" Kamu di mana Asma? Aku ke kost mu gak ada?" tanya Alex melalui sambungan telepon.
" Aku lagi di neraka! Gak usah nyari aku hari ini!" jawab Asmaranda marah.
" Kamu lagi marah dengan siapa sayang?" tanya Alex lembut di seberang sana.
" Marah sama orang gak jelas dan gak ada otaknya." jawab Asmaranda asal.
" Siapa? Jangan marah - marah gitu dong. Hilang kecantikan nya."
" Besok aku ke rumahmu bang! Malam ini aku gak mau di ganggu." kata Asmaranda sambil menutup sambungan telepon itu.
Wiraguna tertawa melihat gaya Asmaranda yang super lucu kalau lagi uring - uringan itu.
" Kenapa lihat - lihat?" sahut Asmaranda sambil melotot ke arah Wiraguna.
" Hahaha. Jadi mau di antar ke mana?"
" Terserah!" jawab Asmaranda asal.
Mobil itu melaju lebih cepat. Sampai di markas Geng Serigala.
Wiraguna turun dari mobil itu.
" Kenapa turun di sini?" tanya Asmaranda.
Wiraguna diam saja sambil melangkah masuk ke rumah.
" Hai! Aku bicara dengan kamu Wira!" teriak Asmaranda.
Wiraguna tertawa kecil melihat tingkah Asmaranda yang tidak punya aturan dan arogan.
" Wira!" panggil Asmaranda sambil mengikuti langkah Wiraguna yang masuk ke kamarnya. Lalu menutup pintu kamar nya.
" Hai! Buka pintunya!" teriak Asmaranda.
Lalu pintu kamar itu pun di buka oleh Wiraguna.
" Ada apa sayang? Kamu mau tidur denganku?" tanya Wiraguna sambil tersenyum.
" Hah?" Asmaranda terkejut.
" Dasar tidak punya otak!" sahut Asmaranda.
" Kamu malam ini tidurlah di kamar sebelah. Besok akan aku antar pulang ke kost." kata Wiraguna berusaha mengalah.
" Ah.. membosankan!" kata Asmaranda.
Asmaranda berjalan menuju halaman depan. Setelah mengganti baju nya dengan celana trenning dan kaos casual, Asmaranda mulai melakukan gerakan pemanasan. Setelah itu Asmaranda mulai melakukan gerakan - gerakan dasar beladiri.
Sampai lebih dari satu jam, Asmaranda melakukan olah badan dan belajar reflek. Kini, Asmaranda melakukan gerakan yoga.
Di sekitar Asmaranda yang sedang berlatih malam - malam, ada beberapa pasang mata yang memperhatikan gerak - gerik Asmaranda yang sedang berlatih. Diantara nya Wiraguna dan beberapa anggotanya.
Wiraguna dan tiga anggotanya yang bernama Asmad,Heru,dan Sinu sedang menikmati secangkir kopi dan beberapa jenis Snack yang berada di atas meja.
Mereka membicarakan program dan misi kedepannya. Wiraguna tersenyum, sesekali melihat polah Asmaranda. Hatinya mulai tertarik dengan Asmaranda yang keras kepala, kasar, tetapi sebenarnya memiliki jiwa yang lembut dan perhatian.
Heru yang memperhatikan Wiraguna yang senyum sendiri melihat Asmaranda yang sedang berlatih,sudah bisa menebak. Kalau abangnya ini sudah mulai menaruh hati dengan Asmaranda.
" Heem." Heru ber dehem.
" Kenapa kamu Ru?" tanya Wiraguna.
" Berawal dari benci jadi suka ya bang?" tanya Heru menggoda.
"Asmaranda masuk sanggar beladiri A bang!"cerita Sinu.
" Oh ya? Pantas saja!" sahut Wiraguna sambil manggut-manggut.
" Asmad pernah berlatih di sana,tapi sebentar saja." cerita Sinu.
" Benar bang! Teknik beladiri dan jurus yang di ajarkan memang banyak dan bisa membekukan lawan dengan mudah." cerita Asmad.
" Baiklah! Akan aku coba dia." kata Wiraguna sambil berjalan mendekati Asmaranda yang sedang duduk bersila melakukan gerakan Yoga.
Wiraguna sudah dekat jaraknya dengan Asmaranda. Dengan kuat tangannya memukul ke arah kepala Asmaranda. Dengan refleks, tangan Asmaranda menangkap pukulan yang di berikan oleh Wiraguna.
" Sial! Kenapa selalu mengganggu tiap aktivitas ku." kata Asmaranda geram.
" Hehehe! Abang menguji kemampuan mu saja kok. Maaf!" kata Wiraguna sambil mengulurkan tangannya supaya Asmaranda bangkit dari duduk bersila nya.
Asmaranda menerima uluran tangan itu dan dia bangkit berdiri. Tapi dengan nakalnya Wiraguna menariknya sampai terbenam didalam dadanya.
" Ah??" keluh Asmaranda lalu mendorong tubuh Wiraguna.
" Asmaranda??" panggil Wiraguna.
" Hem?"
" Sudah berapa lama, kamu belajar beladiri?" tanya Wiraguna.
" Baru dua tahun terakhir ini." jawab Asmaranda.
" Oh?"
" Kenapa?" tanya Asmaranda.
" Gak papa!" jawab Wiraguna singkat. Sambil berlalu meninggalkan Asmaranda.
" Hai! Main pergi saja!" kata Asmaranda sambil melempar batu kerikil ke arah kepala Wiraguna.
Alhasil, lemparan itu mengenai kepala Wiraguna. Wiraguna menoleh dan tersenyum mendekati Asmaranda.
" Hai gadis! Yang kasar dan arogan! Tidak bisa kah sedikit lembut seperti gadis - gadis yang lain?" ucap Wiraguna sambil menarik bahu Asmaranda.
" Aku tahu, kamu ingin menggodaku." sambung Wiraguna sambil tersenyum dan mendekati wajah putih Asmaranda.
" Hah? Siapa..siapa yang ingin menggoda mu?" sahut Asmaranda gugup.
Wiraguna tersenyum dan mendekati wajah Asmaranda dan semakin dekat sampai terasa nafas lembut Asmaranda yang hangat.
" Hah?" Asmaranda terkejut dan terdiam mematung sampai merona wajah imutnya.
" Hehehe. Aku tahu kelemahan mu sekarang. Kamu harus di....." ucap Wiraguna yang tidak melanjutkan kalimatnya karena dengan cepat wajahnya di sorong ke belakang oleh Asmaranda.
Wiraguna tertawa melihat reaksi Asmaranda yang memerah merona muka nya.
" Ayo! Masuk ke dalam." sahut Wiraguna sambil menarik lengan Asmaranda dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments