! pak lurah berkata dengan pelan
pikiran nya kacau menembak dan menerka siapa pelakunya
" pak dalam masalah ini bapak tidak bisa menuduh seseorang tanpa bukti"! karena negara kita kan negara hukum pak"!
bagus mengingat pak lurah
pak lurah pun tersenyum kearah bagus, ya pemudanya itu selain anak orang kaya dia pun cukup dermawan dan pintar
tiba tiba murni keluar dari dalam kamarnya dan menemui bapaknya
" pak bagaimana keadaan Marni?" deg tiba tiba pak lurah seperti tersambar petir
ya dia lupa dengan Marni anak pak Kardi
" ya Allah "! ia murni bapak lupa dengan dia"!
tampak wajah ketakutan di wajah pak lurah
" ada apa pak lurah?" Jang bertanya dengan gemetar
" ya kita tidak tau nasib Marni saat ini"! semoga dia baik baik saja"!
pak lurah menghelan nafas nya berat
" kita harus selidik siapa kah dalang dari pembunuhan ini Jang"! dan bapak harap nak bagus mau membantu anak muda di desa sini"! pak lurah berharap
dengan senyum yang ramah bagus pun mengiyakan
sementara itu anak buah nya juragan Nisam sudah sampai di kampung sebelah
dan mereka terus menyelidiki keberadaan Marni
tampak dua orang berkumis tebal sedang asyik berbicara di sebuah warung kopi di pinggir pasar
" juragan Nisam akan memberikan hadiah besar untuk anak itu jika ada yang menemukan nya"!
kata yang berkulit hitam
" aku akan mencoba mencari informasi kepada para pedagang di sini"!
kata yang berbadan pendek
pembicara orang dua itu pun di dengar oleh Lilis yang tak jauh duduk di arah lelaki itu
dengan senyum licik Lilis pun menghampiri kedua lelaki itu
" maaf kang "! akang sedang mencari siapa ya?" Lilis berbasa basi kepada kedua orang itu
dengan senyum sanggar lelaki yang berkulit hitam itu pun menjawab pertanyaan Lilis
" apakah kamu tau wanita yang aku maksud itu?" lelaki itu menatap tajam kearah Lilis
Lilis tersenyum licik
" apa kah hadiah itu bener adanya?" Lilis bertanya dengan menekan nadanya
Lelaki pendek itu maju dan mendekati Lilis
" kamu tak usah ragu dengan hadiahnya"! juragan kami tak akan bohong"!
Lilis pun tersenyum
" sudah cepat katakan kamu tau atau tidak"! jangan main main dengan kami"!
Lilis mundur kebelakang, dia sadar bahwa dia berhadapan dengan pembunuh
" aku tak bohong"! tapi aku minta hadiah itu besok kamu bawa kesini"! karena besok wanita yang kamu maksud itu akan datang kesini"!
si hitam pun mendekati Lilis
" baik kami setuju"! tapi awas kalau kamu mempermainkan kami"! aku tidak segan-segan membunuh mu dan keluarga mu"!
terasa kecut lidah Lilis mendengar ucapan dari si hitam itu
dengan cepat Lilis pulang membawa belanjaan nya, biasanya dia bersama Marni
berhubung Marni di suruh nya mencuci baju jadi dia pergi sendiri mengantar kan dagangan nya
sesampainya di rumah di carinya Marni yang sedang menjemur pakaian di belakang rumahnya
dengan lembut Lilis memanggil Marni
" Marni sini"! kamu udh sarapan belum?"
Marni merasa bingung dengan perubahan sikap dari pada Lilis terhadap nya
dia menatap Lilis dengan takut, hal itu di sadari oleh Lilis
dengan senyum penuh kepalsuan Lilis pun menyajikan soto mie yang dia beli tadi di pasar" kemarih lah"! duduk disini"!
Lilis menuju kursi makan yang kosong untuk Marni
seolah paham apa yang di pikirkan oleh Marni , Lilis pun berbicara penuh kepalsuan
" kenapa kamu melihat bibi seperti itu?" apa ada yang salah dengan bibi?"
