Matahari tepat di atas kepala. Panas nya sangat menyengat pori - pori kulit. Di dalam mobil itu masih ada Asmaranda dan dua laki - laki suruhan Raden Wiraguna. Sampai akhirnya,mobil itu berhenti tepat di depan rumah yang berhalangan luas. Rumah yang bertembok tinggi,dengan pos penjaga di depan gerbang tinggi.
Asmaranda masih tertidur di dalam mobil itu. Tingkat kewaspadaan nya menurun. Bisa - bisa nya Asmaranda tertidur di mobil yang belum dikenalinya. Dua laki - laki itu keluar dari mobil itu dan melapor seseorang yang telah menyuruhnya.
" Bang! Orangnya sudah berhasil kami bawa. Gadis itu tertidur di dalam mobil." laporan salah satu laki - laki itu ketika sudah menghadap seorang laki - laki yang seumuran dengannya. Badannya tinggi,dengan kulit bersih,tampan dan memiliki body atletis.
" Bawa kemari!" perintah pemuda tampan itu.
" Tapi gadis itu masih tidur! Kena pengaruh bius yang kami berikan tanpa dia ketahui." kata laki - laki itu yang bernama Abdul.
" Kubilang bawa kemari ya kemari! Mau melawan kamu Dul!" bentak pemuda tampan tapi beringas itu.
" Oke bang! Siap!" sahut Abdul langsung lari terbirit-birit menuju mobil dan menggotong tubuh Asmaranda.
Setelah membopong tubuh Asmaranda dan membawanya ke dalam, lalu tubuh itu di letakkan di bawah lantai.
" Dudukkan di kursi! Dan ikat dia!" perintah pemuda tampan itu.
" Baik bang Wira!" sahut Abdul.
Abdul langsung mengerjakan sesuai instruksi dari bos nya ternyata bernama Raden Wiraguna. Di bantu kawannya mengambil kursi dan mengikat tubuh Asmaranda yang masih terpengaruh oleh obat bius mereka.
" Pergilah kalian! Biar ku urus gadis ini!" perintah Wira.
" Oh Iya! Siapkan makan siang!" tambah Wiraguna.
" Baik Bang!Siap laksana kan!" jawab dua laki - laki anak buah Wiraguna itu.
Raden Wiraguna mulai mengambil botol yang berisi air mineral itu, lalu menyiramkan ke kepala Asmaranda. Sekali belum terbangun,sampai ketiga kali nya akhirnya Asmaranda gelagapan dan terkejut dengan keberadaan nya.
" Hah?" Asmaranda terkejut dan masih kebingungan.
" Masih ingat aku bukan?" tanya Wiraguna.
" Hah? Kamu?" tanya Asmaranda sambil melotot matanya.
" Bukankah kamu ingin merontokkan gigiku? Sekarang kamu tidak berdaya di sini." kata Wiraguna sambil tersenyum.
" Seharusnya kamu tidak perlu mengikat ku seperti ini. Kalau kamu ingin aku rontok kan gigimu sekarang juga." tantang Asmaranda mulai gusar.
" Hehehe. Besar juga nyali mu gadis cantik! Seumur - umur aku tidak pernah di perlakukan kasar oleh orang lain,apalagi seorang wanita rendahan seperti mu." cerita Wiraguna.
" Dasar orang gila! Tidak waras!" umpat Asmaranda.
" Apa kamu bilang? Coba ulangi sekali lagi!" tanya Wiraguna sambil mendekat ke wajah Asmaranda yang putih bersih.
Asmaranda mulai panik, wajah Wiraguna mulai dekat dengan muka Asmaranda lebih dekat dan dekat. Asmaranda menghindar dan berusaha mengelak agar wajahnya tidak sampai tersentuh oleh pemuda tampan itu, sampai kursi yang di duduki nya terjatuh ke belakang.
" Aduh!" runtuh Asmaranda.
" Hahaha. Kau pikir aku doyan sama kamu?" teriak Wiraguna.
" Gadis - gadis yang suka denganku banyak. Aku tidak perlu menggoda mu." kata Wiraguna sambil tersenyum.
"Hah?" keluh Asmaranda dengan posisi yang terjungkal kaki yang menggantung dan kepala di bawah.
" Posisi seperti ini cocok buatmu."
" Baiklah! Aku beri waktu untuk minta maaf padaku. Setelah itu kamu boleh pergi dari sini."
" Hah?" Asmaranda terkejut.
" Baiklah! Lepaskan dulu ikatan ku!" kata Asmaranda memohon.
" Hahahaha! Asyik juga ya, punya mainan seperti ini." kata Wiraguna sambil mengembalikan posisi Asmaranda dengan duduk seperti semula.
