Lilis pun mencoba mengingat apa yang pernah terjadi dimasa itu
dimana dia mesti berlaku curang dan mungkin teramat keji untuk di katakan
waktu itu Nurdin telah mempunyai seorang kekasih yg bermana Amira, Amira adalah seorang gadis yang sangat cantik waktu itu banyak sekali lelaki yang ingin mendapatkan cinta Amira
tetapi cinta nya Amira hanya untuk Nurdin
Nurdin sangat bahagia karena cinta nya tak bertepuk sebelah tangan hari hari di lewati oleh nya bersama Amira adalah rasa kasih
benang cinta mereka tak begitu mulus
ternyata diam diam juragan Nisam pun sangat ingin mendapatkan Amira, walaupun sesungguhnya juragan Nisam sudah berkeluarga namun tetap saja nafsu nya tak bisa di kendalikan
siang itu Amira di suruh ibunya untuk mengantarkan makanan untuk bapaknya yang berkerja di perkebunan milik juragan Nisam
dengan senyum manis Amira selalu menyapa siapa pun yang dia jumpai di jalan itu
tak lepas mata keranjang laki laki selalu ingin menggoda Amira
" lihat lah Amira begitu cantik nya dia bagikan bunga yang sedang mekar "! kata para lelaki hidung belang, namun ucapan mereka terhenti manakala melihat juragan Nisam menghampiri mereka
" bonggol aku tidak tau bagaimana pun caranya kau harus bisa bawa Amira ke rumah tua itu"! kata juragan Nisam tegas
bonggol paham maksud juragan Nisam
" baik tuan akan saya cari caranya"! juragan Nisam memberikan beberapa keping uang logam kearah bonggol
" kau ajak beberapa anak buah mu"! selesai bicara juragan Nisam pun berlalu meninggalkan bonggol
bonggol menatap juragan Nisam dengan senyum licik
sementara Lilis muda pun sedang asyik mencari cara untuk mendekati Nurdin , Lelaki yang di cintai
" aku tak perduli bagaimana pun caranya"! yang penting Amira harus pergi dari dunia ini"!
Lilis pun pergi menuju perkebunan milik juragan Nisam, yang dimana disana pun ada orang tua Lilis yang sedang berkerja juga
sedang asyik berjalan tiba tiba Lilis di hadang oleh dua orang anak buah juragan Nisam
" mau apa kalian?" Lilis ketakutan, kedua orang itu tertawa melihat Lilis ketakutan seperti itu
" uuusstt diam kau bocah"! aku cuma mau minta tolong Ama kamu"! Lilis menatap tajam kearah kedua laki laki beringas itu
" minta tolong apa?" Lilis berusaha menghilangkan rasa takutnya
" aku tau kamu teman baiknya Amira"! laki laki itu terdiam sesaat menatap tajam kearah Lilis
" kau ajak lah Amira bermain ke pinggir hutan sebelah sana"! setelah itu kamu akan bertemu kami disana"! Lilis menatap tajam kearah lelaki itu ,dia masih belum paham apa yang akan dilakukan oleh dua lelaki itu terhadap Amira
" apa yang akan kalian lakukan terhadap amira?" Lilis pertanyaan walaupun takut, lelaki itu tak menjawab tapi langsung melotot kearah Lilis
" eeh bocah gila"! salah satu lelaki itu membentak keras Lilis
" tugas mu cuma membawa tak usah bertanya"! atau kau pun ingin aku habiskan, Lilis mundur kebelakang ketakutan, tapi otak Lilis yg licik tak kalah akal
dia tau kedua orang ini akan melakukan hal yang tak baik terhadap Amira , bukan kah itu kesempatan nya untuk mendapatkan Nurdin
" lalu apa keuntungan nya buat aku?" Lilis memberanikan diri mengajukan pertanyaan , yang di balas senyuman sinis oleh kedua lelaki itu
" kau mau apa ?" aku cuma ingin bantuan kalian untuk aku"! Lilis pun menjelaskan maksudnya
lelaki itu pun tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Lilis
" ya sudah aku setuju"! selesai berkata lelaki itu pun pergi meninggalkan Lilis , dengan senyum bahagia Lilis pun mencari Amira
dia sudah membayangkan kalau Nurdin akan menjadi suaminya
tiba tiba Lilis merasa sakit di kakinya itu membuat nya sadar dari lamunannya
Lilis meringis kesakitan,di lihatnya Marni tertawa terbahak-bahak melihat Lilis kesakitan
" rupanya kau sedang mengingat kejadian itu ya?" Marni menatap sinis kearah Lilis
" kau Amira kan?" Lilis bertanya kepada Marni yang tak di jawab hanya tatapan penuh kebencian yang ada
" kenapa kau pakai tubuh marni?" kenapa?" Lilis berteriak, dengan cepat Marni memutar tangan Lilis dan menarik nya hingga putus
Lilis berteriak keras, air mata nya pun membasahi pipinya
" sakit ya?" Marni bertanya sambil mengejek Lilis
" kau tau ?" tangan itu yang mengajak aku ketempat sialan itu"! Marni menarik rambut Lilis hingga Lilis meringis kesakitan
" apa mau mu Amira?" Lilis bertanya penuh ketakutan, Marni tak menjawab dia hanya mengambil pisau yang dia sembunyikan di balik bajunya
Lilis semakin takut
" kau mau apa dengan pisau itu Mira?" ampun Mira"! Lilis berteriak minta ampun tapi tak di perduli kan oleh Marni
Marni memotong leher Lilis hingga terputus, darah pun menyembur dari leher Lilis yang butung
selesai memotong leher Lilis Marni meninggalkan mayat Lilis begitu saja, dia pergi menuju rumah nya Nurdin
sesampainya di depan rumah Nurdin dia pun terjatuh tak sadarkan diri
Nurdin yang saat itu ada didalam rumah pun kaget mendengar suara benda jatuh
dia pun berlari keluar rumah, betapa terkejutnya dia melihat Marni tergeletak didepan rumahnya
baju Marni penuh dengan darah dan wajah Marni terlihat amat pucat
dengan sekuat tenaganya Nurdin membopong tubuh Marni kedalam rumahnya
sementara itu anak buah nya juragan Nisam yang kemaren janjian dengan Lilis pun mulai gelisah
si hitam mulai marah marah
" kemana lagi tuh si jalang "! kenapa sudah siang seperti ini belum juga datang?"
si hitam marah marah sendiri
" coba kita cari saja dimana itu rumah si jalang itu"! si pendek mulai kesel juga
" coba kau tanya sama tukang warung itu"! dia pasti tau dimana rumah Lilis"!
" kenapa mesti aku bukan kau?" si pendek marah
" ingat kau ini adalah bawahan ku "! tanpa banyak kata lagi si pendek pun pergi meninggalkan si hitam
tampak si pendek sedang berbicara dengan serius kepada tukang warung langganan Lilis menitipkan kue nya
tak berapa lama si pendek pun menghampiri si hitam
" katanya rumah nya dekat pinggiran kali ujung desa"!
" ayokk kita kesana"! si hitam tampak sudah tidak sabar, dia pun menaiki motor nya dengan cepat dan menjalankan motor nya dengan kencang
" pelan pelan lah kau"! jalan nya licin nanti kita terjatuh"! si pendek ketakutan
tak berapa lama si hitam memberhentikan motor nya mendadak
tentu saja membuat si pendek kanget
" ada apa kau memberhentikan motormu?" si hitam tak menjawab tapi tangan nya menujuk ke arah jalan
pendek tak paham dia pun turun dari motor nya ingin melihat lebih jelas lagi
setelah di perjelas dia pun berteriak keras
"gila"! siapa yang melakukan nya ini?" si pendek menutup matanya
" seperti nya belum lama ini terjadi"! si hitam meneliti mayat itu, dan dia pun kaget
" gila dia itu si Lilis"! si pendek lebih kaget lagi
" ayokk cepat naik kita harus meninggalkan tempat ini "! sebelum warga mengira kita yang membunuhnya"!
si hitam pun membalikkan motor nya dan memacu nya dengan kecepatan yang tinggi
sementara itu Nurdin telah Menganti kan pakaian Marni dan menunggu Marni sadar
tak berapa lama Marni pun membuka matanya dan menatap wajah Nurdin
" paman"! Marni memeluk paman nya dengan erat
" ada apa Marni?" mana bibi mu?" nurdi menanyakan tentang Lilis
Marni tak bisa bicara apa apa dia hanya diam dan bingung mesti bicara apa
" aku tak tau paman "! aku hanya ingat aku dan bibi sama sama sedang berjalan menuju pasar paman"! dan setelah itu aku tak tau apa apa lagi "! Marni menunduk lesu
" ya sudah biar paman yang mencari bibi mu"! kamu jaga ya Gilang dan Ani dia sedang bermain di belakang"! Marni mengganggu lemah
Nurdin pun meninggalkan Marni yang masih tergeletak di tempat tidur, dia ingin mencari Lilis karena hari sudah sore
Lilis tak pernah seperti ini
nurdi menyusuri jalan yang di lalui oleh Lilis dan Marni
Nurdin mengikuti bercak darah yang tertinggal alangkah kagetnya Nurdin mendapatkan Lilis telah menjadi mayat dengan kepala yang putus
Nurdin teriak sekeras-kerasnya, walaupun bagaimana Lilis adalah ibu dari anak-anaknya
" siapa yang berlaku sekejam ini terhadap mu Lis?" Nurdin menangis di mayat Lilis
tiba tiba dia teringat dengan Marni " dan keadaan Marni yang tadi terjatuh pingsan
tubuhnya penuh darah
" apakah Marni pelaku nya?" ah tak mungkin dia"! Marni ponakan aku yang sangat lugu tak mungkin dia pelaku nya"!
Nurdin membawa Mayat Lilis pulang kerumahnya
hatinya amat terluka dan terpukul dengan kematian Lilis yang seperti itu
sementara kedua anak buahnya juragan Nisam pun melaporkan semua kejadian itu terhadap juragan Nisam
" apakah kalian tau siapa pelakunya?" juragan Nisam menatap tajam kearah kedua anak buah nya
keduanya menggeleng
"bonggol coba kamu bawa anak buah mu besok" untuk mencari tau apa kah Marni ada di kampung sebelah"! yang di sambut dengan anggukan kepala oleh bonggol
bersambung ya KK
terimakasih kk udh mau menbaca tulisan saya
mohon dukungan nya klik dan love nya
makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Abianku
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍😊
2021-01-22
0
Libranzz Amira
lah nama aku ad di sini 😅😅amiraa
2020-04-21
2