Marni terdiam ,lalu menggeleng pelan
karena dia tau bagaimana sikap Lilis terhadap nya kemaren, jangan kan menawarkan sarapan
sekedar duduk di meja makan saja Marni tak boleh oleh nya
" Marni ini soto mie yang tadi sengaja bibi belikan untuk kamu"! Lilis menyerahkan semangkuk soto mie kemarni
" udh cepat kamu makan "! nanti dingi gak enak"! Marni seperti mimpi dengan perubahan sikap Lilis yang bisa begitu baik kepada nya
Lilis melirik dengan hatinya bergumam penuh kebencian " esok kau akan mati Marni"! dan tak ada lagi yang menggangu keluarga ku"!
itu cuma suara Lilis didalam hati nya
Marni memakan habis soto mie itu, dengan senyum palsu Lilis tersenyum melihat Marni yang memakan habis sotonya
" enak gak Marni?" Lilis bertanya sambil mendekati Marni
" enak bi"!
" besok kamu ikut bibi antara kan kue bibi "! dan sekarang kamu boleh istirahat Marni"! Marni bingung dan tertenguh
biasanya jam segini boro boro di kasih sarapan atau di suruh istirahat
yang ada Marni akan di omongin dengan kata kata pedas dan bikin air mata Marni mengalir
sementara itu anak buah nya juragan Nisam pun sudah sampai di kampung A, dan sedang berbicara dengan juragan Nisam
" apa yang kamu katakan itu benar ?" tidak sedang mengada gada kan"! hardik juragan Nisam kepada si hitam
" benar tuan"! mana berani saya berbohong sama tuan"!
juragan Nisam tersenyum jahat
" ingat jangan sampai anak ku dan istri ku tau akan hal ini"!
juragan Nisam mengancam
" tenang tuan saya paham"! juragan Nisam melempar kan butal hitam kecil kearah si hitam dan si pendek di terima dengan senyum jahat pula
" sudah pergi sana"! dan pastikan kalau Marni esok kamu bawa kesini"!
kedua orang itu pun meninggalkan rumah juragan Nisam dengan senyum kegirangan
matahari mulai akan terbenam , malam pun akan hadir
malam itu Nurdin duduk sendiri di depan rumah nya pikiran nya melayang mengingat Abang nya pak Kardi
di otak nya telah tersimpan berbagai macam cara untuk membalaskan dendam kematian abangnya
air matanya menetes di pipinya
tanpa dia sadari Marni sudah berdiri di belakang nya, tatapan mata Marni merah menyala terasa berbeda dengan Marni yang sesungguhnya
" Nurdin"! suara itu berat dan dalam , Nurdin pun menoleh kearah Marni
dia kaget dengan cara bicara Marni yang berbeda itu, di tatapnya keponakan nya dengan tajam
ada yang berbeda dengan Marni , matanya .
mata itu merah menyalah dan penuh dengan dendam
" Marni "! ada apa dengan mu nak?" Nurdin merasa cemas melihat Marni
" hahaha kamu tak usah takut Nurdin"! aku akan menjaga anak ku"! suara itu terdengar dalam dan berat
Nurdin semakin bingung dengan sikap dan ucapan Marni
" kamu siapa?" dan kenapa dengan Marn"
Nurdin terbantah bantah berbicara nya karena takut
" Haha Haha"! kamu tak usah takut dengan ku Nurdin"! aku ini Kaka ipar mu"!
Nurdin terdiam, otak nya berpikir
" apakah kamu mbak Nursi?" Nurdin bertanya dengan ketakutan
'" ya "! ini aku Nurdin "! Marni menatap Nurdin tajam
Nurdin terduduk lemas setelah tau kalau Kaka iparnya sudah mati juga
bagaimana caranya dia menyampaikan hal itu kepada Marni
" Mbak apa yang mesti aku lakukan mbak?"
Nurdin bertanya dengan ibah
Marni menatap tajam dan tersenyum menyeringai " tak ada yang dapat kamu kerjakan Nurdin"! aku tak akan melibatkan kamu dalam urusan aku"!
Nurdin diam mendengar ucapan Marni
" esok bencana untuk mereka baru akan di mulai Nurdin"! selesai berkata Marni pun jatuh pingsan
dengan cekatan Nurdi membopong Marni kedalam kamarnya
di baring kan nya tubuh keponakan nya itu di kasur " kasihan kamu nak"! maaf kan paman mu ini Marni"! aku tak bisa berbuat apa apa untuk kedua orang tuamu"!
selesai berkata Nurdin pun meninggalkan kamar Marni
malam itu udara cukup dingin hewan malam pun menyelesaikan tugas nya dengan baik
pagi pagi Marni bangun dan membantu Lilis membuat kue di dapur
" sudah kamu tidur lagi aja sana"! biar bini kerja kan sendiri saja Marni"!
Lilis tersenyum penuh arti kepada Marni
" gak apa apa bi"! biar Marni bantu bibi ya"!
Marni mulai membantu Lilis
pagi itu seperti biasa Lilis pun sudah rapih untuk pergi ke pasar membawa kue kue nya yang akan di titipkan di pasar
" Marni kamu udh siap"? Lilis berteriak memanggil Marni
" ya Bu"! tak berapa lama Marni pun keluar dengan membawa bungkusan berwarna hitam yg berisi kue kue
" ayoo kita berangkat"! Lilis ingin segera sampai di pasar dan menyerahkan Marni kepada anak buahnya juragan Nisam
Lilis sudah membayangkan hadiah yang akan di terimanya dari juragan Nisam
senyuman tampak tergurat di wajah nya yang licik
Marni mengikuti langkah Lilis dari belakang, entah dari mana angin bertiup sangat kencang dan menyambar kearah Marni
membuat bulu kuduk Marni berdiri
Marni menoleh kesamping nya tak ada apapun
tiba tiba langkah Marni terhenti seperti ada yg menahan kaki nya untuk melangkah
Marni berusaha melawan tapi tak mampu
tenaga itu terlalu kuat untuk nya
kekuatan misterius itu pun masuk kedalam tubuhnya Marni , membuat Marni merubah menjadi sosok yang berbeda
menyadari dia jalan seorang diri, Lilis pun menoleh kebelakang
dia melihat Marni berdiri mematung sejauh lima meter darinya
" ada apa dengan kamu Marni?" Lilis teriak kepada marni , namun Marni tak menjawab nya hanya diam mematung
hal itu membuat geram dirinya, dengan kesel Lilis menghampiri Marni
" aku sudah berusaha untuk menahan kekesalan ku terhadap mu dari kemaren"! dan kamu pikir aku benar benar baik dengan kamu"! Lilis menatap tajam kearah wajah Marni , Lilis melihat wajah Marni sangat lah berbeda dengan biasanya
dan mata itu, mata itu seperti ada dendam dan kebencian disana
Lilis merasa ngeri melihat mata Marni yang seperti itu, tatapan mata marni kosong seolah olah tak mengenal Lilis
Marni tersenyum menyeringai tanpa seperti setan yang ingin menyantap Lilis
Lilis mengidik mundur kebelakang, Marni menatap tajam kearah Lilis
" kamu kenapa begitu benci terhadap anak kuu?" suara Marni berbeda dengan biasanya
suara itu berat dan jauh
Lilis mundur , dan tanpa di sadari nya keringat pun sudah membasahi wajah nya
" kau siapa?" dan kenapa kamu ada didalam badan Marni?"
Lilis menatap takut, Marni tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Lilis
" kau wanita pelacur masih kah pantas bertanya siapa saya?" suara itu pun terdengar sangat membencinya
Lilis pun kaget mendengar perkataan pelacur itu, dan ingatan nya pun melayang kesatu nama, tapi dengan cepat Lilis menolak nama itu" itu bukan kau?" tak mungkin kau bisa jadi hantu?"
Marni tertawa terbahak-bahak lagi dan tampak matanya memerah dan rahang nya bergemertek menaha kesal
" kamu wanita jalang yang sangat jahat"! suara itu pun terdengar lagi dengan nada tak kalah kerasa dari yang tadi
Lilis tak bisa mengelak saat tangan Marni menjambak rambut panjang milik Lilis
Lilis meringis kesakitan
" lepaskan akuu"! kau siapa?"
lagi lagi di balas tertawa oleh Marni, dan sebuah tamparan keras menghantam pipinya
Lilis menjerit keras, darah segar keluar dari hidung nya
Lilis mundur kebelakang berusaha kabur, tapi sebuah kayu menghantam kakinya sehingga Lilis terjatuh kedepan
" kamu tak akan bisa kemana mana pelacur"! saat ini waktu yang aku tunggu tunggu"!
Lilis merintih kesakitan dia mencoba mengingat semua kejadian yang pernah terjadi delapan tahun yang lalu
bersambung sahabat
jangan lupa ya klik sama love nya
dan tolong jangan komentar yang kasar ya
bantu saya ya..
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Fikah Handayani
klo aku sih slma msih FHM m crita..B aja..
2021-08-21
1
Nurjanah Tamim
semangat kak..
cerita nya bagus
2021-08-18
1
Aqilla
suka.. suka... suka.. pokoknya suka aku dengan karyamu oni thor walau baru permulaan kyknya bagus..
2021-06-13
1