" Cepat minta maaflah kepadaku! Sebelum aku berubah pikiran!" perintah Wiraguna.
" Baiklah! Aku minta maaf!" ucap Asmaranda pelan.
" yang keras! Aku tidak dengar!" teriak Wiraguna.
" Aku minta maaf!" Asmaranda mengulangi lagi.
" Aku tidak dengar!" teriak Wiraguna.
" Aku minta maaf!" kali ini Asmaranda berteriak sekuat nya.
" Aku tidak dengar!" teriak Wiraguna lagi.
" Hah? kamu memang benar - benar tuli. Kemari lah dan mendekat lah lebih dekat denganku!" kata Asmaranda.
Wiraguna mendekat ke wajah Asmaranda semakin lama semakin dekat. Tiba - tiba dengan nekat Asmaranda meludahi wajah Wiraguna dan mengenai mukanya.
" Sial! Berani kamu meludahi dan menantang aku ya?" kata Wiraguna yang mulai gusar. Sampai akhirnya di tariknya rambut Asmaranda sampai Asmaranda meringis kesakitan.
" Kamu ternyata gadis yang kasar,tidak punya aturan. Aku beri kesempatan sekali lagi untuk minta maaf, kalau tidak kamu tidak akan ku lepaskan sampai mati kelaparan di sini." kata Wiraguna.
" Tidak ada gunanya aku minta maaf padamu, telingamu tuli, tidak bisa mendengar apa yang aku ucapkan."
" Hah? Beraninya kamu,bilang seperti itu padaku?" teriak Wiraguna.
"Ucap kan sekali lagi!" teriak Wiraguna di dekat telinga Asmaranda.
" Sial! Telingaku tidak tuli. Kenapa kamu harus teriak - teriak dekat telingaku." sahut Asmaranda.
" Baiklah! Aku minta maaf! Apa yang kamu mau selanjutnya?"
" Hahahaha!" Wiraguna tertawa.
" Kamu akan aku lepaskan, tapi dengan syarat."
" Apa syaratnya?"tanya Asmaranda.
" Kamu harus mau menjadi anggota kelompok geng Serigala ini." kata Wiraguna.
" Geng Serigala?" tanya Asmaranda.
" Iya betul! Tugas kamu hanya memata -matai geng Macan liar dan mendapatkan informasi dari geng itu. Tidak sulit bukan? kata Wiraguna.
" Kalau aku tidak mau?" tanya Asmaranda.
" Kalau kamu tidak mau? Siap - siaplah kamu akan aku kuliti hidup - hidup." sahut Wiraguna.
" Pada dasarnya aku adalah gadis alim dan Sholeh! Kamu mengajakku ke hal - hal tidak penting seperti ini." kata Asmaranda pelan.
" Hahahaha gadis alim dan sholeh?" Wiraguna tertawa terbahak - bahak.
" Baiklah! Asal apa yang kalian kerjakan tidak bertentangan dengan norma dan tidak melawan hukum, aku mau!" kata Asmaranda serius.
" Jangan kwatir! Geng ini menegakkan keadilan! Kamu tidak perlu risau." kata Wiraguna.
" Baiklah! Lepaskan ikatan ku." kata Asmaranda.
" Oke! Oke!" kata Wiraguna sambil melepas ikatan Asmaranda dan memberikan botol yang berisikan air mineral.
" Terimakasih!" ucap Asmaranda.
" Kamu kalau nurut,jadi tambah cantik!" tambah Wiraguna sambil duduk.
" Anggota ku sudah menyiapkan makan siang. Kita makan dahulu baru nanti aku jelaskan misi visi dari geng Serigala ini." cerita Wiraguna sambil tersenyum.
" Terimakasih. Kamu kalau lembut begitu kelihatan gantengnya." sahut Asmaranda.
" Kau tidak perlu menggodaku." kata Raden Wiraguna.
" Cih! Aku baru menjumpai laki - laki se narsis kamu!" sahut Asmaranda.
" Apa kamu bilang?" tanya Wiraguna sambil menarik dagu Asmaranda.
" Kamu suka sekali menjamah wajah ku. Apakah kamu mulai berhasrat padaku?" tanya Asmaranda yang membuat emosi Wiraguna semakin memuncak.
" Hati - hati kalau membenciku. Kamu akan lebih cepat menyukai ku." tambah Asmaranda sambil tersenyum.
" Hah? Mungkin saja aku akan buta, kalau memang nanti benar - benar menyukaimu, hai gadis kasar dan tidak ada sopan santun nya." kata Wiraguna ketus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments